Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KOLABORASI ANTARA PERAWAT DENGAN

APOTEKER DALAM MENINGKATKAN KESELAMATAN


PASIEN

SRI HARVITA SARI MARPAUNG / 181101125

Sriharvitaaasm11@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Dalam meningkatkan keselamatan pasien perawat berkolaborasi dengan tim
medis lainnya salah satunya dengan orang farmasi. Hubungan perawat dengan apoteker
merupakan hal yang sangat intim dalam penerapan keselamatan pasien dalam hal pemberian
obat kepada pasien. Tujuan : untuk mengetahui hubungan kolaborasi antara perawat dengan
apoteker dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. Metode : literature review
dengan pendekatan jurnal atau artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta berfokus
pada Menjaga Keselamatan Pasien dengan Interprofesional Collaboration. Adapun jurnal atau
artikel dan e-book yang digunakan pada literature review adalah jurnal atau artikel dan e-book
yang didapatkan dengan menggunakan Google Scholar, Portal Garuda, dan Jurnal Keperawatan
Indonesia. Hasil : dapat memberikan informasi mengenai hubungan kolaborasi perawat dengan
apoteker dengan peningkatan keselamatan pasien. Pembahasan : hubungan kolaborasi perawat
dengan apoteker dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. Kesimpulan :
Keselamatan pasien dapat ditingkatkan melalui beberapa hal salah satunya adalah pengawasan
dalam pemberian obat, bagaimana pada dasarnya dalam masa perawatan pasien dalam
mengatasi masalah yang dialami oleh pasien obat merupakan hal yang sangat intim dengan
pasien. Oleh karena itu, hubungan kolaborasi antara perawat dengan apoteker sangatlah penting
dalam perawatan pasien.

Kata kunci : perawat, apoteker, keselamatan pasien, obat

LATAR BELAKANG kepada pasien perawat tidak dapat


memaksimalkan pekerjaannya sendiri,
Penerapan program keselamatan pasien
perawat harus dapat berkolaborasi
pada rumah saskit adalah hal yang
dengan pemberi layanan kesehatan
diprioritaskan oleh pemberi layanan
lainnya guna meningkatkan pelayanan
kesehatan. Perawat sebagai salah satu
yang berkualitas dan dapat
pemberi layanan asuhan keperawtan
meningkatkan derajat kesehatan pasien.
memiliki tanggung jawab memberikan
asuhan keperawatan yang berkualitas Dalam berkolaborasi perawat dengan

salah satunya adalah keamanan dan tim medis lainnya diperlukan

keselamatan pasien yang baik. Dalam komunikasi yang terjalin dengan baik,

memberikan asuhan keperawatan salah satunya dengan orang famasi


(apoteker). Hubungan perawat dengan METODE
apoteker merupakan hal yang sangat
Penulisan ini menggunakan metode
intim dalam penerapan keselamatan
literature review dengan pendekatan
pasien dalam hal pemberian obat
jurnal atau artikel, buku dan e-book
kepada pasien, apoteker sebagai orang
yang relevan dan akurat serta berfokus
farmasi bertugas meresepkan obat untuk
pada Menjaga Keselamatan Pasien
pasien guna membantu mengatasi
dengan Interprofesional Collaboration.
masalah yang diderita oleh pasien.
Adapun jurnal atau artikel dan e-book
dalam hal ini perawat dengan apoteker
yang digunakan pada literature review
harus memiliki hubungan kolaborasi
adalah jurnal atau artikel dan e-book
yang baik sehingga pelayanan yang
yang didapatkan dengan menggunakan
diberikan kepada pasien adalah layanan
Google Scholar, Portal Garuda, dan
yang terbaik.
Jurnal Keperawatan Indonesia.
Selama proses perawatan pasien di
rumah sakit, pengobatan merupakan hal HASIL
yang sangat penting untuk mengatasi
Hasil dari penulisan review jurnal ini
masalah yang dialami oleh pasien.
adalah dapat memberikan informasi
Dengan demikian pada penulisan ini
mengenai hubungan kolaborasi perawat
akan membahas tentang hubungan
dengan apoteker dengan peningkatan
kolaborasi antara perawat dengan
keselamatan pasien.
apoteker dalam meningkatkan program
keselamatan pasien di rumah sakit. PEMBAHASAN

TUJUAN Keselamatan pasien merupakan suatu


upaya utnuk menjamin segala tindakan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
dan aktivitas yang berhubungan dengan
mengetahui hubungan kolaborasi antara
pasien yang dilakukan oleh petugas
perawat dengan apoteker dalam
kesehatan agar berlangsung secara aman
meningkatkan keselamatan pasien di
dan tidak menimbulkan dampak yang
rumah sakit.
dapat membahayakan pasien melalui
serangkaian aktivitas yang diatur dalam
undang-undang.
Salah satu prinsip pelayanan kesehatan terapi obat berdasarkan evidence based
adalah untuk menyelamatkan pasien medicine maupun evidence based
sesuai dengan prosedur dan tindakan pharmacy. Komunikasi yang berhasil
yang aman serta tak membahayakan akan membangun kolaborasi yang baik.
pasien maupun petugas kesehatan. Diharapkan dalam kolaborasi ini bisa
Mutu dan keselamatan pasien sejatinya berdiskusi antara tenaga kesehatan
berakar dari pekerjaan sehari-hari dari (perawat) dengan farmasi dalam
seluruh staf di unit pelayanannya. masalah menangani pasien.
Seperti staf klinis melakukan Kendala Kolaborasi
pengkajian kebutuhan pasien dan Sering kolaborasi apoteker dengan
memberikan pelayanan. Hubungan dokter di ruangan tidak berjalan dengan
kolaborasi antara perawat dengan baik karena komunikasi tidak berjalan
apoteker sangatlah penting dalam masa maksimal. Memerlukan waktu yang
perawatan pasien. cukup panjang agar perawat atau
Pekerjaan pelayanan ini disupervisi oleh tenaga kesehatan lainnya mempercayai
farmasi yang ditunjuk sesuai dengan dan mengakui keberadaan dan peran
kemampuan dan pengalaman farmasi penting apa yang bisa kita berikan
tersebut. Sedang farmasi yang di ruang untuk pelayanan kesehatan terbaik bagi
rawat inap yang sering berinteraksi pasien. Rasa percaya diri yang kurang
dengan dokter ruangan, perawat dan dari ahli farmasi menjadi salah satu
pasien serta keluarganya idealnya penghambat untuk langkah maju dan
adalah berani berkomunikasi dan
farmasi yang sudah memiliki berkolaborasi. Ahli farmasi ruangan ini
kompetensi harus banyak belajar dari evidence
farmasi klinik baik lulusan magister yang ada dan mempelajari berdasar
farmasi klinik maupun farmasi yang pustaka yang established dan terbaru,
sudah memiliki pengalaman farmasi kalau dapat memiliki sarana IT
klinik di ruang rawat inap. (Information Technology) yang
Kompetensi farmasi klinik di ruangan memadai agar mudah dan cepat
sangatlah diperlukan dan berani memecahkan masalah yang
memberikan masukan atau rekomendasi dihadapinya sehari-hari.
kepada para tenaga kesehatan dalam
Anggarawati, Tuti, Wulan Sari, N, 2016.
Kepentingan Bersama Perawat -
KESIMPULAN
Dokter dengan Kualitas
Keselamatan pasien merupakan hal Pelayanan Ke-perawatan. Jurnal
prioritas yang sangat diperhatikan oleh Ilmiah Kesehatan Keperawatan.
rumah sakit saat memberikan layanan Vol. 12, No. 1. Februari 2016
kesehatan kepada pasien maupun
masyarakat pada umunya. Keselamatan Arya Reni, Kurniawan Yudianto, Irman
pasien dapat ditingkatkan melalui Somantri. 2010. Efektifitas
beberapa hal salah satunya adalah Pelaksanaan Komu-nikasi dalam
pengawasan dalam pemberian obat, Kolaborasi Antara Perawat dan
bagaimana pada dasarnya dalam masa Dokter di Ruang Rawat Inap
perawatan pasien dalam mengatasi Rumah Sakit Umum Sumedang.
masalah yang dialami oleh pasien obat Jurnal unpad.ac.id/mku/article.
merupakan hal yang sangat intim Vol. 12, No. 1 Maret 2010–
dengan pasien. Oleh karena itu, September 2010 Hal 36,
hubungan kolaborasi antara perawat
dengan apoteker sangatlah penting Faluzi, A., Machmud, R., & Arif, Y.
dalam perawatan pasien. (2018). Analisis penerapan
upaya pencapaian standar
REFERENSI
sasarang keselamatan pasien
Agus M Hardjana. 2003. Komunikasi bagi profesional pemberi asuhan
Interpersonal dan Intra- dalam peningkatan mutu
personal. Yogyakarta : Kanisius. pelayanan di rawat inap rsup
Dr. M. Djamil padang tahun
Anita Davis Boykins. 2014. DNSc, FNP- 2017. Jurnal Kesehatan Andalas.
BC, PMHNP BC, Core 7(4): 34-42.
Communication Competencies Fatalina, Femy, dkk. (2015). Persepsi
in Patient-Centered Care. The dan Penerimaan
ABNF Journal/Spring. Interprofessional Collaborative
Practice Bidang Maternitas
pada Tenaga Kesehatan. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Journal of Scientific &
Indonesia. 4(1): 28-36. Technology Reasearch.

Firawati.,Pabuty,A.,Putra,A.S.(2012).Pe Simamora, R. H. (2019). The influence


laksanaan Program Keselamatan Of Training Handover based
Pasien Di RSUD Solok: Jurnal SBAR Communication for
kesehatan masyarakat.6,(2):73- improving patients Safety. Indian
78. journal of public Health

Gustantini, L. M. & Mubasyir H.


Tutiani. (2017). Manajemen
(2014). Upaya Manajemen
Keselamatan Pasien. Jakarta.
Rumah Sakit dalam Mendukung
Kolaborasi Antara Dokter
Utama, J. S. A. (2013). Gambaran
Umum dan Spesialis di Instalasi
perbedaan nilai-nilai kerja
Gawat Darurat. Jurnal
antara dokter dan perawat di
Manajemen Pelayanan
rumah sakit. Jurnal Psikologi.
Kesehatan. 17(1): 37-44.
40(2): 211-225.

Ismainar, H. (2015). Keselamatan


Utami, L. dkk. (2016). Hubungan
pasien di rumah sakit .
Antara Sikap dan Perilaku
Yogyakarta : Deepublish
Kolaborasi dan Praktik
Publisher.
Kolaborasi Interprofessional di
Simamora, R. H. (2019). Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Documentation of patient Panti Rapih. Jurnal Keperawatan
Identification into the Electronic Muhammadiyah. 1(1): 7- 15.
System to improve the quality of
nursing services. Internasional

Anda mungkin juga menyukai