Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI
i
THE METHOD OF IMAGE AND SPECIAL TECHNIQUES (3.2 – 3.4)
Solusi:
Nilai potensial diatas permukaan bukan
1 𝑞
bernilai 𝑉 = 4𝜋𝜀 𝑟 , muatan q akan
0
menginduksi sejumlah muatan negatif tertentu pada permukaan konduktor
terdekat, potensi total sebagian disebabkan oleh q secara langsung, dan
sebagian untuk muatan yang diinduksi ini. Tetapi bagaimana kita bisa
menghitung potensial, ketika kita tidak tahu berapa banyak biaya yang
diinduksi atau bagaimana itu didistribusikan?
𝑉 = 0, 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 0
1 𝑞 𝑞
𝑉(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 4𝜋𝜀 [ − ]
0 √𝑥 2 +𝑦 2 +(𝑧−𝑑)2 √𝑥 2 +𝑦 2 +(𝑧+𝑑)2
1
𝑉 = 0, 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 0
Persamaan kedua terjadi untuk menghasilkan potensi yang persis sama dengan
konfigurasi pertama, di wilayah "atas" 𝑧 ≥ 0. Maka nilai potensial diatas
permukaan pelat adalah:
1 𝑞 𝑞
𝑉(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 4𝜋𝜀 [ 2 2 2
− ]
0 √𝑥 +𝑦 +(𝑧−𝑑) √𝑥 2 +𝑦 2 +(𝑧+𝑑)2
𝜕𝑉
𝜎 = − 𝜀0
𝜕𝑛
Berdasarkan gambar berikut, permukaan pelat
menghadap kearah z, maka persamaannya adalah sebagai
berikut:
𝜕𝑉
𝜎 = − 𝜀0 |
𝜕𝑧 𝑧=0
Jika kita tinjau hasil persamaan pada materi The Classic Image Problem maka
persamaannya menjadi:
𝜕𝑉 1 −𝑞(𝑧 − 𝑞) 𝑞(𝑧 + 𝑞)
= [ 3/2
+ 3/2
]
𝜕𝑧 4𝜋𝜀0 (√𝑥 2 + 𝑦 2 + (𝑧 − 𝑑)2 ) 2 2 2
(√𝑥 + 𝑦 + (𝑧 + 𝑑) )
−𝑞𝑑
𝜎(x, y) =
2𝜋(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑑 2 )3/2
Seperti yang diharapkan, muatan yang diinduksi adalah negatif (dengan asumsi
q adalah positif) dan nilai muatan terbesar pada x = y = 0. Maka total muatan
yang diinduksi adalah:
𝑄 = ∫ 𝜎 𝑑𝑎
2
Nilai muatan diinduksi terdapat di koordinat Cartesian (x,y) dengan da = dxdy.
Tetapi dapat lebih mudah menghitung nilai muatannya dengan menggunakan
koordinat polar (𝑟, 𝜙) dengan 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 dan 𝑑𝑎 = 𝑟𝑑𝑟𝑑𝜙. Maka
persamaannya menjadi:
−𝑞𝑑
𝜎(𝑟) =
2𝜋(𝑟 2+ 𝑑 2 )3/2
1 𝑞2
𝑭=− 𝒛̂
4𝜋𝜀0 (2𝑑)2
Adapun nilai energi pada dua muatan yang dianggap bahwa tidak ada
permukaan pelat adalah:
1 𝑞2
𝑊=−
4𝜋𝜀0 2𝑑
1 𝑞2
𝑊=−
4𝜋𝜀0 4𝑑
Ternyata nilai energi jika terdapat permukaan pelat adalah setengah dari energi
yang tanpa permukaan pelat. Mengapa bisa demikian? karena yang memiliki
nilai medan adalah kondisi dimana terdapat permukaan pelat dengan 𝑧 > 0
bukan pada 𝑧 < 0 atau berada pada –q. Dengan menggunakan persamaan yang
3
telah disampaikan pada materi The Energy of a Continuous Charge Distribution
sebagai berikut:
𝜀0
𝑊= ∫ 𝐸 2 𝑑𝜏
2
Contoh 3.2
Solusi:
𝑅2 𝑅
𝑏= dan 𝑞 ′ = − 𝑎 𝑞
𝑎
Pada 3.13 merupakan charge image dari gambar 3.12, karena pada gambar 3.13
hanya terdapat dua muatan saja yaitu 𝑞 dan 𝑞 ′ maka persamaan untuk
menentukan potensialnya di dekat bola adalah:
1 𝑞 𝑞′
𝑉(𝒓) = ( + )
4𝜋𝜀0 𝑟 𝑟′
Adapun nilai gaya tarik menarik antara bola konduktor dan muatan di luar bola
