Anda di halaman 1dari 6

USULAN KEGIATAN

PENDAMPINGAN

“PENYUSUNAN POLA TARIF DAN REMUNERASI”


RSUD CIANJUR

Depok
2020

1
Pendahuluan
Rumah sakit sebagai institusi yang padat sumber daya sangat dituntut agar dapat
efektif dalam memberikan pelayanannya. Dalam PP 23 tahun 2005 tentang RS
Badan Layanan Umum dinyatakan bahwa pelaksanaan rumah sakit harus
didasarkan pada praktek bisnis yang sehat dengan berbasis pada prinsip
produktivitas dan efisiensi. UU No 24 tahun 2012 tentang BPJS-pun
mengisyaratkan agar RS harus siap dengan konsep kelola sumber daya-nya agar
tidak merugi (inefisien) dalam pelaksanaan layanannya karena tantangan
sustainibilitas kedepan adalah RS harus memiliki kemampuan dalam
memberikan layanan kesehatan yang berkualitas, safety dan efisien.

Strategi produktivitas dan efisiensi menjadi factor keunggulan tersendiri dalam


keberhasilan kinerja RS. Kinerja operasional layanan yang berdampak pada
mutu dan manfaat layanan tentunya sangat dipengaruhi oleh kinerja sumber
daya yang dimiliki RS, oleh karena itu pengelolaan terhadap sumber daya ini
menjadi sesuatu yang prioritas.

Salah satu cara untuk pengelolaan sumber daya secara lebih baik adalah dengan
mengetahui seluk beluk biaya di RS. Biaya merupakan ‘pengorbanan’ yang
dilakukan RS dalam memberikan pelayanannya. Secara empirik, terjadi
perbedaan biaya yang begitu individual dan signifikan antar RS, terlebih di era
JKN ini yang mana besaran biaya yang tidak sama namun kebijakan pentarifan
sudah ditentukan oleh pemerintah secara nasiona lewat INA CBG’s-nya (dan atau
single tariff nantinya) terhadap pasien BPJS yang notabene merupakan pangsa
pasar terbesar di hampir semua RS yang tersebar di Indonesia. Besarnya selisih
negative antara pendapatan yang masuk dan biaya yang keluar ini menjadi
persoalan utama yang akan berdampak pada tingkat pemulihan biaya atau cost
recovery rate yang mengancam sustainibilitas RS. Kondisi yang spesifik ini
membuat aktivitas pentarifan RS yang mengacu pada given pricing maupun RS
lain harus didahului dengan aktivitas menghitung internal cost-nya untuk
mendapatkan potret biaya yang valid. Remunerasi sebagai bagian dari alokasi
terhadap potret biaya juga memiliki peran yang penting dalam rangka
meningkatkan kinerja aparatur dan SDM RS. Potret internal cost inilah yang
kemudian dijadikan dasar dalam menetapkan pola pentarifan yang adjustable
memenuhi aspek recovery terhadap pola cost dan remunerasi yang diberikan
kepada SDM-nya sehingga hal ini tentunya akan mendorong kepada terwujudnya
mutu pelayanan yang lebih berkualitas dari perspektif pasien, pemerintah dan
provider.

Akhir dari itu semua, RS diharapkan mampu memiliki kemampuan


mengembalikan biaya atau pengorbanan operasional dan non operasional yang
telah dikeluarkan secara akurat dan tepat sehingga dapat memunculkan
kekuatan sustainibilitas layanan RS yang juga sesuai dengan rerangka prinsip
efisiensi dan produktivitas yang diusung dalam regulasi pengelolaan keuangan
RS sebagai Badan Layanan Umum tersebut.

Kegiatan pendampingan untuk penyusunan pola tariff dan remunerasi


merupakan langkah awal RS untuk mewujudkan tata kelola layanan yang
berprinsip pada produktifitas dan efisiensi. Secara teknis kegiatan

2
pendampingan ini akan dimulai dengan proses sharing knowledge dalam bentuk
pelatihan tentang costing RS dan remunerasi agar timbul awareness bagi para
SDM kunci di RS. Metode pelatihan dilakukan dengan pendekatan experiential
learning, yaitu peserta secara sederhana dapat dengan mudah memahami aturan
dan tata cara perhitungan biaya RS yang rumit ini secara aplikatif dimana
peserta dibimbing secara strategis dan teknis dalam menguasai filosofi, prinsip
dan teknis (know how) biaya dan analisisnya agar dapat diimplementasi di RS.
Setelah itu maka dilanjutkan dengan proses pendampingan. Proses
pendampingan ini akan memastikan secara keseluruhan terhadap hal-hal yang
telah dipelajari berhasil diimplementasi di RS. Proses pendampingan akan
meminimalisir terjadinya kesalahan teknis dan strategis selama proses kegiatan
penyusunan dilakukan. Pendampingan ini bertujuan memandirikan sekaligus
mengarahkan ketrampilan menjadi terwujud karena terjadi proses transfer of
knowledge and skill.

Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pembekalan terkait filosofi dan teknis ilmu manajemen
biaya di RS melalui metode training/pelatihan dan dilanjutkan dengan
pendampingan
2. Mengarahkan dan memastikan kelengkapan data yang digunakan adalah
tepat
3. Mengarahkan dan memastikan perhitungan biaya langsung dan tidak
langsung serta alokasinya dilakukan dengan benar
4. Mengarahkan dan memastikan scoring system yang dihasilkan dan
digunakan adalah akurat
5. Mengarahkan dan memastikan pola remunerasi dapat disusun melalui
tahapan yang tepat
6. Mengarahkan dan memastikan perhitungan unit cost beserta simulasi
pola tariff dan remunerasi-nya dihasilkan dengan benar dan sesuai target
waktu yang diharapkan serta terimplementasi dengan baik.

Manfaat Pendampingan
1. Peningkatan kapasitas SDM dalam menghitung unit cost karena
terjadinya transfer of knowledge and skill yang intens
2. Mencegah terjadinya kesalahan, kebuntuan selama proses penyusunan
pola tariff dan remunerasi
3. Mempercepat sesuai target waktu atas hasil unit cost dan remunerasi
sebagai dasar pentarifan sesuai yang diharapkan
4. Terjadinya kolaborasi tim eksternal dan internal yang akan menghasilkan
daya semangat dalam penyelesaian kegiatan
5. Dihasilkannya dan diimplementasikannya pola pentarifan layanan RS
berdasarkan unit cost dan pola remunerasi RS.

Waktu & Run Down kegiatan Pendampingan


Waktu kegiatan pendampingan ini adalah selama 6 (enam) bulan dengan teknis
kegiatan adalah sebagai berikut:

3
Kunjungan Waktu Topik Keterangan Kunjungan
1* 09.30 – selesai Pelatihan unit cost Memberikan pembekalan
sebagai dasar awal terhadap maksud
pentarifan RS kegiatan dan dilanjutkan
dengan konsep dasar biaya
serta seluk beluk manajemen
biaya di RS
2* 09.30 – selesai Lanjutan Pelatihan Menjelaskan tentang teknis
unit cost sebagai dan metode perhitungan unit
dasar pentarifan RS cost (ABC dan Double
Distribusi) yang dilanjutkan
dengan latihan/simulasi dan
persiapan selanjutnya.
3* 09.30 – selesai Pendampingan u/ - Penselarasan tim UC yang
Kelengkapan data telah dibentuk
- Mengarahkan dan
memastikan kelengkapan
data yang digunakan
adalah tepat terutama
kertas kerja terhadap
kebutuhan biaya serta
Identifikasi jenis dan
klasifikasi biaya: biaya
tetap, variable dll
4* 09.30 – selesai Pendampingan u/ Mengarahkan dan
Kelengkapan data memastikan hasil isian
kelengkapan data yang
didapat adalah tepat yaitu
dari sumber yang benar dan
dengan jenis data
sebagaimana yang dimaksud.
5* 09.30 – selesai Pendampingan Mengarahkan dan
Perhitungan biaya memastikan perhitungan
langsung serta biaya langsung serta
alokasinya alokasinya dilakukan dengan
benar sesuai dengan prinsip
dan tahapan melakukan
analisis biaya u/
menghasilkan unit cost dan
pengumpulan data biaya yang
telah dipelajari
6* 09.30 – selesai Pendampingan Mengarahkan dan
Perhitungan biaya memastikan perhitungan
tidak langsung serta tidak langsung serta
alokasinya alokasinya dilakukan dengan
benar sesuai dengan prinsip
dan tahapan melakukan
analisis biaya u/
menghasilkan unit cost dan

4
pengumpulan data biaya yang
telah dipelajari
7* 09.30 – selesai Pendampingan Mengarahkan dan
Scoring system memastikan scoring system
yang dihasilkan dan
digunakan adalah akurat
dengan berdasarkan kategori
tingkat kesulitan dan asumsi
yang jelas
8* 09.30 – selesai Pendampingan Overview dan penjelasan
Remunerasi tentang konsep remunerasi di
RS dan diskusi persiapan data
pendukung
9* 09.30 – selesai Pendampingan Mengarahkan dan
assessment indicator memastikan nilai indeks
remunerasi untuk setiap indicator yang
digunakan dalam penilaian
remunerasi
10* 09.30 – selesai Pendampingan Mengarahkan dan
finalisasi hasil memastikan finalisasi hasil
remunerasi remunerasi sudah dalam
bentuk draft
11* 09.30 – selesai Pendampingan untuk Mengarahkan dan
kegiatan simulasi memastikan hasil simulasi
pola tariff pola remunerasi dan tarifnya
dihasilkan dengan benar
sehingga terlihat CRR sebagai
dasar untuk melakukan cost
containment dan pentarifan
RS
12* 09.30 – selesai Pendampingan untuk Mengarahkan dan
persiapan memastikan hasil pola
implementasi remunerasi dan tariff
disosialisasikan dan siap
diimplementasikan.
*) Tanggal kunjungan akan ditentukan lebih lanjut sesuai kondisi lapangan

Persyaratan
1. Peserta adalah tim unit cost dan remunerasi RSUD Cianjur yang telah
memiliki SK dari direktur terkait mengenai penyelesaian kegiatan pentarifan
dan remunerasi.
2. Peserta dapat terdiri dari perwakilan unit/instalasi

Coaching Facilitator/Pendamping
1. Dr. Budi Hartono, SE, MARS, ACC (Akademisi dan Konsultan Manajemen RS)
2. Ratno, Hariyanto, SKom, MKM (Konsultan dan Praktisi RS)

5
Penutup
Usulan kegiatan pendampingan menyusun pola tariff dan remunerasi ini
merupakan langkah awal yang nyata bagi RS dalam menjalankan strategi
efisiensi yang sedang dibutuhkan oleh RSUD Cianjur.

Anda mungkin juga menyukai