Makalah Seleksi Lengkap
Makalah Seleksi Lengkap
PENDAHULUAN
Dengan metode ini, banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan baru untuk
mencari pegawai yang sesuai dengan perusahaan tersebut. Adanya seleksi tentu saja
memunculkan banyak perusahaan penyedia jasa tenaga kerja yang menjadi penyuplai
tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan karyawan. Oleh karena
itu, perusahaan berusaha untuk melakukan upaya-upaya yang dapat memikat calon-
calon pelamar, agar mau bergabung untuk kemudian kembali ke banyak perusahaan
yang membutuhkan jasa karyawan-karyawan, seperti bank, pusat perbelanjaan,
perusahaan pembiayaan, dan lain sebagainya.
Untuk memilih orang yang memiliki kompetensi, memiliki standar kerja yang tinggi
sesuai harapan perusahaan adalah tidak mudah. Perlu strategi khusus dalam seleksi
untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul tersebut. Langkanya sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi unggul, menjadikan tingkat perebutan
pengadaan tenaga kerja semakin ramai. Perebutan sumber daya manusia tidak hanya
pada level manajer keatas akan tetapi juga pada level dibawahnya. Proses seleksi
mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap perusahaan karena proses seleksi
dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus bertahan, beradaptasi dan
berkembang khususnya ditengah persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu,
mereka dituntut untuk lebih profesional dalam mengelola perusahaannya khususnya
dalam hal sumber daya manusia (tenaga kerja).
1
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dan manfaat seleksi?
2. Bagaimana metode seleksi?
3. Apa saja langkah – langkah mengadakan seleksi?
4. Apa saja konsep dan manfaat penempatan kerja?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima
atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu
dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja
yang berhasil pada pekerjaannya.
Seleksi termasuk fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang
mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber
daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan
dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan
tersebut didahului oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya
manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan
pada suatu kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi
kemampuan dan keterampilan. Pelaksanaan kedua kegiatan tersebut secara wajar
dan dikerjakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan dapat
mencegah suatu organisasi akan mengalami surplus pegawai, kecuali karena
adanya faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh organisasi itu
sendiri.
4
yang baik – baik saja tentang dirinya sedangkan hal – hal yang kurang baik
disembunyikan. Hal ini terjadi karena pelamar adalah manusia yang
mempunyai pikiran, kepintaran dan kelihaian untuk mengelabui penyeleksi.
A. Wawancara
Wawancara pekerjaan jenisnya bervariasi. Dalam hal ini ada aneka opsi, antara
lain: wawancara empat mata, wawancara informal dan wawancara dengan panel.
Dalam wawancara empat mata, penyeleksi mewawancarai seorang kandidat. Metode
ini memiliki kekurangan, tetapi hal ltu dapat dicegah dengan memastikan bahwa
pertanyaan telah disusun terlebih dahulu dan setiap kandidat ditanyai pertanyaan
tersebut dengan cara yang sama persis.
Dalam wawancara informal, terdapat diskusi antar kandidat dengan dua atau lebih
pewawancara, yang menyampaikan persepsi mereka kepada anggota panel
wawancara atau dewan pengangkatan. Wawancara dengan panel mungkin merupakan
metode yang paling sering dlgunakan dan metode yang paling dipercaya untuk
menyeleksi kandidat. Sayangnya, metode ini tidak terlalu baik untuk memprediksi
kandidat mana yang kemungkinan besar akan sangat berhasil pada suatu jabatan
(Dale, 2003: 241).
5
memperoleh informasi latar belakang pelamar sebelum wawancara. Informasi ini dapat
diperoleh dari orang yang mengetahui orang tersebut melalui cek referensi.
C. Tes Seleksi
Aneka jenis tes dapat digunakan untuk menyeleksi karyawan. Jenis tes yang pada
akhirnya digunakan tergantung pada sejumlah faktor, yang meliputi kendala anggaran
organisasi, kompleksitas dan kesulitan pekerjaan, ukuran dan kualitas populasi
pelamar, dan tentu pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain
yang dibutuhkan pekerjaan dalam bagian berikut beberapa kategori tes seleksi yang
akan diterangkan.
