ِّ َخ ِذ ِه ُم
ُالربَا َوقَ ْد نُ ُهوا َعْنه
ِ ِ ِ ِات أ ُِحلَّت هَل م وب
ْ ) َوأ160( صدِّه ْم َع ْن َسبِ ِيل اللَّه َكث ًرياَ َ ُْ ْ
ٍ فَبِظُْل ٍم ِمن الَّ ِذين هادوا حَّرمنَا علَي ِهم طَيِّب
َ ْ َْ ْ َ ُ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ وأَ ْكلِ ِهم أَمو َال الن
يما َ َّاس بالْبَاط ِل َوأ َْعتَ ْدنَا ل ْل َكاف ِر
ً ين مْن ُه ْم َع َذابًا أَل َْ ْ َ
(161، 160 : النساء
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
بعد ان ذكر آيات الربا وىو ثالثة انواع ربا الفضل وربا اليد وربا النساء وزاد الدتوىل نوعا رابعا- قال ابن حجر اهليثمي
وكل هذه االنواع االربعة حرام باالمجاع بنص االيات واالحديثز: وىو ربا القرض اىل ان قال
Artinya:
“riba itu terdiri atas tiga jenis: riba fadl, riba al-yaad, dan riba an- nasi’ah. Al- Mutawally
menambahkan jenis keempat, yaitu riba Al-Qardh. Beliau juga menyatakan bahwa semua
jenis ini diharamkan secara ijma’ berdasarkan nash Al-Qur’an dan hadits Nabi.
Riba dielompokkan menjadi dua yaitu riba utang piutang dan riba jual beli.
Riba utang piutang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Riba Qard ( )ربا القرضyaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi
mengharuskan dan mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya kepada
Adi sebesar Rp. 30.000 maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
2. Riba Jahiliyah / Riba Nasi’ah ()ربا النسيئة (ربا لجاهليةyaitu utang yang dibayar lebih
dari pokoknya karena si peminjam tidak dapat membayar pada waktu yang telah
ditentukan.