Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

UJI REAKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA


ALFA-MANGOSTEN dan GAMMA-MANGOSTENDENGAN METODE KIMIA
KOMPUTASI PM3

Dra. Lilis Tuslinah, M.Si., Apt, Indra, M.Si

ABSTRAK

Kulit buah manggismengandung senyawa mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B,


trapezifolixanton, tovofillin B, alfa mangostin, beta mangostin, garsinon B, mangostanol, flavonoid,
epikatekin, gartanin, gamma mangostin, garsinon E dan epikatekin. Pada penelitian ini dilakukan
penilaian tingkat reaktivitas senyawa antioksidanalfa mangostin dan gamma mangostin Nilai
reaktivitas antioksidan dapat diukur melalui beberapa descriptor yaitu energy HOMO- LUMO yang
menggambarkan energi reaktivitas suatu senyawa dimana jika selisih energy HOMO-LUMO kecil
maka senyawa tersebut lebih reaktif. Parameter sterik (Molar Refractivitydan Connolly Accessible
Area) menunjukkan afinitas kontak senyawa dengan lingkungan, dimana jika molekul berukuran kecil
maka senyawa tersebut lebih reaktif. Log P menunjukkan nilai hidrofobisitas dimana jika nilai Log P
besar maka senyawa tersebut lebih tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa gamma-mangostin
memiliki energi potensial permukaan yang lebih besar, selisih energi HOMO-LUMO yang lebih kecil,
halangan sterik yanglebih kecil serta nilai log P yang lebih kecil dibandingkan alfa-mangostin yang
berarti senyawa gamma-mangostin lebih reaktif dibandingkan alfa-mangsotin.

ABSRACT

The rind of mangosteen contains is mangostin , mangostenol , mangostinon A , mangostenon B,


trapezifolixanton , tovofillin B , alpha mangostin , beta- mangostin , garsinon B , mangostanol,
flavonoids , epicatechin , gartanin , gamma mangostin , garsinon E and epicatechin . In this research,
an assessment of the level of antioxidant reactivity of alpha -mangostin and gamma mangostin
antioxidant. The reactivity value can be measured through several descriptors are homo- energy
LUMO energy which descriptions the reactivity of a compound wherein if the energy difference of
HOMO - LUMO is small then the compounds is more reactive . Steric parameter ( Molar refractivity
and Connolly Accessible Areas ) showed affinity compounds contact with the environment, if the
molecules are small thenthe compounds are more reactive. Log P indicates where the hydrophobicity
value, if the value of log P greater then the compound is not soluble in polar solvents . The compound
gamma - mangostin has potential energy surface larger , the energy difference of HOMO - LUMO is
smaller, the smaller steric barrier and log P value less than alpha - mangostin which means a
compound gamma - mangostin is more reactive than the alpha - mangsotin .

PENDAHULUAN mangostin, beta mangostin, garsinon B,


Manggis (Garcinia mangostana L.) mangostanol, flavonoid, epikatekin
merupakan tanaman fungsional karena (Suksamsarn et al., 2002), gartanin,
sebagian besar tanaman tersebut dapat gamma mangostin, garsinon E, epikatekin
dimanfaatkan sebagai obat. (Chairungsrilerd et al., 1996). Alfa
Dari hasil penelitian dilaporkan mangostin merupakan derivat dari xanton
bahwa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7- yang memiliki nama IUPAC (1,3,6-
metoksi-2,8-bis (3metil-2-butenil)-9H- trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3metil-2-
xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah butenil)- 9H-xanten-9-on) (Sudarsono
mempunyai aktivitas antiinflamasi dan dkk., 2002).
antioksidan (Sudarsono dkk., 2002), Berdasarkan sumbernya antioksidan
antibakteri dan antifungi (Sundaram et al., dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
1983). Kandungan kimia kulit manggis antioksidan alam dan antioksidan
adalah xanton, mangostin, garsinon, sintetik.Antioksidan alam contohnya
flavonoid dan tanin (Heyne, 1997; koumarin, kathekin, dihidro flavon,
Soedibyo, 1998), mangostin, mangostenol, tokoferol, quarsetin Senyawa antioksidan
mangostinon A, mangostenon B, memiliki sifat fisikokimia yang
trapezifolixanton, tovofillin B, alfa merupakan karakteristik dari sifat

66
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

antikoksidan itu sendiri. Sifat fisikokimia Builder. Beberapa struktur diperoleh dari
tersebut antara lain adalah reaktivitas, software ChemDraw ultra 10.0 dengan
yaitu kemungkinan senyawa tersebut menuconvert name to structure.
untuk berinteraksi dengan senyawa lain Optimasi Geometri Model Molekul
atau berubah menjadi senyawa lain karena Model molekul yang telah digambar
pengaruh lingkungan seperti cahaya dan dioptimasi sehingga diperoleh konfigurasi
suhu. Reaktivitas masing-masing senyawa molekul yang mempunyai energi paling
akan berbeda tergantung dari atom minimum (keadaan stabil) menggunakan
penyusun suatu molekul dan posisi atom- metode semiempirik PM3, polak ribiere
atom tersebut dalam suatu molekul. optimizer, dengan convergence limit =
Nilai reaktivitas antioksidan dapat 0,01, accelerate convergence=YES,
diukur melalui beberapa descriptor yaitu criterion of RMS gradient = 100 kkal/(Å
HOMO- LUMO yang menggambarkan mol)
energi reaktivitas suatu senyawa dimana Penghitungan Berbagai Parameter
jika selisih energy HOMO-LUMO kecil Fisikokimia
maka senyawa tersebut lebih reaktif. Berbagai parameter fisikokimia
Parameter sterik (Molar Refractivitydan dihitung dengan metode semiempirik PM3
Connolly Accessible Area) menunjukkan mulai dari energy minimum, selisih
afinitas kontak senyawa dengan energy HOMO-LUMO, surface area,
lingkungan, dimana jika ukuran senyawa volume, log P, Refractivity, polarizability,
kecil maka senyawa tersebut lebih reaktif. dan massa molekul relatif.
Log P menunjukkan nilai hidrofobisitas Penentuan Tingkat Reaktivitas
dimana jika nilai Log P besar maka Reaktivitasnya ditentukan
senyawa tersebut lebih tidak larut dala berdasarkan hasil perhitungan parameter-
pelarut polar. parameter fisikokimia terhadap model
molekul yang telah dibuat.Parameter-
METODOLOGI parameter tersebut dihitung setelah
Alat dan Bahan dilakukan molekular dinamik dan optimasi
Alat penelitian yang digunakan geometri.Hasil perhitungan parameter-
adalah software ChemOffice Ultra 10.0, parameter fisikokimia yang diperoleh
yang di-install pada personal computer kemudian dibandingkan untuk
Intel Core2Duo 1.8 GHz, DDRII 2 GB, menentukan tingkat reaktivitas
Sistem operasi Microsoft Windows 7. antioksidan.
Bahan penelitian yang digunakan
adalah senyawa antioksidan yang berasal HASIL DAN PEMBAHASAN
dari kulit buah manggis yaitu alfa- Hasil Pemodelan Molekul dengan
mangostin dan gamma-mangostin. Kimia Komputasi
Sedangkan senyawa antioksidan sintetis Senyawa yang digunakan dalam
yang dijadikan sebagai pembanding penelitian ini yaitualfa-mangostin,
adalah L- Ascorbic Acid gamma-mangostin dan L-ascorbic acid
Prosedur Penelitian dibuat bentuk dua dimensi dengan
Pemodelan Molekul 2D dan 3D menggunakan Software ChemDraw Ultra
Model molekul beberapa senyawa 8.0 selanjutnya dibentuk model tiga
antioksidan digambar model struktur dimensi dengan menggunakan Software
kimianya dengan software Hyperchem Chem3D Ultra 8
menggunakan Drawing Tools dan Model

67
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

Hasil Pemodelan senyawa bentuk 3 dimensi


Nama Senyawa Model 3 dimensi

alfa-mangostin

gamma-mangostin

L-Ascorbic acid

Hasil Pemilihan dan Perhitungan nyata).Apabila perhitungan parameter-


Parameter parameter dilakukan tanpa didahului
Setelah didapat model dua dimensi optimasi geometri, hasil komputasi yang
dan tiga dimensinya selanjutnya dilakukan diperoleh tidak valid karena adanya
perhitungan deskriptor, sebelum perbedaan jarak atom, sudut ikatan,
melakukan perhitungan deskriptor maupun muatan atom sebelum dan
terhadap model-model senyawa yang sesudah optimasi sehingga berpengaruh
sudah digambar, model-model senyawa perhitungan parameter lainnya yang
tersebutharus dilakukan optimasi berkaitan.
geometri. Hal ini dilakukan dengan Dari hasil perhitungan berbagai
menggunakan menu MOPAC pada parameter menggunakan metode
Chem3D ultra 8.0 dengan minimum RMS semiempirik PM3, data yang menunjang
gradient 0.1 kkal/(Åmol). Pada prosedur dan dapat menjelaskan perbedaan
tersebut molekul ditempatkan dalam reaktivitas dan kestabilan antioksidan
koordinat kartesius tiga dimensi dan alfa-mangostin, gamma-mangostin dan
ditetapkan konformasi ruang struktur tiga L-ascorbic acid meliputi energi minimum,
dimensi yang stabil sehingga memiliki Molar refractivity (MR), potensial
energi potensial permukaan yang ionisasi, selisih energi HOMO-LUMO dan
minimum.Melalui optimasi geometri ini logP.
diperoleh model dengan konformasi Energi potensial permukaan dapat
molekul yang mendekati dengan mencerminkan stabilitas dan reaktivitas
konformasi molekul di alam (kondisi suatu senyawa.Senyawa yang memiliki

68
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

energi potensial permukaan yang besar yang dapat dilihat pada table 4.2, senyawa
berarti senyawa tersebut tidak stabil dan L-Ascorbic acid memiliki energi potensial
lebih mudah bereaksi dibandungkan permukaan yang paling besar
senyawa yang memiliki energi potensial dibandingkan baik alfa-mangostin
permukaan yang kecil. Energi (energi maupun gamma-mangostin. Senyawa
potensial permukaan) hasil optimasi gamma-mangostin memiliki energi
geometri menggunakan metode potensial permukaan yang lebih besar
semiempirik PM3 merupakan dibandingkan alfa-mangostin yang berarti
penjumlahan energi kinetik elektron dan senyawa gamma-mangostin lebih reaktif
energi tolak-menolak pada inti atom yang dibandingkan alfa-mangsotin.
ada dalam sistem. Dari hasil perhitungan

Tabel 1. Energi Total alfa-mangostin, gamma-mangostin dan L-ascorbic acid


Senyawa
Parameter Fisikokimia alfa- gama-
L-ascorbic-acid
mangostin mangsotin
Gap HOMO-LUMO (eV) -8.271 -8.282 -9.278
Connolly Accessible Area 676.641 640.825 312.09
(Å2)
Molar Refractivity (Å3) 116.847 112.078 37.0321
Log P 4.643 4.3799 -3.3551

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan
Dari penelitian aktivitas Burger, Alfred. 1994. Burger’s Medicinal
antioksidan yang sudah dilakukan Chemistry Fourth Edition Part I
terhadap senyawa alfa-mangsotin,gamma- The Basis of Medicinal Chemistry,
mangostin dan L-ascorbic Edited by Manfred E. Wolf, “Asas-
aciddisimpulkan sebagai berikut : Asas Kimia Medisinal Edisi Ke-4”.
1. Parameter elektronik (gap Mulyadi, Dr, Apt., et al.
HOMO-LUMO energy, Core- Penerjemah. Gadjah Mada
Core Repulsion, Electronic University Press. Yogyakarta.
energy), parameter sterik (Molar Giri, S., Roy, D. R., Bultinck, P.,
Refractivity dan Connolly Subramanian,V., Chattaraj, P. K.
Accessible Area ) telah 2006.An Atom Counting QSPR
memberikan informasi mengenai Protocol.Department of Chemistry,
aktivitas antioksidan. Indian Institute of Technology.
2. Berdasarkan perhitungan berbagai Katrizky, A.R., Karelson, M., dan
parameter fisikokimia dengan Lobanov, V.S. 1996. Quantum-
metode kimia komputasi PM3, Chemical Descriptors in
tingkat kereaktifan dan aktivitas QSAR/QSPR Studies, J. Am. Chem.
antioksidan adalah L-ascorbic Soc. 96, 3, 1027-1044.
acid>gamma-mangostin >alfa- Kristenses, L. (2005). Mangosteen
mangsotin. Ebook.Secrets of the Natural
HealthBenefits of Xanthones from
Saran Mangosteen Fruit.Diakses tanggal
Disarankan untuk dilakukan penelitian 23 Mei 2012. http://www.Laurie-
lanjutan dimana senyawa alfa- Info.here.ws (secured) Adobe
mangsotin,gamma-mangostin dan L- Reader.
ascorbic acid dibuat dalam bentuk Kubinyi, H. 1993. QSAR : Hansch
radikalnya sehingga dapat diketahui Analysis and Related Approach.
reaktivitas dan kestabilan antioksidan VCH Verlaggessellschaft,
dalam bentuk radikalnya. weinheim.
Kumalaningsih, Sri. 2006. Antioksidan
Alami Penangkal Radikal Bebas.
Jakarta : Trubus Agrisarana.
69
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

Liska, Y. (2011). Gempur 41 Penyakit OrganikBerdasarkan Deskriptor


Dengan Buah Manggis. Molekular.Makalah Seminar
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Khemometri, Yogyakarta 25 Januari
Press. Cetakan 1. Halaman 1-2, 9, 2008.
12-14, 20-23. Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar
Ramadani, S. 2011. Hubungan Koefisien Tanaman Obat. Jakarta : Agro
Partlsi aktivitas Biologis Media.
Obat.http://www.scribd.com. Yapin M., Tahir, I., Wijaya, Karna.,Utoro
[diakses tanggal 11 Februari 2012] Yahya, M., 2002.Hubungan
Siswandono, dan Soekardjo.B.2000. Kuantitatif antara Struktur Molekul
Kimia Medisinal. Jilid I, Edisi dan Titik Leleh dai Berbagai
Kedua, Surabaya: Airlangga Senyawa Organik, Indonesian
University Press. Journal of Chemistry, 2, 83-90.
Siswandono, dan Soekardjo.B.2000. Zhang, et al., 2005.Determination of
Kimia Medisinal. Jilid II, Edisi Favone C-Glucosides in Antioxidant of
Kedua, Surabaya: Airlangga Bamboo Leaves(AOB) Fortified Foods by
University Press. Reversed-Phase High-Performance
Tahir I., Wijaya K., Nuroniah N., 2003. LiquidChromatography with Ultraviolet
Hubungan Kuantitatif Struktur Dan Diode Array Detection. J Agric Food
Indeks Bias Dari Senyawa Chem. 1065:177 – 185.

70

Anda mungkin juga menyukai