1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Tn. Mu
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Pelutan, RT/RW 01/01 Gebang, Purworejo
Diagnosa Medis : CKD, DM
No. RM : 0001783035
Tanggal Masuk RS : 19/09/2016
Tanggal pengkajian : 19/09/2016
Jam Pengkajian : 21:10 WIB
Perawat Pengkaji : Hasrudin
2. KELUHAN UTAMA
Pasien baru datang di IGD dengan keluhan sesak napas.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengatakan keluhan yang dirasakan adalah sesak napas dirasakan sejak 3 hari
yang lalu. Klien mengatakan Rasa sesak dirasakan hilang timbul dan bertambah
sangat sesak pada malam hari tepanya pada jam 02.00 WIB dini hari dan berkurang
menjelang jam 05.00 shubuh. Klien mengatakan memiliki riwayat CKD, DM, dan
hipertensi. Klien mengatakan BAK sedikit (+), bau aseton, edema pada ekstremitas
atas dan bawah. Klien mengatakan cuci darah rutin setiap 2 minggu sekali.
3. PRIMARY SURVEY
a. Airway Tidak ada sumbatan pada jalan napas
Tidak ada suara napas tambahan
Tidak terdapat sputum
b. Breathing Pernapasan : 28x/menit
Tidak ada suara napas abnormal seperti whezing atau mengi.
Gerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan
Menggunakan alat bantu napas O2 NK 3 LPM
4. SECONDARY SURVEY
6. ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. M Ruang : IGD
No RM : 0001783035 Mahasiswa : Hasrudin
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
malam hari tepatnya pukul 02.00 WIB dini hari dan CKD dengan
DO : penyakit CKD
Hari/ Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Tanggal Keperawatan
Senin, 19 1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji pola pernapasan klien
napas berhubungan 2. Berikan posis semifowler pada klien untuk
September selama 1x8 jam, diharapkan keluhan sesak
dengan Hiperventilasi, memaksimalkan ventilasi
2016 napas klien berkurang dengan kriteria :
3. Atur peralatan oksigenasi
penyakit CKD 1. Tidak ada keluhan sesak napas
4. Berikan O2 NK 3 LPM
2. Mampu bernapas tanpa menggunakan alat
5. Monitor aliran Oksigen
bantu napas 6. Pertahankan posisi klien
3. Tidak ada keluhan pusing 7. Monitor adanya kecemasan klien terhadap
4. Tanda-tanda vital dalam rentang normal :
oksigenasi
TD : 120/80 mmHg
8. Monitor Vital Sign :
HR : 80-100x/menit
TD : 150/90 mmHg
RR : 16-20x/menit
HR : 84x/menit
S : 36,5-37,5 oC
RR : 28x/menit ; S : 37 OC
9. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Senin, 19 2. Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji lokasi dan luas edema
cairan berhubungan 2. Monitor adanya indikasi retensi urin
September selama 1x8 jam, diharapkan keluhan edema
3. Batasi asupan cairan pada klien
2016 dengan gangguan klien berkurang dengan kriteria : 4. Kolaborasi pemberian diuretik sesuai
mekanisme regulasi 1. Klien terbebas dari edema, efusi, anaskara
kebutuhan, yaitu :
2. Bunyi napas bersih, tidak ada
- Injeksi Furosemid 2x1 amp/IV Plug
10. IMPLEMENTASI
Nama klien : Tn. M Ruangan : IGD
No. RM : 0001783035 Mahasiswa : Hasrudin
No
HARI
. JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
/TGL
DP
HARI KE- 1 (Tanggal 19 September 2016)
1 Senin, 19 21.05 1. Mengkaji pola pernapasan klien Jam 06 : 47 Hasrudin
September 2. Memberikan posis semifowler pada klien untuk S:
21.06
2016 memaksimalkan ventilasi Klien mengatakan sesak napas
3. Mengatur peralatan oksigenasi
2. Senin, 19 21:10 1. Kaji lokasi dan luas edema Jam 06:47 WIB
September 2. Monitor adanya indikasi retensi urin S:
21:11
2016 3. Batasi asupan cairan pada klien Klien mengatakan edema pada tangan
21:15 4. Memberikan obat anti diuretik yaitu injeksi :
- Furosemid 1 amp/IV Plug dan kaki berkurang.
06:30
- Ranitidin 1 amp/IV Plug O:
5. Monitor Vital Sign :
06:32 TD : 150/90 mmHg KU klien cukup
HR : 84x/menit Kesadaran Compos Mentis
RR : 18x/menit ; Nilai GCS : 15 yaitu E4V5M6
S : 37 OC Terpasang O2 NK 3 LPM
6. Lakukan pemeriksaan GDS Terpasang IV Plug pada tangan kanan
7. Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebih Edema pada ekstremitas berkurang.
muncul memburuk. Vital sign :
TD : 149/81 mmHg
06:33 HR : 84 x/ menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 º C
GDS : 456 mg/dL.
Diagnosa Medis :
CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
Diagnosa Keperawatan :
Ketidakefektifan pola napas b.d Hiperventilasi, penyakit CKD
Teori
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 30-45 º
Tindakan Keperawatan :
Tujuan :
1. Memaksimalkan ekspansi dada/ventilasi pulmoner
2. Membantu kepatenan jalan napas.
Cara pelaksanaan:
1. Fase Pre Interaksi
a. Mengumpulkan data tentang pasien
b. Menyiapkan alat : sarung tangan
2. Fase Orientasi
a. Berikan salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan nama
perawat
b. Jelaskan tujuan tindakan, prosedur dan lama tindakan yang akan
dilakukan (kontrak waktu)
c. Beri kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya
d. Jaga privasi
3. Fase Kerja : Prosedur :
a. Posisi klien telentang dan kepala klien dekat dengan bagian kepala tempat
tidur.
b. Elevasikan bagian kepala tempat tidur 30 - 45o. Bila membutuhkan posisi
yang lenih tegak diposisikan dengan sudut 60 o
c. Letakkan kepala klien diatas kasur atau diatas bantal yang sangat kecil
d. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan klien jika klien tidak
Daftar Pustaka
Majampoh Aneci Boki, 2013. Pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap
kestabilan pola napas pada pasien TB paru di Irina C5 RSUP Prof
.DR.R.D.KANDOU. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Refi safitri, dkk (2011), Keefektifan pemberian Posisi semi fowler terhadap
penurunan sesak napas pada pasien asma diruang rawat ianap kelas
III RSUD Dr.MOEWARDI Surakarta. Prodi S1 Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta. Diakses tanggal 12
agustus 2016.
www.jurnal.stikes.aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/29