Tes kinerja sampai pekerjaan menuntut pelamar secara nyata melakukan sampel
pekerjaan dalam situasi terkendali. Contoh-contoh tes kinerja meliputi:
Meskipun otomatisasi dan kemajuan lain dalam teknologi telah mengeliminasi atau
memodifikasi tugas-tugas pekerjaan yang banyak menuntut secara fisik, banyak
pekerjaan, masih menuntut kemampuan fisik atau psikomotor. Dalam hal ini tes
6
kemampuan fisik mungkin relevan tidak hanya untuk memprediksi kinerja tetapi juga
untuk memprediksi kecelakaan kerja dan cacat kerja. Ada tujuh kelompok tes di
wilayah ini:
1) tensi otot
2) kekuatan otot
3) daya tahan otot
4) daya tahan jantung
5) fleksibilitas
6) keseimbangan, dan
7) koordinasi.
Banyak masalah yang dihadapi masyarakat juga terdapat dalam organisasi, yang
membawa dua jenis tes baru: tes kejujuran/integritas dan tes penggunaan obat. Tes
integritas digunakan kira-kira 25 persen perusahaan. Tes ini ada dua jenis. Tes
7
integritas yang jelas (tes dengan tujuan jelas) dirancang secara langsung untuk
menguji sikap terhadap perilaku tidak jujur. Tipe yang kedua, ukuran berbasis
kepribadian (tes dengan tujuan terselubung) bertujuan meramalkan serangkaian
perilaku kontra-produktif di tempat kerja (masalah kedisiplinan, kekerasan di tempat
kerja, ketidakhadiran yang berlebihan, penyalahgunaan obat, serta pencurian).
6. Tes Proyeksi
Tes proyeksi memberi seseorang dengan stimulus yang ambigu/yang tidak jelas
(terutama yang berwujud visual) dan memintanya merespon secara terbuka, misalnya,
dengan menceritakan apa yang terjadi dalam gambar. Atas dasar bagaimana
seseorang menggambarkan situasi melalui cerita yang di buatnya, penguii (biasanya
psikolog klinis) membuat kesimpulan mengenai struktur kepribadian seseorang.
8
Assessment Centre atau Pusat Penilaian merupakan seperangkat tugas atau
latihan yang harus dikerjakan kandidat (biasanya posisi manajerial). Pengamat menilai
kinerja atas dasar simulasi dan membuat kesimpulan mengenai masing-masing
kemampuan dan keterampilan manajerial. Banyak organisasi menggunakan
assessment centre untuk rekrutmen eksternal dan promosi internal. Kebanyakan
assessment centre menuntut dimensi atau kompetensi pekerjaan. Berikut ini disajikan
dimensi-dimensi yang digunakan untuk menyeleksi supervisor atau posisi manajerial.
9
sesuai.
Kemampuan Beradaptasi. Memodifikasi serangkaian tindakan untuk
mengakomodasi perubahan situasi; mengubah perilaku sesuai dengan perubahan-
perubahan dalam faktor manusia dan antar pribadi; tahan terhadap stres.
Ketegasan. Membuat keputusan yang sesuai; membuat keputusan yang mencakup
banyak hal; memberi pertimbangan, mengambil tindakan dan membuat komitmen;
bereaksi cepat terhadap perubahan situasi; membuat keputusan atas dasar bukti
yang ada; mempertahankan tindakan ketika dipertanyakan oleh orang lain.
Komunikasi Tertulis. Menyajikan dan mengungkapkan informasi dalam bentuk
tulisan, menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan efektif; menggunakan
gramatika, tanda baca, dan struktur kalimat yang tepat; menyesuaikan gaya tulisan
dengan tuntutan komunikasi.
Evaluasi latar
Penyaringan Wawancara Wawancara Test kesehatan Pengambilan
Tes belakang dan
paran pelamar awal mendalam dan atau fisik keputusan
referensi
Lamaran kerja yang lengkap memberikan informasi awal mengenai pelamar kerja,
seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, minat dan posisi yang digunakan,
upaya untuk mengiginkan, serta keahlian khusus pelamar, informasi yang relevan perlu
dimasukan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya (Rachmawati;2008)
2. Tes
Tes ditunjukan untuk melihat kemampuan sebenarnya dari pelamar. Hal ini dapat
juga untuk menguji respons pelamar yang sebenarnya terhadap pekerjaan dan tugas
yang akan dijalani. Tes ini bisa bervariasi pada beberapa organisasi, antara lain tes
pengetahuan, tes kecerdasan, tes kepribadian, tes psikologi, tes kemampuan
komputer, dan lain-lain. tes tergantung pada jenis pekerjaan yang akan diisi pelamar.
3. Wawancara awal
10
Wawancara awal berguna untuk memilik secara tepat apakah pelamar cocok untuk
pekerjaan yang ditawarkan. Wawancara dapat dilakukan untuk melibat pengalaman
kerja, tingkat gaji yang diinginkan, dll. Wawancara ini biasanya tidak dilakukan apabila
pelamar jumlahnya cukup besar karena akan memakan biaya dan tidak akan efisien.
Evaluasi inni ingin mengetahui kebenaran informasi yang diberikan oleh pelamar
kerja. Jika pelamar kerja menyebutkan referensi, manajemen dapat mengecek
referensi tersebut. manajer juga dapat menggunakan sumber lain untuk
mengonfirmasikan kebenaran informasi yang disebutkan pelamar.
5. Wawancara mendalam
Tes kesehatan seseorang merupakan hal yang sangat penting untuk hampir
semua jenis pekerjaan, sebab disamping dapat mempengaruhi produktifitas, juga
berkaitan dengan biaya yang nantinya dikeluarkan oleh perusahaan untuk
pemeliharaan kesehatan. Tes ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada
pelamar beberapa pertanyaan yang dapat mengindikasikan kondisi kesehatan
secara umum, misalnya apakah pelamar pernah mengalami, rata-rata beberapa
kali dalam satu bulan mengunjungi dokter atau rumah sakit, dan lain-lain. Untuk
tes umum kesehatan klinik perusahaan oleh seorang dokter ahli, atau mengirim
pelamar ke rumah sakit dengan biaya dari perusahaan.
11
7. Pengambilan keputusan
Jika pelamar sudah melalui serangkaian tes, pelamar siapa bergabung dengan
organisasi, akan mengambil keputusan dengan menawarkan tawaran kerja
dengan beberapa cara seperti pemberitahuan lewat pos, telepon, madia massa,
atau pengumuman ditempat seleksi. Calon yang tidak diterima sebaiknya
diberikan disertai alasan penolakan. Alasan penolakan dapat dibuat standar
untuk menghindari kesalahan atau perbedaan interpretasi. Pengambilan
keputusan dalam memberikan penawaran kerja ini sangat penting dan strategis
sebab akan menentukan keberadaan pelamar dalam pekerjaan dan posisi
jabatan yang akan ditanggung nanti.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajer HR memang harus teliti dalam hal menerima atau menyeleksi pegawai
yang akan di rekrut, karena keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut
bersumber dari para pegawai yang kompeten dan mempunya skill yang bagus.
Untuk itu perlu di adakannya serangkaian langkah – langkah dan kualifikasi
khusus agar nantinya yang akan di terima oleh Manajer HR benar – benar
Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan visi maupun misi perusahaan
tersebut. Agar terciptanya kesamaan dalam hal pencapaian tujuan.
3.2 Saran
1. Sebelum perekrutan dimulai, organisasi harus mengkaji terlebih dahulu posisi
apa saja yang memang sedang di butuhkan.
2. Manajer HRD benar – benar harus memikirkan metode apa yang
efesien untuk menyeleksi para calon pegawai.
3. Manajer HRD menempatkan karyawan baru harus sesuai dengan analisis
jabatan yang telah di lakukan sebelumnya dan disesuaikan dengan hasil seleksi
karyawan.
13
Daftar Pustaka
Gary Dessler. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. INDEKS
Kaswan. 2012. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Alfabeta.
Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright. 2010. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA:
Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat
14