Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

BIMTEK PENYUSUNAN SOAL HOTS TINGKAT SD/MI DAN SMP/ MTs


KOTA TARAKAN

TANGGAL 28 PEBRUARI – 3 MARET 2018

PENYUSUN :
NAMA : AHMAD FUDHOLI, S.Pd
NIP : 198408162009021002
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI UTAMA 1

SEKOLAH DASAR NEGERI UTAMA 1


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TARAKAN
2018
LAPORAN KEGIATAN
BIMTEK PENYUSUNAN SOAL HOTS TINGKAT SD/MI DAN SMP/ MTs
KOTA TARAKAN

TANGGAL 28 PEBRUARI – 3 MARET 2018

PENYUSUN :
NAMA : AHMAD FUDHOLI, S.Pd
NIP : 198408162009021002
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI UTAMA 1

Mengetahui, Tarakan, 5 Maret 2018


Kepala Sekolah Peserta Diklat

.................. Ahmad Fudholi, S.Pd


NIP. NIP 198408162009021002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar, dan
menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta
didik, sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Sedemikian pentingnya peranan guru dalam pendidikan, diamanatkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi
dari profesi pendidik.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Program Guru Pembelajar bagi
semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Program Guru
Pembelajar dilakukan berdasarkan pemetaan kompetensi melalui Uji Kompetensi Guru
(UKG) di seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan
kebutuhan peningkatan kompetensinya.
Program Guru Pembelajar adalah program peningkatan kompetensi bagi guru
yang melibatkan partisipasi publik meliputi pemerintah daerah, organisasi
kemasyarakatan, orang tua siswa, serta dunia usaha dan dunia industri, dalam bentuk
kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat), kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang
mendukung. Program Guru Pembelajar sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan
menggunakan 3 (tiga) moda pembelajaran, yakni : tatap muka, pembelajaran dalam
jaringan (daring), pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran
dalam jaringan (daring kombinasi).
Program peningkatan kompetensi guru pembelajar secara umum bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru, baik pedagogik maupun profesional, serta memiliki
performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya, menjadi contoh tentang
ketangguhan, optimisme dan keceriaan bagi peserta didiknya, melalui berbagai moda dan
media, di berbagai pusat belajar.
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilaksanakan menggunakan
pendekatan andragogi dengan menerapkan metode diskusi, ceramah, dan penugasan
untuk menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Pelaksanaan program untuk mata
pelajaran/paket keahlian tertentu akan dilengkapi dengan kegiatan praktik. Pelaksanaan
program guru pembelajaran direncanakan secara bertahap, diawali dengan Workshop
Tim Pengembang, Pelatihan Narasumber Nasional/Pengampu, Pelatihan Instruktur
Nasional/Mentor, dan Pelaksanaan Progam Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya Laporan Kegiatan Bimtek Penyusunan Soal HOTS SD/MI adalah :
1. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah
SD Negeri Utama 1 sebagai atasan langsung.
2. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai angka kredit point pelaksanaan tugas
guru dalam aspek Pengembangan Diri (PD) pada Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)

C. Dasar Pelaksanaan Tugas


1. Surat Tugas dari Kepala Sekolah SD Negeri Utama 1 Nomor : 420/147/SDNU1/2018
tanggal 24 Pebruari 2018 untuk mengikuti kegiatan Bimtek Soal Hots SD/ MI pada
dinas Kota Tarakan (terlampir)

D. Sasaran
Sasaran Kegiatan Bimtek Penyusunan Soal Hots Tingkat SD/ MI dan SMP/MTs ini
adalah guru kelas 6 SD/MI dan guru SMP/MTs kelas 9 Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN

A. Jenis dan Nama Diklat


Jenis Diklat : Diklat Fungsional
Nama Diklat : Bimtek Penyusunan Soal Hots Tingkat SD/ MI dan SMP/MTs
Kota Tarakan
B. Waktu, Tempat dan Penyelenggaraan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan : 28 Pebruari s.d 3 Maret 2018
Tempat : SMPN 1 Tarakan

Penyelenggara : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan


melalui MKKS SD dan SMP
C. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu :
1. Memahami materi pelatihan.
2. Menyusun soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sesuai deengan kaidah-
kaidah penulisan soal.
3. Mengimplementasikan Soal HOTS dalam kegiatan pembelajaran.
D. Struktur Program

No Materi JP
1. Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan 2
2. Penyusunan Kisi-Kisi Soal USBN 3
3. Teori Tes Bentuk Soal Pilihan Ganda dan Uraian 3
4. Teori Penulisan Soal HOTS 3
5. Teori Kaidah Penulisan Soal 3
6. Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda 4
7. Penulisan Soal Bentuk Uraian 4
8. Perakitan Soal 5
9. Pembobotan Soal Tes Pilihan Ganda dan Uraian 3
Total 30

E. Uraian Materi
1. Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan
Materi ini membahas tentang Kebijakan Pendidikan dan kebudayaan Kota Tarakan terkait
pelaksanaan USBN Tingkat SD/SMP di Kota Tarakan.
2. Penyusunan Kisi-Kisi Soal USBN
Pemateri menyampaikan bahasan kepada peserta Bimtek
a. Pengertian kisi-kisi soal.
b. Syarat kisi-kisi soal.
c. Komponen kisi-kisi.
d. Indikator soal.
e. Langkah-langkah menyusun kisi-kisi soal.
f. Kriteria pemilihan materi yang esensial
g. Level Kognitif.
3. Teori Tes Bentuk Soal Pilihan Ganda dan Uraian
Pemateri menyampaikan pengertian tes (alat ukur), fungsi dan tujuan dilaksanakannya tes
terhadap peserta didik. Narasumber juga menjelaskan kepada peserta bentuk-bentuk tes
beserta kekurangan dan kelebihannya.
Keunggulan dan keterbatasan Soal Bentuk Pilihan Ganda
Keunggulan:
a. dapat diskor dengan mudah, cepat, serta objektif, dan
b. dapat mencakup ruang lingkup bahan / materi / PB yang luas
c. tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak
Keterbatasan:
a. memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya;
b. sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi; dan
c. terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.
Keunggulan dan keterbatasan soal uraian
a. Dapat mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan pikiran,
mengemukakan pendapat, dan mengekspresikan gagasan-gagasan dengan menggunakan
kata-kata atau kalimat siswa sendiri.
b. Faktor menebak jawaban dapat dikurangi.
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyatakan gagasan/pendapat.
d. Penyusunan tes lebih mudah.
4. Teori Penulisan Soal HOTS
Pemateri memberikan paparan kepada peserta tentang :
a. Definisi Higher Order Thinking Skills (HOTS)
b. Contoh –contoh soal HOTS
c. Karakteristik soal HOTS
d. Tehnik penulisan dan penyusunan soal HOTS
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal HOTS
- Gunakan konteks dunia nyata.
- Berikan pertanyaan yang terkait dengan analisis visual.
- Tanyakan alasan dari jawaban yang diberikan.
- Gunakan bentuk soal yang beragam.
5. Teori Kaidah Penulisan Soal
Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah
penulisannya. Aspek aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Aspek Materi
b. Aspek Kontruksi
c. Aspek bahasa
6. Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
Kaidah penulisan soal pilihan gandameliputi
a. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
b. Pilihan jawaban homogen dan logis.
c. Hanya ada satu kunci jawaban.
d. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
e. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
f. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
g. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
h. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
i. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
j. Panjang pilihan jawaban relatif sama
k. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar"
dan sejenisnya
l. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya
angka atau kronologisnya
m. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
n. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa.
o. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
p. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
q. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan
satu kesatuan pengertian.
7. Penulisan Soal Bentuk Uraian
Kaidah penulisan/telaah soal bentuk uraian
a. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
b. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai.
c. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian, seperti mengapa,
uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, hitunglah, dan sebagainya
d. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
e. Ada pedoman penskorannya.
f. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca.
g. Bahasa soal sudah komunikatif.
h. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku.
i. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
j. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
k. Tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa.
8. Perakitan Soal
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian praktik penyusunan kisi-kisi,
peserta menganalisis SKL, kemudian mengembangkan menjadi kisi kisi, dari kisi kisi inilah
dituangkan menjadi tindikator-indikator dengan memperhatikan ranah atau tingkat
kesulitan kompetensi c1, c2 dan c3
Peserta mengembangkan soal-soal yang sesuai dengan indikator dan kisi-kisi yang
telah dikembangkan sebelumnya
9. Pembobotan Soal Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Bobot soal :
- Angka yang ditetapkan untuk suatu butir soal dalam perbandingan dengan butir soal
lainnya dalam satu perangkat tes.
- Penentuan bobot soal Didasarkan pada tingkat kerumitan atau kompleksitas
jawaban yang dituntut oleh soal
F. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah persamaan persepsi dalam menyusun soal
USBN Tingkat SD/SMP yang difasilitasi oleh MKKS

G. Dampak/Hasil Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Bimtek Penyusunan Soal Hots Tingkat SD/ MI dan
SMP/MTs ini adalah :
1. Paradigma yang sama dalam penyusunan soal USBN .
2. Guru yang ditugaskan menyusun soal USBN dapat memproduksi soal-soal yang bermutu
sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah disampaikan dalam kegiatan ini.

BAB III
PENUTUP

Pelaksanaan Bimtek Penyusunan Soal HOTS Tingkat SD/ MI dan SMP/MTs Kota
Tarakansecara umum telah berjalan dengan baik, banyak memberikan pengetahuan dan
keterampilan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru utamanya dalam

LAMPIRAN
MATRIK RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT

Jumlah Jam Mata Nama


Nama Tempat Nama
Kegiatan Diklat / Penyelenggara Dampak
Diklat Kegiatan Fasilitator
Diklat Kompetensi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai