Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam olimpisme diajarkan untuk bersikap sportif, saling
menghargai, saling menghormati, menciptakan kegiatan-kegiatan yang
dapat membangun perdamaian dunia. Organisasi adalah institusi atau
wadah tempat orang berinteraksi dan bekerjasama sebagai suatu unit
terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi
mencapai suatu sasaran atau serangkaian sasaran.

Organisasi harus dikelola secara profesional untuk menciptakan suatu


organisasi yang sukses. Nah, ternyata dalam mewujudkan suatu organisasi
yang sukses, perlu kita ketahui dan kita tanamkan dalam diri kita dalam
membuat organisasi yang sukses yaitu menanamkan nilai-nilai olimpisma.
Banyak di antara kita yang belum menyadari hal ini. Terkait hal ini perlu
kita pelajari lebih giat lagi untuk menanamkan nilai olimpisme demi
terwujudnya suatu organisasi yang sukses.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
2. Apa saja unsur pembentuk organisasi?
3. Apa saja ciri-ciri organisasi yang sukses?
4. Apa saja nilai-nilai olimpisme yang dapat mengembangkan organisasi
yang sukses?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan memahami dimaksud dengan organisasi
2. Untuk mengetahui dan memahami unsur pembentuk organisasi
3. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri organisasi yang sukses
4. Untuk mengetahui dan memahami apa saja nilai-nilai olimpisme yang
dapat mengembangkan organisasi yang sukses
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah institusi atau wadah tempat orang berinteraksi dan


bekerjasama sebagai suatu unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang atau
lebih yang berfungsi mencapai suatu sasaran atau serangkaian sasaran.

Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan


pembagian kerja yang akan dilakukan, pembatasan dan pembagian kerja yang
akan dilakukan, pembatasan dan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung
jawab, dan penetapan hubungan diantara elemen organisasi. Karena dalam
organisasi terdapat sekumpulan orang atau kelompok memiliki tujuan tertentu
dan berupaya mewujudkan tujuannya tersebut melalui hasil atau mengejar
tujuan yang sebelumnya tidak bisa tercapai oleh individu-individu secara
sendiri-sendiri.1

Organisasi atau bisnis harus dikelola profesional. Bisnis adalah proses


terintegrasi dan interaktif yang dipengaruhi oleh keputusan strategis dalam
organisasi setiap keputusan mempengaruhi seluruh kesuksesan organisasi
(matrial/non matrial).

Organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas. Visi merupakan
Pernyataan visioner & strategis tentang “bisnis apa” yang ingindikembangkan
oleh organisasi. Adapun misi adalah pernyataan yang menjelaskan statement
tentang “eksistensi bisnis” yang diharapkan” dan“ bagaimana bisnis akan di
laksanakan ”.

1
Canda Wijaya, Dasar-dasar Manajemen (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 48.
B. UNSUR PEMBENTUK ORGANISASI

1. Terdiri dari Sekelompok Orang

Sekelompok orang yang dimaksud adalah terdiri dari dua orang atau
lebih. Jika dalam satu rumah tangga, organisasi ini terdiri dari suami
dan istri. Beberapa ahli menyebutkan sekurang-kurangnya terdiri dari
tiga orang atau lebih yakni ketua, sekretaris dan bendahara.

2. Memiliki Tujuan yang Jelas

Sekelompok orang akan mau bekerja sama, tentunya karena memiliki


tujuan yang jelas, dalam artian dapat dicapai melalui kerja sama
seluruh pihak. Tujuan ini merupakan hasil dari kesepakatan bersama
dengan istilah lain yaitu visi.

3. Adanya Kerja Sama

Untuk mewujudkan visi atau tujuan tersebut diharapkan adanya kerja


sama yang dibangun secara baik dengan berbagai keahlian yang
dimiliki masing-masing orang yang berada dalam organisasi tersebut.
Tanpa kerja sama, maka tujuan yang mulia ini tidak akan tercapai.

4. Punya Peraturan atau Undang-Undang

Peraturan dibuat untuk mengikat setiap individu yang berada di dalam


organisasi. Peraturan membuat lebih terarah dalam bentuk kerja sama
dan pencapaian tujuan.

5. Punya Tempat/ Sekretariat

Bagi setiap organisasi sangat diperlukan tempat atau sekretariat.


Sekretariat berfungsi tempat menyusun strategi, perencanaan segala
sesuatu, tempat bermusyawarah dan bekerja. Salah satu alat pemersatu
yang digunakan dalam berkumpul, bekerja dan tempat
bermusyawarah.
6. Punya Modal (SDM/ SDA atau Uang)

Modal juga dianggap penting untuk memajukan sebuah organisasi.


Salah satu modal yang sangat berarti adalah sumber daya manusia. Hal
ini menjadi nilai jual bagi organisasi. Ketika sumber daya lainnya tidak
ada, tidak terlalu menyulitkan perkembangan roda organisasi. 2

C. CIRI-CIRI ORGANISASI YANG SUKSES


1. Rasio antara produk dan layanan yang di hasilkan dengan sumberdaya
yang dipergunakan.
2. Mampu Membangkitkan inovasi dan kreatifitas. Yaitu pembaharuan
dan paradigma/ pola pikir dan perilaku. Inovasi yaitu pendekatan baru
dan alternatif yang membangun kreatifitas berpikir,
3. Peduli terhadap pekerjaan dan cara bekerja
4. Selalu bangga terhadap pekerjaannya
5. Komitmen kepada pekerjaannya dan organisasi
6. Termotivasi untuk melakukan yang terbaik secara maksimal
7. Melakukan evaluasi hasil dan membuat perubahan untuk
penyempurnaan organisasi
8. Peningkatan performansi keuangan, memenuhi kebutuhan pelanggan
mengembangkan kualitas produk dan layanan
9. Perubahan dan pembaruan.3

Untuk Mencapai Organisasi Yang Sukses Diperlukan :

a. Visi dan Misi yang jelas


b. Sumberdaya yang mencukupi survive,berkembang dan berkompetisi
c. Kemampuan menghasilkan keluaran sesuai harapan.
d. Kemampuan memenuhi harapan berbagai pihak yang terkait.
e. Kemampuan kreativitas dan inovasi untuk terus berkembang
f. Nilai nilai dan budaya organisasi yang kondusif, produktif dan
pembelajar
2
Miftah Toha, Konsep Dasar Organisasi dan Aplikasinya ( Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 15.
3
Ibid., h. 19.
D. NILAI-NILAI OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN ORGANISASI
YANG SUKSES
Olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang
mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani
(badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta
mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan
pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan
kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai
nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika
yang ada.

Dalam olimpisme diajarkan untuk bersikap sportif, saling


menghargai, saling menghormati, menciptakan kegiatan-kegiatan yang
dapat membangun perdamaian dunia, contohnya dengan olahraga.
Olympism membuat kita lebih memahami nilai-nilai olimpisme.

Memahami dan menerapkan nilai-nilai olimpisme ini, merupakan


dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani dan rohani serta
mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan
pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan
kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan merupakan nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa.4

Nilai-nilai yang Terkandung dalam Olimpisme yaitu:


1. Living excellence
Nilai-nilai yang terkandung:
a. Kerja keras untuk mencapai prestasi terbaik.
b. Berjuang hingga akhir (pantang menyerah).
c. Fokus terhadap pencapaian prestasi.
d. Terus belajar untuk mendapatkan proses yang tepat untuk pencapaian
prestasi terbaik.

4
Anirotul Qoriah, Nasionalisme Olahraga Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia,
Vol. 5, No. 1 Juni 2015, h. 3.
e. Menjaga keseimbangan antara kebugaran fisik, motivasi /keinginan
dan kekuatan mental. 5
2. Living Respect
Nilai-nilai yang terkandung:
a. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Perbedaan pendapat.
b. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Perbedaan keyakinan.
c. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Perbedaan keragaman
budaya.
d. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Perbedaan Suku/ras
dan Bangsa.
e. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Hak-hak sebagai
manusia.
f. Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal Pencapaian
prestasi/kesuksesan seseorang. 6
3. Living Friendsip
Nilai-nilai yang terkandung:
a. Persahabatan.
b. Berempati dan bersimpati kepada orang lain.
c. Kerjasama.
d. Saling memberi,melayani.
e. Saling mendukung. 7
Tujuh Konsep Pembentukan Nilai Nilai Moral Dalam
Penyelengaraan Olimpiade (Menurut IOC)
Nilai-nilai olympiade olimpisme sebagai filosofi, mengandung arti
tidak ada pembedaan dalam hal; ras, suku, agama, ideologi dan warna
kulit, serta merupakan usaha untuk menciptakan perdamaian dunia.
7 (Tujuh) Komponen Standar Dari Sasaran Pembentukan Moral Dalam
Olimpisme yaitu:
1. Kesempurnaan Dalam Performansi

5
Tubagus Herlambang, Melalui Nilai-nilai Olimpisme dalam Olahrag untuk
Mengembangkan Integritas dan Karakter ( Semarang: Universitas PGRI Semarang, 2013), h.
6.
6
Ibid., h. 7.
7
Ibid.,
2. Berpartisipasi dengan kegembiraan dan kesenangan

3. Kejujuran dalam berkompetisi

4. Rasa hormat terhadap sesama

5. Pengembangan kualitas manusia

6. Belajar secara bersama dan terpadu

7. Kedamaian antara bangsa8

Penjabaran Nilai Nilai Olimpisme yang Relevan dengan


Pembentukan Organisasi yang Sukses
1. Visioner (tujuan jangka panjang).

2. Peacefull (kedamaian).

3. No Discrimination (tidak diskriminatif).

4. Mutual Understanding (saling memahami).

5. Friendship (persahabatan).

6. Solidarity (solidaritas).

7. Fair Play (kejujuran,adil,wajar).

8. Excellence (keunggulan).

9. Fun (kesenangan).

10. Respect (menghargai).

11. Human Development (pengembangan diri).

12. Leadership (Kepemimpinan).

13. Motivation (semangat, pantang menyerah).

14. Team Work (kerjasama, sinergi)9

8
Ibid.,h. 8.
9
Ibid.,h. 9.
Jika nilai-nilai ini benar-benar dapat diaplikasikan dalam
kehidupan, tentunya sangat berpengaruh signifikan pada situasi kehidupan
kita, karena pada hakekatnya nilai-nilai juga merupakan nilai kehidupan
yang bersifat general. Demikian tingginya pengembangan nilai yang
dihayati dalam dunia olimpisme, senantiasa diikuti pula dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang tersebut.
Selanjutnya melalui nilai-nilai olimpisme diyakini akan dapat
mengembangkan organisasi yang suskses.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi adalah institusi atau wadah tempat orang berinteraksi
dan bekerjasama sebagai suatu unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua
orang atau lebih yang berfungsi mencapai suatu sasaran atau serangkaian
sasaran.
Nilai olimpisme yang relevan dengan pembentukan organisasi
yang sukses yaitu Visioner (tujuan jangka panjang), kedamaian, tidak
diskriminatif, saling memahami, persahabatan, solidaritas, kejujuran, adil,
wajar, keunggulan, kesenangan, menghargai, pengembangan diri,
Kepemimpinan, semangat,pantang menyerah kerjasama,sinergi.
Jika nilai-nilai ini benar-benar dapat diaplikasikan dalam
kehidupan, tentunya sangat berpengaruh signifikan pada situasi kehidupan
kita, karena pada hakekatnya nilai-nilai juga merupakan nilai kehidupan
yang bersifat general.
DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Tubagus. 2013. Melalui Nilai-nilai Olimpisme dalam Olahrag


untuk Mengembangkan Integritas dan Karakter . Semarang: Universitas
PGRI Semarang.
Toha, Miftah. 2008. Konsep Dasar Organisasi dan Aplikasinya . Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Qoriah, Anirotul . 2015. Nasionalisme Olahraga Jurnal Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, Vol. 5, No. 1.
Wijaya, Canda. 2016. Dasar-dasar Manajemen. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai