Bab Iii Bekam
Bab Iii Bekam
Terapi Bekam
1. Titik – titik bekam Tekanan darah
2. Hal yang harus
Turun
diperhatikan dalam
Tidak turun
bekam
3. Kondisi pasiien
Bagan 2.1
Kerangka teori
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah penjelasan ilmiah mengenai preposisi antar
konsep atau pertautan hubungan antar variable penelitian yang berguna
untuk merumuskan hipotesis (Azuar J. Irfan & Saprinal M, 2014).
Kerangka konsep dalam penelitian ini variabel yang di teliti adalah
tekanan darah sebelum intervensi (variabel independen pretest),
intervensinya adalah bekam, tekanan darah sesudah intervensi (variabel
dependen postest).
Variabel Variabel
independen Intervensi dependen
B. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan
yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban
sementara, karena hipotesis merupakan jawaban yang berasal dari teori
( Azuar J. Irfan & Saprinal M, 2014).
Hipotesis dari penelitian ini yang diajukan berdasarkan tinjauan
pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, dapat dirumuskan sebagai
berikut : Terdapat pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah pada
pasien hipertensi di Rumah Bekam Asy Syifa Sterile Hijama Jl. Otista III
Cipinang Cempedak , Jakarta Timur.
H : terdapat pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah pada pasien
hipertensi .
H : tidak adanya pengaruh terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi
setelah dilakukan intervensi terapi bekam .
Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Penelitian
Independen Suatu metode Melakukan Sfigmomanometer 1. Terapi bekam Nominal
Terapi bekam pembersihan darah dan pembekaman (alat ukur tekanan dikatakan sesuai
angina, dengan dengan sesuai darah) dan dan tepat
mengeluarkan sisa prosedur stetoskop serta set apabila
toksid dalam tubuh penelitian dan alat bekam. dilaksanakan
melalui permukaan mengukur sesuai prosedur
kulit dengan cara tekanan darah pelaksanaan
menyedot, tentunya pada lengan tindakan.
harus dilandasi dengan kanan atau kiri 2. Terapi bekam
diagnosa yang tepat sesudah dibekam. dikatakan tidak
dalam tindakan serta sesuai apabila
menentukan titik-titik tidak
bekam dengan sesuai. dilaksanakan
sesuai prosedur
tindakan.
Dependen Tekanan yang terjadi Memberikan Sfigmomanomete Pasien hipertensi Nominal
Tekanan pada pembuluh darah posisi yang r (alat ukur setelah dilakukan terapi
Darah arteri ketika darah di nyaman kepada tekanan darah) bekam mengalami
pompa oleh jantung pasien setelah dan stetoskop perubahan tekanan
untuk dialirkan ke dilakukan bekam, darah sistolik dan
seluruh anggota tubuh. pengukuran diastolik
Terdiri dari tekanan tekanan darah 1. Normal 120/80
sistolik dan tekanan dilakukan setelah mmHg
diastolik memiliki nilai 5-10 menit 2. Pre- hipertensi
normal biasanya 120/80 sesudah dibekam. 120/80 mmHg –
mmHg. Lakukan 139/89 mmHg
pengukuran 3. Stage 1
dengan benar hipertensi
dengan 140/90 mmHg –
memasangkan 159/99 mmHg
manset pada 4. Stage 2
lengan kanan atau hipertensi
kiri dan
pasangkan
stetoskop tepat di
atas arteri
brakialis.