PRAKTIKUM III
UJI KEMURNIAN BENIH
Waktu : ………………………….
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Dosen/Assisten : Roni Assafaat Hadi, SP.
===============================================================
1. Tujuan :
Tujuan dari pengujian kemurnian adalah untuk mengetahui komposisi dari contoh
benih yang diuji yang akan mencerminkan komposisi kelompok benih dari mana
contoh itu diambil dengan cara-cara yang sudah ditetapkan.
2. Definisi/Batasan :
Pada prinsipnya pengujian kemurnian benih di laboratorium adalah melakukan
analisa kemurnian fisik (berdasarkan identitas yang telah ditetapkan) dengan jalan
memisahkan contoh benih dalam 3 (tiga) komponen, yaitu komponen benih murni,
benih tanaman lain/varietas lain dan kotoran benih.
1) Benih Murni
Benih murni meliputi semua biji-bijian dari suatu jenis/kultivar seperti termaksud
yang beratnya lebih dari 5 % dari berat keseluruhan. Adapun kriteria yang
termasuk benih murni adalah sebagai berikut :
a. Biji muda mengkerut, belah dan rusak.
b. Pecahan biji dengan ukuran yang lebih besar dari ½ (setengah) ukuran asli.
c. Biji yang terserang penyakit.
d. Biji yang telah mulai tumbuh/berkecambah.
e. Buah hampa (seeds unit).
2) Benih Tanaman Lain/Varietas Lain
Meliputi biji dari tanaman pertanian yang tidak termasuk jenis/kultivar/varietas
yang namanya ditentukan pada label.
18
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Penuntun Praktikum Teknologi Benih – Roni Assafaat Hadi 2012
3) Kotoran benih
Meliputi biji dan bahan semacam biji dari tanaman pertanian dan rerumputan dan
bahan-bahan lain yang bukan biji seperti tersebut di bawah ini :
a. Pecahan biji dengan ukuran sama atau kurang dari ½ ukuran asli.
b. Bahan yang merupakan bagian dari biji tetapi tidak termasuk benih murni,
seperti biji rusak tanpa lembaga.
c. Bahan lain yang bukan merupakan bagian dari biji seperti tanah, pasir, batu,
batang jerami, nemathode, bunga dan cendawan.
4. Prosedur Kerja :
Langkah-langkah kerja dan pengamatan praktikum ialah sebagai berikut :
1) Ambil contoh benih secara acak dengan pembagi mekanik/devider sampai cukup
representatif untuk mendapatkan contoh kerja.
2) Timbang benih tanaman pangan yang akan dijadikan contoh kerja dan dijadikan
berat awal (W1).
3) Contoh kerja tersebut dipisahkan dalam 3 (tiga) komponen, yaitu benih murni,
benih tanaman lain/varietas lain dan kotoran benih.
4) Ketiga komponen masing-masing ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat
ketelitian sama dengan contoh kerja, sehingga didapat berat benih murni (W a),
berat benih tanaman lain/varietas lain (Wb) dan berat kotoran benih (Wc).
5) Jumlahkan berat ketiga komponen sehingga didapat berat gabungan (W2).
Perhitungannya : Wa + Wb + Wc = W2
19
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Penuntun Praktikum Teknologi Benih – Roni Assafaat Hadi 2012
20
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Penuntun Praktikum Teknologi Benih – Roni Assafaat Hadi 2012
(% W2) =
(% Wa) =
(% Wb) =
(% Wc) =
6. Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
21
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI