Kevlar/fiber glass splint. Wire-composite splint meliputi kawat lentur yang diadaptasikan
pada kurvatura lengkung gigi dan difiksasi ke gigi dengan komposit adesif. Metode resin
splint dilakukan dengan pemasangan full resin splint ke permukaan gigi. Kevlar/fiber glass
splint menggunakan fiber nilon, Kevlar bands atau fiber glass yang dibasahi dalam resin dan
dipasang dengan serangkaian polimerisasi ke permukaan gigi yang telah dietsa (Von, 2005).
Splint permanen ada dua, yaitu jenis lepasan dan cekat. Bentuk dari splint permanen
lepasan adalah GTSL. Untuk mencapai stabilitas yang maksimal digunakan cengkram jenis
kontinyu dan menyertakan seluruh gigi yang ada. Splint permanen lepasan ini desainnya
merupakan bagian dari gigitiruan kerangka logam (GTKL). Splint permanen cekat
merupakan penggabungan dan restorasi yang membentuk suatu kesatuan yang kaku dan
direkatkan dengan penyemenan. Splint cekat ini dapat berupa multiple crown, inlay dan
mahkota ¾. Jumlah gigi yang diperlukan untuk menstabilkan gigi goyang bergantung kepada
derajat dan arah kegoyangan. Pemakaian GTJ dapat sebagai splint sekaligus sebagai
pengganti gigi yang hilang. Gigi-gigi dengan sisa jaringan periodonsium sedikit tidak dapat
dijadikan penyangga untuk splint GTJ atau GTSL. Bila gigi benar-benar akan dipertahankan
maka splint tersebut dapat mengikutsertakan gigi-gigi dan lengkung yang berlawanan (cross
arch design). Desain ini dibuat untuk mengatasi tekanan oklusi normal yang datang dari
berbagai arah (Nyman dan Lang, 1994 & Soeroso, 1996).
Klasifikasi Splint :
I. Permanent Splint
Permanent Splint: digunakan untuk mempertahankan kegoyahan gigi atau gigi secara
permanen
● A. Splint
Indikasi :
a) Untuk gigi anterior rahang bawah
b) Anatomis gigi relative besar
c) Bisa dimodifikasi untuk gigi posterior bawah
d) Preparasi diusahakan berbentuk swallow
Bahan yang dibutuhkan: stenlesteel, emas, monomer dan polimer, komposit
material.
● Goal Post
Indikasi :
a) Untuk gigi anterior
b) Anatomis gigi relative besar
Bahan yang dibutuhkan: stainlesstel, acrylic resin, dan boor untuk preparasi
II. Temporary Splint
*Silk Ligature:
A) Wire Ligature Splint
Splint dibuat langsung pada pasien, yaitu dengan menempatkan kawat di bagian distal
dari gigi pegangan, melingkar ke lingual, dan masuk proksimal gigi, melingkar ke bukal
bertemu dengan ujung lain, kemudian diikat.
Indikasi :
Splint ini meliputi gigi yang goyah dan tidak goyah pada daerah countor yang
terbesar, dan seharusnya tidak akan mengganggu oklusi. Alat ini bila ditambah
dengan klamer akan bersifat fixed, tetapi apabila tidak menggunakan klamer maka
akan bersifat removable.
Manson JD, Elley BM. 2004. Splinting in periodontics. 5 th Ed. Philadelphia: Wright
Elsevier. p. 366- 8.
Nyman S, Lang N. 1994. Tooth mobility and the biological rationale for splinting teeth. J
Periodontal 2000; 4: 15-22.
Rateitschak. 1985. Splinting stabilization in color atlas of periodontal. New York: Georg
Thieme; p.291-6.
Soeroso Y. 1996. Peranan splin permanen dalam perawatan periodontal. Cermin Dunia
Kedokteran; 113: 10-4.
Von Arx T. 2005. Splinting of traumatized teeth with focus on adhesive techniques. J Calif
Dent Assoc; 33(5): 409-14.