Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM

POSTER PENDIDIKAN

STRATEGY AND FUNCTION OF DIRECTIVE SPEECH ACT IN EDUCATIONAL


POSTER

Nanik Sumarsih

Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta


Jalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta
nanikbudiyantoro@gmail.com

(naskah diterima tanggal 30 Januari 2018, direvisi terakhir tanggal 25 Juli 2018, dan disetujui
tanggal 27 Juli 2018)

Abstrak
Kajian ini membahas tindak tutur direktif dalam poster pendidikan. Kajian yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui strategi dan fungsi tindak tutur direktif dalam poster pendidi-
kan. Data dalam penelitian ini berupa data yang berwujud kata, istilah, ungkapan, kalimat,
wacana yang mengandung tindak tutur direktif. Adapun sumber data diambil dari poster
pendidikan yang ditemukan dalam situs-situs pendidikan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan
metode padan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasar modus tuturannya, strategi
tindak tutur direktif yang digunakan meliputi strategi langsung dan strategi tidak langsung.
Ditemukan enam fungsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam poster pendidikan, yaitu
(1) fungsi melarang, (2) fungsi mengajak, (3) fungsi menyuruh/memerintah, (4) fungsi
menasihati, (5) fungsi menyindir/mengkritik, dan (6) fungsi meminta/mengimbau.
Kata kunci: strategi tuturan, tindak tutur direktif, poster pendidikan

Abstract
This study discusses a directive speech act in educational posters. The purpose of this study is
to know strategy and function of the directive speech act in educational poster. The data in
this study are words, terms, phrases, sentences, and discourses containing directive speech
act. The source of data is taken from educational posters found on educational websites. Data
collection in this study uses a scrutiny method refer to technique of record. Data analysis uses
pair method. The result shows that based on speech mode, the directive speech strategy used
includes direct and indirect strategies. Six functions of speech act are found in education post-
ers, namely (1) prohibiting function, (2) inviting function, (3) command function, (4) coun-
seling function, (5) satire / criticizing function, and (6) ) request/appeal function.
Keywords: speech strategies, directive speech acts, educational posters

1. Pendahuluan yang dapat berupa promosi barang, in-


Poster adalah media publikasi yang formasi suatu kegiatan, atau informasi
terdiri atas tulisan dan gambar. Poster yang memberikan pendidikan kepada
berisi informasi kepada khalayak ramai masyarakat. Melalui poster seseorang

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 49


dapat menyampaikan apa yang ada di sekadar slogan. Di balik tulisan tersebut
dalam pikiran, perasaan, dan keinginan- terdapat maksud lain, yaitu memerin-
nya. Seseorang dapat membujuk, tahkan kepada peserta ujian nasional
merayu, dan mengingatkan orang lain, bahwa saat melaksanakan ujian nasional
karena salah satu tujuan poster ialah un- mereka harus mengingat bahwa jujur
tuk memengaruhi orang lain. lebih utama daripada prestasi. Poster
Berdasarkan salah satu tujuan terse- tersebut dibuat karena biasanya pada
but tentulah bahasa poster dibuat se- saat ujian rawan terjadi tindakan me-
menarik mungkin sehingga orang yang nyontek. Dapat dikatakan bahwa tulisan
membaca tergugah untuk melakukan yang terdapat di dalam poster tersebut
seperti apa yang tercantum pada poster. merupakan tulisan yang mengandung
Oleh karena itu, bahasa poster perlu tindak tutur direktif. Tulisan tersebut
dibuat sesingkat mungkin. Meskipun bermaksud menyuruh untuk mengingat
demikian, pesan yang ingin disam- bahwa di dalam ujian prestasi itu pen-
paikan mudah dipahami oleh pembaca. ting, tetapi jujur lebih utama.
Jika tulisan yang dicantumkan terlalu Poster tidak hanya sebagai pajan-
bertele-tele, pembaca akan malas mem- gan. Poster dapat dimanfaatkan sebagai
bacanya. media penyampai informasi yang efektif
Seiring dengan perkembangan tanpa terkesan menggurui meskipun
teknologi, publikasi poster tidak hanya informasi yang disampaikan merupakan
dilakukan dengan cara menempelkan- informasi suruhan agar melakukan
nya di tempat-tempat umum. Saat ini sesuatu. Strategi dan fungsi tindak tutur
poster dapat dipublikasikan melalui si- direktif dalam poster pendidikan ber-
tus-situs internet yang tentunya akan macam-macam. Hal ini menarik untuk
lebih banyak menjangkau kalangan dikaji. Berdasarkan uraian tersebut
yang lebih luas, seperti poster pendidik- dapat dirumuskan masalah sebagai
an yang banyak terdapat dalam situs- berikut. Apa sajakah strategi dan fungsi
situs pendidikan. tindak tutur direktif yang terdapat da-
(1) lam poster pendidikan. Dalam tulisan
Berikut contoh pos- ini dibahas tindak tutur direktif yang
ter pendidikan dari terdapat pada poster pendidikan.
Kementerian Pen- Penelitian tindak tutur direktif da-
didikan dan Ke- lam poster pendidikan ini bukan yang
budayaan. Poster pertama kali. Penelitian tindak tutur
ini dibuat dalam direktif pernah diteliti, antara lain oleh
rangka menyong- Ardianto (2013); Elmita, dkk. (2013);
song Ujian Nasional pada tahun 2016. Anwari, dkk. (2013); Riswanti (2014);
Pada poster tersebut terdapat tulisan dan Ilmiah, dkk. (2017);
“Ingat! Prestasi penting, tetapi jujur Ardianto (2013) dalam tulisannya
yang utama -- Siap UN 2016.” Jika yang berjudul “Tindak Tutur Direktif
diparafrasekan, tulisan tersebut menjadi Guru dalam Wacana Interaksi Kelas
“Ingatlah bahwa prestasi itu penting Anak Tunarungu” mendeskripsikan
tetapi jujur itu utama. Bersiaplah bentuk, fungsi, dan strategi tindak tutur
melaksanakan ujian nasional tahun direktif guru dalam wacana kelas in-
2016.” Tulisan tersebut bukan hanya teraksi kelas anak tunarungu.

50 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018


Elmita, dkk. (2013) dalam tulisannya strategi dan fugsi tindak tutur direktif
yang berjudul “Tindak Tutur Direktif yang terdapat dalam poster pendidikan.
Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Penelitian ini diharapkan dapat
TK Nusa Indah Banuaran Padang” memberikan manfaaat teoretis dan prak-
mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tis. Secara teoretis hasil penelitian ini di-
tutur direktif guru dalam proses belajar harapkan dapat memberikan sum-
mengajar di TK Nusa Indah Banuaran bangan mengenai teori tindak tutur
beserta strategi yang digunakan. direktif dalam bidang linguistik. Secara
Penelitian tindak tutur direktif praktis hasil penelitian ini dapat
pernah juga dilakukan oleh Anwari, digunakan sebagai referensi bagi
dkk. (2013) dengan tulisan berjudul masyarakat dalam memanfaatkan pos-
“Tindak Tutur Direktif pada Proses ter. Poster dapat digunakan sebagai me-
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas dia alternatif lain dalam menyampaikan
X”. Penelitian ini mendeskripsikan informasi kepada masyarakat.
wujud tindak tutur direktif dan kesan- Tindak tutur direktif merupakan
tunan tindak tutur direktif antara guru bagian dari tindak ilokusi. Gunawan
dan siswa dalam proses pembelajaran (via Rohmadi, 2004: 32) mendefinisikan
bahasa Indonesia di kelas X. tindak tutur direktif sebagai tindak tutur
Riswanti (2014) dalam penelitian yang dilakukan oleh penuturnya
yang berjudul “Analisis Tindak Tutur dengan maksud agar mitra tutur
Direktif dan Ekspresif dalam Novel melakukan tindakan yang disebutkan
Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. dalam ujaran itu. Pelaku dalam tindak
N.” mendeskripsikan jenis tindak tutur tutur ini ialah orang kedua walaupun
beserta fungsinya. Penelitian tindak tu- tidak selalu hadir secara eksplisit di da-
tur direktif lainnya ialah yang dilakukan lam tuturan (Wijana, 2015: 97). Jenis tin-
Ilmiah, dkk. (2017) yang berjudul “Tin- dak tutur ini menyatakan apa yang
dak Tutur Direktif Kampanye Calon menjadi keinginan penutur. Berdasar-
Gubernur DKI Jakarta 2016”. Penelitian kan data-data yang diperoleh, sebagian
ini mendeskripsikan jenis dan fungsi besar isi poster pendidikan berupa tin-
tindak tutur yang digunakan dalam dak tutur direktif. Yang artinya, penutur
kampanye calon gubernur DKI Jakarta melalui isi poster mempunyai maksud
tahun 2016. agar mitra tutur melakukan sesuatu se-
Penelitian ini memiliki persamaan bagaimana yang telah dituturkan oleh
dan perbedaan dengan penelitian yang pembuat poster. Dalam hal ini informasi
telah disebutkan. Persamaannya, baik yang ada di dalam poster pendidikan,
penelitian ini maupun penelitian yang baik informasi yang berisi perintah,
telah disebutkan mendeskripsikan tin- himbauan, suruhan maupun nasihat.
dak tutur direktif. Perbedaannya, per-
tama sumber data yang digunakan ber- 2. Metode Penelitian
beda. Pada penelitian ini data diambil Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam
dari poster-poster pendidikan yang ter- penelitian ini, yaitu tahap pemerolehan
dapat dalam situs-situs pendidikan. data, tahap penganalisisan data, dan
Kedua, kajian yang dilakukan berbeda. tahap penyajian hasil analisis data
Penelitian ini memfokuskan kajian pada (Sudaryanto, 1993: 5). Data dalam
penelitian ini berupa data yang ber-

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 51


wujud kata, istilah, ungkapan, kalimat Tindak tutur direktif dalam poster
yang berupa tindak tutur direktif. Ada- pendidikan ditemukan enam fungsi,
pun sumber data diambil dari poster yaitu (1) fungsi melarang, (2) fungsi
pendidikan yang terdapat dalam situs- mengajak, (3) fungsi menyuruh/ me-
situs pendidikan. Pengumpulan data merintah, (4) fungsi menasihati, (5)
dalam penelitian ini menggunakan fungsi menyindir/mengkritik, dan (6)
metode simak dengan teknik catat. fungsi meminta/mengimbau.
Analisis dilakukan dengan meng- Berikut pembahasan lebih lanjut
gunakan pendekatan pragmatik dengan mengenai strategi dan fungsi tindak tu-
metode kontekstual (Subroto, 2008:512). tur direktif dalam poster pendidikan.
Oleh karena itu, di samping analisis ter-
hadap wujud kebahasaannya, juga di- 3.1 Strategi Tindak Tutur Direktif
lakukan analisis terhadap maksud tu- dalam Poster Pendidikan
turan (speaker‟s meaning) tertentu dan Pembahasan tindak tutur direktif tidak
penutur itu ingin melakukan tindakan dapat dilepaskan dari pembahasan mo-
tertentu apa (memerintah, meminta, dus yang digunakan. Wijana (1996:30—
menolak, menasihati, dll.). Teknik ana- 31) menjelaskan, secara formal ber-
lisis yang digunakan adalah teknik ubah dasarkan modusnya, kalimat dapat
ujud atau teknik parafrase (Sudaryanto, dibedakan menjadi kalimat berita
1993:83), yaitu teknik analisis data (deklaratif), kalimat tanya (interogatif),
dengan mengubah wujud sebuah tutur- dan kalimat perintah (imperatif). Modus
an atau satuan lingual yang dianalisis imperatif adalah modus yang menya-
dengan tetap mempertahankan kesa- takan perintah atau larangan. Modus
maan informasi. Penerapan teknik ini deklaratif adalah modus yang menun-
akan mengakibatkan berubahnya wujud jukkan sikap netral. Modus interogatif
salah satu atau beberapa satuan lingual adalah modus yang menyatakan per-
yang bersangkutan. Pengubahan wujud tanyaan. Jadi, yang menjadi pembeda
itu menghasilkan bentuk tuturan para- antara kalimat imperatif, deklaratif, dan
frasa yang gramatikal secara bentuk dan interogatif adalah modusnya.
berterima secara maknawi. Teknik ini Tuturan yang diungkapkan dengan
diterapkan untuk menentukan apakah konstruksi imperatif dapat langsung ter-
tuturan yang dianalisis merupakan tu- lihat makna imperatifnya. Oleh karena
turan direktif atau bukan. itu, dapat dikatakan bahwa tuturan
Penyajian hasil analisis dilakukan dengan modus imperatif merupakan
dengan menggunakan kata-kata biasa strategi penyampaian makna secara
atau biasa disebut dengan penyajian langsung atau secara literal. Adapun tu-
secara informal. turan yang diungkapkan dengan kons-
truksi deklaratif dan interogatif tidak
3. Hasil dan Pembahasan dapat langsung terlihat makna impera-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tifnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan
berdasar modus tuturannya, strategi bahwa tuturan dengan modus deklaratif
tindak tutur direktif yang digunakan dan modus interogatif merupakan
meliputi strategi langsung dan strategi strategi penyampaian makna secara ti-
tidak langsung. dak langsung atau nonliteral (Akmajian
via Baryadi, 1988:77).

52 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018


Berdasarkan modus tuturannya, yang menyatakan makna larangan, yai-
strategi tindak tutur direktif yang tu masyarakat yang membaca poster ini
digunakan dalam poster pendidikan dilarang agar tidak menebang pohon-
dapat dibedakan menjadi tindak tutur pohon.
langsung dan tindak tutur taklangsung.
Strategi tindak tutur langsung berupa (4)
modus imperatif dan strategi tindak tu- Pada data (4) terdapat tu-
tur tidak langsung berupa modus turan Stop mencontek! Ayo
deklaratif dan modus interogatif. hidup jujur! Jadilah diri
sendiri! Karena mencontek
3.1.1 Strategi Langsung akan membawa kepada
Strategi tindak tutur direktif langsung kebodohan. Selain tuturan
diwujudkan dalam modus tuturan im- tersebut, poster ini juga dilengkapi
peratif. Tindak tutur modus imperatif dengan konteks gambar seseorang yang
merupakan modus tindak tutur yang sedang mengerjakan sesuatu sendiri di
menyatakan perintah untuk melakukan atas meja. Bentuk tindak tutur yang ter-
sesuatu atau perintah untuk tidak dapat dalam poster ini berbentuk im-
melakukan sesuatu (larangan). peratif. Selain menyatakan makna
larangan, seperti yang terdapat dalam
(2) tuturan “stop mencontek!” juga menya-
Pada data (2) terdapat tu- takan makna suruhan yang terdapat da-
turan “Remas rokokmu!!! lam tuturan “Jadilah diri sendiri! Karena
Raih prestasimu!!!!”. menyontek akan membawa kepada ke-
Selain tuturan tersebut, bodohan”.
konteks yang terdapat da-
lam poster ini juga 3.1.2 Strategi Tidak Langsung
dilengkapi dengan gam- Strategi tindak tutur direktif langsung
bar tangan yang meremas rokok. Tindak diwujudkan dalam modus tuturan in-
tutur ini berbentuk imperatif, karena terogatif dan modus tuturan deklaratif.
menyatakan suruhan secara langsung, Tindak tutur modus interogatif meru-
yaitu agar meremas rokok dan meraih pakan strategi penyampaian makna tu-
prestasi. turan direktif secara tidak langsung.
Penggunaan modus interogatif men-
(3) jadikan kadar tuntutan dalam tuturan
Pada data (3) terdapat tu- direktif menjadi berkurang dibanding
turan ‘Stop!!! Jangan dengan penggunaan modus imperatif.
bunuh keluarga saya”. Tindak tutur berbentuk interogatif ter-
Selain tuturan tersebut, dapat dalam data (5), (6) dan (7) berikut.
konteks yang terdapat da- (5)
lam poster ini juga Pada data (5) terdapat tuturan “ Tanyakan
dilengkapi de-ngan gambar tumbuhan pada hatimu!—Siswa
dengan potnya yang digambar me- beli buku paket dan
nyerupai wajah makhluk hidup. Bentuk LKS setiap semester-
nya—Gurunya beli
tindak tutur yang terdapat dalam poster
buku enggak yah? —
tersebut merupakan bentuk imperatif

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 53


Berapa buku yang dibeli dalam satu buku. Bentuk interogatif yang terdapat
semester atau setahun? —Apa buku yang dalam tuturan tersebut mempunyai
terakhir dibaca pada minggu ini?”. Selain maksud agar pembaca poster membaca
tuturan tersebut, konteks dalam poster buku setiap hari seperti halnya dia
tersebut juga dilengkapi dengan gambar
membaca messenger setiap hari. Aku
buku yang terbuka. Tindak tutur bentuk
yang dimaksud dalam tuturan tersebut
interogatif yang terdapat dalam poster
tersebut terdapat pada tuturan “Gurunya adalah buku karena di dalam poster ter-
beli buku enggak yah? —Berapa buku yang dapat gambar buku diversuskan dengan
dibeli dalam satu semester atau setahun? — gambar messenger.
Apa buku yang terakhir dibaca pada Selain menggunakan modus im-
minggu ini?” peratif dan interogatif, tindak tutur yang
Meskipun tuturan-tuturan tersebut ditemukan dalam poster pendidikan
dinyatakan dengan bentuk interogatif, juga menggunakan modus deklaratif.
di dalam tuturan tersebut terdapat mak- Tindak tutur modus deklaratif hampir
sud agar guru juga membeli buku seper- sama dengan tindak tutur modus inter-
ti yang dilakukan oleh siswanya. ogatif. Bentuk tindak tutur ini menya-
takan maksud secara tidak langsung.
(6) (7) Berikut contoh tindak tutur dengan mo-
dus deklaratif.

(8)
Pada data (8) ter-
dapat tuturan “Pen-
didikan adalah hak
semua orang”. Kon-
teks poster ini juga
Tindak tutur berbentuk interogatif juga dilengkapi dengan
terdapat dalam data (6) dan (7) berikut. gambar anak-anak
Dalam data (6) terdapat tuturan “Aku yang sedang berlari
gemar membaca. Kamu?” selain tuturan menuju tempat belajar. Tindak tutur da-
tersebut, konteks dalam poster tersebut lam poster ini dinyatakan dalam bentuk
juga dilengkapi dengan ilustrasi buku- deklaratif. Meskipun demikian, tuturan
buku dan orang-orang. Meskipun tu- tersebut mempunyai maksud agar
turan tersebut dinyatakan dalam bentuk semua orang mengenyam pendidikan.
interogatif, tuturan tersebut mempunyai
maksud agar orang yang membaca (9)
poster (kamu) juga gemar membaca Data (9) merupakan
seperti yang dilakukan oleh si pembuat contoh tindak tutur
pesan (aku). berbentuk deklara-
Pada data (7) terdapat tuturan tif yang lain. Dalam
“Hampir setiap hari kamu membaca poster tersebut terdapat tuturan “Anak
messenger, tapi apakah aku juga kamu sholih pandai berterima kasih—Anak
baca setiap hari?” selain tuturan terse- sholih segera minta maaf jika bersalah”.
but, poster ini juga dilengkapi dengan Konteks yang terdapat dalam poster
konteks ikon BBM dengan tumpukan selain tuturan juga dua ikon senyum.

54 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018


Maksud tuturan yang terdapat poster dalam poster tersebut terdapat gambar
ialah agar anak saleh pandai berterima guru dan siswa-siswa yang sedang
kasih. Selain itu, anak saleh juga segera melaksanakan ujian. Tuturan tersebut
meminta maaf apabila bersalah. dapat diparafrase menjadi siswa-siswa
dilarang menyontek saat ujian. Tindak
(10) tutur yang terdapat dalam poster terse-
Tindak tutur berbentuk but memiliki fungsi melarang. Hal ter-
deklaratif juga terdapat sebut terlihat dengan adanya kata
dalam data (10). Konteks larangan “dilarang”.
poster ini berupa tuturan
“Belajar giat untuk masa (12)
depanku” dan gambar Pada data
orang yang sedang belajar. Maksud tu- (12) terdapat
turan yang terdapat dalam poster terse- tuturan “Jan-
but adalah agar orang yang membaca gan malas—
poster belajar giat untuk masa depan. Ingat pesan
ibumu, dan
3.2 Fungsi Tindak Tutur Direktif belajar bersungguh-sungguh.—Dengar
dalam Poster Pendidikan kata ayahmu, dan laksanakan tanggung
Tindak tutur direktif yang terdapat da- jawabmu.” Selain tuturan tersebut,
lam poster pendidikan mempunyai konteks tuturan dalam poster tersebut
fungsi bermacam-macam, yaitu fungsi terdapat gambar seorang siswa yang
melarang, mengajak menyuruh/meme- berseragam sekolah. Tuturan dalam
rintah, menasihati, menyindir/meng- poster dapat diparafrase menjadi
kritik, dan meminta/mengimbau. Beri- seorang pelajar dilarang malas. Dalam
kut penjelasan lebih lanjut. hal ini pelajar harus bersungguh-sung-
guh dalam belajar dan melaksanakan
3.2.1 Fungsi Melarang tanggung jawab. Tindak tutur yang ter-
Tindak tutur direktif dengan fungsi dapat dalam tuturan memiliki fungsi
melarang adalah tindak tutur yang melarang. Hal tersebut terlihat dengan
mempunyai fungsi untuk melarang mi- adanya kata larangan “jangan”.
tra tutur agar tidak melakukan hal yang
terdapat dalam tuturan. Berikut contoh (13)
tindak tutur direktif dalam poster pen- Pada data (13) ter-
didikan yang mempunyai fungsi dapat tuturan “Jangan
melarang. menyerah untuk me-
raih kesuksesanmu”.
(11) Selain tuturan terse-
Pada data (11) but, konteks tuturan
terdapat tutur- dalam poster tersebut
an “Dilarang terdapat gambar seo-
Mencontek”. rang pelajar sedang
Selain tuturan menuju pada kesuksesan, tetapi di
tersebut, kon- belakang terdapat monster yang berupa
teks tuturan kemalasan. Tuturan tersebut dapat

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 55


diparafrase menjadi seorang pelajar di- Tindak tutur direktif yang mempu-
larang menyerah dalam meraih nyai fungsi mengajak terdapat juga da-
kesuksesan. Menyerah terutama karena lam poster (15) dan (16). Pada data (15)
adanya kemalasan. Tindak tutur yang terdapat tuturan “Pintar itu mahal….
terdapat dalam tuturan memiliki fungsi Ayo…. kita belajar”. Selain tuturan,
melarang. Hal tersebut terlihat dengan konteks poster tersebut adalah gambar
adanya kata larangan “jangan”. orang yang menyerukan untuk belajar.
Tuturan tersebut dapat diparafrasekan
3.2.2 Fungsi Mengajak menjadi ayo kita belajar karena pintar
Tindak tutur direktif dengan fungsi itu mahal. Tindak tutur yang terdapat
mengajak adalah tindak tutur yang dalam poster memiliki fungsi mengajak.
mempunyai fungsi untuk mengajak mi- Hal tersebut ditandai dengan kata
tra tutur agar melakukan hal yang ter- “ayo”.
dapat dalam tuturan. Berikut contoh Pada data (16) terdapat tuturan
tindak tutur direktif dalam poster pen- “Menyontek!—Tak diajarkan di surga—
didikan yang mempunyai fungsi Tak diajarkan di neraka—Tak dilulus-
mengajak. kan di dunia—Ayo hidup jujur!” Tutur-
an tersebut dapat diparafrase menjadi
(14) menyontek adalah perilaku yang tidak
Pada data (14) ter- diajarkan di surga, tidak diajarkan di
dapat tuturan “Ayo neraka, dan tidak diluluskan di dunia.
Belajar!!! Biar jadi Oleh karena itu, marilah hidup jujur. Tu-
orang sukses”. turan tersebut memiliki fungsi
Selain tuturan terse- mengajak. Hal tersebut ditandai dengan
but, konteks yang kata “ayo”.
terdapat dalam pos-
ter adalah gambar seseorang yang se- 3.2.3 Fungsi Menyuruh/ Memerin-tah
dang belajar dan ada angan-angan un- ‘Menyuruh’ memiliki makna yang sama
tuk menjadi profesi-profesi tertentu, dengan ‘memerintah’. Perintah memiliki
seperti polisi, guru, dll. yang me- makna perkataan yang bermaksud me-
lambangkan kesuksesan. Tuturan terse- nyuruh melakukan sesuatu (KBBI V).
but dapat diparafrase menjadi ayo pela- Tindak tutur direktif dengan fungsi me-
jar agar menjadi orang sukses. Tindak nyuruh adalah tindak tutur yang
tutur yang terdapat dalam tuturan mempunyai fungsi menyuruh mitra tu-
memiliki fungsi mengajak. Hal tersebut tur agar melakukan hal yang terdapat
terlihat dengan adanya kata ajakan dalam tuturan. Berikut contoh tindak
“ayo”. tutur direktif dalam poster pendidikan
(15) (16) yang mempunyai fungsi menyuruh/
memerintah.
(17)
Pada data (17) terdapat
tuturan “Katakan Tidak
untuk narkoba!” Selain
tuturan tersebut, konteks
yang terdapat dalam

56 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018


poster adalah gambar daftar orang- tutur direktif dalam poster pendidikan
orang yang berjejer. Tuturan tersebut yang mempunyai fungsi menasihati.
dapat diparafrase menjadi katakanlah
tidak untuk narkoba. Tindak tutur yang (20)
terdapat dalam tuturan memiliki fungsi Pada data (20) terdapat
menyuruh/ memerintah. Hal tersebut tuturan “sebuah ilmu tak
terlihat dengan adanya kata suruhan akan pernah ada batasan,
dalam kata “katakan”. usia, ruang, selama ia
Tindak tutur direktif dalam poster mampu ilmu itu dapat
(18) dan (19) berikut juga mempunyai dicapai dengan kemauan
fungsi menyuruh/ memerintah. yang tnggi”—ga ada kata
terlambat buat belajar”. Konteks dalam
(18) (19) tuturan tersebut selain berupa teks, juga
berupa gambar seseorang yang mem-
bawa buku. Tuturan tersebut dapat
diparafrase menjadi tidak ada kata ter-
lambat untuk belajar, baik usia, maupun
ruang selama dia mampu ilmu dapat
dicapai dengan kemauan yang tinggi.
Oleh karena itu, tindak tutur yang ter-
dapat dalam poster memiliki fungsi
Pada data (18) terdapat tuturan ”orang menasihati.
miskin harus sekolah”. Konteks yang
terdapat dalam poster tersebut selain (21)
berupa tuturan juga berupa gambar Pada data (21) terdapat
anak lengkap berpakaian sekolah. tuturan “Biasakan
Fungsi menyuruh/ memerintah dalam menabung sejak kecil un-
tindak tutur tersebut terlihat dengan tuk bekal masa depan”.
adanya kata suruhan keharusan. Pada Konteks dalam tuturan
data (19) terdapat tuturan “Buanglah tersebut selain berupa
sampah pada tempatnya”. Konteks teks, juga berupa gambar
poster selain tuturan tersebut adalah orang yang sedang menabung. Tuturan
anak yang sedang membuang sampah tersebut dapat diparafrase menjadi
pada keranjang sampah. Fungsi me- membiasakan menabung sejak kecil
nyuruh/memerintah dalam tindak tutur merupakan bekal untuk masa depan.
tersebut terlihat dengan adanya kata Oleh karena itu, tindak tutur yang ter-
“buanglah”. Partikel –lah pada kata ter- dapat dalam poster memiliki fungsi
sebut memperhalus perintah. menasihati.
(22)
3.2.4 Fungsi Menasihati Pada data (22) terdapat
Tindak tutur direktif dengan fungsi tuturan “Banyak mem-
menasihati adalah tindak tutur yang baca buku semakin
mempunyai fungsi menasihati mitra tu- berilmu”. Konteks da-
tur agar melakukan hal yang terdapat lam tuturan tersebut
dalam tuturan. Berikut contoh tindak selain berupa teks, juga

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 57


berupa gambar buku-buku. Tuturan ter- lam tuturan tersebut selain berupa tut
sebut dapat diparafrase menjadi se- teks uran, juga berupa gambar buku-
makin banyak membaca buku semakin buku dan orang. Tuturan tersebut dapat
berilmu. Oleh karena itu, tindak tutur diparafrase menjadi aku saja gemar
yang terdapat dalam poster memiliki membaca bagaimana denganmu? Tin-
fungsi menasihati. dak tutur tersebut berfungsi untuk me-
nyindir mitra tutur agar melakukan hal
3.2.5 Fungsi Menyindir/Mengkritik yang sama dengan yang dilakukan
‘Menyindir’ memiliki makna yang sama petutur, yaitu gemar membaca.
dengan ’mengkritik’. Menyindir ber-
makna mengkritik seseorang secara ti- (25)
dak langsung atau tidak terus terang Pada data (25)
(KBBI V). Tindak tutur menyin- terdapat tuturan
dir/mengkritik adalah tindak tutur “Malu dong!!!
yang mempunyai fungsi mengkritik mi- Tidak kerjakan
tra tutur. Berikut contoh tindak tutur PR”. Konteks dalam tuturan tersebut
direktif dalam poster pendidikan yang selain berupa teks, juga berupa seorang
mempunyai fungsi menyindir/meng- anak yang sedang belajar. Tuturan ter-
kritik. sebut dapat diparafrase menjadi seha-
(23) rusnya malu kalau tidak mengerjakan
Pada data (23) ter- PR. Fungsi tindak tutur dalam tuturan
dapat tuturan “Maaf! tersebut adalah bermaksud menyindir
Orang miskin di- mitra tutur yang tidak mengerjakan PR
larang sekolah!!!” (pekerjaan rumah).
Konteks dalam tu-
turan tersebut selain 3.2.6 Fungsi Meminta/Mengimbau
berupa teks, juga ‘Meminta’ memiliki makna yang sama
berupa gambar topi- dengan ‘mengimbau’. Mengimbau ber-
topi pelajar. Tuturan makna meminta (menyerukan) dengan
tersebut dapat diparafrase menjadi sungguh-sungguh (KBBI V). Tindak tu-
maaf, orang miskin tidak boleh ber- tur meminta/mengimbau adalah tindak
sekolah. Tindak tutur dalam poster ini tutur yang mempunyai fungsi
bermaksud menyindir pemerintah ka- meminta/mengimbau mitra tutur agar
rena tingginya biaya pendidikan. Ting- melakukan hal yang terdapat dalam tu-
ginya biaya pendidikan menjadikan turan. Berikut contoh tindak tutur direk-
orang miskin tidak mampu bersekolah. tif dalam poster pendidikan yang
Pendidikan adalah hak setiap warga mempunyai fungsi meminta/meng-
negara. Oleh karena itu, muncullah tu- imbau.
turan yang berfungsi menyindir
pemerintah tersebut. (26)
(24) Pada data (26) terdapat
Pada data (24) ter- tuturan “Siapapun pe-
dapat tuturan “Aku mimpinnya, tolak komer-
gemar membaca. sialisasi pendidikan”.
Kamu?”. Konteks da- Konteks dalam tuturan

58 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018


tersebut selain berupa teks, juga berupa sekarang juga! Lebih baik menggunakan
simbol pemimpin dalam kartu remi. Tu- tas saat berbelanja. Imbauan tersebut
turan tersebut dapat diparafrase men- sejalan dengan isu go green (penghi-
jadi siapapun yang menjadi pemimpin jauan) yang saat ini sedang digencarkan.
hendaklah menolak segala bentuk
komersialisasi pendidikan. Tindak tutur 4. Simpulan
dalam poster tersebut memiliki fungsi Berdasarkan modus tuturannya, strategi
imbauan agar menolak komersialisasi tindak tutur direktif yang digunakan
pendidikan siapapun yang menjadi dalam poster pendidikan dapat
pemimpin. dibedakan menjadi tindak tutur lang-
sung dan tindak tutur tak langsung.
(27) Ditemukan enam fungsi tindak tutur
Pada data (27) direktif yang terdapat dalam poster
terdapat tuturan “satu pendidikan, yaitu (1) fungsi melarang,
langkah untuk seribu (2) fungsi mengajak, (3) fungsi me-
perubahan” Jangan nyuruh/memerintah, (4) fungsi mena-
halangi langkah kami. sihati, (5) fungsi menyindir/mengkritik,
Setiap orang berhak dan (6) fungsi meminta/mengimbau.
untuk sekolah!”. Kon-
teks dalam tuturan Daftar Pustaka
tersebut selain berupa Anwari; Nurlaksana Eko Rusminto; dan
teks, juga berupa gambar anak Wini Tarmini. 2013. “Tindak Tutur
berseragam sekolah. Tuturan tersebut Direktif pada Proses Pembelajaran
dapat diparafrase menjadi jangan Bahasa Indonesia di Kelas X”.
halangi langkah kami untuk bersekolah. Dalam J-Simbol. http://jurnal.
Tindak tutur dalam poster tersebut fkip.unila.
memiliki fungsi imbauan agar siapapun ac.id/index.php/BINDO/article/
berhak untuk bersekolah. view/1424/1336

(28) Ardianto. 2013. “Tindak Tutur Direktif


Pada data (28) ter- Guru dalam Wacana Interaksi Ke-
dapat tuturan “Ko- las Anak Tunarungu”. Dalam Lit-
taku cantik, tanpa era, Vol. 12, No. 1, hal. 1—12.
sampah plastik. Ku- https://journal. uny.ac.id/ in-
rangi penggunaan dex.php/ litera/ article/ down-
kantong plastik load/1318/1096.
sekarang juga! Lebih
baik menggunakan Elmita, Winda; Ermanto; dan Ellya Rat-
tas saat berbelanja.” na. 2013. “Tindak Tutur Direktif
Konteks dalam tuturan tersebut selain Guru dalam Proses Belajar
berupa teks, juga berupa gambar kan- Mengajar di TK Nusa Indah Ba-
tong plastik yang bertuliskan ‘Kotaku nuaran Padang”. Dalam Jurnal
cantik, tanpa sampah plastik’. Tuturan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone-
yang memiliki fungsi imbauan adalah sia. Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri B
“kurangi penggunaan kantong plastik 77-163 140. https://www.

Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan 59


google.com/url?sa=t&rct=j&q el%2520Kembang%2520Saka%252
=&esrc=s&source=web&cd=2&ca 0Persi%2520Karya%2520Soebagijo
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiHjI %2520I.%2520N.&usg=AOvVaw3
GPzpjcAhULcCsKH- 44TyiK4xMM_1R-wsvPxiQ
drpD8EQFgg5MAE&url=https%3
A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fme Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik.
dia%2Fpublications%2F117748-ID- Surakarta: Yuma Pustaka.
tindak-tutur-direktif-guru-dalam-
proses.pdf&usg= AOv- Subroto, D. Edi. 2008. “Pragmatik dan
Vaw0IfcTSKWwxsL1yyWFCX8W Beberapa Segi Metode
H Penelitiannya”. Dalam Kelana Ba-
hana Sang Bahasawan persembahan
https://portal-ilmu.com/pengertian- untuk Prof. Soenjono
unsur-dan-jenis-jenis-poster/ Dardjowidjojo, Ph.D. dalam rang-
Ilmiah, Nurul dan Ali Nuke Affandy. ka ulang tahunnya yang ke-70, ba-
2017. “Tindak Tutur Direktif gian 2, hlm. 505—513, Sukamto
Kampanye Calon Gubernur DKI (ed.). Jakarta: Universitas Atma Ja-
Jakarta 2016”. Dalam Stilistika, Vol. ya.
10, No. 2. http://journal. um-
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka
surabaya.ac.id/index.php/ Stil- Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
istika/article/view/1350. Penelitian Wahana Kebudayaan
Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta
KBBI V 0.1.5 Beta (15). 2016. Badan
Wacana University Press.
Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar
dan Kebudayaan, Republik Indo- Pragmatik. Yogyakarta: Andi.
nesia.
Wijana, I Dewa Putu. 2015. Pengantar
Riswanti. 2014. “Analisis Tindak Tutur Semantik Bahasa Indonesia. Yogya-
Direktif dan Ekspresif dalam Nov- karta: Program Studi S2 Linguistik,
el Kembang Saka Persi Karya Soe- Fakultas Ilmu Budaya, UGM
bagijo I. N.” Dalam Jurnal Program bekerja sama dengan Pustaka Pela-
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra jar.
Jawa, Vol. 05 No. 04
https://www.google.com/
url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source
=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ve
d=0ahUKEwiHjIGPzpjcAhULcCs
KHdrpD8EQFgiDATAH&url=htt
p%3A%2F%2Fdownload.portalgar
uda.org%2Farticle.php%3Farticle
%3D179177%26val%3D616%26title
%3DAnalisis%2520Tindak%2520T
utur%2520Direktif%2520dan%252
0Ekspresif%2520dalam%2520Nov

60 Widyaparwa, Volume 46, Nomor 1, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai