Anda di halaman 1dari 6

NOTULENSI

Hari / Tanggal : Kamis / 11 Juni 2020


Waktu : 10.00 WIB – selesai
Agenda : Webinar Persiapan Penyusunan RAD-PPM
Peserta Rapat :
1. Kasi Pelaksanaan Konvensi B3
2. Kasi Pengembangan Konvensi B3
3. Perwakilan Pemda seluruh provinsi
4. Tim pendamping internal Dit. PB3

1. Pertemuan dibuka oleh Bapak Reno Arif selaku Kasi Pengembangan Konvensi B3, dalam
pembukaannya disampaikan bahwa webinar pada hari ini merupakan tindaklanjut dari
Surat dari Dirjen PSLB3 Nomor S.220/PSLB3/SET/KUM.1/5/2020 tanggap 19 Mei tentang
Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAD-PPM).
Dalam surat tersebut disampaikan bahwa berdasarkan Pasal 15 Perpres 21/2019,
gubernur, bupati, dan walikota dimandatkan untuk menyusun dan menetapkan RAD-PPM,
dimana kewajiban penyusunan tersebut paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan
Presiden tersebut berlaku.
2. Penyampaian materi oleh Bapak Harry Ahmad Fakri (Kasi Pelaksanaan Konvensi B3)
berjudul “Penyusunan RAD-PPM – Tahapan Persiapan Penyusunan” sebagai berikut:
a. Tahapan persiapan merupakan hal yang paling menentukan dalam penyusunan RAD-
PPM.
b. Penyusunan RAD-PPM provinsi dan RAD-PPM kab/kota berpedoman pada
PermenLHK 81/2019 dan dokumen pedoman penyusunan RAD-PPM yang telah
diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan B3, Ditjen PSLB3 KLHK.
c. Sebagai alternatif tidak bisa dilaksanakannya pertemuan secara langsung, Dit. PB3
menyediakan fasilitas pendampingan bagi Pemda melalui daring sebagai berikut:
1) Layanan hotline melalui telepon, e-mail, dan media sosial:
Nomor telepon : 021-85905639
Whatsapp/Line/Telegram : 081292926968
Alamat e-mail : subditkonvensib3@gmail.com
Jam pelayanan : Senin-Jumat pkl. 08.00 – 16.00 WIB
2) Media e-learning Markas Konvensi B3
3) Webinar (seminar online) dengan jadwal sebagai berikut:
No Materi Tanggal Waktu (WIB)
1 Persiapan penyusunan 11 Juni 2020 10.00
2 Penyusunan kajian teknis 25 Juni 2020 10.00
(pengumpulan data dan informasi
pengurangan merkuri)
3 Penyusunan kajian teknis 9 Juli 2020 10.00
(pengumpulan data dan informasi
penghapusan merkuri
4 Penyusunan kajian teknis 23 Juli 2020 10.00
(pembuatan narasi)
5 Penyusunan Materi RAD-PPM 13 Agustus 2020 10.00
(penentuan target pengurangan dan
penghapusan merkuri dan
penentuan kegiatan pengurangan
dan penghapusan merkuri)
6 Penetapan RAD-PPM dan sistem 27 Agustus 2020 10.00
informasi RAN-PPM

d. Persiapan Penyusunan RAD-PPM:


