Anda di halaman 1dari 21

2/8/2017

ETIKA PROFESI
DAN KEGAGALAN BANGUNAN

Sertifikasi Tenaga Ahli Geoteknik Satu ( G1)


Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia ( HATTI )
Dr. Ir. Idrus M. Alatas M.Sc - JAKARTA 8 Feb 2017

APAKAH ETIKA ITU ?


MENGAPA ETIKA ITU PENTING BAGI
TENAGA AHLI (profesi) ?

APAKAH SERTIFIKAT ITU ?

PERISTIWA HUKUM TENAGA AHLI


DENGAN KEGAGALAN BANGUNAN.

1
2/8/2017

KODE ETIK ADALAH PERLINDUNGAN HUKUM ASOSIASI


PROFESI TERHADAP TENAGA AHLI ( berkaitan dg etika)

SERTIFIKAT ADALAH PERLINDUNGAN HUKUM


ASOSIASI PROFESI TERHADAP MASYARAKAT.

SURAT IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI (SIUJK) /


SURAT IJIN BEKERJA PERENCANA (SIBP-SIPTB)
ADALAH PERLINDUNGAN HUKUM NEGARA /
PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT.

ETIKA
( Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia halaman 237 ) :

a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (aklak),
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan aklak,
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.

Etika adalah usaha manusia

2
2/8/2017

Menurut kode etik American Society of civil Engineering


oleh Tn. George A. Soper ( 1902) :
Etika adalah soal pokok yang mempersoalkan perilaku
yang bersifat moral, yang meskipun perilaku-perilaku itu
tidak dapat membuat kita terkena pembatasan gerak
secara badaniyah (penjara), namun mampu memberi
pengaruh yang kuat demi kebaikan atau keburukan
sesama manusia .

Profesi : Adalah bidang pekerjaan yang dilandasi


pendidikan keahlian tertentu ( Ketrampilan /
Kejujuran ) .

Profesional :
- Bersangkutan dengan profesi
profesi,,
- Memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankanya
Contoh : Ia seorang arsitek / dokter / ahli jalan
/ ahli geoteknik
- Mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukanya

Profesional >< Amatir


Profesionalisme :
- Bekerja atas dasar keyakinan moral - etis

3
2/8/2017

Ketiganya berasal dari bahasa latin “Profiteri”


Profiteri”
yang berarti berikrar di muka umum.
umum. Dari kata
profiteri ini terbentuk kata professio yang
berarti suatu kegiatan kerja,
kerja, tetapi bukan
sembarang kerja.
kerja.

Seseorang (Tenaga Ahli)


Ahli) atau Organesasi yang
berprofesi agar supaya betul-
betul-betul profesional di
dalam menjalankan profesionalismenya,
profesionalismenya, Ada
tiga unsur / syarat yang harus dipenuhi :

Syarat Pertama : ADANYA SUMPAH / IKRAR

Itikat dalam kerja yang dinyatakan lewat suatu


ikrar atau sumpah dimuka umum,
umum, karena untuk
merealisasi kebajikan yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat

4
2/8/2017

Syarat Kedua : ADANYA KEAHLIAN

Adanya kemahiran teknis bermutu tinggi yang


dipakai untuk merealisasi kebajikan,
kebajikan, oleh karena
itu harus merelakan sebagaian dari hidupnya untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan
pelatihan..

Kegiatan kerja profesional tidaklah akan mungkin


dikerjakan oleh sembarang orang awam yang Cuma
memiliki pengetahuan yang “paspasan
paspasan”” untuk
membuktikan bahwa ahli dalam bidangnya maka di
buktikan dalam bentuk sertifikat
sertifikat..

Syarat Ketiga : ADANYA KODE ETIK, TATA LAKU


/ DEWAN KEHORMATAN

Untuk menolak ada tidaknya profesionalisme ialah


hadirnya secara nyata kesediaan para pekerja
( Tenaga Ahli ) profesional untuk menundukan diri
secara rela dan iklas pada kontrol organesasi atau
korps sesamanya,
sesamanya, berdasarkan seperangkat kaidah
etik yang di tuliskan ( di sebut “ kode etik ” dan
“ tata laku “ ), dikembangkan dan disepakati
bersama,, yang merupakan tanggung jawab
bersama
profesional..
profesional

Kode Etik dari HATTI


Pada dasarnya seorang Tenaga Ahli harus
bertanggung jawab terhadap masyarakat,
masyarakat,
lingkungan dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Esa..

5
2/8/2017

Untuk penyelesian sengketa perilaku tenaga ahli


yang berkaitan dengan etika profesi maka di
perlukan Dewan Kehormatan.
Kehormatan.

Dewan Kehormatan adalah badan yang dibentuk


oleh organesasi profesi tenaga ahli ( H A T T I )
yang berfungsi dan berwewenang mengawasi
pelaksanaan kode etik tenaga ahli sebagaimana
mestinya oleh tenaga ahli dan berhak menerima
dan memeriksa pengaduan terhadap seorang
tenaga ahli yang dianggap melanggar kode etik
dan pedoman prilaku profesional H A T T I.

KODE ETIK
Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
1. Anggota HATTI wajib menjunjung tinggi integritas,
integritas,
kehormatan dan kewibawaan himpunan dengan:
dengan:
1.1. Berkelakuan terhormat
terhormat,, berbudi luhur dan
sopan santun
1.2. Menggunakan pengetahuan dan keahliannya
guna meningkatkan kemakmuran masyarakat,
masyarakat,
bangsa dan negara serta pelestarian
lingkungan..
lingkungan
1.3. Bertindak jujur dan tidak memihak dalam
memberikan pendapat dan pernyataan secara
objektif dan dilandasi kebenaran

6
2/8/2017

2. Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional


menjalankan tugasnya dengan :
2.1. Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan
pribadi maupun kepentingan penerima jasa profesi
2.2. Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian
dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya
dan bertanggung jawab atas hasil kerja profesionalnya
profesionalnya..
2.3. Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang
yang (benar-
benar-benar
benar)) dikuasainya.
dikuasainya.
2.4. Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil
kerjanya dan tidak bersaing secara tidak sehat dalam
memberikan jasa layanannya.
layanannya. (Diusulkan:
Diusulkan: 2.4.
Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil
kerjanya))
kerjanya
2.5. Mengembangkan keahlian profesinya secara terus
menerus selama karirnya dan memberi kesempatan
kepada rekan seprofesi untuk mengembangkan keahlian
masing--masing.
masing masing.

PEDOMAN PERILAKU PROFESIONAL


Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
Dalam menjalankan tugas profesinya, anggota H A T T I
senantiasa :
1. Bertindak secara profesional dan bertanggung jawab
dalam menjalankan layanan profesi kepada penerima
jasa profesi Geoteknik
Geoteknik.. Jika terjadi konflik antara
keselamatan umum dengan kepentingan penerima jasa
profesi dan atau kepentingan pribadi, maka
keselamatan umum wajib didahulukan.
didahulukan.
2. Melakukan pekerjaan berlandaskan kode etik HATTI
dan selalu berusaha memberi layanan profesi yang baik
3. Bekerja dengan rajin, teliti dan penuh tanggung jawab

7
2/8/2017

4. Jujur mengenai keahlian dan kemampuannya serta


tidak menerima pekerjaan diluar kemampuan dan
keahliannya
5. Dalam menghadapi pekerjaan yang kurang
dikuasainya,, akan selalu bekerja sama dengan rekan
dikuasainya
lain yang lebih menguasai dan membagikan imbalan
yang sesuai.
sesuai.
6. Menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat
propaganda mengenai diri sendiri
7. Menjunjung tinggi asas penghargaan terhadap
keahlian orang lain
lain.. Dalam hal hasil kerja tersebut
dapat membahayakan keselamatan umum maka wajib
memberitahukan kepada pihak terkait sesuai dengan
prosedur yang berlaku dalam HATTI

8. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan tidak


wajar dengan rekan profesinya
profesinya..
9. Berusaha secara terus menerus mengembangkan
keahlian dan pengetahuan profesinya serta memberi
kesempatan untuk perkembangan keahlian rekan- rekan-
rekan seprofesi yang bekerja dibawahnya
dibawahnya..
10. Melindungi profesi terhadap penilaian dan atau
penggunaan yang salah;
salah; baik secara perseorangan
maupun bersama-
bersama-sama rekan-
rekan-rekan seprofesi

8
2/8/2017

Sertifikasi adalah ( PP 28
28//2000 Psl 1 (4)
(a) Proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan terhadap klasifikasi kualifikasi atau
kompentesi dan kemampuan usaha jasa
konstruksi (Keahlian
Keahlian)) yang berbentuk usaha
orang perseorangan dan badan usaha.
usaha.

(b) Proses penilaian kompetensi dan kemampuan


profesi (Keahlian
Keahlian)) di bidang jasa konstruksi
menurut di siplin keilmuan dan atau
ketrampilan tertentu dan atau kefungsian
tertentu dan atau keahlian tertentu

Sertifikat adalah (PP 28/2000 Psl 1 (5)


(a) Tanda bukti pengakuan dalam penetapan
klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensi dan
kemampuan usaha di bidang jasa konstruksi baik
yang berbentuk orang perseorangan atau badan
usaha..
usaha

(b) Tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan


kemampuan profesi ketrampilan kerja dan
keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa
konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau
ketrampilan tertentu dan atau kefungsian dan
keahlian tertentu.
tertentu.

9
2/8/2017

MANFAAT / KEGUNAAN SERTIFIKAT PROFESI ADALAH


ADALAH::

1. SYARAT SAHNYA PERJANJIAN / KONTRAK KERJA


KONSTRUKSI / PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI ANTARA :

PENYEDIA JASA > < PENGGUNA JASA


( Tenaga Ahli )

2. SYARAT YANG HARUS DIPENUHI OLEH PENYEDIA JASA


UNTUK MENGIKUTI PELELANGAN UMUM, TERBATAS,
PEMILIHAN LANGSUNG DAN PENUNJUKAN LANGSUNG
PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI.
KONSTRUKSI.

3. TENAGA AHLI YANG DIPEKERJAKAN OLEH PENYEDIA JASA


HARUS MEMILIKI SERTIFIKAT TENAGA AHLI

4. PEMEGANG / PEMILIK SERTIFIKAT TENAGA AHLI ORANG


PERSEORANGN DAPAT MELAKUKAN MENGERJAKAN
PEKERJAAN KONSULTAN ORANGPERSEORANGAN.
ORANGPERSEORANGAN.

10
2/8/2017

Menurut Peraturan Pemerintah No.29 tahun 2000


Untuk Perencana dan Pengawas Konstruksi

Pasal 4 (2) c
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh badan
usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh lembaga

Pasal 6 (2) e
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh badan
usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh lembaga

Pasal 7 (2) d
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh badan
usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh lembaga

Pasal 8 (2) b
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh badan
usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh lembaga

Untuk Pelaksana Konstruksi

Pasal 9 (2) d
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh
badan usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh
lembaga

Pasal 10 (2) e
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh
badan usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh
lembaga

Pasal 11 (2) d
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh
badan usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh
lembaga

Pasal 8 (2) b
Tenaga ahli dan tenaga terampil yang di pekerjakan oleh
badan usaha atau orang perseorangan harus bersertifikat oleh
lembaga

11
2/8/2017

TANGGUNG JAWAB PROPFESIONAL


UU 18
18//1999 Pasal 11

(1). Badan Usaha sebagaimana di maksud dalam pasal 8 dan


orang perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
harus bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaanya

(2). Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilandasi prinsip-
prinsip-prinsip keahlian sesuai dengan kaidah
keilmuan,, kapatutan,
keilmuan kapatutan, dan kejujuran intelektual dalam
menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan
kepentingan umum.
umum.

(3). Untuk mewujudkan terpenuhinya tanggung jawab


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat di
tempuh melalui mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
perundang--undangan yang berlaku.
berlaku.

KEGAGALAN BANGUNAN
UU 18/1999
Pasal 25
(2). Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab
penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan
akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama sepuluh
tahun..
tahun

KUH PERDATA
Pasal 1609
Jika suatu gedung,
gedung, yang telah di borongkan dan
dibuat untuk suatu harga tertentu,
tertentu, seluruhnya atau
sebagaian musnah disebabkan suatu cacat dalam
penyusunanya atau bahkan karena tidak sanggupnya
tanah,, maka para ahli pembangunanya serta para
tanah
pemborongnya adalah bertanggung jawab untuk itu
selama sepuluh tahun

12
2/8/2017

Peraturan Pemerintah No
No..29
29//2000

Pasal 35
Jangka waktu pertanggung jawaban atas
kegagalan bangunan ditentukan umur
konstruksi yang direncanakan maksimal 10
tahun sejak penyerahan akhir pekerjaan
konstruksi..
konstruksi

Selama masa tanggungan atau dibawah 10


tahun berlaku ketentuan sanksi profesi dan
ganti rugi,bila lewat dari masa tanggungan
dikenakan ketentuan sanksi profesi.
profesi.

Kegagalan Bangunan
Dalam halnya si pemborong diwajibkan memberikan
bahannya,, dan pekerjaannya dengan cara bagaimanapun
bahannya
musnah sebelumnya pekerjaan itu diserahkan (dalam
pelaksanaan), maka kerugian adalah atas tanggungan si
pemborong,kecuali apabila yang memborongkan telah
lalai untuk menerima pekerjaan tersebut (BW 1606)

Kegagalan Pelaksanaan Konstruksi adalah kegagalan


pada saat pelaksanaan konstruksi artinya pekerjaan
tersebut rusak seluruhnya atau sebagaian pada saat
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Tanggung Jawab Penyedia Jasa

13
2/8/2017

Kegagalan Bangunan :
Jika suatu gedung, yang telah diborongkan dan dibuat untuk suatu
harga tertentu,seluruhnya atau sebagian musnah disebabkan suatu
cacat dalam penyusunanya atau bahkan tidak sanggupnya
tanahnya,maka para ahli pembangunanya (konsultan teknik/konsultan
pengawas) serta para pemborongnya adalah bertanggung jawab untuk
itu selama 10 sepuluh tahun (BW 1609).

1. Harga Tertentu
2. Seluruhnya/Sebagian Musnah Perbuatan
Melawan Hukum
3. Karena Cacat Desain dalam Penyusunan 1365 BW
4. Tidak Sanggup Tanahnya

Tanggung Jawab Garansi 10 tahun


Penyedia Jasa

Kegagalan Bangunan :
Pemilik sebuah gedung adalah bertanggung jawab tentang
kerugian yang ambruknya gedung itu atau seluruhnya atau
sebagian,jika ini terjadi karena kelalaian dalam
pemeliharaan,atau karena sesuatu cacat dalam pembangunan
maupun tataannya (BW 1369)

Tentang Kerugian :
1. Ambruknya Gedung
Perbuatan
Pengguna Jasa 2. Seluruh Melawan
Bertanggung Jawab
3. Sebagian Hukum
1365 BW
4. Cacat dalam Pembangunan
5. Cacat dalam Tataan/Fungsi

14
2/8/2017

Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah


diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa,
menjadi tidak berfungsi baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatanya yang
menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dana/atau
pengguna jasa ( UU 18/1999 Pasal 1(6)) .

1. Secara Keseluruhan
2. Sebagaian Akibat Kesalahan
Tidak
3. Tidak Sesuai dengan Ketentuan Penyedia Jasa/
Berfungsi
/dokumen dalam Kontrak Pengguna Jasa
4. Tidak Bermanfaat

Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak


berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan atau
keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia jasa dan
atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan
konstruksi (PP 29/2000 Pasal 34).

