Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA LANSIA DENGAN KOLESTROL DI KAMPUNG A

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

Dosen Pengampu: Nina Pamelasari. M.Kep

Oleh : Kelompok 1/3D

Anwar Aziz Fahrurazy


Awa Ramdhani
Elsa Syifa Fauziah
Fathul A’liyah
Lusi Nuraisyah
Utami Nurarini

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
TA 2019/2020
Kasus 1

Pada tanggal 22 April 2019 perawat komunitas melakukan kunjungan posbindu di


kampung A, dan terdapat banyak lansia. Dilakukan pemeriksaan pada beberapa lansia dan hasil
pemeriksaan Lab menunjukan lansia banyak terkena kolestrol tinggi, menurut keluarga lansia
kebayakan tidak memiliki makanan pantangan keluarga tidak terlalau memperhatikan makanan
yang dimakan oleh lansia, keluarga juga tidak mengetahui tentang kolestrol yang dialami oleh
lansia. terlihat keluarga acuh terhadap lansia. Menurut keluarga lansia sering merasa kesakitan,
sakit kepala, sakit pundak dan sulit tidur ketika sudah memakan jeroan.

A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Kolestrol adalah salahsatu komponen dalam membentuk lemak. Didalam lemak
terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak
bebas, dan juga kolesterol. Secara umum kolestrol berfungsi untuk membangun dinding
di dalam sel (membran sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja kolestrol juga berperan
penting dalam memproduksi hormon seks, vitamin D serta berperan penting dalam
menjalankan fungsi saraf dan otot.

2. Epidemiologi
Prevalensi kolesterol di indonesi cendrung meningkat. Studi MONICA (monitoring
trends and determinants of cardiovascular disease) I tahun 1988 dan MONICA II tahun
1993 di jakarta menunjukkan peningkatan prevalensi hiperkolesterolemia 13,4%
menjadi 16,2% pada penduduk perempuan dan 11,2% menjadi 14% pada penduduk
laki-laki. Hiperkolesterolemia lebih sering terjadi pada laki-laki (36,2%) dibandingkan
wanita (31%). Menurut National Health and Nutrition Examination survey III data yang
diambil pada tahun 2005-2008. Sedangkan berdasarkan data Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) tahun 2013 provinsi penduduk indonesia dengan kadar kolesterol
total diatas normal lebih tinggi pada perempuan (39,6%) dibandingkan pada laki-laki
(30,0%) dan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada pada daerah pedesaan.

3. Tanda Gejala
a. Sakit kepala terutama sangan dirasakan bagian tengkuk dan bagian kepala belakang
sekitar tulang leher bagian belakang
b. Berasa pegal pegal hingga bagian pundak
c. Sering merasa cepat lelah dan cape
d. Sendi terasa nyeri
e. Kaki terkadang membengkak
f. Mudah ngantuk
g. Merasakan vertigo atau migraine yang sering kambuh

4. Penyebab
Faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah sebagai berikut
a. Kebiasaan mengkonsumsi makanan tidak sehat.
b. Berat badan
c. Kurang berolahraga
d. Umur dan jenis kelamin
e. Kebiasaan terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras
f. Terlalu banyak merokok

B. Data Focus/pengkajian
Inti/Core
1. Demografi
Penduduk di Kampung A semuanya ada 50 kepala keluarga, dan ada 20 keluarga yang
memilki lansia.
2. Vital Statistik
Masalah yang terjadi di Kampung A adalah didapatkan banyak lansia mengatakan dari
hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kolestrol tinggi. Lansia juga
mengatakan merasakan nyeri pada pundak, sakit kepala dan sulit tidur setelah
memakan makanan yang berkolestrol (jeroan).
3. Nilai/keyakinan
Mayoritas masyarakat dan lansia Kampung A berasal dari suku sunda dan beragama
islam. Masyarakat Kampung A juga masih mempercayai pengobatan tradisional.
4. Sejarah penduduk setempat
Kampung A terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, dengan kondisi lingkungan yang
cukup bersih. Kampung A membutuhkan waktu 3 jam untuk ke pusat kota.
5. Lingkungan
Lingkungan yang ditempati oleh keluarga tersebut keadaannya bersih, kepadatan
penduduk padat, penerangan didalam rumah menggunakan lampu pada malam hari,
sedangkan pada siang hari penerangan didapatkan dari sinar matahari yang masuk
lewat jendela. Untuk sirkulasi udara terdapat beberapa ventilasi diatas jendela dan
melalui pintu (kalau lagi dibuka). Sumber air di Kampung A berasal dari air sumur.
Pembuangan di Kampung A menggunakan safety tank.
6. Pendidikan
Pendidikan lansia di Kampung A

Tamat SD 5 orang
Tamat SMP 5 orang
Tamat SMA 10 orang

7. Keamanan dan kenyamanan


Keamananan Kampung A memilki jadwal siskamling setiap malam. Terdapat jadwal
ronda setiap malam. Kampung A tidak bising oleh kendaraan.
8. Politik dan pemerintahan
Masyarakat dan lansia di Kampung A mengatakan mereka mendapatkan jaminan
kesehatan yang didapatkan dari pemerintah setempat. Sehingga mereka mudah untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang professional.
9. Pelayanan kesehatan dan social
Masyarakat dan lansia mengatakan tidak mengetahui pantangan makanan yang tidak
boleh dimakan oleh individu yang memiliki kolestrol yang tinggi.
10. Komunikasi
Komunikasi antar individu di Kampung A menggunakan bahasa sunda. Mereka juga
saling bertukar informasi melalui handphone. Dan mereka mendapatkan informasi
melalui televisi dan layana internet.
11. Ekonomi
Pekerjaan masyarakat Kampung A mayoritas bekerja sebagai petani. Dari hasil
bekerja mereka mendapatkan upah 500 ribu per bulan dan upah tersebut dapat
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
12. Rekreasi
Masyarakat Kampung A biasanya pergi munggahan sebelum bulan puasa ke temoat
rekreasi.
Analisa Data
Klasifikasi Data

Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)


Lansia dengan kolestrol 15 orang 75 %
tinggi
Lansia dengan kolestrol 5 orang 25%
normal

Interpretasi Data

No Data Problem
1. DS Defisiensi pengetahuan
- Menurut keluarga yang memiliki lansia,
mengatakan lansia tidak memiliki makanan
pantangan.
- Keluarga yang memiliki lansia tidak
mengetahui tentang kolestrol pada lansia.
-
DO
- Dari hasil lab diketahui kadar kolestrol lansia
tinggi.
- Lansia terlihat sering memakan segala jenis
makanan.

2. DS Penurunan koping keluarga


- Lansia mengatakan tidak ada yang
memperhatikan apa yang dimakan

DO
- Keluarga telihat acuh pada lansia
- Keluarga terluhat tidak memperhatikan
makanan yang di makan oleh lansia.

3. DS Nyeri akut
- Keluarga lansia mengatakan nyeri pundak
dirasakan ketika lansia telah memakan jeroan
dkk.

DO
- Lansia terlihat kesakitan.

Prioritas Masalah

Percepata
Kemampua
Kesadara Motivasi Konsekue n
n perawat Ketersedi
n masyarak nsi jika penyelesa
untuk aan P
masyarak at dalam masalah ian
mempenga keahlian R
at akan menyeles tidak masalah
ruhi dalam yang I
adanya aikan terselesai yang
Masalah penyelesai relevan O
masalah masalah kan dapat Jumlah
Kesehata an masalah R
dicapai Nilai
n Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: I
Tinggi (3) Tinggi (3) Kriteria: Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) T
Sedang(2 Sedang(2 Tinggi (3) Sedang(2 Sedang(2 Sedang(2 A
) ) Sedang(2) ) ) ) S
Rendah(1 Rendah(1 Rendah(1) Rendah(1 Rendah(1 Rendah(1
) ) ) ) )
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
1 5/3 10/3 15/3 14/3 24/3 16/3 84/3 1
2 10/3 10/3 15/3 14/3 16/3 16/3 79/3 2
3 5/3 10/3 15/3 14/3 16/3 16/3 76/3 3

C. Diagnosa Keperawatan
1. Defisiensi pengetahuan pada lansia di kampung A b.d kurang terpaparnya pengetahuan
mengenai kolestrol yang dialami lansia ditandai dengan:
- Tidak memperhatikan makanan yang dimakan.
2. Penurunan koping keluarga pada keluarga lansia di kampung A b.d tidaktersedianya
informasi bagi orang terdekat ditandai dengan:
- Keluarga terlihat acuh pada lansia
- Keluarga tidak mempergatikan makanan keluarga.
3. Nyeri akut pada lansia di kampung A b.d makanan yang mengandung kolestrol ditandai
dengan:
- Makan jeroan
- Nyeri pundak
- Sakit kepala
- Dan sulit tidur.
A. Intervensi Keperawatan

Prioritas PJ/waktu/tempa
Tujuan Strategi Aktivitas Standar/kriteria
Masalah t/biaya
Dx. 1 Setelah Pendidikan Prevensi primer Perawat E/ 22 Standar
Defisiensi dilakukan keperawatan - Berikan penilaian tentang April 2019 pukul - Lansia dan keluarga
pengetahua pendidikan tingkat pengetahuan lansia dan 08.00/ posyandu menyatakan pemahaman
n keperawatan di keluarga tentang kolestrol. Kampung A/ - tentang penyakit, kondisi,
harapkan - Gambarkan tanda dan gejala prognosis, dan program
masyarakat yang biasa muncul pada penyakit pengobatan yang disebabkan
Kampung A yang disebabkan oleh tinggi oleh kolestrol tinggi.
khususnya kadar kolestrol dalam darah - Lansia dan keluarga mampu
lansia dan pada lansia, dengan cara yang menjelaskan kembali apa yang
keluaraganya tepat. dijelaskan perawat
dapat - Identifikasi kemungkinan Kriteria
mengetahui penyebab tingginya kolestrol - Keluarga dan lansia memahami
dan memahami dengan cara yang tepat tentang kolestrol.
tentang - Sediakan informasi pada lansia
kolestrol. dan keluarga tentang kondisi,
dengan cara yang tepat.
- Diskusikan perubahan gaya
hidup pada lansia dan keluarga
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi, dan
proses pengontrolan.

Prevensi sekunder

Prevensi tersier

Dx. 2 Setelah Pendidikan Prevensi primer Perawat U/ 22 Standar


Penurunan dilakukan keperawatan - Memberi dukungan kepada April 2019 pukul - Keluarga tidak mengalami
koping pendidikan keluarga dan lansia. 08.00/ kampung penurunan koping keluarga
keluarga keperawatan di - Menyediakan informasi A - Koping kelurga meningkat
harapakan penting untuk memfasilitasi
keluarga lansia pengontrolan kolestrol selain Kriteria
dapat yang diberikan oleh tenaga - Koping keluarga meningkat
memperhatika kesehatan - Keluarga memperhatikan
n kembali - Meningkatkan nilai dan minat makanan yang dimakan oleh
lansia yang keluarga terhadap dukungan lansia.
memiliki kepada lansia.
kolestrol tinggi. - Meberikan pejelasan terhadap
keluarga tentang dukungan
keluarga untuk
mempengaruhi proses
kesehatan lansia

Prevensi sekunder

Prevensi tersier

Dx. 3 Nyeri Setelah Pendidikan Prevensi primer Perawat F dan L/ Standar


akut dilakukan keperawatan - Melakukan pengkajian nyeri 15 April 2019 - Lasia melaporkan bahwa nyeri
pendidikan - Kaji kultur yang pukul 08.00/ berkurang
kesehatan mempengaruhi nyeri perum A/ - - Lansia mengatakan nyaman
diharapkan - Observasi reaksi nonverbal setelah nyeri berkurang’
Ibu mampu dari ketidaknyamanan - Lansia mampu mngenali nyeri
mengetahui - Pilih dan lakukan penanganan akibat kolestrol tinggi
tanda gejala nyeri dengan non farmakologi
anak Kriteria
mengalami - Lansia mampu mengenali nyeri
keterlambatan akibat tingginya kolestrol
perkembangan. - Lansia dapat menangani rasa
nyeri.
B. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Dx.
Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf
Kep
1. 22/04/19 Prevensi primer S : keluarga
- Memberikan penilaian mengatakan
tentang tingkat paham tentang
pengetahuan lansia dan kolestrol yang
keluarga tentang dialami lansia.
kolestrol. O : keluarga dan
- Mengambarkan tanda lansia sudah
dan gejala yang biasa terlihat paham.
muncul pada penyakit A : masalah teratasi
yang disebabkan oleh P : hentikan
tinggi kadar kolestrol intervensi.
dalam darah pada lansia, Pertahankan
dengan cara yang tepat. kondis.
- Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab
tingginya kolestrol
dengan cara yang tepat
- Menyediakan informasi
pada lansia dan keluarga
tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
- Mendiskusikan
perubahan gaya hidup
pada lansia dan keluarga
yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi,
dan proses pengontrolan.

Prevensi sekunder

Prevensi tersier
2. 22/04/19 Prevensi primer
- Memberi dukungan S: keluarga
kepada keluarga dan mengatakan lebih
lansia. memperhatikan
- Menyediakan lansia.
informasi penting
untuk memfasilitasi O: lansia merasa
pengontrolan kolestrol nyaman dengan sikap
selain yang diberikan keluarga.
oleh tenaga kesehatan
- Meningkatkan nilai A : masalah teratasi
dan minat keluarga P : hentikan
terhadap dukungan intervensi
kepada lansia.
- Meberikan pejelasan
terhadap keluarga
tentang dukungan
keluarga untuk
mempengaruhi proses
kesehatan lansia

Prevensi sekunder

3. 22/04/19 Prevensi primer


- Melakukan pengkajian S : Lansia mengatakan
nyeri nyeri sudah
- Mengkaji kultur yang berkurang
mempengaruhi nyeri
- Mengobservasi reaksi O : lansia mampu
nonverbal dari mengidentifikasi
ketidaknyamanan nyeri yang
- Memilih dan lakukan dirasakan.
penanganan nyeri
dengan non A ; masalah teratasi
farmakologi P : hentikan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai