Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI RIBA

1.1 Pengertian Riba


Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (‫ زيادة‬-- tambahan). Dalam pengertian lain, secara
linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membesar. Menurut istilah teknis, riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil.
1.2 Dalil – Dalil Tentang Riba
a. Ayat Al- qur’an tentang Riba

َ ِ‫يدو َن َو ْجهَ اللَّ ِه فَأُولَئ‬


 ‫ك‬ ِ ‫َو َما آ َتْيتُ ْم ِم ْن ِربًا لَِي ْربُ َو يِف أ َْم َو ِال الن‬
ُ ‫َّاس فَاَل َيْربُو ِعْن َد اللَّ ِه َو َما آ َتْيتُ ْم ِم ْن َز َك ٍاة تُِر‬

)39 : ‫ضعِ ُفو َن (الروم‬


ْ ‫ُه ُم الْ ُم‬
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia,
maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.

ِّ ‫َخ ِذ ِه ُم‬
ُ‫الربَا َوقَ ْد نُ ُهوا َعْنه‬
ِ ِ ِ ِ‫ات أ ُِحلَّت هَل م وب‬
ْ ‫) َوأ‬160( ‫صدِّه ْم َع ْن َسبِ ِيل اللَّه َكث ًريا‬َ َ ُْ ْ
ٍ ‫فَبِظُْل ٍم ِمن الَّ ِذين هادوا حَّرمنَا علَي ِهم طَيِّب‬
َ ْ َْ ْ َ ُ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫وأَ ْكلِ ِهم أَمو َال الن‬
‫يما‬ َ ‫َّاس بالْبَاط ِل َوأ َْعتَ ْدنَا ل ْل َكاف ِر‬
ً ‫ين مْن ُه ْم َع َذابًا أَل‬ َْ ْ َ
(161، 160 : ‫النساء‬

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan


makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan
harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang
yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”

‫اع َفةً َو َّات ُقوا اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬


َ‫ض‬ َ ‫َض َعافًا ُم‬ ِّ ‫ين َآمنُوا اَل تَأْ ُكلُوا‬
ْ ‫الربَا أ‬
ِ َّ
َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”

‫ب ِم َن اللَّ ِه َو َر ُسولِِه َوإِ ْن‬


ٍ ‫) فَِإ ْن مَل َت ْفعلُوا فَأْذَنُوا حِب َر‬278( ‫ني‬
ْ َ ْ
ِِ ِّ ‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوذَ ُروا َما بَِق َي ِم َن‬
َ ‫الربَا إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن‬
ِ َّ
َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
)279( ‫وس أ َْم َوالِ ُك ْم اَل تَظْلِ ُمو َن َواَل تُظْلَ ُمو َن‬ ُ ُ‫ُتْبتُ ْم َفلَ ُك ْم ُرء‬
“Hai orang-orang yang  beriman, bertakwalah  kepada Allah  dan  tinggalkanlah  sisa-
sisa  riba. jika  memang  kamu  orang  yang  beriman.  Jika  kamu  tidak
melakukannya,    maka   terimalah   pernyataan   perang    dari Allah  dan  rasul  Nya
dan  jika  kalian  bertobat  maka  bagi kalian adalah modal-modal, kalian tidak berbuat
zalim dan tidak  pula  dizalimi”. (QS. Al-Baqarah : 278- 279)[2]
b. Hadits tentang Riba

‫ بعد ان ذكر آيات الربا وىو ثالثة انواع ربا الفضل وربا اليد وربا النساء وزاد الدتوىل نوعا رابعا‬- ‫قال ابن حجر اهليثمي‬
‫ وكل هذه االنواع االربعة حرام باالمجاع بنص االيات واالحديثز‬: ‫وىو ربا القرض اىل ان قال‬
Artinya:
“riba itu terdiri atas tiga jenis: riba fadl, riba al-yaad, dan riba an- nasi’ah. Al- Mutawally
menambahkan jenis keempat, yaitu riba Al-Qardh. Beliau juga menyatakan bahwa semua
jenis ini diharamkan secara ijma’ berdasarkan nash Al-Qur’an dan hadits Nabi.

Sahabat Ubadah Bin Tsamit meriwayatkan dari Nabi bersabda:


“Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum,
Sya’ir dijual dengan Sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam di jual dengan
garam. Takaran sama dan dibayar kontan. Barang siapa yang meminta tambahan maka ia
telah berbuat Riba
1.3 Tahapan Pengharaman Riba
a. Tahap pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-
olah menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau
taqarrub kepada Allah SWT.(Ar-Ruum:39)
b. Tahap kedua, riba di gambarkan sebagai suatu yang buruk. Allah SWT mengancam
akan memberi balasan yang keras kepada orang yahudi yang memakan riba. (An-
Nisa’: 160-161)
c. Tahap ketiga, riba di haramkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang
berlipat ganda. (Ali Imran: 130)
d. Tahap terakhir, Allah SWT dengan jelas dan tegas mengharamkan apapun jenis
tambahan yang diambil dari pinjaman. Ini adalah ayat terakhir yang diturunkan
menyangkut riba. (Al-Baqarah:278-279)

1.4 Macam-Macam Riba

Riba dielompokkan menjadi dua yaitu riba utang piutang dan riba jual beli.
 Riba utang piutang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Riba Qard (‫ )ربا القرض‬yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi
mengharuskan dan mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya kepada
Adi sebesar Rp. 30.000 maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
2. Riba Jahiliyah / Riba Nasi’ah ()‫ربا النسيئة (ربا لجاهلية‬yaitu utang yang dibayar lebih
dari pokoknya karena si peminjam tidak dapat membayar pada waktu yang telah
ditentukan.

 Riba jual beli juga ada dua macam, yakni:


1. Riba Fadhl (‫ )ربا الفضل‬yaitu pertukaran barang yang sejenis dengan kadar atau
takaran yang berbeda.
contoh : tukar menukar emas dengan emas, perak dengan perak.
2. Riba yaad yaitu jual beli yang dilakukan seseorang sebelum menerima barang
yang dibelinya dari si penjual dan tidak boleh menjualnya lagi kepada siapapun,
sebab barang yang dibeli belum diterima dan masih dalam ikatan jual beli yang
pertama.

1.5 Contoh Riba Klasik


Hadist Riwayat Al – Bukhari dan Muslim
 Bahwasanya Rasulullah pernsh menunjuk seseorang menjadi pegawai/perwakilan
beliau di daerah Khaibar, kemudian pada suatu hari ia datang menemui beliau
dengan membawa kurma dengan mutu terbaik, maka Rasulullah bertanya
kepadanya; Apakah seluruh kurma daerah khaibar demikian ini ? ia menjawab,
Tidak. Sungguh demi Allah ya Rasulullah, sesungguhnya kami membeli satu takar
dari dua kurma ini dengan dua takar, dan dua takar dari dengan 3 takar. Maka
Rasulullah bersabda “janganlah engkau lakukan, juallah kurma yang biasa,
maksudnya kurma yang mutunya lebih rendah dengan uang dirham, kemudian
belilah dengan uang dirham tersebut kurma dengan kurma dengan mutu terbaik
tersebut.
 Wahai Ummul Mu’minin! Saya menjual kepada Zaid bin Arqam seorang budak
laki-laki seharga 800 dirham, dengan pembayaran di hutang hingga ia menerima
pembagian (dari baitul Mal). Setelah itu saya membeli kembali budak tersebut
seharga 600 dirham dengan pembayaran kontan. Maka Aisyah berkata “Alangkah
buruk apa yang engkau jual dan apa yang engkau beli. Kabarkan kepada Zaid
bahwa ia telah menggugrkan jihadnya bersama Rasulullah kecuali bila ia
bertaubat.
1.6 Contoh Riba Dalam Ekonomi Moderen
 Membeli emas dengan cara dikredit/dihutang
 Membeli motor dengan cara Leasing
 Meminjam telur, mengembalikan pada Jumlah yang lebih banyak
 Adanya bunga di dalam Bank

Anda mungkin juga menyukai