Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan bahwa minyak tersebut bermutu baik.
Ada beberapa faktor yang menentukan standar mutu, yaitu:
1. Titik cair
2. Kandungan gliserida
3. Refining loss (kehilangan pada saat pengolahan)
4. Plastisitas (kelenturan)
5. Spreadability (kemudah-tersebaran)
6. Kejernihan
7. Kandungan logam berat
8. Bilangan penyabunan
I. STANDAR MUTU:
Rujukan / reference:
1. SNI
2. Ordinary (biasa)
3. Special Prime Bleach (SPB)
4. Internasional
Jika Minyak Kelapa Sawit akan dijual di Indonesia (dalam negeri) cukup Standar Mutu SNI, teapi jika
akan dieksport maka harus memenuhi Standar Mutu Internasional, jika tidak, akan sulit bersaing di
pasaran dunia.
1. Warna )
2. Kadar air ) SNI )
3. Pengotor ) )
4. Asam lemak bebas ) )
5. Bilangan Iod )
6. Besi ) SPB
7. Tembaga )
8. Karoten )
9. Tokoferol )
10. Pemucatan : Red & Yellow )
SNI:
SNI = Standar Nasional Indonesia
Untuk Minyak Kelapa Sawit, SNI 01-2901-1992, terdiri dari:
1. Ruang Lingkup:
Meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, dan cara pengemasan minyak kelapa sawit
2. Definisi:
Minyak kelapa sawit adalah minyak yang diperoleh dari proses pengempaan daging buah Elaeis
guineensis Jacg.
3. Jenis Mutu:
Minyak kelapa sawit digolongan dalam satu jenis mutu dengan nama Sumatra palm oil.
4. Syarat Mutu
5. Pengambilan contoh
a. Cara Pengambilan contoh
b. In bulk
c. Petugas pengambil contoh
6. Pengemasan
a. Cara pengemasan
b. Pemberian merk
DISKRIPSI / URAIAN:
Standar ini menetapkan:
1. Syarat mutu,
2. Pengambilan contoh,
3. Cara uji,
4. Pengemasan,
5. Syarat penandaan dan rekomendasi minyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil - CPO).
Prinsip penghitungan persentase kandungan air adalah selisih berat contoh sebelum dan sesudah
dipanaskan.
Kadar kotoran:
Dihitung sebagai bahan yang terkandung dalam minyak sawit mentah yang tidak larut dalam n-heksan
atau light petroleum.
Pengemasan:
Minyak kelapa sawit mentah (CPO) dikemas dalam bentuk curah (bulk) atau mobil tangki (road tanker).
Wadah yang dipakai harus dibuat dari bahan yang tidak mempengaruhi isi dan melindungi produk dari
kontaminasi luar.
Pengiriman:
Pada setiap pengriman, dilengkapi dengan dokumen berisi keterangan
Lemak dan minyak hewani dan nabati, SK Penetapan : 107/KEP/BSN/05/2006 Tanggal Penetapan : 16-
05-2006 [dd-mm-yyyy], SNI Ini Merevisi SNI 01-2901-1992 Minyak kelapa sawit
1. Sifat Fisiko-Kimia
2. Pengujian Sifat Fisik
3. Pengujian Sifat Kimia
4. Berdasar Analisis Pangan (IPB)
Sifat Fisiko-Kimia:
a) Sifat Fisiko-Kimia Minyak Sawit (CPO) dan Minyak Inti Sawit (Kernel)
1. Bilangan asam
2. Bilangan penyabunan
3. Bilangan ester
4. Bahan yang tidak tersabunkan
5. Asam lemak total
6. Asam lemak jenuh & tidak jenuh
7. Bilangan Hehner
8. Bilangan Reichert-Meissl
9. Bilangan Polenske
10. Bilangan Kirschner
11. Bilangan Iodium
12. Bilangan Thiocyanogen
13. Bilangan asetil & hidroksi
14. Bilangan peroksida
1. Titik cair
2. Bobot jenis
3. Turbidity point
4. Indeks bias
5. Uji ketengikan
6. Bilangan TBA
7. Bilangan peroksida
8. Bilangan Iodium
9. Bilangan penyabunan
10. Bilangan asam