Anda di halaman 1dari 1

Nama : Zukhal Laila

NIM : 0403159006
Resume Logic and Reasoning
A. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang
ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut Premis dan hasil kesimpulannya disebut konklusi. Ciri- ciri penalaran
sebagai berikut: 1) Dilakukan dengan sadar. 2) Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui.
3) Sistematis. 4) Terarah, bertujuan. 5) Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan,
keputusan atau sikap yang baru. 6) Sadar tujuan. 7) Premis berupa pengalaman atau
pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh. 8) Pola pemikiran tertentu.
B. Metode Penalaran
1. Metode Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penarikan simpulan
(konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara
tak langsung.
2. Metode Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasi pengamatan empiris dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum. Cara bernalar induktif juga terbagi kedalam beberapa macam.
Yakni: 1) Generalisasi. 2) Analogi. 3) Hubungan kausal
C. Kesalahan Penalaran
Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi
karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena
gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. Salah nalar ada dua macam:
1) Salah nalar induktif, berupa:
a. kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
b. kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat, dan
c. kesalahan analogi.
2) Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena :
a. kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi,
b. kesalahan karena adanya term keempat,
c. kesalahan karena kesimpulan terlalu luas atau tidak dibatasi, dan
d. kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
D. Cara Membuat atau Mengevaluasi Kesimpulan Deduktif
Pertanyaan pilihan ganda akan dinilai benar atau salah dan digunakan di kelas secara formal
atau pada ujian untuk kelas. Jika pertanyaan esai digunakan secara formal, kriteria dapat
digunakan untuk membingkai umpan balik dan memandu penilaian diri sendiri atau rekan
sejawat. Jika pertanyaan esai akan dinilai sebagai bagian dari tes, untuk nilai, kriteria dapat
dibuat menjadi rubrik holistik atau analitik. Kriteria untuk penilaian kinerja juga dapat dibuat
ke dalam rubrik holistik atau analitik. Penilaian dengan bagian akan memberikan siswa
informasi lebih spesifik tentang detail pekerjaan yang mereka lakukan. Atau, rubrik dapat
diterapkan pada penilaian kinerja (notebook) secara keseluruhan.
E. Cara Membuat atau Mengevaluasi Kesimpulan Induktif
Dalam menilai bagaimana siswa membuat atau mengevaluasi kesimpulan induktif, beri siswa
skenario dan beberapa informasi. Kemudian minta siswa untuk mengambil kesimpulan yang
tepat dari informasi dan menjelaskan mengapa kesimpulan itu benar. Untuk item pilihan
ganda, mintalah siswa memilih di antara kesimpulan alternatif
F. Penggunaan hasil Formatif dan summative
1. Formatif yaitu informasi yg diterima siswa dari merefleksikan produk parsial dapat
dimasukkan ke pekerjaan di masa depan. Evaluasi Formatif adalah memperbaiki
produktivitas belajar mengajar.
2. Sumatif yaitu karakteristik dalam rubrik lebih mudah dipahami dibanding penilaian
formatif. Evaluasi Sumatif adalah menentukan hasil yg dicapai.

Anda mungkin juga menyukai