NIM : PO.71.31.1.08.036
1.ASSESMENT
A.IDENTITAS PASIEN
Nama : Bapak X
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : -
Diagnosa medis : Ca Nasofaring
Jenis Kelamin : laki-laki
B. DATA SUBJEKTIF
Keluhan utama : -.
Riwayat penyakit sekarang : Ca nesofaring
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak diketahui
Riwayat nutrisi : jarang mengkonsumsi sayur dan buah, sering
mengkonsumsi gorengan & makanan b'santan, 2x seminggu biasa m'konsumsi
ikan bakar.
C.DATA OBJEKTIF
1. Antropometri : BB = 54 kg , TB = 159 cm
IMT = BB/(TB(m))2
= 54 kg / (1,59)2
= 54 kg /2,5281
=21,35 ( status gizi normal )
2. Pemeriksaan Klinik :-
Pemeriksaan Fisik : adanya massa yang meluas smp sinus
paranasalis kiri dan retrobular kiri.
3. Pemeriksaan Labolatorium :
4. Anamnesis Gizi :
5. pemeriksaan penunjang :
terapi kemoradiasi (Texatere 40 mg/minggu) sbnyak 5 kali
pemeriksaan CT scan : terlihat adanya massa yang meluas smp sinus
paranalis kiri dan rectobular kiri.
2. DIAGNOSA GIZI
1. keyakinan yang salah mengenai makanan, zat gizi dan hal-hal yang
berhubungan dengan makanan/zat gizi berkaitan dengan kebiasaan tidak
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dibuktikan dengan Sering
mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan, 2x seminggu dan biasa
mengkonsumsi ikan bakar. (NB-1.2)
2. perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
gangguan fungsi organ akibat perubahan biokimia dibuktikan dengan Hasil
pemeriksaan lab :, Ht 49,6 % trigleserida 108 mg/dl, kolesterol total 263
mg/dl, LDL 212 mg/dl, HDL 29 mg/dl. (NC-2.2)
3. Intake serat tidak adekuat berkaitan dengan keengganan mengkonsumsi
makanan yang mengadung serat dibuktikan dengan jarangnya
mengkonsumsi sayur dan buah. ( NI-53.5 )
4. Kesulitan menelan berkaitan dengan penyebab mekanisme dibuktikan
dengan Adanya diaknosa medis Ca Nasofaring. ( NC-1.1 )
3. INTERVENSI GIZI
2. Tujuan diet :
1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta
daya terima pasien.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.
3. Syarat diet
1. Energy tinggi, yaitu 36 kkal/kg untuk laki-laki dan 32 Kkal/kg BB untuk
perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka
kebutuhan energy menjadi 40 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36 Kkal/kg
BB untuk perempuan.
2. Protein tinggi , yaitu 1-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total.
5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A,B kompleks, C, dan E bila
perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
6. Rendag iodium bila sedang menjalani medikasi redioaktif internal.
7. Bila imunitas menurun ( leukosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani
kemotrapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
8. Porsi makanan kecil dan sering diberikan.
BB = 54 Kg TB = 159 cm
IMT = BB/(TB(m))2
= 54 kg / (1,59)2
= 54 kg /2,5281
Energi
BBE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
= 66 + (13,7 x 53,1) + (5 x 159) – (4,7 x 37)
= 66 + 727,47 + 795 – 173,9
= 1414,57 kkal
TEE = BEE X FA X FS
= 1414,57 x 1,2 x 1,4
= 2376,47 kkal
a. Protein = 15 % x 2376,47 kkal
= 356,47 kkal
= 356,47 : 4 = 89,12 gr
Konsultasi gizi :
- Menjelaskan tentang bahan makanan yang di anjurkan
- Takaran makanan,interval dan bentuk makanan untuk mempertahankan
dan memperbaiki status gizi.