adalah:
4
1 𝑞𝑞′ 1 𝑞 2 𝑅𝑎
𝑭= =
4𝜋𝜀0 (𝑎 − 𝑏)2 4𝜋𝜀0 (𝑎2 −𝑅 2 )2
Contoh (1)
Solusi:
Diketahui dua pelat logam yang ukurannya tak
terbatas terletak di xz, y=0, dan y=a, serta pada
bida x=0 ditutup dengan strip tak terbatas
menutup kedua lempeng dan memiliki potensial
𝑉0(𝑦) , atau kita bisa menuliskannya sebagai berikut:
𝑉 = 0@𝑦 = 0
𝑉 = 0@𝑦 = 𝑎
𝑉 = 𝑉0 (𝑦) @ 𝑥 = 0
𝑉 = 0@𝑥 =∞
Maka kita bisa menggunakan persamaan Laplace untuk menyelesaikan soal ini:
𝜕 2𝑉 𝜕 2𝑉
+ =0
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2
𝑉(𝑥, 𝑦) = 𝑋(𝑥)𝑌(𝑦)
5
Masukan persamaan diatas kedalam persamaan Laplace
𝜕 2𝑋 𝜕 2𝑌
𝑌 + 𝑋 =0
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2
1 𝜕 2𝑋 1 𝜕 2𝑌
+ =0
𝑋 𝜕𝑥 2 𝑌 𝜕𝑦 2
𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑦) = 0
𝐶1 + 𝐶2 = 0
Maka kita bisa anggap bahwa 𝐶1 adalah positif dan 𝐶2 adalah negatif, dan
menggantikan 𝐶1 𝑑𝑎𝑛 𝐶2 dengan variabel 𝑘 maka persamaannya adalah sebagai
berikut:
𝜕2 𝑋 𝜕2𝑋
= 𝑘2𝑋 dan = −𝑘 2 𝑋
𝜕𝑥 2 𝜕𝑥 2
Persamaan diferensial (4) dapat diubah menjadi dua persamaan diferensial biasa
(9):
Maka:
6
Note:
Kenapa 𝐶1 dianggap positif dan 𝐶2 dianggap negaitf? Karena jika X adalah
sinusoidal maka tidak akan pernah dapat menjadi nol pada tak terhingga, dan
jika Y eksponensial maka tidak dapat hilang pada 0 dan a.
Maka dihasilkan:
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛′ ≠ 𝑛
𝑎
𝑛𝜋 𝑛′ 𝜋
∫ sin ( 𝑦) sin ( 𝑦) 𝑑𝑦 = {𝑎
𝑎 𝑎
0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛′ = 𝑛
2
Maka 𝐶𝑛 adalah:
2 𝑎 𝑛′𝜋
𝐶𝑛 = ∫ 𝑉0 (𝑦)sin ( 𝑦) 𝑑𝑦
𝑎 0 𝑎
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
2 𝑎 𝑛′𝜋 2
𝐶𝑛 = 𝑉 (𝑦) ∫0 sin ( 𝑎 𝑦) 𝑑𝑦
𝑎 0
= 𝑉 (𝑦)(1 −
𝑛𝜋 0
𝑐𝑜𝑠𝑛𝜋){
4
𝑉,
𝑛𝜋 0
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
7
Persamaan (17) dapat dijumlahkan secara eksplisit, dan hasilnya adalah:
𝜋
2 sin (𝑎 𝑦)
𝑉(𝑥, 𝑦) = 𝑉0 tan−1( 𝜋 )
𝜋 sin ℎ(𝑎 𝑥)
Contohnya:
𝑛𝜋
sin ( 𝑎 𝑦) Dikatakan completeness karena memiliki interval 0 ≤ 𝑦 ≤ 𝑎
Contohnya:
𝑎 𝑛𝜋 𝑛′ 𝜋
∫0 sin ( 𝑎 𝑦) sin ( 𝑎
𝑦) 𝑑𝑦, 𝑛≠𝑛
Contoh (2)
Solusi:
Sama seperti cara sebelumnya maka
potensialnya adalah sebagai berikut:
𝑛𝜋𝑥
4𝑉0 1 cosh( 𝑎 )
𝑉(𝑥,𝑦) = ∑𝑛=1,3,5,… sin(𝑛𝜋𝑦/𝑎)
𝜋 𝑛 cosh(𝑛𝜋𝑏)
𝑎
Contoh (3)
8
Solusi:
Sama seperti cara sebelumnya maka potensialnya adalah sebagai berikut:
∞
16𝑉0 1 −𝜋√(𝑛𝑎)2+(𝑚
𝑏
)2 𝑥
𝑉(𝑥,𝑦,𝑧) = 2 ∑ 𝑒 sin(𝑛𝜋𝑦/𝑎) sin(𝑚𝜋𝑧/𝑏)
𝜋 𝑛𝑚
𝑛,𝑚=1,3,5,…
Persamaan sudut
𝑑 𝜕𝑂
(sin 𝜃 𝜕𝜃 ) = -l (l + 1) sin 𝜃 O
𝑑𝜃
Polinomial Legendre
O (𝜃) = Pl (cos 𝜃)
9
Rumus Rodrigues
1 d
Pl (x) = 2ll! (dx)l (x2-1)l
Dalam kasus simetri azimut, maka solusi yang dapat dipisah secara umum
untuk persamaan Laplace :
𝐵
V (r, 𝜃 ) = 𝐴𝑟 ′ + Pl (cos 𝜃)
𝑟 ′ +1
10
cukup kecil bahkan jika Q tidak 0.Potensial dipol 1/𝑟 2 untuk r yang besar. Jika
kita menyatukan sepasang dipol yang sama dan berlawanan untuk membuat
quadrupole,potensial berjalan seperti 1⁄𝑟 3 , untuk octopole berjalan seperti
1⁄ 4 dan seterusnya.
𝑟
𝟏 𝟏
V(r) =𝟒𝝅𝝐 ∑∞ ́𝒏 ́
𝒏=𝟎 𝒓(𝒏+𝟏) ∫(𝒓) 𝑷𝒏 (𝑐𝑜𝑠 𝛼)𝜌(𝑟)𝑑𝜏́
𝟎
1
Uraian kutub ganda potensisl V dalam deret pangkat (𝑟 )
1
• Suku pertama (n = 0),suku monopole 𝑉~ 𝑟
1
• Suku kedua (n = 1),suku dipole 𝑉~ 𝑟 2
1
• Suku ketiga (n = 2),suku quadropole 𝑉~ 𝑟 3
1
• Suku keempat (n = 3),suku oktopole 𝑉~ 𝑟 4
“Jika muatan total adalah nol, istilah dominan dalam potensial adalah dipol
(kecuali akan menghilang”
pada integral, tidak bergantung pada r sama sekali, disebut momen dipol dari
distribusi :
p = ∫ 𝒓′ 𝜌 (𝒓′) d 𝜏’
11
Momen dipol dari kumpulan muatan titik adalah :
p = ∑𝑛𝑙=1 𝑞𝑖𝒓′ 𝑖
Jika diberikan soal seperti pada gambar 3.34 berapakah nilai momen dipol pada
gambar a dan b? maka jawabannya:
12
berbeda-beda tergantung bagaimana kita menempatkan titik asalnya.
Solusi:
Dalam hal ini Al adalah yang harus nol (atau V tidak akan menjadi nol pada) jadi:
𝐵𝑙
V (r,θ) = ∑∞
𝑖=1 𝑟𝑙+1 Pl (cos𝜃)
Mengalikan dengan Pl′ (cos𝜃) sin 𝜃 dan mengintegrasikan - meledak, sekali lagi,
hubungan ortogonalitas, kita memiliki :
𝐵𝑙′ 2
= ∫∏0 V0 (𝜃) Pl′ (cos𝜃) sin 𝜃 d 𝜃
𝑅𝑙′ +1 2𝑙′+1
atau
2
𝐵𝑙 =2𝑙′+1 𝑅𝑙 ′ + 1 ∫∏0 V0 (𝜃) Pl′ (cos𝜃) sin 𝜃 d 𝜃
Solusi:
𝑛𝜋𝑥 2 𝑎 𝑛𝜋𝑥
𝑉(𝑥,𝑦) = ∑∞
𝑛=1 𝐶𝑛 𝑒
−𝑛𝜋𝑥/𝑎
sin( ), dimana 𝐶𝑛 = ∫0 𝑉0 (𝑦) sin( ) 𝑑𝑦
𝑎 𝑎 𝑎
13
2𝑉0 𝑛𝜋 𝑛𝜋
= {− cos ( ) + cos(0) + cos(𝑛𝜋) − cos ( )}
𝑛𝜋 2 2
2𝑉0 𝑛𝜋
= {1 + (−1)𝑛 − 2 cos ( )}
𝑛𝜋 2
8𝑉0
= { 𝑛𝜋 , 𝑛 = 2,6,10,14, … (4𝑗 + 2, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑗 = 0,1,2 … )
0
𝑛𝜋𝑦 (4𝑗 + 2)𝜋𝑦
8𝑉0 𝑒−𝑛𝜋𝑥/𝑎 sin( 𝑎 ) 8𝑉0 ∞ 𝑒−(4𝑗+2)𝜋𝑥/𝑎 sin( 𝑎 )
𝑉(𝑥, 𝑦) = ∑ = ∑
𝜋 𝑛 𝜋 (4𝑗 + 2)
𝑛=2,6,10,14,… 𝑗=0
14