Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1 MANAJEMEN LOGISTIK

“RAW MATERIAL KECAP ABC 135ML”

Di susun oleh :

Achmad Fathoni (1411600063)

Kristian Prasetyo (14116000120)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2019
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

2.1 Struktur Produk dan BOM.............................................................................5

2.2 Kebutuhan Raw Material................................................................................7

2.3 Analisa Pembelian Material...........................................................................8

2.3.1 EOQ Gula Kelapa........................................................................................9

2.3.2 EOQ Garam...............................................................................................10

2.3.3 EOQ Karamel AAA..................................................................................11

BAB III..................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peta proses operasi adalah peta kerja yang yang mencoba menggambarkan
urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen
operasi secara detail. Tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara
logis dan sistematis. Keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal
(raw material) sampai menjadi produk akhir (finished goods product),
sehingga analisis perbaikan dari masing-masing operasi kerja secara
individual maupun urutan-urutannya secara keseluruhan akan dapat dilakukan.
Peta operasi ini umumnya digunakan untuk menganalisis operasi-operasi kerja
yang memakan waktu beberapa menit per siklus kerjanya (Sritomo, 1992).
Struktur Produk ( Product Structure) didefenisikan sebagai cara
komponen-komponen bergabung ke dalam suatu produk selama proses
manufacturing. Struktur Produk, berisi informasi tentang hubungan
komponen-komponen dalam suatu rakitan. Informasi ini sangat penting dalam
penentuan kebutuhan material. Struktur produk juga berisikan daftar material
yang diperlukan dalam setiap pencampuran, perakitan atau pembuatan produk
akhir tersebut. Setiap produk mungkin memiliki sejumlah komponen, tetapi
juga mungkin memiliki ribuan komponen. Setiap komponen sendiri dapat
terdiri atas sebuah item atau berbagai jenis item.
Untuk

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur produk dan BOM pada pembuatan kecap ABC


135ml ?
1 Berapa permintaan distributor setiap minggu ?
2 Berapa total bahan baku yang di perlukan untuk memenuhi permintaan
distributor ?
3 Metode pembelian material mana yang paling efisien dengan jumlah bahan
baku dan permintaan konsumen sesuai data ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan struktur produk dan BOM pada pembuatan kecap ABC 135ml

2. Mengetahui jumlah permintaan distributor setiap minggu

3. Mengetahui jumlah bahan baku yang di perlukan untuk memenuhi


permintaan distributor

4. Menentukan metode pembelitan material yang paling efisien


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Produk dan BOM

Struktur produk dapat didefinisikan sebagai Cara komponen-komponen


bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufacturing.Struktur produk
berisi informasi mengenai material, komponen, sub-assembly yang diperlukan
untuk membuat produk jadi.Struktur produk menggambarkan proses perakitan yang
dilakukan untuk memperoleh suatu produk jadi dalam bentuk tingkatan. Tingkatan-
tingkatan tersebut dinamakan sebagai level.

Penyajian struktur produk dibedakan menjadi dua yaitu :Metode explotion


adalah penyajian struktur produk, dimana pada level 0 terdapat produk jadi, hingga
pada level paling bawah menunjukkan komponen paling awal dirakit.

Metode implotion merupakan kebalikan dari struktur produk explotion.


Perbedaan antara struktur produk explotion dan implotion hanya pada penyusunan
levelnya.

Manfaat dari struktur produk adalah dapat memberikan informasi mengenai


material, komponen atupun sub-assembly yang diperlukan dalam pembuatan suatu
produk. Selain itu, melalui struktur produk juga dapat diketahui proses perakitan
dalam pembuatan suatu produk dengan bentuk tingkatan atau level.

Bill of material atau yang biasa dikenal dengan BOM , Merupakan daftar
dari semua material, parts, dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing
yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly.

