Kuesioner PDF
Kuesioner PDF
KUESIONER PENELITIAN
2. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak berkaitan dengan penilaian diri Bapak/Ibu,
karena kuesioner ini digunakan semata-mata untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan.
3. Kami mohon bantuan Bapak/Ibu agar dapat mengisi kuesioner ini dalam jangka
waktu 1 minggu sejak kuesioner diterima. Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu
dapat menghubungi kami di nomor Telp. 02191347207, atau via e-mail di
dhani.pradipta@ui.ac.id.
Hormat kami,
Sangat penting bagi seorang auditor untuk memiliki kecerdasan intelektual, karena
kecerdasan intelektual ini dianggap merupakan kecerdasan utama yang harus dimiliki
oleh setiap manusia. Namun, pekerjaan auditor tidak hanya memerlukan kecerdasan
intelektual saja, tetapi juga kecerdasan emosional dan kecerdasan spirirual. Apabila
seorang auditor hanya memiliki kecerdasan intelektual tanpa adanya kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual, dalam melaksanaankan pekerjaan atau bahkan di
dalam kehidupan sehari-hari, seorang auditor akan selalu terbebani dengan pekerjaan
yang semakin berat, masalah-masalah yang semakin banyak, dan tanggung jawab yang
dipikul oleh auditor itu. Oleh karena itu, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
diperlukan agar dalam melaksanakan pekerjaan, seorang auditor dapat mengatasi beban
pekerjaan yang semakin berat.
Kuesioner ini diterjemahkan langsung dari berbagai sumber tanpa ada modifikasi, yaitu
1. Kuesioner kecerdasan emosional:
(i) untuk indikator kesadaran diri diterjemahkan langsung dari buku berjudul
Executive Emotional Intelligence in Leadership and Organizations yang
dikarang oleh Cooper dan Sawaf (1997) dengan pengurangan dari 11
(sebelas) kuesioner menjadi 3 (tiga) kuesioner.
(ii) untuk indikator pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan kemampuan
sosial menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Marita et al. (2008)
dalam penelitian yang berjudul Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan
Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa
Akuntansi dengan pengurangan dengan pengurangan dari 40 (empat puluh)
kuesioner menjadi 12 (dua belas) kuesioner.
2. Kuesioner kecerdasan spiritual diterjemahkan langsung dari tesis King (2008)
yang berjudul Rethinking Claims of Spiritual Intelligence: A Definition, Model,
and Measure. Kuesioner untuk pengukuran kecerdasan spiritual di dalam tesis
King (2008) disebut dengan The Spiritual Intelligence Self-Report Inventory-24
(SISRI-24), dengan pengurangan dari 24 kuesioner menjadi 12 (dua belas)
kuesioner.
3. Kuesioner kinerja auditor berasal dari berbagai sumber kuesioner, yaitu:
(i) Kuesioner komitmen organisasi diterjemahkan langsung dari buku yang
berjudul Commitment In The Workpalce: Theory, Reserach, and Application
karangan Meyer dan Allen (1997) dengan pengurangan dari 23 kuesioner
menjadi 9 (sembilan) kuesioner.
(ii) Kuesioner komitmen profesional diterjemahkan langsung dari jurnal
berjudul Ethical Development, Professional Commitment and Rule
Observance Attitudes: A Study of Auditors in Taiwan karangan Jeffrey et al.
(1996) dengan pengurangan dari 14 kuesioner menjadi 3 (tiga) kuesioner.
(iii)Kuesioner motivasi diterjemahkan langsung dari jurnal berjudul An
expectancy theory model for hotel employee motivation karangan Chiang dan
Jang (2008) dengan pengurangan dari 4 (empat) kueisoner menjadi 3 (tiga)
kuesioner.
(iv) Kuesioner kesempatan karir diterjemahkan langsung dari jurnal
Confirmatory Factor Analysis of IS Employee Motivation and Retention
karangan Mak dan Sockel (2001) dengan pengurangan dari 4 (empat)
kuesioner menjadi 3 (tiga) kuesioner.
(v) Kuesioner kepuasan kerja diadopsi dari Job Satisfication Survey (2004)
dengan pengurangan dari 30 (tiga puluh) kuesioner menjadi 3 (tiga)
kuesioner.
Pengurangan terhadap kuesioner dilakukan agar responden tidak merasa jenuh ketika
mengisi kuesioner. Pemilihan kuesioner ini dilakukan dengan cara, antara lain: (i)
kuesioner dengan makna yang sama dibuang; (ii) kuesioner yang bernilai positif saja
yang digunakan; dan (iii) hanya memilih 3 (tiga) kuesioner dari setiap indikator yang
dianggap dapat mewakili untuk mengukur indikator tersebut.
TUJUAN KUESIONER
Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data primer dari pengaruh kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor di berbagai Kantor Akuntan
Publik. Secara umum, penelitian ini mengajukan hipotesa bahwa kecerdasan emosional
dan kecerdasan spirirual berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Data primer yang
diperoleh dari hasil kuesioner ini akan digunakan untuk penyusunan karya ilmiah
berupa tesis sebagai suatu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains Akuntansi
pada Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kuesioner ini terdiri dari 4 (empat) kelompok kuesioner dengan tujuan yang berbeda,
yaitu untuk memperoleh informasi tentang:
II. Kecerdasan emosional, yang terdiri dari lima (5) dasar kemampuan
kecerdasan emosional menurut Goleman (1995), yaitu (i) kesadaran diri, (ii)
pengendalian diri, (iii) motivasi diri, empati, dan (iv) kemampuan sosial.
III. Kecerdasan spiritual, yang terdiri dari empat (4) komponen kecerdasan
spiritual menurut King (2008), yaitu (i) critical existential thinking, (ii)
personal meaning production, (iii) transcendental awareness, dan (iv)
conscious state expansion.
1. Jenis Kelamin:
Pria
Wanita
2. Usia:
< 30 tahun
31 – 40 tahun
< 41 tahun
3. Pendidikan Terakhir:
D3
S1
S2
S3
4. Pengalaman Kerja:
< 5 tahun
6 – 10 tahun
> 11 tahun
Auditor junior
Auditor senior
Supervisor
Manajer
Partner
Managing partner
Lainnya
7. E-mail:
= = = = = = TERIMA KASIH = = = = = =