1. Secara Keseluruhan
2. Sebagaian dari Segi Teknis
Akibat Kesalahan
Tidak 3. Tidak Manfaat Penyedia Jasa/
Berfungsi 4. Keselamatan dan Kesehatan Pengguna Jasa
Kerja
5. Keselamatan Umum

15
2/8/2017

GUGATAN MASYARAKAT
UU No.18 / 1999 Pasal 38
(1) Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi berhak mengajukan gugatan ke
pengadilan secara:
a. orang perseorangan;
b. kelompok orang dengan pemberian kuasa;
c. kelompok orang tidak dengan kuasa melalui gugatan
perwakilan.

(2) Jika diketahui bahwa masyarakat menderita sebagai akibat


penyelenggaraan pekerjaan konstruksi sedemikian rupa
sehingga mempengaruhi peri kehidupan pokok masyarakat,
Pemerintah wajib berpihak pada dan dapat bertindak untuk
kepentingan masyarakat.

PERAN SERTA MASYARAKAT


Pasal 41 Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2001
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi

Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan


dan pemberantasan tidak pidana korupsi.

Peran serta masyarakat sebagaimana diwujudkan dalam bentuk:


a. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi,
b. Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari,
memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum
yang menangani perkara tindak pidana korupsi,

16
2/8/2017

c. hak menyampaikan saran dan pendapat secara


bertanggung jawab kepada penegak hukum yang
menangani perkara tindak pidana korupsi;
d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan
tentang laporannya yang diberikan kepada penegak
hukum dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.
e. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum.

SANKSI

1. Untuk Konsultan Perencana


Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi
yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan
kegagalan pekerjaan bangunan dipidana paling lama 5 (lima)
tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% dari nilai
kontrak (UU 18/1999 Pasal 43(1)),
2. Untuk Pemborong
Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan
yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan
konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling
lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak
10% dari nilai kontrak (UU 18/1999 Pasal 43(2)),

17
2/8/2017

3. Untuk Konsultan Pengawas

Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan


pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan
kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi
melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan
menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau
kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun
penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai kontrak (UU 18/1999 Pasal 43(3)),

SANKSI PIDANA
Undang-Undang No
Undang- No.. 20 tahun 2001
Pasal 7
(1). Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan
atau pidana denda paling sedikit seratus juta dan
paling banyak tiga ratus lima puluh juta :
a. Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu
membuat bangunan, atau menjual bahan
bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan
bangunan, melakukan perbuatan curang yang
dapat membahayakan keamanan orang atau
barang, atau keselamatan negara dalam keadaan
perang
b. Setiap orang yang bertugas mengawasi
pembangunan atau penyerahan bahan bangunan,
sengaja membiarkan perbuatan curang
sebagaimana di maksud huruf a

18
2/8/2017

KUH PIDANA
Pasal 201
Barang siapa yang karena kekhilapanya
menyebabkan gedung atau bangunan-
bangunan-bangunan
menjadi hancur atau rusak, dipidana:
dipidana:
Selama--lamanya empat bulan, mendatangkan
Selama
bahaya umum untuk barang,
selama--lamanya enam bulan, kalau hal itu
selama
mendatangkan bahaya maut kepada orang,
selama--lamanya satu tahun empat bulan, kalau
selama
hal itu berakibat matinya orang.
orang.

Pasal 359
Barang siapa karena kekilafanya menyebabkan
orang mati ( karena kegagalan bangunan /
konstruksi ) , di pidana penjara selama-
selama-lamanya
lima tahun, atau pidana kurungan selama- selama-
lamanya satu tahun (UU no.
no.1/1960)
1960)

19
2/8/2017

Undang-Undang No. 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi

Tindak Pidana Korupsi


Pasal 2
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

Tindak Pidana Korupsi


Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara laing singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda
paling sedikit Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

20
2/8/2017

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai