Disusun Oleh:
FIQNA KHOZANATUHA
I4B020067
Breathing
Disability
Exposure
B. Pengkajian Sekunder
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: Soporo coma (E1M4Vafasia) dan lemah
1. Kepala dan leher
Kepala Mesochepal serta rambut hitam keabu-abuan dan bersih
Mata Kedua mata simetris, pupil isokor dengan ukuran 3/3 mm,
konjungtiva tidak anemis, reflek kedip dan cahaya baik, dan
sklera tidak ikterik
Hidung Bentuk hidung normal, tidak ada nyeri tekan, dan terpasang
HFNC
Mulut Mukosa lembab
Telinga Telinga simetris
Leher Tidak ada distensi vena jugularis
2. Dada
Paru
Inspeksi Tampak simetris kanan dan kiri, tidak terlihat lesi, terdapat
retraksi dinding dada, dan pernapasannya cepat
Palpasi Tidak terdapat krepitasi dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi Kedua paru sonor
Hipersonor : -
Redup : -
Auskultasi Tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi Tidak terlihat lesi dan iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Iktus kordis tidak teraba
Perkusi Pekak atau sonor sampai ICS 5
Auskultasi Vesikuler, ada suara S1 dan S2, tidak ada bunyi jantung tamba
han
Murmur: -
Gallop : -
3. Abdomen
Inspeksi Tampak datar dan tidak terlihat adanya lesi
Auskultasi Bising usus 12 x/menit
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan dan teraba lunak
Perkusi Timpani
4. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tanggal/ jam Kanan Kiri
(WIB) Kesemutan Edema Nyeri Kesemutan Edema Nyeri
18/6/2021 - - - - - -
15.00
Gerak : Ekstremitas atas tidak dapat digerakkan dengan
maksimal.
Tonus : Ekstremitas atas kanan klien memiliki kekuatan
dengan nilai 3 dan sebelah kiri 1 (skala MRC).
Ekstremitas Bawah
Tanggal/ jam Kanan Kiri
(WIB) Kesemutan Edema Nyeri Kesemutan Edema Nyeri
18/6/2021 - + - - + -
15.00
Gerak : Ekstremitas bawah tidak dapat digerakkan dengan
maksimal.
Tonus : Ekstremitas bawah klien memiliki kekuatan
sebelah kanan 2 dan kiri 1 (skala MRC).
5. Genetalia
Klien menggunakan kateter urine dan pampers. Pada area genitalia
tidak terlihat adanya iritasi kulit.
6. Sistem integumen
Tanggal Warna Mukosa Capillary
Turgor Kelainan
/ jam kulit bibir refill
18/6/2021 Kulit sawo Baik Lembab < 3 detik -
15.00 matang
7. Sistem Persyarafan
Tanggal 18/ 6/2021 (15.00)
Status mental
Tingkat kesadaran Soporo coma
GCS E4M1Vafasia = 5
Orientasi orang
Daya pikir Klien tidak dapat berpikir dengan baik
Spontan, alamiah, masuk akal
Kesulitan berpikir
Halusinasi
Status emosional Klien tampak cemas dan gelisah karena
Alamiah dan datar sesak napas yang masih terus
Pemarah dirasakannya
Cemas
Apatis
8. Aktivitas dan latihan
Bathing Dressing Toileting Transfering Continence Feeding KATZ
T T T T T T G
Keterangan: T= tergantung
9. Nutrisi dan cairan
Klien tidak mampu makan dan minum. Saat dilakukan pengkajian,
terpasang infus asering dan jumlah urine 200 ml dengan warna kuning
tua.
10. Pola eliminasi
Klien terpasang DC sejak datang ke ICU. Saat dilakukan
pengkajian, volume urine di urine bag sebanyak 200 ml dengan warna
kuning tua.
11. Kenyamanan
Klien tampak terlihat kurang nyaman saat perawat sedang
mengatur HFNC yang akan diberikan kepada klien karena merasa
sesak napas yang teramat sangat.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 17 Juni 2021 (15.00)
Nilai Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12.5 (L) g/Dl 13.2-17.3
Leukosit 14.9 (H) 10^3 /Ul 2.6-10.6
Hematokrit 39 % 40-52
Eritrosit 4.4 10^6/Ul 4.4-5.9
Trombosit 302 10^3/uL 150-440
MCV 88 fL 80 – 100
MCH 26 Pg 26 – 34
MCHC 32 q/dl 32 – 36
Netrofil segmen 83 (H) % 50 – 70
Limfosit 7 (L) % 25 – 40
Monosit 10 (H) % 2–8
Eosinofil 1 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Neutrofil # 12.3 10^3/mm3
Limfosit # 1.0 10^3/mm3
Netrofil Limfosit Rasio 12.3 Rasio RMF
GDS 342.1 (H) mg/dl 100-150
Kolesterol total 109.4 (L) mg/dl 150-200
Trigliserida 176.8 mg/dl 70-140
Ureum 82.5 (H) mg/dl 10-50
Kreatinin 1.10 mg/dl 0.6-1.1
Asam urat 6.34 mg/dl < 6.8
Natrium 141.7 mmol/L 135-147
Kalium 4.1 mmol/L
Cl 124.7 mmol/L 95-105
D. Program Terapi
Jumat, 18 Juni 2021
Nama Obat Dosis Sediaan Pemberian Kegunaan
Ceftriaxone 2x1 1 gram IV/IM Obat antibiotik golongan
gram sefalosporin yang bekerja
mengahmbat pertumbuhan
bakteri
Methylprednisolone 2x62,5 125 mg IV/IM Mengatasi penyakit yang
mg menyebabkan peradangan
Citicolin 2x500 500 mg/4 IV/IM Melindungi otak dan mempertah
mg ml ankan fungsi otak secara normal
serta mengurangi jaringan otak y
ang rusak akibat cedera
Piracetam 3x1 3 IV/IM Mengatasi penurunan fungsi
gram gram/15 kognitif dan mempengaruhi otak
