Anda di halaman 1dari 7

Berdasarkan bahan yang digunakan, dikenal wire-composite splint, resin splint, dan

Kevlar/fiber glass splint. Wire-composite splint meliputi kawat lentur yang diadaptasikan
pada kurvatura lengkung gigi dan difiksasi ke gigi dengan komposit adesif. Metode resin
splint dilakukan dengan pemasangan full resin splint ke permukaan gigi. Kevlar/fiber glass
splint menggunakan fiber nilon, Kevlar bands atau fiber glass yang dibasahi dalam resin dan
dipasang dengan serangkaian polimerisasi ke permukaan gigi yang telah dietsa (Von, 2005).

Berdasarkan lamanya pemakaian, maka splint dapat diklasifikasikan menjadi splint


sementara dan splint permanen. Splint sementara sebaiknya mudah diaplikasikan pada gigi
goyang dan mudah dilepaskan setelah penyembuhan, dan digunakan untuk membantu
penyembuhan setelah cedera atau pembedahan. Jika stabilisasi yang baik belum terjadi
dalam 2 bulan, maka bentuk splint sementara diganti dengan splint permanen. Bahan
komposit yang ditempatkan pada gigi yang telah dietsa merupakan splint sementara yang
paling sederhana tetapi sangat berguna untuk kasus darurat. Splint kawat dan akrilik juga
mudah diaplikasikan dan biasanya untuk stabilisasi gigi insisivus. Biasanya gigi dari kaninus
ke kaninus atau premolar pertama ke premolar pertama yang diikutkan dalam splint. Kawat
0,002 inci stainless- steel dilingkarkan mengelilingi gigi lalu akhir kawat diplintir kuat
sampai ke sisi distal gigi terakhir yang diikutkan. Setelah penyesuaian, kawat interdental
dikuatkan, akrilik ditempatkan tetapi tidak sampai menutupi embrasur. Bentuk lain splint
sementara adalah band ortodontik terutama untuk gigi posterior menggunakan kawat 0,005
inci stainless-steel. Splint intrakoronal yang terdiri dari bar intrakoronal kontinyu, dapat
dianggap sebagai splint permanen (Rateitschak, 1985 & Manson dan Elley, 2004).

Splint permanen ada dua, yaitu jenis lepasan dan cekat. Bentuk dari splint permanen
lepasan adalah GTSL. Untuk mencapai stabilitas yang maksimal digunakan cengkram jenis
kontinyu dan menyertakan seluruh gigi yang ada. Splint permanen lepasan ini desainnya
merupakan bagian dari gigitiruan kerangka logam (GTKL). Splint permanen cekat
merupakan penggabungan dan restorasi yang membentuk suatu kesatuan yang kaku dan
direkatkan dengan penyemenan. Splint cekat ini dapat berupa multiple crown, inlay dan
mahkota ¾. Jumlah gigi yang diperlukan untuk menstabilkan gigi goyang bergantung kepada
derajat dan arah kegoyangan. Pemakaian GTJ dapat sebagai splint sekaligus sebagai
pengganti gigi yang hilang. Gigi-gigi dengan sisa jaringan periodonsium sedikit tidak dapat
dijadikan penyangga untuk splint GTJ atau GTSL. Bila gigi benar-benar akan dipertahankan
maka splint tersebut dapat mengikutsertakan gigi-gigi dan lengkung yang berlawanan (cross
arch design). Desain ini dibuat untuk mengatasi tekanan oklusi normal yang datang dari
berbagai arah (Nyman dan Lang, 1994 & Soeroso, 1996).

Klasifikasi Splint :

I. Permanent Splint

Permanent Splint: digunakan untuk mempertahankan kegoyahan gigi atau gigi secara
permanen

A) Removable External Permanent Splint


● Cast Metal Continous Splint
Cara Pembuatannya:
a) Mencetak studi model dengan bahan alginate, kemudian diisi dengan stone
gips
b) Mencetak work model, kemudian diisi dengan gips stone
c) Memodel splint dengan malam biru
d) Menanam model dalam mofel, dengan menggunakan invesment
e) Menghilangkan malam biru dengan pemanasan
f) Dilakukan pengecoran dengan ordent atau emas
g) Dilakukan pemolesan
h) Insersi pada pasien
i) Kombinasi dengan acrylic untuk bagian posterior.

