309 606 1 SM PDF
309 606 1 SM PDF
Endang Purwaningsih
Department of Anatomy, Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta
ABSTRAK Sel normal akan mengalami kematian sel yang terprogram atau
apoptosis.Apoptosis ini merupakan proses penting dalam
pengaturan homeostasis normal sel, yang menghasilkan
keseimbangan dalam jumlah sel jaringan tertentu melalui eliminasi
sel yang rusak dan proliferasi sel. Terjadinya deregulasi apoptosis
dapat menimbulkan keadaan patologis, termasuk proliferasi yang
tidak terkontrol seperti dijumpai pada sel kanker atau keadaan yang
berhubungan proses penuaan dan kematian sel.
Penuaan atau kematian sel berhubungan dengan struktur
nukleotida di ujung kromosom di dalam inti sel eukariot yang
disebut telomer. Pada sel somatik normal terjadi pemendekan
telomer seiring meningkatnya usia, termasuk stem cell yang
dimaksudkan untuk pembaharuan sel. Sel somatik mempunyai
program proses penuaan (aging). Telomer dipelihara dan
dipertahankan oleh enzim telomerase.
Stabilitas dan viabilitas kromosom memerlukan fungsi telomer
yang baik dan stabil. Gangguan fungsi telomer dapat disebabkan
oleh pemendekan telomer atau adanya mutasi protein telomer yang
dapat mengakibatkan peningkatan apoptosis. Sebaliknya, apoptosis
yang diakibatkan oleh adanya kerusakan DNA, dapat memicu
terjadinya pemendekan telomer.
132
PEMENDEKAN TELOMER DAN APOPTOSIS
133
ENDANG PURWANINGSIH
134
PEMENDEKAN TELOMER DAN APOPTOSIS
tasi protein dan DNA. Sel yang telah yakni terjadi karena adanya pemaparan
mati melalui proses ini tidak kehi- melalui tekanan fisik maupun pema-
langan kandungan internal sel dan paran kimia yang berpengaruh ter-
tidak menyebabkan respon inflamasi. hadap sel secara cukup signifikan
Jika program apoptosis suatu sel telah (Wyllie et al., 2000).
selesai, maka akan tertinggal kepingan Apoptosis adalah kematian sel
sel mati yang disebut badan apoptosis per individu sel, sedangkan nekrosis
dan terjadi kebocoran mitokondria melibatkan sekelompok sel. Membran
karena pembentukan pori-pori yang sel yang mengalami apoptosis akan
melibatkan protein keluarga Bcl-2. mengalami penonjolan-penonjolan ke
Badan apoptosis akan segera dikenali luar tanpa disertai hilangnya integritas
oleh sel-sel makrofag dan dimakan membran. Sedangkan sel yang meng-
(engulfed) (Wyllie et al, 2000; Fridman alami nekrosis mengalami kehilangan
and Lowe, 2003). integritas membran. Sel yang meng-
Proses apoptosis berbeda alami apoptosis terlihat menciut, dan
dengan nekrosis. Nekrosis merupakan akan membentuk badan apoptosis.
proses kematian sel yang terjadi pada Sedangkan sel yang mengalami
organisme hidup yang disebabkan oleh nekrosis akan terlihat membengkak
kondisi patologis, seperti infeksi atau untuk kemudian mengalami lisis. Sel
inflamasi. Pada nekrosis terjadi per- yang mengalami apoptosis lisosomnya
ubahan pada inti yang menyebabkan utuh, sedangkan sel yang mengalami
inti menjadi lisis dan membran plasma nekrosis terjadi kebocoran lisosom.
menjadi ruptur atau patah-patah. Dengan mikroskop akan terlihat
Nekrosis merupakan proses kerusakan kromatin sel yang mengalami apoptosis
sel akibat peningkatan volume sel dan terlihat bertambah kompak dan mem-
hilangnya tekanan membran yang bentuk massa padat yang uniform.
disebabkan pelepasan enzim pelisis Sedangkan sel yang mengalami
lisosomal seperti protease dan nekrosis kromatinnya bergerombol dan
nuklease, sehingga sel mengalami lisis terjadi agregasi (Gambar 1 dan 2). Sel
yang diikuti dengan respon inflamasi. anjutnya badan apoptosis akan di
Nekrosis merupakan proses patologis, fagosit oleh sel makrofag (Gambar 3).
135
ENDANG PURWANINGSIH
136
PEMENDEKAN TELOMER DAN APOPTOSIS
137
ENDANG PURWANINGSIH
138
PEMENDEKAN TELOMER DAN APOPTOSIS
139
ENDANG PURWANINGSIH
bandingkan dengan sel yang tidak Artandi SE, and DePinho RA 2010.
mengalami apoptosis. Lebih lanjut, Telomeres and telomerase in cancer.
pemendekan telomer tidak memerlu- Carcinogenesis 3 (1): 9-18
kan aktivasi caspase-3 dan dapat secara AubertG and Lansdorp P 2007. Telomeres
and Aging. Physiol Rev 88: 557-570
langsung diinduksi oleh depolarisasi
Blackburn E 2005. Telomerase and
membran mitokondria. Pemendekan
Cancer. Mol Cancer Res 3 (9) as DOI:
telomer merupakan salah satu 110.1158/1541-7786-MCR-05-0147
peristiwa awal terjadinya kerusakan Granato T, Muscoli, Sgura A et al., 2009.
DNA yang disebabkan oleh apoptosis Apoptosis and telomere shortening
(Ramirez et al, 2003). Pada sel-sel related to HIV-1 induced oxidative
kanker terjadi pemendekan telomer, stress in an astrocytoma cell line. BMC
peningkatan aktivitas telomerase dan Neuroscience 10: 51 doi:10.1186/471:-
peningkatan stres oksidatif. Peningkat- 2202-10-51
an stres oksidatif bertanggung jawab Gregory CD and Devitt A 2004. The
terhadap percepatan pemendekan Macrophage and the apoptotic cell: an
innate immune interaction viewed
telomer. Telomer dapat menjadi sensor
simplistically?. Immunology 113: 1 – 14
kunci pada kejadian apoptosis yang
Greider CW and Blackburn EH 1996.
disebabkan oleh peningkatan stres Telomeres, Telomerase and Cancer.
oksidatif. Senyawa yang berpotensi Scientific American, p: 92.
sebagai inhibitor telomerase dapat http://www.genethik.de/telomerase.
meningkatkan apoptosis sel kanker htm
dalam upaya pencegahan dan Jones CJ, Kipling D, Morris M et al, 2000.
penngobatan sel kanker (Shammas et al, Evidence for a telomere-independent
2004; Granato et al, 2009) “clock” limiting RAS oncogenic driven
proliferation of human tyroid
SIMPULAN epithelial cells Mol cell Biol 20: 5690-
5699
King RJB 2000 Cancer Biology, Second Ed,
Apoptosis merupakan proses
Pearson Ecucation Limited, London,
kematian sel yang terprogram, yang
Lubis SL and Delyuzar H, 2010. Proses
dapat disebabkan oleh kerusakan atau Penuaan. Departemen Patologi
fragmentasi DNA. Kerusakan ini Anatomi, FK USU. Medan.
berhubungan dengan struktur http://proses penuaan. com Diakses
nukelotida di ujung kromosom yang pada tanggal 27 Oktober 2010.
disebut telomer. Apoptosis sel akan Ludlow AT and Roth SM 2011. Review
menyebabkan terjadinya pemendekan Article. Physical activity and Tlomere
telomer, atau sebaliknya pemendekan Biology: Exploring the Link with
telomer akan menyebabkan sel Aging-Releted Disease Prevention. J of
mengalami apoptosis. Aging Res. As
doi:10.4061/2011/790378.
Lumongga F 2008. Apoptosis. USU
KEPUSTAKAAN Repository, Medan.
Ramirez R, Carracedo J, Jimenez et al.,
Alenzi FQB 2004. Links between apoptosis, 2003. Massive Telomere Loss Is an
proliferation, the cell cycle. British J Early Event of DNA Damage-induced
Biomed Sci 61 (2); 1- 4 Apoptosis. J Bio Chem 272 (2): 836-842
Ratnawati H 2002. Enzim Telomerase dan
Karsinogenesis. JKM 2 (1): 39-50
140
PEMENDEKAN TELOMER DAN APOPTOSIS
Rochmah W and Aswin S 2001. Tua dan Underwood JCE, 2009. General and
Proses menua. Berkala ilmu Systematic Pathology. Fifth Ed.
Kedokteran 33 (4): 221-227 Churchill Livingstone, New York-
Shammas MA, Koley H, Beer DG, Li C, London : p 117- 119.
Goyal AK, and Munshi 2004. Growth Volkmann N, Marassiz FM, Newmeyers
Arrest, Apoptosis, and Telomere DD, and Hanein D 2014. The Rheostat
Shorttening of Barrett’s Associated in the Membrane : Bcl-2 family
Adenocarcinoma Cells by a Proteins and apoptosis. Cell Death and
Telomerase Inhibitor. Deff 21: 206 – 2015.
Gastroenterology 126: 1337-1346 Wong IM Collins K 2003. Telomere
Shay JW, Zou Y, Hiyama E, and Wright maintenance and disease. Lancet 362:
WE 2001. Telomerase and Cancer. 983-988.
Hum Mol Gen 10 (7): 677-685. Wright WE and Shay JW 2001. Cellular
Shlush LI, Skorecki KL, Yehezkel S et al ., Senescence as a Tumor protection
2011. Telomere elongation followed by mechanism: the essential role of
telomere length reduction, in counting. Current Opinion in Genetics
Leukocytes from divers exposed to & Development 11: 98-103.
intense oxidative stress-Implications Wyllie A, Donahue V, Fischer B, Hill D,
for tissue and Organismal aging. Mech Keesey J, and Manzow S 2000. Cell
Ageing Dev 132: 123-130. Death Apoptosis and Necrosis, Rosche
Syeed SA, Vohra H, Gupta A, Ganguly NK Diagnostic Corporation.
2001. Apoptosis: Molecular Machinary,
Current Sci 80(3): 349 – 360.
141