1) Identifikasi dan Pemetaan Kelembagaan Daerah
2) Pembentukan Tim Penyusun RAD-PPM
3) Mekanisme Kerja Tim Penyusun RAD-PPM
4) Pembiayaan
e. Tata cara penyusunan RAD-PPM adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Kajian Teknis
2) Penyusunan Materi RAD-PPM
3) Penetapan RAD-PPM
f. Penyusunan Kajian Teknis dilakukan dengan cara:
1) Mendeskripsikan profil daerah;
2) Mengidentifikasi kondisi umum pengelolaan merkuri pada bidang prioritas
(manufaktur, energy, pertambangan emas skala kecil, dan kesehatan);
3) Mengidentifikasi permasalahan dan tantangan pengelolaan merkuri; dan
4) Mengidentifikasi peraturan perudang-undangan yang berhubungan dengan merkuri.
Pengumpulan data dan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
formulir pengumpulan data dan informasi kajian teknis penyusunan RAD-PPM. Dengan
pengisian formulir tersebut, pemerintah daerah akan mendapatkan gambaran
permasalahan, tantangan, dan kebutuhan dalam melaksanakan pengurangan dan
penghapusan merkuri di daerahnya masing-masing.
Apabila ada pertanyaan terkait dengan item-item dalam formulir, pemda dapat
menanyakan dengan menyampaikannya kepada tim pendamping.
g. Sumber data dalam pengusuan formulir pengumpulan data dan informasi kajian teknis
penyusunan RAD-PPM:
1) Primer (berasal dari data pada instansi pemerintahan)
2) Sekunder (berasal dari data laporan perusahaan)
3) Laporan indikasi (berasal dari masyarakat dan harus diverifikasi kebenarannya)
4) Konsultasi kepada pemerintah pusat
Jika terdapat perbedaan data dan informasi yang ditemukan antara dara daerah
dengan data pada pemerintah pusat, maka data yang digunakan adalah data dengan
jumlah terbesar.
h. Materi RAD-PPM disusun berdasarkan hasil kajian teknis yang disusun pada bidang
prioritas manufaktur, energi, PESK, dan kesehatan. Jika berdasarkan hasil kajian
teknis suatu wilayah administrative tidak memiliki kegiatan pada 1 (satu) atau lebih
bidang prioritas, bidang tersebut dikecualikan dari RAD-PPM. Setelah bidang prioritas
RAD-PPM ditetapkan, pemerintah daerah menyusun RAD-PPM dengan tahapan: (1)
penentuan target PPM; (2) penentuan kegiatan PPM.
i. Penentuan target Pengurangan dan Penghapusan Merkuri:
1) Target pengurangan dan penghapusan merkuri di daerah disusun berdasarkan:
a) Baseline merkuri nasional (Lampiran I Perpres 21/2019)
b) Target RAN-PPM
sesuai dengan bidang prioritas RAD-PPM
2) Rincian data baseline Merkuri nasional yang tercantum dalam Lampiran II
PermenLHK 81/2019 digunakan menjadi basline RAD-PPM.
3) Penentuan target RAD-PPM mengikuti skema target RAN-PPM.
4) Contoh narasi penentuan target PPM terdapat pada pedoman penyusunan RAD-
PPM.
j. Penentuan kegiatan Pengurangan dan Penghapusan Merkuri sebagai implementasi
PPM adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pengurangan dan penghapusan Merkuri ditentukan berdasarkan strategi
RAN-PPM, bidang prioritas RAD-PPm dan target RAD-PPM.
2) Penentuan kegiatan epngurangan dan penghapusan dilakukan dengan proses
penapisan kegiatan dan uraian kegiatan yang tercantum dalam Lampiran III
PermenLHK 81/2019.
3) Contoh narasi penentuan kegiatan PPM terdapat pada pedoman penyusunan RAD-
PPM.
k. Penetapan RAD-PPM
RAD-PPM yang telah disusun ditetapkan dengan peraturan gubernur (untuk RAD-PPM
provinsi) dan peraturan bupati/walikota (untuk RAD-PPM kabupaten/kota). Tahapan
penetapan RAD-PPM adalah:
1) Penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang RAD-PPM
2) Pembahasan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang RAD-PPM
3) Pengesahan RAD-PPM
l. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan RAD-PPM:
1) Terhadap pelaksanaan RAD-PPM dilakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
2) Hasil pemantayan, evaluasi, dan pelaporan disampaikan secara daring melalui
sistem informasi Monitoring dan evaluasi Terintegrasi Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri (MOTIVASI Merkuri).
m. Pada persiapan penyusunan RAD-PPM terdapat langkah mengindentifikasi dan
memetakan kelembagaan daerah yang terkait dengan penyusunan RAD-PPM.
Beberapa instansi yang mungkin terkait adalah instansi lingkungan hidup, instansi
ESDM, instansi kesehatan, instansi perindustrian, dan instansi terkait lainnya. Instansi-
instansi tersebut harus terlibat dalam pengumpulan data dan informasi.
Pada tingkat pusat, dalam penyusunan RAN-PPM, KLHK juga melibatkan instansi
lainnya seperti Sekretariat Kabinet dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi. Oleh karena itu, pada tingkat daerah perlu dipastikan lagi apakah
gubernur atau bupati/walikota sudah mengetahui mandat sebagaimana tercantum
dalam Perpres 21/2019 terkait dengan kewajiban penyusunan RAD-PPM sehingga
memudahkan adanya koordinasi lintas sektor di daerah.
n. Pada dasarnya tidak ada amanat/kewajiban untuk membentuk suatu tim khusus. Tim
penyusun RAD-PPM dibentuk jika dibutuhkan oleh pemerintah daerah atau mekanisme
koordinasi lintas OPD yang ada dianggap belum mencukupi. Sebagai informasi, pada
saat penyusunan RAN-PPM, pemerintah pusat membentuk tim kecil yang terdiri dari
seluruh stakeholder yang terkait dengan RAN-PPM. Jika tidak ada pembentukan tim,
penyusunan RAD-PPM dapat dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi yang memiliki
jadwal terstruktur tahapan-tahapannya.

