Anda di halaman 1dari 7

Latihan Soal

Pertemuan 1

Materi : Penalaran Umum

Teks 1

Asmat dan Esensi Kekuasaan


1
Bencana kesehatan yang sedang terjadi di Asmat, Papua seolah mengingatkan esensi dan
tanggung jawab dari kekuasaan yang kini tengah diperebutkan di sejumlah daerah melalui
pilkada. Dalam dua bulan terakhir setidaknya ada 602 anak di Asmat yang menderita gizi buruk
serta terjangkit campak dan sejumlah penyakit lain. Sebanyak 69 anak di antaranya meninggal.
Jumlah itu dapat disebut sementara karena baru sebatas di lokasi yang dapat dijangkau
pemerintah. Masih ada kampung di wilayah pedalaman, yang dikelilingi rawa dan sungai lebar,
yang belum dijangkau.
2
Buruknya kualitas kesehatan di Asmat yang memiliki 8.395 anak balita tergambar dari
keterjangkauan imunisasi campak terhadap anak-anak Papua yang baru mencapai 46,1 persen
pada 2017. Cakupan imunisasi itu baru terdata dengan kelengkapan pelaporan 61 persen.
Eskalasi bencana kesehatan di Asmat meningkat sejak pertengahan Januari. Pada 12 Januari
diketahui ada 24 anak meninggal. Jumlah itu bertambah esoknya menjadi 26 anak dan menjadi
61 anak pada 15 Januari.
3
Di tengah semangat pemerintah untuk membangun dari kawasan pinggiran/perbatasan, tragedy
kesehatan di Asmat ini sungguh mengundang keprihatinan. Bencana kesehatan ini juga
menimbulkan pertanyaan soal otonomi khusus (otsus) untuk Papua, yang salah satunya ditandai
dengan kucuran dana otsus dari pemerintah pusat senilai triliunan rupiah.
4
Dengan tema ”Siapa Lalai di Tanah Papua”, acara Satu Meja di kompas TV pada Senin (22/1)
yang dipandu Pemimpin Redaksi Harian Kompas. Budiman Tanuredjo mengupas akar masalah
penderitaan anak-anak di Asmat yang menghadapi gizi buruk serta epidemic campak dan
sejumlah penyakit lain. Hadir sebagai narasumber dalam acara ini Jaleswari Pramodhawardani
yang menjadi Deputi V kantor Staf Presiden, Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Sandrayati Moniaga, anggota DPR dari Fraksi Nasdem Daerah Pemilihan Papua Sulaiman L
Hamzah, serta Bupati Asmat Elisa Kambu yang dihubungi lewat telepon. Dalam acara ini,
wartawan Kompas, Josie Susilo Hardianto, yang berada di Asmat juga melaporkan kondisi
terakhir daerah tersebut.
Campak dan gizi buruk
5
Diskusi dalam acara Satu Meja ini berangkat dari respons pemerintah yang ditenggarai lambat
dalam menangani gizi buruk di Asmat. Menurut Sulaiman, pada September 2017, dia telah
memperoleh laporan dari Bupati Asmat bahwa terjadi epidemic campak dan gizi buruk di Asmat.
Saat itu katanya, Bupati juga sudah menerjunkan tim kesehatan, tetapi masih terbatas tim
kabupaten. “Mulanya kami menduga (epidemi) itu terbatas di kampung-kampung tertentu.
Kemudian setelah tim diterjunkan, ternyata setiap kampung sudah terjangkit virus
tersebut,”ujarnya. Jaleswari menambahkan pada September 20017, Presiden Joko Widodo juga
telah memerintahkan Kementerian Kesehatan agar bekerja sama dengan pemerintah daerah
untuk mengatasi massalah itu. Selain itu, pada Mei hingga Agustus tahun lalu, Presiden juga
telah mengingatkan pentingnya pelaksanaan sejumlah imunisasi, seperti imunisasi campak dan
rubella, di seluruh tanah Air.
6
Banyaknya anak di Asmat yang meninggal pada Januari ini, lanjut Jaleswari dipicu sejumlah
masalah, seperti kondisi geografis dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Kondisi geografis
membuat upaya pelayanan kesehatan sulit menjangkau masyarakat di pedalaman. Asmat hanya
dapat dijangkau dengan menggunakan penerbangan perintis dan kapal cepat dari Timika, Papua.
Pada saat yang sama, fasilitas kesehatan yang tersedia di Asmat maksimal baru berupa rumah
sakit umum daerah tipe C. Akibatnya fasilitas kesehatan yang tersedia di daerah itu untuk
memberikan pengobatan terhadap sejumlah penyakit amat terbatas. Hingga awal September
2017 baru sekitar 20 persen untuk anak di Asmat yang mendapat vaksin. Kondisi ini, menurut
Jaleswari menjadi kendali yang dihadapi pemerintah untuk merespons dengan cepat bencana
kesehatan yang menimpa anak-anak di Asmat.
7
Sebagai Bupati Asmat., Elisa menyampaikan, kendala geografis menjadi salah satu masalah
utama untuk mencegah epidemi di pedalaman Asmat. Dana Rp 106 miliar yang diperoleh
Pemerintah Kabupaten Asmat dari dana otsus Papua senilai Rp 8,2 triliun, menurut dia tak cukup
untuk biaya transportasi guna menjangkau semua kampung di Asmat. “Dari puskesmas ke
kampung biayanya besar. Tingkat kesulitannya juga tinggi dan biaya operasional Rp 1 juta itu
hanya untuk beberapa kampung,”katanya.
8
Dampak konteks pemenuhan kesehatan, lanjut Sandra, pemerintah tampak peduli dengan
memberikan anggaran kepada Papua. Namun, dengan kondisi Papua yang sebagian besar
masyarakatnya tinggal di daerah terpencil dengan kondisi geografis dan kerentanan fisik yang
beragam, pemenuhan kesehatan bagi warga Papua belum terpenuhi. “Jadi, kalau kita lihat
Presiden sudah menginstruksikan di bulan September (pelaksanaan vaksinasi), jajaran
pemerintahan tampaknya belum sepenuhnya menerjemahkan instruksi tersebut dalam upaya
memenuhi hak asasi massyarakat dalam kesehatan,”ujarnya.
9
Dalam konteks politik, menurut Sandra, sudah sepatutnya pendidikan politik kepada masyarakat
perlu diperkuat agar masyarakat makin memahami hak-haknya dalam relasi dengan pimpinan
daerah. “Penting (bagi masyarakat) untuk paham makna pilkada terhadap kehidupan mereka
sehari-hari. Apa kaitannya dengan tataran yang lebih praktis,”katanya.
10
Jika itu terwujud, gambaran umum sperti yang disampaikan Jaleswari, bahwa politik adalah
memanfaatkan suara rakyat untuk merebut kekuasaan dan kemudian rakyat diabaikan setelah
kekuasaan itu diperoleh akan dapat diakhiri Bencana kesehatan seperti yang terjadi di Asmat
akan lebih mudah dicegah.

(MADINA NUSRAT)

1.

Berdasarkan gambar, selisih terkecil dari dana otsus yang Papua terjadi pada tahun…
(A) 2014-2015
(B) 2015-2016
(C) 2014-2016
(D) 2017-2018
(E) 2016-2017
2. Berdasarkan paragraph 1, wilayah pedalaman Papua adalah wilayah yang dikelilingi rawa
dan sungai lebar, dan sulit dijangkau. Wilayah A dikelilingi rawa tetapi masih bisa
dijangkau, maaka kesimpulan yang tepat mengenai wilayah A adalah…
(A) Wilayah A adalah wilayah pedalaman
(B) Wilayah A merupakan wilayah pedalaman karena dikelilingi rawa
(C) Wilayah A merupakan pedalaman tetapi mudah dijangkau
(D) Wilayah A bukan wilayah pedalaman walaupun dikelilingi rawa
(E) Tidak bisa diambil kesimpulan
3. Berdasarkan 2 paragraf terakhir, Jika masyarakat sudah menyadari makna pilkada
terhadap kehidupan sehari-hari, maka gambaran politik sebagai alat untuk memanfaatkan
suara rakyat untuk merebut kekuasaan dapat diakhiri. Saat ini gambaraan politik sebagai
alat untuk memanfaatkan suara rakyat untuk merebut kekuasaan belum dapat diakhiri,
maka kesimpulan yang tepat…
(A) Masyarakat belum menyadari makna pilkada terhadap kehidupan sehari-hari
(B) Masyarakat sudah menyadari makna pilkada terhadap kehidupan sehari-hhari
(C) Masyarakat tidak peduli dengan pilkada
(D) Masyarakat sangat peduli dengan pilkada
(E) Tidak bisa ditarik kesimpulan
4. Berdasarkan grafik, dana tambahan yang diperoleh pemerintah kabupaten kota pada
tahun 2016 adalah..
(A) 160 milliar rupiah
(B) 320 milliar rupiah
(C) 640 milliar rupiah
(D) 8800 milliar rupiah
(E) 9600 milliar rupiah
5. Berdasarkan grafik alokasi untuk kesehatan mendapat bagian sebesar…
(A) 30%
(B) 25%
(C) 10%
(D) 15%
(E) 10%

Teks 2
Jakarta, Kompas.com- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestic
bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 20017 mencapai
5,07 persen. Angka ini, menurut BPS, merupakan angka perrtumbuhan ekonomi
tertinggi sejak tahun 2014 silam.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut, angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017
tersebut lebih rendah dari target yang dipasang pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), yakni 5,2 persen. Namun demikian, ia optimistis ekonomi
Indonesia ke depan bisa tumbuh lebih tinggi. “Memang masih di bawah target 5,2
persen, tapi angka ini cukup bagus. Kita tentunya berharap pada kuartal berikutnya
pertumbuhan ekonomi kita makin meningkat, sehingga bisa meningkatkan
kesejahteraan rakyat,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin
(5/2/2018). Suhariyanto menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017
merupakan angka tertinggi sejak tahun 2014. Sekedar informasi, pertumbuhan
ekonomi Inddonesia pada tahun 2014 sebesar tahun 2015 sebesar 4,88 persen, dan
tahun 2016 sebesar 5,03 persen.
“Artinya hasil pembangunan infrastruktur mulai bergulir,” tutur Suhariyanto. Ia
menyebutkan, sumber perrtumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 adalah
industry pengolahan, yakni 0,91 persen. Selainn itu disusul sektor konstruksi sebesar
0,67 persen, perdagangan 0,59 persen, dan pertanian 0,49 persen. “Sumber
pertumbuhan 3 tahun terakhir dari industry pengolahan. Kalau bisa meningkatkan
pertumbuhan di industry dampaknya bisa besar, karena menyerap banyak tenaga
kerja dan kontribusinya besar sekali,” sebut Suhariyanto.
6. Berdasarkan paragraph 2. Kesejahteraan masyarakat meningkat, jika pertumbuhan
ekonomi meningkat. Jika pertumbuhan ekonomi meningkat. Saat ini kesejahteraan
masyarakat tidak meningkat. Maka kesimpulan yang paling tepat adalah…
(A) Pertumbuhan ekonomi meningkat
(B) Pertumbuhan ekonomi tidak meningkat
(C) Pertumbuhan ekonomi menurun
(D) Ekonomi masyarakat stabil
(E) Tidak bisa diambil kesimpulan
7. Berdasarkan paragraph 3, jika infrastruktur meningkat, pertumbuhan ekonomi meningkat.
Jika pertumbuhan ekonomi meningkat, daya serap tenaga kerja meningkat. Saat ini
pertumbuhan ekonomi tidak meningkat. Maka kesimpulan yang paling TEPAT adalah…
(A) Infrastruktur dan daya serap tenaga kerja tidak meningkat
(B) Infrastruktur tidak meningkat
(C) Daya serap tenaga kerja tidak meningkat
(D) Infrastruktur meningkat tetapi daya serap tenaga kerja meningkat
(E) Infrastruktur tidak meningkat tetapi daya serap tenaga kerja meningkat
8. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada
tahun 2017 pertumbuhan ekonomi meningkat, sedangkan pada tahun 2015 persentae
pertumbuhan menurun. Maka kesimpulan yang paling tepat adalah…
(A) Tahun 2017 kesejahteraan rakyat meningkat, sedangkan tahun 2015 menurun
(B) Tahun 2015 kesejahteraan rakyat menurun
(C) Tahun 2017 kesejahteraan meningkat, begitu pula 2015
(D) Tahun 2017 kesejahteraan meningkat, tetaapi 2015 belum tentu menurun
(E) Tidak ada kesimpulan yang benar.
9. Berdasarkan diagram tersebut selisih persentase pertumbuhan tertinggi terjadi antara
tahun…
(A) 2010-2011
(B) 2011-2010
(C) 2012-2013
(D) 2013-2014
(E) 2014-2015
10. Jika mengikuti trend grafik di atas manakah yang nilai pertumbuhan yang paling
mungkin di tahun 2018?
(A) 4,91
(B) 5,00
(C) 5,02
(D) 5,07
(E) 6,01

Anda mungkin juga menyukai