BOM digunakan pada manufaktur diskrit, yang pada proses manufakturnya


kuantitas selalu diukur dalam unit diskrit (pieces). Bill of Materials digunakan
dalam beberapa hal, seperti: requirements planning, assembly, computer aided
design (CAD), dan sebagainya

Dan berikut adalah struktur produk dan bill of material dari pembuatan
kecap ABC 135ml
Quantity
No Level Code Dekripsi Buat/Beli
Required

1 0 KA Kecap ABC 135ml 1 pcs Buat


2 1 PE Pengisian ke packaging 1 pcs Buat
3 2 AI Pencampuran isi 1 pet Buat
4 2 PC Packaging 1 pcs Buat
5 3 CP Capseal 1 pcs Beli
6 3 FT Flip Top 1 pcs Beli
7 3 LB Label 1 pcs Beli
8 3 BT Botol 1 pcs Beli
9 3 LT1 Larutan 1 0.0214 pet Buat
10 3 LT2 Larutan 2 0.9786 pet Buat
11 4 CRA Caramel AAA 1.5gr Beli
12 4 SRB Sari BB 1.25gr Beli
13 4 CR0 Caramel 050 0.5gr Beli
14 4 SB Sodium Benzoat 0.11gr Beli
15 4 P Pengental 0.063gr Beli
16 4 CA Citrit Acid 0.032gr Beli
17 4 S Sari 15ml Buat
18 4 PJ Pati jagung 16gr Beli
19 4 PS Pati Singkon 22gr Beli
20 4 GP Gula Pasir 44gr Beli
21 4 GT Gula Tebu 41gr Beli
22 4 GK Gula Kelapa 22gr Beli
23 4 G Garam 12gr Beli
24 5 GD Gandum 2gr Beli
25 5 BK Bungkil Kedelai 5gr Beli
26 5 KD Kedelai 6gr Beli
Tabel bill of material 2.1

2.2 Kebutuhan Raw Material

Berdasarkan struktur produk dan bill of material dapat di ketahui kebutuhan


material yang di butuhkan dalam membuat satu botol kecap abc 135ml. Untuk
mengetahui jumlah raw material yang akan di pesan agar tidak terlalu banyak
ataupun kekurangan kita perlu mengetahui jumlah permintaan pasar. Berikut adalah
tabel permintaan 20 distributor di setiap wilayah :
Kebutuhan
Permintaan/minggu Garam Karamel
No Distributor Gula Kelapa
(pcs) (kg) (kg)
(kg)
1 Pasuruan 10000 220 120 15
2 Surabaya 14000 308 168 21
3 Tuban 9000 198 108 13,5
4 Nganjuk 9500 209 114 14,25
5 Jember 10000 220 120 15
6 Banyuwangi 9000 198 108 13,5
7 Malang 13000 286 156 19,5
8 Lumajang 8500 187 102 12,75
9 Semarang 12000 264 144 18
10 Solo 11000 242 132 16,5
11 Jogja 13500 297 162 20,25
12 Magelang 9000 198 108 13,5
13 Pekalongan 8500 187 102 12,75
14 Kebumen 8000 176 96 12
15 Tegal 9000 198 108 13,5
16 Purwokerto 8500 187 102 12,75
17 Cirebon 10000 220 120 15
18 Bandung 12000 264 144 18
19 Jakarta 14500 319 174 21,75
20 Bogor 12000 264 144 18
Total 211000 4642 2532 316,5
Tabel permintaan distributor 2.2

2.3 Analisa Pembelian Material

Barang dagangan merupakan salah satu faktor yang penting dalam


perusahaan dagang. Kekurangan barang dagangan yang tersedia akan berakibat
terhentinya proses penjualan karena habisnya barang dagangan untuk dijual. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat memperhatikan jumlah persediaan barang
dagangan yang optimal yang dapat menjamin kelancaran kegiatan usaha
perusahaan dalam jumlah yang tepat dan biaya yang serendah-rendahnya.
Persediaan barang dagangan yang besar akan merugikan perusahaan
karena akan mengakibatkan tingginya beban biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk menyimpan dan memelihara barang dagangan tersebut selama di gudang.
Sebaliknya persediaan barang dagangan yang terlalu kecil akan merugikan
perusahaan karena kelancaran daripada kegiatan perusahaan terganggu. Dalam
penyelenggaraan persediaan barang dagangan diusahakan mempunyai biaya
persediaan yang serendah mungkin (minimal). Untuk itu perusahaan harus
melakukan perhitungan yang tepat dan optimal dalam mengadakan pembelian dan
persediaan sehingga pemborosan biaya dapat dihindari. Untuk menghindari
pemborosan biaya tersebut dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya
adalah EOQ. Dan berikut Analisa pembelian material dengan metode EOQ.

