Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RMK:
“ACCOUNTING FOR INFLATION AND CHANGING PRICES”

DOSEN: Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak.


NIP. 19560505 198303 1 004

KELOMPOK XIII

NI KADEK ALIT AGUSTINI WITARI (1981621009)


KADEK GITA SARASWATI (1981621016)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
MEI 2020
BAB 13
AKUNTANSI INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA

D. SISTEM PENGUKURAN PENDAPATAN

E. KETENTUAN PSAK No. 33 DAN PENOLAKAN DALAM PSAK No. 82 DAN


89
F. MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAKUAN
DAN PENGUKURAN
REVIEW ARTIKEL

THE ASSOCIATION BETWEEN CORPORATE DIVIDENDS AND CURRENT


COST DISCLOSURE

Bala G. Dharan

Latar Belakang

Informasi mengenai pendapatan nilai sekarang ataupun laba nilai sekarang


menjadi kewajiban yang harus dilaporkan oleh manajemen bagi perusahaan kecil
maupun perusahaan besar sesuai dengan kebutuhan informasi untuk menentukan
kebijakan dividen yang konsisten didasarkan atas kebijaksanaan pemeliharaan modal.
Hal ini juga dijelaskan dalam FASB Statement No. 33. Namun pelarangan atas nilai
sekarang juga terjadi yang diungkapkan oleh Statement of Standard Accounting
Practice No. 16 dimana kita harus memperhatikan beberapa faktor seperti rencana
pengeluaran modal, persyaratan pendanaan, likuiditas, dan aturan-aturan keuangan baru
dalam upaya menentukkan kebijakan dividen.

Fenomena

Terdapat beberapa kelemahan apabila menggunakan historical cost diantaranya


kita tidak mampu memelihara modal serta dividen akan menjadi leih rendah daripada
laba yang menggunakan pendekatan nilai sekarang. Kedua perubahan dividen
seharusnya dijelaskan oleh perubahan laba nilai sekarang dibandingkan dengan
perubahan lama historical cost. Namun menurut Statement of Standard Accounting
Practice No. 16 laba sesuai nilai sekarang tidak bisa dijadikan asumsi untuk mengukur
jumlah yang bisa distribusikan secara tepat.

Landasan Teori

Apabila laba nilai sekarang diproksikan dengan harapan laba operasi di masa
depan, maka adanya probabilitas hubungan cross-sectional negative sntsrs perubahan
pada dividen dan perubahan pada laba nilai sekarang. Perusahaan dengan peluang
investasi baik cenderung akan membayar dividen dengan jumlah yang sedikit.
Frekuensi perubahan dividen secara monoton berhubungan dengan historical cost atau
perubahan laba current cost kemudian mengamati mengenai persentase perubahan
dividen berhubungan dengan sinyal dari historical cost dan perubahan laba current cost
dijelaskan dalam pendekatan Fama and Babiak (1968).

Metodologi Penelitian

Pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif digunakan dalam penelitian ini.


Pengertian dari penelitian asosiatif yaitu suatu penelitian yang menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Peneliti melakukan penelitian pada 325 perusahaan di
Amerika Serikat pada tahun 1981-1984 serta melakukan penelitian terhadap hubungan
kausal variabel perubahan dividen pada perubahan laba nilai sekarang.

Metode Pengumpulan Data

Data kuantitatif dalam bentuk angka-angka digunakan dalam penelitian ini


meliputi laporan keuangan dari 325 perusahaan di Amerika Serikat yang terdaftar pada
Business Week 1981 dan COMPUSTAT tape Juli 1984. Data sekunder eksternal juga
digunakan dalam penelitian ini yang merupakan data yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung seperti dari dokumen seperti laporan keuangan dan dividen yang
dibagikan.

Hasil Penelitian

Hubungan antara dividen dan laba diukur dapat diukur melalui 4 pendekatan
yaitu biaya-laba historis (Ej,t), biaya-laba saat ini (Cj,t), dividen per lembar saham (D j,t),
serta persentase perubahan pendapatan dari tahun sebelumnya hingga saat ini (%∆).
Pada pengukuran frekuensi perubahan dividen yang telah dilakukan peneliti ditemukan
pada tahun tahun 1981, terdapat 80% dari perusahaan grup 1 dan 2 dengan ∆E>0 telah
meningkatkan dividennya, sementara hanya 58,6% perusahaan grup 3 dan 59,3%
perusahaan grup 4 dengan ∆E<0 yang meningkatkan dividennya. Selanjutnya, untuk
tahun 1982, terdapat 75,5% dari perusahaan grup 1 dan 85% dari perusahaan grup 2
dengan ∆E>0 telah meningkatkan dividennya, sementara hanya 65% perusahaan grup 3
dan 45,1% perusahaan grup 4 dengan ∆E<0 yang meningkatkan dividennya. Serta untuk
tahun 1983, terdapat 49,7% dari perusahaan grup 1 dan 54,2% dari perusahaan grup 2
dengan ∆E>0 telah meningkatkan dividennya, sementara hanya 38,5% perusahaan grup
3 dan 36% perusahaan grup 4 dengan ∆E<0 yang meningkatkan dividennya. Sesuai
dengan nilai R2 yang dihasilkan, maka biaya-laba historis dan perubahan dividen
memiliki korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan harga laba yang disesuaikan
dan perubahan dividen. Selanjutnya jika dilihat dari hasil uji parsial, ditemukan bahwa
biaya-laba historis berpengaruh positif pada dividen per lembar saham. Biaya-laba saat
ini berpengaruh positif pada dividen per lembar saham.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil peelitian yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan


perubahan biaya-laba historis berpengaruh positif pada dividen serta biaya-laba historis
berpengaruh positif pada biaya-laba yang dilaporakan saat ini.

Saran

Demi kesempurnaam penelitian selanjutnya ma diharapkan agar peneliti selanjutnya


diharapkan melakukan pemeriksaan terhadap efek pengembalian sekuritas dari
pengungkapan biaya-laba saat ini mengontrol perubahan dividen yang disebabkan oleh
perubahan biaya-laba historis .Penelitian ke depan mengenai hubungan antara data
biaya sekarang dan pengembalian sekuritas harus disajikan secara eksplisit menimbang
efek terkait potensi perubahan dividen.
DAFTAR PUSTAKA

Dharan. Bala G. 1988. The Association Between Corporate Dividens and Current Cost
Disclosure. Journal of Bussines Finance and Accounting, pp. 215-230.
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory “A
Conceptual and Institutional Approach” Fifth Edition. USA: South-Western
College Publishing.

Anda mungkin juga menyukai