Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YUSLI YANTI ELVINIDA A

NIM : PO.71.31.1.08.036

LAPORAN KASUS KANKER

Seorang bapak usia 37 th, TB 159 cm, BB 54 Kg dirawat dikelas 2 RS kanker


Darmais dengan Dx medis : Ca Nasofaring telah mendapatkan terapi kemoradiasi
(taxotere 40 mg/minggu) sbnyak 5 kali. Hasil pemeriksaan CT scan : terlihat
adanya massa yang meluas smp sinus paranalis kiri dan retrobular kiri. Hasil
pemeriksan Lab : Hb 16,5 d/dl, Ht 49,6 % trigleserida 108 mg/dl, kolesterol
total 263 mg/dl, LDL 212 mg/dl, HDL 29 mg/dl. Os jarang mengkonsumsi sayur
dan buah. Sering mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan, 2x seminggu
biasa mengkonsumsi ikan bakar.

Hasil recall : E 1800 kal, P 49 gr, l 50 gr, KH 309 gr

Obat yang diberikan : neurobion, folic acid, motilium, seminac, dexlamin,


difflucan, forlum.

1.ASSESMENT

A.IDENTITAS PASIEN

Nama : Bapak X
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : -
Diagnosa medis : Ca Nasofaring
Jenis Kelamin : laki-laki

B. DATA SUBJEKTIF

 Keluhan utama : -.
 Riwayat penyakit sekarang : Ca nesofaring
 Riwayat penyakit terdahulu : Tidak diketahui
 Riwayat nutrisi : jarang mengkonsumsi sayur dan buah, sering
mengkonsumsi gorengan & makanan b'santan, 2x seminggu biasa m'konsumsi
ikan bakar.

C.DATA OBJEKTIF

1. Antropometri : BB = 54 kg , TB = 159 cm

IMT = BB/(TB(m))2

= 54 kg / (1,59)2

= 54 kg /2,5281
=21,35 ( status gizi normal )

2. Pemeriksaan Klinik :-
Pemeriksaan Fisik : adanya massa yang meluas smp sinus
paranasalis kiri dan retrobular kiri.

3. Pemeriksaan Labolatorium :

Pemeriksaan Darah Nilai Normal Nilai Keterangan


Hb 13-16 d/dl 16,5 d/dl Diatas normal
Ht 40-48 % 49,6 % Diatas normal

Trigliserida 40-155 108 mg/dl Normal


Mg/dl
Kolesterol total < 200 Mg/dl 263 mg/dl Diatas normal
LDL <130 Mg/dl 212 mg/dl Diatas normal

HDL 35-55 Mg/dl 29 mg/dl Dibawah normal

4. Anamnesis Gizi :

Implementasi Energi (Kal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)


Asupan 1800 49 50 309
Kebutuhan 2376,47 89,12 57,81 386,175
% Asupan 75,74 % 54,98 % 86,49 % 80,01 %

5. pemeriksaan penunjang :
 terapi kemoradiasi (Texatere 40 mg/minggu) sbnyak 5 kali
 pemeriksaan CT scan : terlihat adanya massa yang meluas smp sinus
paranalis kiri dan rectobular kiri.

6. terapi medis : neurobion, Folic acid, motilium, seminac, dextamin,


difflucan, fortum.

2. DIAGNOSA GIZI

1. keyakinan yang salah mengenai makanan, zat gizi dan hal-hal yang
berhubungan dengan makanan/zat gizi berkaitan dengan kebiasaan tidak
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dibuktikan dengan Sering
mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan, 2x seminggu dan biasa
mengkonsumsi ikan bakar. (NB-1.2)
2. perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
gangguan fungsi organ akibat perubahan biokimia dibuktikan dengan Hasil
pemeriksaan lab :, Ht 49,6 % trigleserida 108 mg/dl, kolesterol total 263
mg/dl, LDL 212 mg/dl, HDL 29 mg/dl. (NC-2.2)
3. Intake serat tidak adekuat berkaitan dengan keengganan mengkonsumsi
makanan yang mengadung serat dibuktikan dengan jarangnya
mengkonsumsi sayur dan buah. ( NI-53.5 )
4. Kesulitan menelan berkaitan dengan penyebab mekanisme dibuktikan
dengan Adanya diaknosa medis Ca Nasofaring. ( NC-1.1 )

3. INTERVENSI GIZI

1. Terapi diet : diet ETPT


Bentuk makanan : Makanan cair kental
Cara pemberian : oral

2. Tujuan diet :
1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta
daya terima pasien.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.

3. Syarat diet
1. Energy tinggi, yaitu 36 kkal/kg untuk laki-laki dan 32 Kkal/kg BB untuk
perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka
kebutuhan energy menjadi 40 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36 Kkal/kg
BB untuk perempuan.
2. Protein tinggi , yaitu 1-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total.
5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A,B kompleks, C, dan E bila
perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
6. Rendag iodium bila sedang menjalani medikasi redioaktif internal.
7. Bila imunitas menurun ( leukosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani
kemotrapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
8. Porsi makanan kecil dan sering diberikan.

4. Perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi

BB = 54 Kg TB = 159 cm
IMT = BB/(TB(m))2

= 54 kg / (1,59)2

= 54 kg /2,5281

=21,35 ( status gizi normal )

BBI = (TB – 100) -10%


= (159 – 100)-10%
= 59-5,9 Kg
= 53,1 Kg

Energi
BBE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
= 66 + (13,7 x 53,1) + (5 x 159) – (4,7 x 37)
= 66 + 727,47 + 795 – 173,9
= 1414,57 kkal

TEE = BEE X FA X FS
= 1414,57 x 1,2 x 1,4
= 2376,47 kkal
a. Protein = 15 % x 2376,47 kkal
= 356,47 kkal
= 356,47 : 4 = 89,12 gr

b. Lemak = 20 % x 2376,47 Kkal


= 475,294 kkal
= 475,294 kkal : 9 = 52,81 gr

c. Karbohidrat = 65 % x 2376,47 Kkal


= 1544,70 kkal
= 1544,70 kkal : 4
= 386,175 gr

Karena keadaan pasien Ca nesofaring (susah menelan) sehingga zat gizinya


diberikan 3/4 dari kebutuhan energy total.
a. Energi = 3/4 x 2376,47 Kkal = 1782,35 kkal

b. Protein = 3/4 x 89,12 gr = 66,84 gr

c. Lemak = 3/4 x 52,81 gr = 39,61 gr

d. KH = 3/4 x 386,175 gr = 289,63 gr


5. Rencana parameter yang di monitor
Antropometri : BB
Biokimia :-
Fisik dan klinis :
- Fisik : adanya massa yang meluas smp sinus
paranasalis kiri dan retrobular kiri.
- Klinis :-
Dietary : E, P, L,KH,iodium,vitaminA,B kompleks,C dan E,
mineral

6. Rencana konsultasi gizi


Masalah gizi : pengaturan pola makan dan kualitas bahan makanan
Tujuan : memberikan informasi tentang makanan yang sehat

Konsultasi gizi :
- Menjelaskan tentang bahan makanan yang di anjurkan
- Takaran makanan,interval dan bentuk makanan untuk mempertahankan
dan memperbaiki status gizi.

Anda mungkin juga menyukai