ml serta sistem saraf, melindungi
korteks serebri agar tidak
kekurangan oksigen
Insulin 24 iu - IM
Mecobalamin 2x1 500 IV/IM Memenuhi kebutuhan vitamin B
amp mcg/ml 12
Assering 15 500 ml IV Terapi pengganti cairan selama
cc/jam dehidrasi atau kehilangan cairan
E. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS: Hambatan upaya Pola napas tidak
- Klien mengeluh sesak napas yang sangat napas (ekspansi efektif
berat paru menurun)
DO:
- Tampak adanya retraksi dinding dada dan
pursed lip brathing
- Pola napas abnormal yaitu takipnea dengan
frekuensi pernapasan 23 x/menit
- Saturasi oksigen 98% menggunakan HFNC
DS: - Aneurisma serebr Risiko perfusi
i
DO: serebral tidak
- Tekanan darah 127/88 mmHg dan nadi 109 efektif
x/menit
- Klien mengalami penurunan kesadaran
dengan skor GCS E1M4Vafasia
- Kekuatan otot mengalami penurunan
DS: - Resistensi insulin Ketidakstabilan ka
DO: dar glukosa darah
- Klien mengalami penurunan kesadaran
- Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 342,1
mg/dl
- Klien sulit bicara atau afasia
F. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d dispnea, pursed lip,
takipnea, dan retraksi dinding dada
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin d.d penurunan
kesadaran, sulit bicara, dan kadar glukosa dalam darah tinggi
3. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d aneurisma serebri d.d tekanan darah
tinggi dan mengalami penurunan kesadaran
G. Rencana Keperawatan
Diagnosa SLKI SIKI Rasionalisasi
Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 Manajemen jalan nafas (I.01011) Observasi:
hambatan upaya napas d.d jam diharapkan inspirasi dan atau ekspirasi Observasi: 1. Mengidentifikasi dan mengetahui
dispnea, pursed lip, yang memberikan ventilasi adekuat dengan 1. Monitor pola nafas (frekuensi dan pola napas pasien dari frekuensi
takipnea, dan retraksi kriteria hasil: usaha nafas) dan usaha napas untuk menghind
dinding dada Pola napas (L.01004) 2. Monitor bunyi napas tambahan ari terjadinya perburukan status p
Kriteria Awal Akhir Terapeutik: ernapasan.
Dispnea 3 4 1. Posisikan semi fowler 2. Mengidentifikasi dan mengetahui
Pernapasan 3 4 2. Berikan oksigenasi, jika perlu ada tidaknya bunyi napas tambah
pursed-lip 3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu an sehingga dapat dilakukan pen
H. Implementasi Keperawatan
I. EVALUASI
Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi Paraf
Sabtu, 19 Juni Pola napas tidak efektif b.d S: - Fiqna
2021 hambatan upaya napas d.d O: Tekanan darah klien 153/102 mmHg, suhu 36,1°C, nadi 102 x/menit, saturasi oksigen 98%
08.00 WIB dispnea, pursed lip, takipnea, dengan HFNC, dan frekuensi pernapasan 17 x/menit. Selain itu, retraksi dinding dada dan
dan retraksi dinding dada pursed-lip masih tampak.
A: Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi dengan indikator sebagai berikut.
Pola napas (L.01004)
Kriteria Awal Target Akhir
Dispnea 3 4 3
Pernapasan 3 4 3
pursed-lip
Keterangan:
1: Meningkat
2: Cukup meningkat
3: Sedang
4: Cukup menurun
5: Menurun
Kriteria Awal Target Akhir
Frekuensi napas 4 5 5
Keterangan:
1: Memburuk
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik
5: Membaik
P: Lanjutkan intervensi sesuai rencana.
- Memberikan oksigen yang adekuat sesuai kebutuhan klien
- Berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang akan diberikan kepada klien
berdasarkan kondisinya saat ini
- Rencanakan apabila klien membutuhkan fisioterapi dada sehingga diharapkan pola
napas klien membaik dan dispnea berkurang
Ketidakstabilan kadar glukosa S: - Fiqna
darah b.d resistensi insulin d.d O: Kadar glukosa darah sewaktu 425 mg/dl
penurunan kesadaran, sulit A: Masalah kestabilan kadar glukosa darah tidak teratasi sebagian dengan indikator hasil sebagai
bicara, dan kadar glukosa dalam berikut.
darah tinggi Kestabilan Kadar Glukosa Darah
Kriteria Awal Target Akhir
Kadar glukosa 2 4 2
darah
Keterangan:
1: Memburuk
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaiik
5: Membaik
P: Lanjutkan intervensi sesuai rencana.
- Monitor kadar glukosa darah
Lina, L.F., Wijaya, A.K. & Admaja, R.D. 2019, ‘Efektivitas Relaxed Sitting
dengan Pursed Lips Breathing Terhadap Penurunan Derajat Sesak Napas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di RSUD Dr . M . Yunus Bengkulu’,
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, vol. 4, no. 2, pp. 67–74.
PPNI. 2016, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1, DPP PPNI, Jakarta
PPNI. 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, DPP PPNI, Jakarta