3. Diskusi
a. Bapak Syamsiah DLH Penajam Paser Utara menyampaikan apakah penyusunan RAD-
PPM kabupaten dapat menunggu RAD-PPM provinsi terlebih dahulu?
b. RAD-PPM provinsi dapat menjadi pedoman atau acuan bagi RAD kab/kota. Namun,
kondisi saat ini baik RAD-PPM provinsi maupun RAD-PPM kab/kota dapat disusun
secara parallel (simultan). Pemerintah provinsi dapat melakukan koordinasi dan
pendampingan sehingga terjadi sinergitas antara provinsi dan kab/kota.
c. Bapak Taufik Rachman menyampaikan bahwa di Kalimantan Selatan terdapat dua
industri semen, dimana kedua industri tersebut izinnya diterbitkan oleh pusat (KLHK),
sehingga pemda mengalami kesulitan berkoordinasi dalam pengumpulan data karena
tidak memiliki kewenangan. Perlu tips dan trik supaya dapat diterima untuk
berkoordinasi dengan pihak perusahaan-perusahaan tersebut.
Bapak Taufik Rachman menanyakan bagaimana bisa ada merkuri (Hg) dalam industri
semen? Dari referensi diperoleh bahwa Hg dalam industri semen dihasilkan dari
penggunaan batubara, sementara batubara berasal dari alam yang sebagian besar
mengandung unsur karbon.
d. Bapak Harry menyampaikan terkait dengan sulitnya menjangkau pihak perusahaan
yang perizinannya bukan diterbitkan oleh pemda, maka pemda dapat berkoordinasi
dengan KLHK. Segala kendala agar disampaikan kepada tim pendamping internal
KLHK.
Terkait dengan adanya Hg di industri semen berasal dari penggunaan bahan bakar
batubara.
Perlu dilakukan adanya peningkatan kapasitas terkait dengan keberadaan merkuri
pada 4 bidang prioritas tersebut kepada pemerintah daerah sehingga dapat
mempermudah saat berkoordinasi dengan pihak perusahaan.
e. Ibu Maya Welan (DLHK Sulut) menyampaikan bahwa Gubernur Sulut telah
menerbitkan SK tim penyusun RAD-PPM. Bidang yang menjadi prioritas di Provinsi
Sulawesi Utara adalah PESK dan kesehatan. DLHK Sulut mengalami kesulitan untuk
mendapatkan data karena harus ke lapangan, sementara situasi tidak memungkinkan
akibat adanya pandemi Covid-19 ini. Selain itu, untuk alkes bermerkuri masih terdapat
di puskesmas-puskesma sehingga perlu dilakukan pengumpulan data dengan turun ke
lapangan.
f. Bapak Harry menyampaikan bahwa terkait dengan adanya SK Gubernur Sulut, maka
untuk DLHK Sulut telah melewati tahapan persiapan ini, sehingga tahap berikutnya
adalah penyusunan kajian teknis melalui pengisian formulir pengumpulan data dan
informasi.
Terkait dengan kendala tidak bisanya dilakukan pengumpulan data di lapangan, mohon
agar disampaikan kepada tim pendamping supaya tim pendamping dapat memberikan
pertimbangan apakah kebutuhan data sudah terpenuhi atau belum untuk dasar
pengambilan/penentuan kebijakan berdasarkan data yang ada.
g. Ibu Suhartatu (DLH Kab. Indramayu) menyampaikan bahwa DLH Kab. Indramayu telah
diundang dan diinformasikan oleh DLH Provinsi Jawa Barat terkait dengan penyusunan
RAD-PPM. Untuk saat ini, DLH Kab. Indramayu belum melangkah sama sekali karena
kendala anggaran, dan kemungkinan paling cepat dapat dilakukan pada tahun 2022.
Terkait dengan bidang prioritas PPM, Kabupaten Indramayu hanya memiliki 2 (dua)
bidang prioritas, yakni sektor energi dan kesehatan. Di bidang energi, berdasarkan
laporan pemantauan triwulan/semester yang disampaikan, PLTU yang ada sudah
menggunakan teknologi untuk meminimalisir merkuri.
Terkait dengan tim penyusun RAD-PPM, dibentuk pada penyusunan kajian teknis atau
pada saat penyusunan RAD?
h. Bapak Harry menyampaikan bahwa masalah anggaran menjadi permasalahan semua
pihak. Sebagai informasi, sebagai focal point konvensi yang telah diratifikasi, KLHK
wajib menyampaikan laporan tahunan atau triwulan. Oleh karena itu, apabila terdapat
kendala terhadap pelaksanaan di tingkat daerah mohon agar disampaikan secara
tertulis ke KLHK untuk diteruskan pada pembahasan komite RAN-PPM yang akan
dilaksanakan pekan depan (18 Juni 2020).
Sebagai alternatif, dalam penyusunan RAD-PPM, koordinasi dengan instansi terkait
dapat dilakukan secara virtual.
i. Bapak Akil Achiel (Maluku Utara) menyampaikan bahwa saat ini, Provinsi Maluku Utara
sedang menyiapkan untuk menyusun SK pembentukan tim penyusun RAD-PPM.
j. Bapak Harry menyampaikan bahwa detail data-data yang dibutuhkan akan dibahas
pada Webinar ke-2 dan ke-3.
k. Bapak Ali Husin (DLHP Sumsel) menyampaikan bahwa dalam penyusunan RAD-PPM
ini melibatkan banyak instansi. Oleh karena itu, pemda mengharapkan adanya
intervensi dari pusat untuk membantu mengkoordinasikan atau mengkomunikasikan.
l. Bapak Harry menyampaikan bahwa KLHK sudah membentuk tim pendamping, dimana
setiap provinsi sudah ada minimal 2 orang pendamping untuk membantu penyusunan
RAD-PPM.
Untuk contoh RAD ada di lampiran dokumen pedoman penyusunan RAD-PPM.
4. Tindak Lanjut:
a. Perlu dilakukan adanya kegiatan peningkatan kapasitas kepada pemerintah daerah
terkait dengan keberadaan merkuri pada 4 (empat) bidang prioritas sehingga dapat
mempermudah saat berkoordinasi dengan pihak perusahaan di lapangan.
b. Terkait dengan kendala terhadap pelaksanaan penyusunan RAD-PPM, dimohon agar
daerah menyampaikannya secara tertulis kepada KLHK untuk diteruskan atau
dilaporkan pada pertemuan Komite RAN-PPM yang akan dilaksanakan pada tanggal
18 Juni 2020.
c. Detail mengenai data-data yang dibutuhkan pada penyusunan kajian teknis akan
dibahas pada Webinar ke-2 dan ke-3. Untuk itu, dimohon agar perwakilan DLH provinsi
dapat mengikutinya sehingga mendapatkan gambaran untuk pengisian formulir
pengumpulan data dan informasi. Webinar ke-2 akan dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 25 Juni 2020 pukul 10.00 WIB dengan agenda pembahasan penyusunan
kajian teknis (pengumpulan data dan informasi pengurangan merkuri). ID Meeting dan
informasi lebih lanjut akan disampaikan menyusul.

5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai