Anda di halaman 1dari 12

DASAR PERENCANAAN

P R O G R A M K E S E H ATA N

W I R D A S YA R I , S K M , M K M
DEFINISI PERENCANAAN
• Menurut George R. Terry, perencanaan adalah tindakan pemilihan
fakta dan usaha menghubungkannya, berdasarkan asumsi-asumsi
yang dibuat untuk masa yang akan datang, dalam hal
menggambarkan serta memformulasikan aktivitas-aktivitas yang
diusulkan, yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
• Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai
sebuah proses yang menyangkut penetapan tujuan organisasi,
menetapkan keseluruhan strategi untuk mencapai tujuan tersebut,
dan mengembangkan suatu rencana yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan dalam organisasi.
• Perencanaan juga memiliki pengertian menyeleksi prioritas dan tujuan
serta bagaimana mencapai tujuan tersebut. Di dalam perencanaan
sudah termasuk identifikasi tujuan, metode dan sumber daya yang
digunakan, tanggung jawab, serta waktu untuk menyelesaikannya
(Ramli, 2014).
MANFAAT PERENCANAAN
Menunjukkan arah yang akan dicapai (sense of direction)

Dapat mengurangi akibat dari adanya perubahan

Dapat meminimalkan terjadinya pemborosan

Membuat usaha yang dilakukan menjadi fokus

Dapat memandu rencana dan keputusan

Dapat menunjukkan kemajuan yang sudah dicapai


UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
Sasaran (Objective)

Kebijakan (Policy)

Prosedur Standar/Ukuran Baku (Standard Procedure)

Metode (Method)

Anggaran (Budget)

Program

Proyek
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
1. Sasaran (Objective)
– Merupakan bentuk khusus dari tujuan (goal, end) yang ingin dicapai.
– Dirumuskan oleh pimpinan tingkat atas berdasarkan penilaian
ekonomi, sosial, dan politik sesuai dengan garis-garis pengarahan
strategi dan kebijakan.

2. Kebijakan (Policy)
– Pernyataan umum tentang perilaku dari organisasi dalam
menentukan pedoman untuk pengambilan keputusan mengenai
sumber-sumber yang diperlukan.
– Kebijakan yang ditetapkan harus menjadi dasar untuk menjawab
berbagai problema manajerial dan mendorong perkembangan
manajemen.
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
3. Prosedur Standar/Ukuran Baku (Standard Procedure)
– Sering disebut juga Standard Operating Procedure (SOP)
– Hampir sama dengan kebijakan, tetapi prosedur banyak ditekankan dalam
menentukan jawaban tertentu dalam mengendalikan kegiatan untuk waktu
yang akan datang.
– Digunakan sebagai norma atau sebagai dasar rujukan.
– Dianggap sebagai suatu hal yang perlu diikuti atau digunakan sebagai model
untuk maksud perbandingan.
– Menggambarkan urutan-urutan yang bersifat kronologis (rinci) dari
tindakan yang harus dilakukan: bagaimana pekerjaan dilakukan, kapan, serta
siapa yang melakukannya
– Harus bersifat baru/tidak usang (up to date).
– Kegunaan:
• Dapat menghemat usaha manajerial
• Memudahkan pendelegasian wewenang dan memperjelas tanggung jawab.
• Memunculkan pengembangan metode operasional baru yang lebih efisien.
• Memudahkan pengawasan.
• Memungkinkan penghematan personalia.
• Membantu kegiatan koordinasi.
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
4. Metode (Method)
– Merencanakan cara bagaimana setiap tugas dari suatu prosedur akan
diselenggarakan oleh seorang pekerja.
– Cara melaksanakan atau melakukan sesuatu, yang ruang lingkupnya lebih
terbatas dibanding dengan prosedur.
5. Anggaran (Budget)
– Rencana yang mempunyai dua segi, yaitu segi penerimaan dan pengeluaran.
– Pernyataan dalam bentuk angka-angka, terutama dalam bentuk perhitungan
keuangan.
– Anggaran yang telah dipersiapkan merupakan perkiraan, disamping
menggambarkan perencanaan yang sesungguhnya untuk setiap kegiatan yang
akan dikerjakan.
6. Program
– Salah satu rencana yang dapat dianggap sebagai tindakan-tindakan yang
direncanakan dan diintegrasikan ke dalam satu kesatuan tertentu.
7. Proyek
– Rencana yang lebih sempit dan merupakan bagian yang terpisah dari
program.
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
• Selain unsur diatas, ada juga ahli yang berpendapat bahwa
rencana yang baik berisikan atau memuat enam unsur,
yaitu: what, why, where, when, who, dan how (5W+1H).
Jadi, suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut:
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
3. Dimanakah tindakan itu harus dilaksanakan?
4. Kapankah tindakan itu dilaksanakan?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
SYARAT PERENCANAAN
YANG BAIK
Jelas, logis, masuk akal;

Realistik, nyata;

Sederhana;

Sistematik dan Ilmiah;

Obyektif;

Fleksibel;

Manfaat, Optimasi dan Efisiensi.


JENIS PERENCANAAN
SUDUT PANDANG

Keluasan Waktu Spesifikasi Frekuensi Penggunaan


Strategik Jangka Panjang Umum Rencana Sekali Pakai
JENIS
RENCANA Operasional Jangka Pendek Spesifik Rencana Tetap

1. Rencana Strategik
– Terdiri dari tujuan-tujuan yang umum di dalam perusahaan serta bagaimana cara
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut, dengan sumber-sumber daya yang
tersedia pada saat itu dan mungkin tersedia di masa datang.
– Strategi digunakan berkenaan dengan persoalan yang mendasar (fundamental),
perspektif yang luas, dan periode yang panjang (lama).
2. Rencana Operasional/Taktis
– Perencanaan yang khusus menunjukkan secara detil bagaimana seluruh tujuan
dapat dicapai.
– Dapat memperlihatkan efisiensi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing unit organisasi dalam mencapai tujuan (sasaran), baik sasaran umum
maupun sasaran khusus.
JENIS PERENCANAAN
3. Rencana Jangka Pendek
– Perencanaan yang jangka waktunya kurang dari 3 tahun.
4. Rencana Jangka Panjang
– Perencanaan yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun.
5. Rencana Spesifik
– Rencana yang secara jelas didefinisikan dan tidak memunculkan peluang untuk
diinterpretasikan lagi.
6. Rencana Umum
– Rencana yang fleksibel dan dibuat sebagai petunjuk umum.
7. Rencana Sekali Pakai
– Sebuah rencana yang dibuat khusus untuk kebutuhan yang spesifik pada
kondisi tertentu.
8. Rencana Tetap
– Rencana yang menyediakan arahan untuk aktivitas yang rutin/berulang-ulang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai