Anda di halaman 1dari 10

SPACE MAINTAINER

Definisi dan Tujuan Pembuatan Space Maintainer


Dalam proses perkembangan oklusi dari periode gigi sulung hingga periode gigi
bercampur, serangkaian perubahan (pergantian gigi susu menjadi gigi tetap) terjadi secara
berurutan dalam waktu tertentu dan idealnya menghasilkan oklusi yang fungsional, estetis
dan stabil. Ketika suatu perubahan terganggu, masalah yang mempengaruhi status oklusi
dalam periode gigi tetap dapat terjadi. Salah satu manajemen pencegahan yang dapat
dilakukan untuk mengembalikan proses normal dari perkembangan oklusi adalah dengan
pembuatan space maintainer.

Tujuan pembuatan space maintainer adalah untuk mempertahankan ruang dalam


lengkung rahang akibat premature loss gigi sulung. Premature loss gigi sulung sering
mengakibatkan pergeseran gigi tetangga yang nantinya menyebabkan penyempitan ruang
untuk erupsi gigi pengganti atau tetap. Penyempitan ruang ini akan menyulitkan gigi
pengganti/tetap untuk erupsi sehingga gigi tersebut akan erupsi di luar lengkung rahang yang
normal. Hal ini menimbulkan masalah baru yaitu gigi berjejal dan berujung pada maloklusi.
Dengan penggunaan space maintainer, diharapkan gigi tetap pengganti dapat tumbuh
sempurna sesuai dengan ruangan yang tersedia.

3.2 Persyaratan Pembuatan Space Maintainer9,10

Terdapat beberapa persyaratan pembuatan space maintainer yang harus dipenuhi


sesuai dengan tujuan pembuatannya, antara lain:

1. Dapat mempertahankan ruangan yang cukup untuk erupsi gigi tetap pengganti
2. Dapat mempertahankan lengkung rahang dan posisi gigi M1
3. Dapat mencegah ekstrusi gigi antagonis
4. Dapat memperbaiki estetika dan mencegah gangguan fonetik
5. Dapat digunakan sebagai penuntun erupsi gigi tetap pengganti

Indikasi dan Kontraindikasi Pembuatan Space Maintainer


Indikasi pembuatan space maintainer adalah premature loss gigi sulung dengan gigi
tetap pengganti masih belum menembus tulang, adanya congenital missing gigi tetap,
kebutuhan estetik, penuntun erupsi gigi M1 (pada kehilangan gigi dm2 sedangkan M1 belum
erupsi namun sudah menembus tulang), dan persiapan pembuatan permanent bridge (pada
kehilangan gigi M1 sedangkan gigi M2 sudah erupsi namun belum sempurna).
Kontraindikasi pembuatan space maintainer adalah pasien dengan crowding berat,
pasien dengan resiko karies yang tinggi, penderita handicapped atau sindrom tertentu. Jika
gigi tetap pengganti sebentar lagi erupsi, atau berada dibawah furkasi, atau berkontak dengan
akar gigi di dekatnya. Space maintainer mungkin tidak dibutuhkan karena posisi gigi
permanen yang sedang erupsi akan bertindak sebagai penghalang fisik dari pergerakan
mesial gigi yang dekat dengan space.

Klasifikasi Space Maintainer


Space maintainer diklasifikasikan berdasarkan cara pemasangannya yaitu removable,
semifixed dan fixed; berdasarkan fungsionalnya yaitu space maintainer fungsional dan space
maintainer non fungsional; serta berdasarkan kemampuannya menggerakkan gigi yaitu
space maintainer aktif dan pasif.

Klasifikasi Space Maintainer berdasarkan cara pemasangannya:


o Removable
Ada dua macam konstruksi removable space maintainer:
a Removable Space maintainer tanpa klamer retensi (seluruhnya terbuat dari
akrilik), dibuat bila kehilangan gigi bilateral simetris. Retensinya didapatkan
dari tepi-tepi servikal gigi. Dapat dibuat dengan self curing acrylic karena
mudah dan mempercepat waktu pembuatan
b Removable Space maintainer dengan klamer retensi dibuat pada kasus yang
memerlukan retensi dari kawat klamer. Ada berbagai jenis klamer yang dapat
dipergunakan, yaitu:
 Klamer Labial bow
Klamer labial bow berfungsi untuk mencegah gigi bergerak ke
depan pada rahang atas dan pada rahang bawah hanya perlu digunakan
jika terjadi overbite.Tujuan pembuatan labial bow pada rahang bawah
hanya untuk retensi supaya alat tetap pada tempatnya. Letak labial
bow harus cukup jaraknya dari gingiva dan jangan sampai mengenai
interdental papila karena dapat mengiritasi gingiva. Sebaiknya lengan
labial bow dibuat melalui cusp dari gigi C tetapi tidak boleh
mengganggu oklusi.
Gambar 3.1 Klamer Labial Bow
 Occlusal rest
Occlusal rest berfungsi untuk menghindari kemungkinan terjadinya
hambatan pertumbuhan rahang ke arah lateral. Pada umunya
digunakan pada rahang bawah yang tidak menggunakan labial bow.

(A) (B)
Gambar 3.2 (A dan B) Occlusal Rest

 Interproximal spur atau interproximal loop


Interproximal loop dipakai sebagai retensi tambahan pada anak-
anak karena sering memainkan lidahnya. Space maintainer yang tetap
dipakai waktu makan perlu dibuatkan klamer retensi. Klamer ini dapat
dipakai pada rahang atas maupun rahang bawah.
Gambar 3.3 Interproximal Loop

 Klamer C
Klamer C dibuat hampir mengelilingi gigi dan dapat menghasilkan
retensi yang cukup baik. Namun demikian, pemasangan klamer C
dapat menghalangi pertumbuhan tulang rahang ke arah lateral. Oleh
karena itu, diperlukan kontrol yang teratur pada penggunaan klamer C.
Jika terlihat gejala akan terjadi crossbite maka pemakaian klamer ini
dapat diganti dengan occlusal rest.

Keuntungan penggunaan removable space maintainer yakni mudah dibersihkan


di luar rongga mulut sehingga memungkinkan kebersihan mulut dan gigi geligi dapat
terjaga. Selain itu, dapat dikombinasikan dengan alat pencegahan yang lain, terutama
pada kasus interceptive orthodontic. Pergerakan dari alat dapat membantu
melancarkan sirkulasi darah pada jaringan lunak. Space maintainer removable juga
dapat membantu fungsi pengunyahan dan bicara pada kasus fungsional, menjaga lidah
tetap pada posisinya, dan membantu merangsang erupsi gigi tetap. Pada penggunaan
space maintaine rremovable, bila terjadi karies pada gigi geligi mudah terlihat dan
dapat segera ditanggulangi. Ruangan untuk erupsi gigi juga tetap dapat dibuat dengan
mengurangi plat pada bagian gigi yang akan erupsi tanpa membuat alat baru.
Namun space maintainer removable juga memiliki banyak kekurangan di
antaranya adalah alat dapat hilang, patah, atau pun pecah jika tidak dijaga dengan
baik. Pada beberapa kasus pasien yang tidak kooperatif dapat terjadi penolakan pasien
untuk memakai alat tersebut. Selain itu, pada pemakaian klamer C dapat menghalangi
pertumbuhan rahang kolateral. Beberapa tipe alat removable juga dapat mengiritasi
jaringan lunak. Untuk menghindari terjadinya iritasi, maka dipertimbangkan
penggunaan alat semi-fixed atau fixed.
o
Semi fixed atau Fixed space maintainer
Fixed space maintainer adalah space maintainer cekat yang mempunyai 2 gigi
abutment atau pada sebelah mesial dan distal diastema, sedangkan yang dimaksud
dengan Semifixed space maintainer adalah space maintainer cekat dengan pegangan
pada satu sisi dari diastema.

Band/crown and loop
Indikasi dari penggunaan band / crown and loop ini adalah kehilangan gigi
molar satu sulung unilateral sebelum atau setelah erupsi gigi molar satu
permanen atau kehilangan bilateral gigi molar sulung pertama sebelum erupsi
gigi molar pertama permanen. Band and loop terdiri dari sebuah band yang
ditempatkan di gigi abutment dengan loop di daerah edentulous disolder
dengan band. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam desain loop.
Lengan dari loop harus ditempatkan pada sepertiga tengah dan servikal dan
tidak menganggu oklusi. Kontur dari loop harus disesuaikan dengan kontur
gingiva dan lebar bukolingual dari loop harus cukup untuk erupsi premolar
dalam loop. Loop harus disesuaikan minimal berjarak 0,5 mm dari jaringan
gingiva dan sebebas mungkin dari gaya kunyah.
Keuntungan penggunaan band/crown and loop antara lain konstruksinya
yang mudah dan cepat, waktu kunjungan yang lebih sedikit, dan banyak
modifikasi yang bisa digunakan. Sementara itu, kekurangannya antara lain
tidak bisa menyeimbangkan lengkung rahang, tidak fungsional, tidak bisa
digunakan untuk kehilangan beberapa gigi, dan kadang alat bergerak karena
tekanan kunyah.

Gambar 3.4 Band/Crown dan Loop

 Distal shoe
Distal shoe digunakan untuk kasus kehilangan gigi molar sulung kedua
namun gigi molar satu permanennya belum/hampir erupsi. Kehilangan dini
gigi molar dua sulung menyebabkan gigi molar satu tetap yang belum erupsi
tersebut bergeser ke mesial dalam tulang alveolar. membuat molar tipping.
Setelah alat siap di aplikasikan, lakukan ekstraksi gigi molar kedua sulung.
Distal shoe terdiri dari sebuah band dengan loop di bagian distal dan ujung
intraalveolar yang memanjang dari loop. Ujung intraalveolar diposisikan pada
pertengahan bukolingual dari alveolar ridge. Ujung tersebut harus memanjang
sekitar 5-7 mm ke dalam permukaan gingival, berkontak dengan permukaan
tulang pada bagian mesial dari M1 yang sedang tumbuh. Ujung tersebut
berfungsi sebagai pedoman erupsi M1 melalui tulang. Nantinya, ketika gigi
M1 telah erupsi, ujung intraalveolar dapat dilepas dan alat dapat dipasang
kembali atau distal shoe dapat diganti dengan band and loop yang baru.

Gambar 3.5 Distal Shoe

 Lingual arch wire


Lingual arch wire digunakan pada kasus kehilangan satu atau lebih gigi
posterior atau kehilangan gigi sulung posterior setelah erupsi gigi insisif tetap
rahang bawah, baik unilateral ataupun bilateral. Lingual arch terdiri dari
lengkung kawat stainless steel 0.9 mm yang biasanya disolder langsung
dengan band yang disementasikan pada molar kontralateral. Keuntungan
penggunaan lingual arch wire antara lain dapat digunakan untuk
mempertahankan ruang dan juga banyak jenis modifikasinya. Kekurangannya
adalah konstruksinya yang sulit dan dapat terjadi distorsi pada alat karena
pergerakan lidah.
Gambar 3.6 Lingual Arch Wire

 Nance holding arch


Nance holding arch diindikasikan untuk memelihara ruang pada
kehilangan dini gigi sulung posterior maxilla di dua kuadran. Selain itu alat ini
juga berfungsi untuk stabilisasi dan mencegah rotasi atau mesial drifting dari
gigi M1 RA sebelum erupsi premolar. Sama seperti lingual arch, nance
holding arch terdiri dari lengkung kawat stainless steel 0.9 mm yang disolder
langsung pada band yang disementasikan pada molar kontralateral. Bagian
palatal menggabungkan acrylic botton yang berkontak dengan jaringan
palatal, memberikan perlawanan terhadap gerakan anterior gigi posterior. Alat
ini dapat menjadi space maintainer yang efektif, namun, inflamasi di bawah
acrylic botton dapat terjadi, dan pemeliharaan oral hygiene juga menjadi sulit.

Gambar 3.7 Nance Holding Arch

 Transpalatal arch
Transpalatal arch (TPA) digunakan untuk memelihara ruang pada
kehilangan dini gigi sulung posterior maksila baik di satu ataupun kedua
kuadran. Dalam aplikasi transpalatal arch, iritasi dan inflamasi jaringan
palatum dapat dihindari. Hal ini disebabkan TPA berada di atas palatal vault,
sehingga menghindari kontak dengan jaringan lunak. Kawat yang mengikuti
vault nyaman dan tidak mengganggu pengucapan normal.
Gambar 3.8 Transpalatal Arch

Keuntungan fixed space maintainer adalah ukurannya tidak terlalu besar/


membutuhkan banyak tempat, kecil kemungkinan untuk hilang atau rusak. Kerugian fixed
space maintainer adalah lebih sulit untuk menjaga oral hygiene, mungkin sulit untuk
membuat perubahan pada alat ketika telah disementasikan, harus ada gigi abutment yang
sesuai, ekstrusi gigi antagonis tidak dapat dicegah, dan hilangnya semen juga menjadi salah
satu masalah yang paling sering terjadi.

Klasifikasi Space Maintainer Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan fungsinya, Space maintainer dibagi menjadi Space maintainer
fungsional dan Space maintainer non fungsional. Space maintainer fungsional ditujukan
untuk mendukung fungsi pengunyahan. Contohnya, pada daerah diastema dapat dibuat
dengan tambahan elemen gigi atau tanpa elemen gigi tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat berkontak dengan gigi antagonisnya. Keuntungan penggunaan space maintainer
fungsional adalah pasien dapat mengunyah sesuai dengan fungsi gigi. Namun, perlu
diperhatikan waktu erupsi gigi pengganti karena bila kurang kontrol dapat mengganggu
erupsi gigi tetap akibat terhalangi oleh plat.

Gambar 3.9 Space maintainer Fungsional


Klasifikasi Space Maintainer Berdasarkan Kegunaannya
Space maintainer pasif merupakan space maintainer yang hanya berfungsi untuk
menahan ruang. Space maintainer ini dapat dikombinasikan dengan jenis fungsional seperti
menambahkan elemen gigi geligi. Space maintainer aktif atau disebut jugaspace regainer,
yaitu digunakan untuk mendapatkan ruang kembali akibat penyempitan diastema. Space
regainer ini merupakan space maintainer removable yang ditambahkan dengan kawat yang
dapat diaktifkan seperti menggunakan klamer, kawat stainless steel, atau expansion
screw.Pemakaian alat ini membutuhkan kontrol rutin yang direncanakan agar evaluasi sesuai
yang diharapkan.

Gambar 3.10 Space Regainer

Anda mungkin juga menyukai