2.3.1 EOQ Gula Kelapa

Diketahui : D = 241384/tahun
k = 350000
h = 9574*7% = 670,2
2 . 241384 .350000
EOQ = √ = √ 252116980=15878,2
670.2
241384/15878,2 = 15,2 = 16 kali pemesanan dalam 1 tahun atau setiap 23 hari
sekali

Total biaya :
 Total dari biaya simpan tahunan (TCC) :
Q
TCC = ∗h
2
15878,2
= ∗670,2=5.320 .784,82
2
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TOC)
D
TOC = ∗k
Q
241384
= ∗350000=5.320 .846,45
15878,2
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TIC)
D Q
TIC = ∗k + ∗h
Q 2
= 5.320 .784,82 + 5.320 .846,45=¿10.641.631,27

Menggunakan Leadtime Dan Safety Stock


Misalnya leadtime 2 hari, dan kebutuhan bahan baku setiap hari adalah 670kg, dan
safety stock ditentukan 8% dari kebutuhan selama leadtime, re-order poin adalah
sebagai berikut :
ROP = (leadtime x kebutuhan) + safety stock
= (2x670) + 8%(2x670)
= 1340 + 107,2
= 1447,2 kg

Grafik Persediaan

1447,2

107,2

2 hari 2 hari
Grafik persediaan 2.1

2.3.2 EOQ Garam

Diketahui : D = 131664/tahun
k = 200000
h = 950*7% = 66,5
2 .131664 .200000
EOQ = √ = √ 791963910=28141,85
66,5
131664/28141,85 = 4,68 = 5 kali pemesanan dalam 1 tahun atau setiap 72 hari
sekali

Total biaya :
 Total dari biaya simpan tahunan (TCC) :
Q
TCC = ∗h
2
28141,85
= ∗66,5=935.716,5
2
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TOC)
D
TOC = ∗k
Q
131664
= ∗200000=935.716,7
28141,85
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TIC)
D Q
TIC = ∗k + ∗h
Q 2
= 935.716,5 + 935.716,7=¿1.871.433,8

Menggunakan Leadtime Dan Safety Stock


Misalnya leadtime 3 hari, dan kebutuhan bahan baku setiap hari adalah 370kg, dan
safety stock ditentukan 7% dari kebutuhan selama leadtime, re-order poin adalah
sebagai berikut :
ROP = (leadtime x kebutuhan) + safety stock
= (3x370) + 7%(3x370)
= 1110 + 77,7
= 1187,7 kg

Grafik Persediaan

1187,7

77,7

3 hari 3 hari
Grafik persediaan 2.2
2.3.3 EOQ Karamel AAA

Diketahui : D = 16458/tahun
k = 400000
h = 9899,96*7% = 693
2 .16458 . 400000
EOQ = √ = √ 18999134,2=4358,8
693
16458/4358,8 = 3,78 = 4 kali pemesanan dalam 1 tahun atau setiap 90 hari sekali
Total biaya :
 Total dari biaya simpan tahunan (TCC) :
Q
TCC = ∗h
2
4358,8
= ∗693=1.510 .324,2
2
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TOC)
D
TOC = ∗k
Q
16458
= ∗400000=1.510 .323,94
4358,8
 Total dari biaya pemesanan tahunan (TIC)
D Q
TIC = ∗k + ∗h
Q 2
= 1.510 .324,2 + 1.510 .323,94=¿3.020.647,14
Menggunakan Leadtime Dan Safety Stock
Misalnya leadtime 1 hari, dan kebutuhan bahan baku setiap hari adalah 50kg, dan
safety stock ditentukan 10% dari kebutuhan selama leadtime, re-order poin adalah
sebagai berikut :
ROP = (leadtime x kebutuhan) + safety stock
= (1x50) + 10%(1x50)
= 50 + 5
= 55 kg
Grafik Persediaan

55

5
1 hari 1 hari
Grafik persediaan 2.2

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

No Nama Bahan EOQ ROP Biaya Total


1 Gula Kelapa 15878.2 kg 1447.2 kg Rp. 10.641.631,27
2 Garam 28141,85 kg 1187,7 kg Rp. 1.871.433,8
3 Karamel AAA 4358,8 kg 55 kg Rp. 3.020.647,14

Anda mungkin juga menyukai