- Disiapkan sampel
- Ditambahkan pereaksi DAB – HCl
- Hasil akhirnya itu terbentuk warna ungu
Analisis kuantitatif:
g).Metode Spektrofotometri
Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang biasa digunakan untuk analisa kimia kuantitatif,
tapi dapat juga digunakan untuk analisa kimia semi kualitatif yang memiliki prinsip kerja
berdasarkan fenomena penyerapan sinar oleh spesi kimia tertentu pada daerah ultraviolet
dan sinar tampak (visibel). Meskipun analisa ini tidak sepeka dengan menggunakan
teknologi nuklir, analisa dengan spektrofotometri sinar tampak (colourimetry) mudah
dilakukan, karena warna adalah salah satu kriteria fisiko-kimia untuk mengidentifikasi
suatu objek.
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Blanko
-Air dipipet sebanyak 5 ml
- Dimasukkan dalam erlenmeyer
- Ditambahkan 5 ml etanol
- Dikocok
Hasil Pengamatan
b. Larutan Sampel
2. Grafik
a. Panjang Gelombang Maksimum
Dalam percobaan ini, digunakan bahan obat murni, sulfadiazin dilarutkan dengan
menggunakan alkohol. Digunakan pelarut alkohol karena bahan-bahan obat tersebut, memiliki
sifat kelarutan yang sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol. Setiap bahan obat
masing-masing dibuat variasi konsentrasi sebesar 0,01 %; 0,02 %; 0,03 %; 0,04 %; 0,05 % yang
diukur absorbansinya pada spektrofotometer visibel yang berdasarkan pada prinsip absorpsi
suatu cahaya monokromatis dari suatu emisi radiasi oleh molekul atau unsur yang terkandung
dalam senyawa yang sedang diamati.
Pengukuran dilakukan terhadap banyaknya sinar yang diserap terhadap frekuensi atau
pun panjang gelombang yang digunakan oleh sinar tersebut, kemudian selanjutnya akan tebaca
sebagai suatu spektra absorpsi yang selanjutnya akan dihubungkan dengan nilai konsentrasi
larutan sampel yang sedang diamati tersebut. Secara eksperimental, dilakukan pengukuran
terhadap banyaknya sinar yang diserap terhadap frekuensi atau panjang gelombang yang
digunakan sinar dan dinyatakan sebagai suatu spekrta absorpsi. Spektra absorpsi tersebut
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam analisis kualitatif dan kuantitaif kadar
obat yang diamati, dalam hal ini ialah kadar sulfadiazin. Untuk pengukuran absorbansi senyawa
golongan sulfonamida, dalam hal ini adalah sulfadiazin digunakan panjang gelombang
maksimum sebesar 290 nm.
Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur absorbansi larutan standar sulfadiazin dengan
larutan baku dengan konsentrasi 0,01 %; 0,02 %; 0,03 %; 0,04 %; 0,05 dan absorbansinya
berturut-turut ialah 2,229; 1,625; ,549; 1,163; dan 1,168. Adanya variasi konsentrasi larutan
standar ini, bertujuan untuk menentukan persamaan regresi pada sampel sulfadiazin dan dapat
ditentukan kadar dari sulfadiazin dari persamaan regresi tersebut dengan berdasarkan hukum
Lambert-Beer. Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi tersebut dibuat grafik kurva antar kadar
larutan standar sulfadiazin (sebagai absis) dan absorbansi (sebagai ordinat), sehingga diperoleh
persamaan regresi yaitu y = -25,84x + 2,322 dengan kadar sulfadiazin dalam sampel sebesar
0,0414%.