Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

DISUSUN OLEH :

Nama : Chandra Khirana (11518514)

Hodma Natasya (13518166)

Jessica Philip Kusnadi (13518495)

Yulia Priti ( 17518515)

Kelas : 2PA21

Tugas : Manajemen Identitas Dalam Dunia Maya

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERITAS GUNADARMA

ATA 2019/2020
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara untuk melakukan
manajemen identitas dalam dunia maya, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu
mengenai apa itu dunia maya? apa itu identitas?.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi komunikasi berjalan sangat
cepat, ruang dan waktu seakan tak ada batasnya lagi. Sehingga muncul lah istilah
dunia maya, dimana dunia maya ini adalah wadah atau arena interaksi online
berlangsung. Lalu adakah hubungan antara dunia maya dengan dunia nyata? Pada
awal mula munculnya dunia maya, dikatakan tidak ada hubungan antara dunia
maya dengan dunia nyata. Masing-masing tidak mempengaruhi dan berdiri sendiri.
Namun seiring berjalannya waktu, semakin pesatnya teknologi berkembang, dunia
maya dan dunianyata diyakini memiliki hubungan yang tidak dapat dilepaskan
begitu saja. Hubungan yang dimaksud adalah, dunia maya yang mulai
memfasilitasi transaksi bisnis online, interaksi sosial antar individu yang semakin
meluas, keterbukaan politik, dan kebebasan media mendominasi kehidupan sehari-
hari.
Menurut Tim Jordan (1999:60) ada dua kondisi yang bisa menggambarkan
bagaimana keberadaan individu dan konsekuensinya dalam berinteraksi di internet,
yang pertama untuk melakukan koneksitas di dunia maya, setiap orang harus
melakukan prosedur tertentu, seperti menulis username dan password untuk
membuka akses ke e-mail, situs jaringan sosial, atau laman web lainnya. Ketika
prosedur tersebut dilalui, maka individu akan mendapatkan semacam “their own
individualised place” di mana setiap individu mendapatkan laman khusus yang
hanya bisa diakses oleh individu tersebut saja atau yang biasa disebut dengan
istilah akun. Yang kedua, memasuki dunia virtual kadangkala juga melibatkan
keterbukaan dalam identitas diri sekaligus juga mengarahkan bagaimana individu
tersebut mengidentifikasikan atau mengkonstruksiakn dirinya di dunia virtual. .
Menurut Stella Ting Toomey, identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri
yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi identitas
pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain
terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne
berpendapat bahwa identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu
yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap. Berdasarkan buku yang
berjudul Identity and Deception in The virtual Community oleh Judith .S
mengatakan, didalam dunia nyata, konsep identitas dipahami dengan satu paham
bahwa satu tubuh satu identitas. Identitas tersebut akan terpaku dalam satu tubuh
yang akan berkembang dan berubah seiring berjalanya waktu dan bertambahnya
usia. konsep diatas berbeda dengan konsep dunia maya, dimana setiap dari
individu memiliki kekuasaan atas identitas dalam setiap perwakilan dirinya.
Cyberspace, menjadi ruang dimana setiap dari individu memiliki kebebasan dalam
membentuk virtual identity sebagai perwakilan diri yang bentuk serta karakternya
dapat diciptakan sedemikian rupa yang diinginkan dari setiap individu.
Setiap individu tidak memiliki batasan (memalsukan atau tidak) untuk
memperkenalkan siapa dirinya di dunia maya, dan itulah yang nantinya akan
mewakili individu dalam memainkan perannya serta berinteraksi di dunia maya.
Seperti memilih username dan password, maka identitas itulah pada akhirnya
melahirkan individu virtual bersamaan dengan atribut-atribut yang melekat
dengannya. Artinya, setiap individu baru bisa mengakses individu virtualnya
apabila ia menggunakan identifikasi username dan password yang sudah ia buat
sebelumnya.
Jordan bersama tim (1999, 62-87) mengemukakan tiga elemen dasar kekuatan
individu di dunia maya, yaitu identity fluidity, renovated hierarchies, dan
information as reality.Identity fluidity bermakna sebuah proses pembentukan
identitas secara online dan identitas yang terbentuk tidaklah mesti sama atau
mendekati dengan identitasnya di dunia nyata (offline identities). Renovated
hierarchies adalah proses dimana hirarki-hirarki yang terjadi di dunia nyata
direkam bentuk kembali menjadi online hierarchies. Sedangkan information as
reality adalah hasil akhir dari identity fluidity dan renovated hierarchies, yakni
infromasi yang menggambarkan realita yang hanya berlaku di dunia virtual.
Lalu bagaimana cara kita agar dapat melakukan manajemen identitas yang baik
dalam dunia maya? Menurut kelompok kami, langkah pertana yang dapat
dilakukan adalah dengan membangun kesan atau impression yang baik. Mengapa
hal ini menjadi penting? karena dengan membangun kesan yang baik dapat
mempresentasikan diri dan penampilan kita di dunia maya. Karena lumrahnya
semua orang yang berada di dunia maya dan hanya kenal melalui dunia maya
sering menilai seseorang hanya berdasarkan apa yang ia lihat, hal inidapat
dibuktikan dengan maraknya kasus cyber bullying.
Langkah kedua adalah, dengan menjauhi diri untuk menjadi seorang anonym atau
dapat dikatakan identitas tanpa identitas. Maksudnya disini adalah seorang anonym
akan memalsukan semua identitas yang ia bentuk di dunia maya. Hal ini sebaiknya
tidak dilakukan, karena dapat berdampak pada kondisi psikologis, seperti
hilangnya keseganan, ketakutan, dan keterikatan seseorang individu terhadap
belenggu sosial yang ada di dunia nyata.
Dan hal terakhir dan menjadi hal yang terpenting adalah, dengan menjadikan dunia
maya menjadisarana personal branding yang baik. Personal branding merupakan
proses dimana seseorang dan karir mereka dipandang sebagai brand dan dibedakan
tujuannya dari manajemen reputasi dan manajemen kesan. Ia secara langsung
ditujukan untuk menciptakan brand ekuitas dan aset yang membedakan ia dari
orang lain. Personal branding dapat dilakukan dengan cara selalu
mempertimbangkan dan memilih dengan baik unggahan apa yang ingin
ditampilkan atau tidak di tampilkan dalam halaman dunia maya.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/naikturunmajumundur/573b1c9df392731c0807d12f/
identitasdalam-ruang-maya?page=all

Lailiyah, (2016), Prestasi diri Netizen Dalam Konstruksi Identitas di Media Sosial
Dan Kehidupan Nyata, Jurnal ilmu sosial, 15(2), 103-110.
https://www.idsirtii.or.id/doc/IDSIRTII-Artikel-dunia_maya_dan_nyata.pdf

http://kokokrancampursanten.blogspot.com/2019/04/manajemen-identitas-dalam-
dunia-maya.html

Anda mungkin juga menyukai