PENDAHULUAN
tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, anarki”. Ralph Currier
(Organisasi adalah suatu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan
anggota dari suatu kumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan diharapkan
aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Yulk dalam
bagi para pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau birokrasi,
hubungan kerja sama dan teamwork, serta perolehan dukungan dan kerja sama
cara atau norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
dikenal dalam dua gaya yaitu gaya otoriter dan gaya demokrasi. Gaya
akan diterapakan dengan keadaan yang ada dalam organisasi sehingga apa
yang menjadi tujuan organisasi serta apa yang diharapkan pemimpin dapat
tercapai.
kepada bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang tinggi. Oleh karena
itu gaya kepemimpinan yang terbaik adalah pemimpin yang mampu
meningkatkan kinerjanya.
kepemimpinan yang benar disertai dengan motivasi eksternal yang tepat dapat
Dengan gaya kepemimpinan atau teknik memotivasi yang tidak tepat, tujuan
Pandang harus merencanakan strategi kerja yang efektif dan efesien. Hal itu
Untuk mewujudkan hal itu semua, diperlukan seorang pemimpin yang mampu
karyawan masih sangat kurang, hal ini didasari atas banyak hal diantaranya,
perilaku pemimpin kepada para bawahan cenderung sama rata. Seperti yang di
jelaskan sebelumnya apabila pemimpin tidak dapat memilih gaya yang tepat
Niaga?
dipimpinnya?
1. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Program Studi D3
Niaga
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi-Definisi
adalah orang yang paling berorientasi hasil, dan kepastian dari hasil ini hanya
adalah pionir sebagai orang yang bersedia melangkah kedalam situasi yang
tidak diketahui”.
Pemimpin dan pimpinan merupakan dua istilah yang hampir sama namun
mengemukakan bahwa “pejabat sudah pasti pimpinan, tapi belum tentu dapat
(2014:2).
Thoha (2014:261).
2.2.1 Definisi-Definisi
Inggris “style” yang berarti mode seseorang yang selalu nampak menjadi ciri
gaya kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai pola tingkah laku yang
adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
dengan dan melalui orang lain seperti dipersepsikan orang-orang itu. Pola-pola
itu timbul pada diri orang-orang pada waktu mereka mulai serupa, pola itu
seseorang pada saat orang tersebut mencoba memengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat. Hal ini sama dengan yang dikemukakan Stoner dalam
pekerjaan”. Stoner membagi dua gaya kepemimpinan yaitu: (1) Gaya yang
Ketujuh model ini masih dalam kerangka dua gaya otokratis dan
keputusan.
gambar berikut:
Gambar
2.2
Manajerial Grid
2. Grid 9.9, Team Management. Pada grid ini, manajer mempunyai rasa
dikatakan sebagai manajer Tim yang riil (the real team manajer). Dia
5. Grid 5.5, Middle of the road Management. Pada grid ini, Manajer
Dia tidak menciptakan target yang tinggi sehingga sulit dicapai, dan
dalam modelnya, sehingga model ini dikenal dengan Gaya Kepemimpinan Tiga
atas dan ke bawah menggambarkan gaya efektif dan tidak efektif dari seorang
pemimpin. Pada kotak atas, terdapat empat gaya kepemimpinan efektif, yaitu:
ini disebut sebagai motivator yang baik, mau menetapkan standar kerja
individu.
Manajer ini mengetahui secara tepat apa yang ia inginkan dan bagaimana
terhadap tugas maupun hubungan kerja. Manajer ini sangat tertarik pada
1. Compromiser, Gaya ini memberikan perhatian yang besar pada tugas dan
terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai. Manajer semacam ini
lain, tidak menyenangkan, dan hanya tertarik pada jenis pekerjaan yang
segera selesai.
4. Deserter, Gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian baik pada
tugas maupun pada hubungan kerja. Dalam situasi tertentu gaya ini tidak
begitu terpuji, karena manajer seperti ini menunjukkan sikap positif dan
berikut:
Gambar 2.3
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented) dan (2) kepemimpinan
yaitu:
1. Kekompakan tinggi dan kerja rendah: Gaya kepemimpinan ini berusaha
hubungan antar kelompok, kalau ada, sedikit dan kadang-kadang saja. Maka
gaya ini tidak akan jalan, jika dipergunakan bagi kelompok yang bertujuan
tuntutannya adalah hasil kerja atau tercapainya tujuan bukan pada keakraban,
untuk kelompok yang baru dibentuk, yang membutuhkan tujuan dan sasaran
yang jelas, dan kelompok yang telah kehilangan arah, tidak mempunyai lagi
tujuan dan sasaran, tidak mempunyai kriteria untuk meninjau lagi hasil
kerjanya, yang sudah kacau dan tak berarti lagi. Karena gaya ini memberi
kejelasan tujuan dan sasaran kerja serta pengawasan yang ketat atas usaha
mencapai tujuan dan sasaran itu. Gaya kepemimpinan yang direktif ini tepat
dipergunakan dalam usaha dagang yang penuh persaingan, situasi gawat dan
dikalangan militer.
3. Kerja Tinggi dan Kekompakan Tinggi. Gaya kepemimpinan ini ideal
tujuan dan sasaran itu, serta usaha untuk membina hubungan antara para
pada sejarah dan keadaan kelompok yang ada. Apakah kelompok itu memang
sudah dan masih mampu menjalankan tugas untuk mencapai tujuan bersama
masih mempergunakan struktur kerja dan cara kerja yang sehat; apakah
kelompok itu sudah dan masih peka terhadap kebutuhan kelompok? Kalau
House’s path goal theory yang dikembangkan oleh Robert J. House, yang
berakar pada teori harapan yang dikembangkan oleh Victor Vroom dan juga
Martin G. Evans.
sebagaimana berikut:
standar kinerja bagi mereka, dan mengontrol perilaku ketika standar kinerja
dikeluarkan.
mereka.
penetapan tujuan.
gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard.
pada tugas sangat tinggi, anggota diberi instruksi yang jelas dan dibiasakan
dengan peraturan, struktur, dan prosedur kerja. (2) Anggota sudah mampu
belum dapat bekerja tanpa struktur. (3) Anggota mempunyai kemampuan lebih
besar dan motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif mencari
tanggung jawab yang lebih besar. (4) Tahap di mana anggota mulai percaya diri,
dapat mengarahkan diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah
Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin ini, ada dua hal yang
mendukung.
dalam komunikasi satu arah. Bentuk pengarahan dalam komunikasi satu arah ini
instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan secara
ketat mengawasi tugas mereka. Dalam hal ini pemimpin memberikan batasan
peranan pengikutnya dan memberi tahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana
pemimpin.
dan banyak memberikan dukungan. Dalam gaya ini dirujuk sebagai Konsultasi,
pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini
dukungan dan sedikit pengarahan. Gaya ini dirujuk sebagai Partisipasi, karena
posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuat keputusan yang dipegang
secara bergantian. Dengan penggunaan gaya 3 ini, pemimpin dan pengikut saling
tukar menukar ide dalam pemecahan masalah, komunikasi dua arah ditingkatkan,
dan pemimpin juga mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaikan tugas
pengikutnya.
kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melaksanakan pengontrolan atas tugas-
kematangan bawahan dalam empat tingkat: rendah (M1), rendah ke sedang (M2),
Orang yang tidak mampu dan mau (percaya diri) (M1) memiliki tanggungjawab
kemampuan dan antusias, tampaknya merupakan gaya yang sesuai digunakan bagi
mereka yakin atas kemampuannya tetapi tidak mau, maka keengganan mereka
untuk melaksanakan tugas tersebut lebih merupakan persoalan motivasi
dengan tingkat kematangan seperti ini adalah mampu dan mau atau mempunyai
bawahannya. Untuk lebih jelasnya dapat dibuat pada kerangka konseptual pada
gambar berikut:
PT Maradeka Gaya
Kelapa Terpadu Kepemimpinan Hasil
1. Gaya Instruksi
2. Gaya konsultasi
3. Gaya partispasi
4. Gaya delegasi
Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan
Blanchard dalam Pasolong (2013:50)
Umpan Balik
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
suatu sampel dalam penelitian”. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
Pandang.
3.3.2 Sampel
dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian”.
Penelitian ini akan menggunakan teknik random sampling yaitu sistem yang
Penarikan sampel yang dilakukan dengan cara acak atau mengundi tanpa
3.4.1 Kuesioner
Yaitu suatu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh
3.4.2 Wawancara
harus dijawab oleh informan itu sendiri melalui face to face antara penulis Civitas
Adapun alat bantu yang digunakan yaitu, buku catatan, dan dokumentasi.
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang menunjukkan angka yang disajikan dalam
tabel.
abstrak dengan menurunkan pada tingkat yang lebih konkret agar konsep tersebut
Adapun yang menjadi definisi operasional pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini perilaku tugas tinggi dan hubungan
melaksanakan pekerjaan.
dua arah terhadap bawahan, tetapi masih banyak memberikan pengarahan dan
keputusan masih tetap ada pada pimpinan, dalam hal ini perilaku tugas tinggi
melaksanakan pekerjaan.
keputusan sebagian besar berada pada bawahan, dalam hal ini perilaku tugas
keputusan.
melaksanakan pekerjaan.
bagi bawahan untuk melaksanakannya, dalam hal ini perilaku tugas rendah
melaksanakan pekerjaan.
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analis yang
skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi sesorang
STS TS KS S SS
deskriptif kuantitatif yang membahas tentang masalah yang akan diteliti dengan