● Acrylic Continous Splint Night Guard


Indikasi :
a) Umumnya untuk gigi depan
b) Untuk keperluan aestetika, diperlukan transparan acrylic/ warna
menyerupai gigi
c) Dapat mencakup beberapa gigi yang goyang
d) Dapat dikombinasi sebagai partikel denture
e) Menghindari tingkat oral hygiene yang lebih baik
Bahan yang dibutuhkan : stone, ligature, dan self curing

B) Fixed Internal Permanent Splint

● Interdental Reinforded Splint


Indikasi :
a) Untuk gigi depan
b) Untuk beberapa gigi goyang
c) Dimungkinkan gigi bagian lingual dapat dilakukan preparasi
d) Alat dipakai secara permanent
Bahan yang dibutuhkan : monomer, polimer, dan klamer

● A. Splint
Indikasi :
a) Untuk gigi anterior rahang bawah
b) Anatomis gigi relative besar
c) Bisa dimodifikasi untuk gigi posterior bawah
d) Preparasi diusahakan berbentuk swallow
Bahan yang dibutuhkan: stenlesteel, emas, monomer dan polimer, komposit
material.
● Goal Post
Indikasi :
a) Untuk gigi anterior
b) Anatomis gigi relative besar
Bahan yang dibutuhkan: stainlesstel, acrylic resin, dan boor untuk preparasi
II. Temporary Splint

Temporary splint untuk :


a) mengurangi kegoyahan gigi dan mempercepat proses penyembuhan gigi goyah
b) perawatan kerusakan tulang alveolar atau soket akibat kuretase → pengisian tulang dan
jaringan ikat sempurna
c) Penyembuhan acute periodontitis gigi extruden
d) Pengobatan gigi giyah yang kronis
e) Sebagai gigi pegangan splint permanen

*Silk Ligature:
A) Wire Ligature Splint
Splint dibuat langsung pada pasien, yaitu dengan menempatkan kawat di bagian distal
dari gigi pegangan, melingkar ke lingual, dan masuk proksimal gigi, melingkar ke bukal
bertemu dengan ujung lain, kemudian diikat.

Indikasi :

a) gigi goyah baik RA dan RB


b) ada gigi abutment yg masih kuat
Bahan yang dibutuhkan : stainless steel, stopper, monomer, & polimer.
Cara kerja:
a) Stainless steel dilekukkan mengelilingi gigi
b) Tempatkan kawat disebelah incisal cingulum, ujung kawat diputar searah jarum
jam
c) Memasang kawat interdental, dipotong 1.5 cm, dan dibentuk seperti jepit rambut
d) Dilanjutkan dengan penggunaan acrylic resin, untuk menumpulkan dan memfixir
ligature

B) Steel Prsthodontic Band

C) Extra Dental Acrylic Reinforded

Splint ini meliputi gigi yang goyah dan tidak goyah pada daerah countor yang
terbesar, dan seharusnya tidak akan mengganggu oklusi. Alat ini bila ditambah
dengan klamer akan bersifat fixed, tetapi apabila tidak menggunakan klamer maka
akan bersifat removable.

D) Inter Dental Acrylic Reinforded

Preparasi splint menyerupai inlay, dengan jumlah gigi yang dipreparasi


menyesuaikan. Ditengah-tengah preparasi diberi stenlesstel; dan baru diisi dengan self
curing acrylic, atau tambalan sinar.
E) Removable

● Cast Metal Continous Claps


● Acrylic Continous Claps
● Hawley Retainer
● Bite Guard
● Acrylic Crown Splint And Modified
● Fixed Removable Auxillary Bar Splint

Manson JD, Elley BM. 2004. Splinting in periodontics. 5 th Ed. Philadelphia: Wright
Elsevier. p. 366- 8.
Nyman S, Lang N. 1994. Tooth mobility and the biological rationale for splinting teeth. J
Periodontal 2000; 4: 15-22.
Rateitschak. 1985. Splinting stabilization in color atlas of periodontal. New York: Georg
Thieme; p.291-6.
Soeroso Y. 1996. Peranan splin permanen dalam perawatan periodontal. Cermin Dunia
Kedokteran; 113: 10-4.
Von Arx T. 2005. Splinting of traumatized teeth with focus on adhesive techniques. J Calif
Dent Assoc; 33(5): 409-14.

Anda mungkin juga menyukai