Anda di halaman 1dari 4

ESSAY ANALISIS RISIKO ASURANSI SYARIAH

Oleh : Siti Mujayanh (20017002290029)

Ekonomi Syariah 2017 Institut Kh. Abdul Chalim Mojokerto

Asuransi atau pertanggungan menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu

pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Kata Asuransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu insurance yang dalam bahasa Indonesia telah

menjadi bahasa popular dan diadopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan padanan

kata ‚pertanggungan‛. Echols dan Syadilly memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b)

jaminan. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering

(pertanggungan). (digilib.uinsby.ac.id).

Diindonesia sendiri asuransi syariah sudah ada pada 24 Februrari 1994 Pada tanggal

itulah didirikan PT Syarikat Takaful lndonesia (Takaful lndonesia) sebagai bukti perwujudan

nyata dari sebuah komitmen dan kepedulian yang tulus terhadap perkembangan perekonomian

berbasis syariah di lndonesia yang ditujukan untuk kemakmuran yang adil bagi masyarakat

lndonesia secara keseluruhan. Kelahiran Takaful Indonesia sebagai holding company PT


Asuransi Takaful keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum Asuransi Jiwa dan Umum Syariah

pertama di Indonesia merupakan hasil dari komitmen dan kepedulian berbagai elemen bangsa

yang tergabung dalam TIM Pembentukan Asuransi Takaful lndonesia (TEPATI) untuk

mewujudkan tercapainya kemajuan pembangunan ekonomi syariah di bumi Nusantara. Kelahiran

Takaful lndonesia merupakan buah dari prakarsa berbagai elemen yaitu lkatan Cendikiawan

Muslim lndonesia (lCMl) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat lndonesia Tbk, PT

Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan Republik Indonesial, para pengusaha

Muslim lndonesia, dengan bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia Bhd. (STMB).(

www.takafulumum.co.id)

Peraturan Perasuransian syariah di Indonesia juga diatur dalam beberapa fatwa DSN-

MUI, salah satunya adalah Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah. Dalam rangka merespon perkembangan ekonomi syariah, Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah mengeluarkan beberapa fatwa di bidang

perasuransian. Hingga sekarang ini, fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan DSN-MUI yang terkait

upaya pengembangan asuransi syariah (takaful) yaitu: Fatwa No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah; Fatwa No.51/DSN-MUI/III/2006 tentang Mudharabah

Musyarakah Asuransi; Fatwa No.52/DSNMUI/III/2006 tentang Wakalah bil ‘Ujrah pada

Asuransi Syariah; Fatwa No.53/DSN-MUI/ III/2006 tentang Tabarru’ pada Asuransi dan

Reasuransi Syariah; Fatwa No.43/DSN-MUI/ VIII/2004 tentang Ganti Rugi (Ta’widh).(

media.neliti.com)

Dalam asuransi risiko (risk) diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu 1. Risiko

Murni (Pure Risk) Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti

menimbulkan kerugian. 2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk) Kebalikan dari risiko murni,
risiko spekulatif masih mengandung dua kemungkinan jika peristiwa yang dianggap risiko

tersebut benar-benar terjadi. 3. Risiko Khusus (Particular Risk) adalah suatu risiko yang dampak

maupun penyebabnya hanya mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas

maupun kualitas. 4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk) Kebalikan dari risiko khusus, risiko

fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor

atau pihak tertentu seperti bencana alam, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya. 5. Risiko

Individu (Individual Risk) adalah berbagai macam kemungkinan yang terjadi di kehidupan

sehari-hari yang dapat mempengaruhi kapasitas finansial seseorang, harta kekayaanya maupun

risiko tanggung-jawab. 6. Risiko Harta (property risk) Merupakan kerugian yang terkait dengan

kepemilikan suatu benda akibat kehilangan, pencurian ataupun kerusakan. 7. Risiko Tanggung-

Gugat (liability risk) Merupakan risiko tanggungjawab yang harus kita berikan kepada pihak

lain(www.cermati.com. )

Dalam skema besar risk management dimulai dengan adanya identifikasi risiko (risk

identification) dan evaluasi risiko (risk evaluation) untuk mengetahui frekuensi serta tingkat

kerugian yang mungkin ditimbulkan. Setelah itu dilakukan yang namanya prosedur pengendalian

risiko (risk control) untuk mengetahui kerugian apa saja yang bisa ditimbulkan apakah itu

kerugian finansial atau kerugian fisik. Setelah itu ada banyak langkah yang bisa diambil seperti

meminimalisir risiko, mengalihkan risiko (asuransi), atau menghilangkan risiko itu sama sekali.
Daftar Pustaka

D Rahayu. 2015. “KONSEP ASURANSI SYARIAH DAN MANAJEMEN RISIKO ISLAM” dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/3262/5/Bab%202.pdf (10 September 2019)

“ Sejarah Asuransi Syariah Pertama di Indonesia” dalam

https://www.takafulumum.co.id/lebihlanjut.html(10 September 2019)

B Susamto “PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM LEMBAGA PERASURANSIANDI

INDONESIA “ dalam https://media.neliti.com/media/publications/23656-ID-penerapan-prinsip-syariah-

dalam-lembaga-perasuransian-di-indonesia.pdf (10 September 2019)

Siti Hadijah.2017 “Jenis dan Macam-macam Risiko Asuransi yang Wajib Diketahui”

https://www.cermati.com/artikel/jenis-dan-macam-macam-risiko-asuransi-yang-wajib-diketahui (10

September 2019)

Anda mungkin juga menyukai