Anda di halaman 1dari 67

CASE PRESENTATION

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS PADA


Ny . D BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM

Di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung

Laporan Kesehatan Masyarakat


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung
Periode Kepaniteraan 13 April 2020 – 10 Mei 2020

Disusun oleh:

Ahmad Al Furqon
30101407118

Pembimbing :
dr. M Ulil Fuad M,kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
PENG

1
ES
CASE PRESENTATION
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS PADA
Ny. ED BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM

Di Dusun Peganjaran Bae Kudus

Oleh:
Ahmad Al Furqon
30101407118

Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim penilai
pembimbing kepanitraan IKM
Telah Disahkan
Semarang, 25 April 2020
Disahkan Oleh:

Mengetahui,
Pembimbing Kepanitraan IKM

dr. M Ulil Fuad M,kes

PRAKATA

2
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan

kasus “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS

PADA Ny. D BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM Di Desa Wira Bangun

Mesuji Lampung”

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan

kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini dapat diselesaikan berkat

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes selaku Kepala bagian IKM FK Unissula

Semarang.

2. dr. Ratnawati, M.Kes selaku Koordinator Pendidikan IKM FK Unissula Semarang.

3. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM selaku pembimbing bagian IKM FK Unissula

Semarang.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat

berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Semarang, 25 April 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................7
1.1 Latar belakang masalah......................................................................7

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................8

1.3 Tujuan....................................................................................................8

1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................8

1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................9

1.4 Manfaat..................................................................................................9

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa............................................................9

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat............................................................9

1.4.3 Manfaat Bagi Petugas Kesehatan..............................................10

BAB II ANALISIS SITUASI................................................................................11


2.1 Cara dan Waktu Pengamatan...............................................................11

2.3 Anamnesa Holistik...............................................................................12

2.3.1 Aspek Personal...........................................................................12


2.3.2 Aspek Medis Umum...................................................................12
2.3.3 Aspek Faktor Risiko Internal.....................................................14
2.3.4 Aspek Faktor Risiko eksternal...................................................23
2.3.5 Aspek Derajat Fungsional..........................................................23
2.4 Pemeriksaan Fisik...............................................................................24

2.5 Diagnosis Holistik...............................................................................27

2.6 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif..............................................28

2.6.1 Identifikasi masalah....................................................................28

4
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................31
3.1 Analisa penyebab masalah...................................................................31

3.1.1 Perilaku.......................................................................................32
3.1.2 Lingkungan.................................................................................33
3.1.3. Genetik......................................................................................33
3.1.4 Pelayanan Kesehatan..................................................................33
3.2 Analisa Pendekata HL Blum................................................................34

3.3 Plan of Action (POA)...........................................................................35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................40


4.1 Kesimpulan.........................................................................................40

4.2. Saran....................................................................................................40

4.2.1 Untuk Pasien dan Keluarga........................................................40


5.2.2. Untuk Puskesmas......................................................................41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
LAMPIRAN...........................................................................................................43

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

ADA (American Diabetes Associaton) 2018 menyatakan bahwa diabetes adalah

penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin

(hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara

efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes adalah masalah kesehatan

masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas

yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan

prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir (WHO Global

Report, 2016).

Diabetes mellitus memiliki faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang

dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah ras dan etnik,

umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes mellitus, riwayat melahirkan

bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram, dan riwayat lahir dengan berat badan

lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu

perilaku hidup kurang sehat, seperti berat badan berlebih, obesitas abdominal/sentral,

kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat/seimbang, riwayat

tolerensi glukosa terganggu atau glukosa darah puasa terganggu, dan merokok (Depkes

RI, 2014).

6
Indonesia dengan penderita diabetes sebanyak 8,4 juta orang menempati urutan

keempat sebagai negara berpenduduk diabetes terbanyak baik pada tahun 2000 maupun

2030. Tahun 2030 diperkirakan bahwa prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia

mencapai 21,3 juta orang. Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter

pada penduduk umur ≥ 15 tahun hasil Riskesdas 2018 meningkat menjadi 2%

dibandingkan dengan tahun 2013. Tahun 2018 di Semarang, kasus penyakit Diabetes

Tergantung Insulin (4183 kasus) dan Non Insulin sebanyak 47248 kasus (Dinkes Kota

Semarang 2018).

Berdasarkan hasil survei PKMD Akbid Muslimat NU Kudus di Kecamatan bae pada

tahun 2018 menunjukan bahwa jumlah penderita DM mencapai 23% (92 kasus) dari

seluruh penyakit menahun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pravelensi

DM di Kabupaten Kudus (data PMKB desa Bae,2018)

Berdasarkan uraian diatas diperlukan pengkajian untuk mengetahui gambaran

terjadinya Diabetes Mellitus pada Ny. D di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka dibuat rumusan masalah: “Bagaimana faktor-faktor

yang mempengaruhi diabetes mellitus pada Ny. D berdasarkan pendekatan HL

Blum di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

7
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi diabetes mellitus pada Ny. D berdasarkan pendekatan HL

Blum di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk memperoleh informasi mengenai perilaku yang berperan

dalam kasus Diabetes Mellitus pada Ny. D.

1.3.2.2 Untuk memperoleh informasi mengenai lingkungan yang berperan

dalam kasus Diabetes Mellitus pada Ny. D.

1.3.2.3 Untuk memperoleh informasi mengenai genetik yang berperan

dalam kasus Diabetes Mellitus pada Ny. D.

1.3.2.4 Untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan kesehatan yang

berperan dalam kasus Diabetes Mellitus pada Ny. D.

1.3.2.5 Untuk memberikan intervensi yang berkaitan dengan penyakit

Diabetes Mellitus pada Ny. D.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1.4.1.1. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu kesehatan masyarakat

khususnya tentang Diabetes Mellitus.

1.4.1.2. Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan

masalah sampai pembuatan plan of action.

1.4.1.3. Menjadi bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

8
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Masyarakat mengetahui mengenai penyakit Diabetes Mellitus dan

pencegahan terhadap terjadinya komplikasi Diabetes Mellitus.

1.4.3 Manfaat Bagi Petugas Kesehatan

Memberi masukan kepada tenaga kesehatan untuk lebih memberdayakan

masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan preventif.

9
BAB II

ANALISA SITUASI

2.1 Cara dan Waktu Pengamatan

Pengamatan kasus Diabetes Mellitus pada Ny. D dilakukan berdasarkan data

pasien terdiagnosis Diabetes Mellitus. Anamnesis holistik dan kunjungan rumah

untuk mengamati perilaku dan kondisi lingkungan pasien dilakukan di Desa Wira

Bangun RT/RW 04/01 Mesuji Lampung.

2.2 Laporan Hasil Pengamatan

Identitas Pasien

Nama : Ny. D

Tempat, tanggal lahir : Wira Bangun, 19 Februari 1970

Umur : 50 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : S1

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Wira Bangun RT/RW 04/01 Mesuji Lampung

Kewarganegaraan : WNI

10
No. Anggota Hub. Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Agama
Keluarga Dg Kelamin Terakhir
Pasien
1 Ny. D Pasien Perempuan 50 th S1 Ibu rumah Islam
tangga
Tabel 2.1. Identitas Keluarga yang Tinggal Satu Rumah

2.3 Anamnesa Holistik

2.3.1 Aspek Personal

a. Keluhan utama : Malam hari sering buang air kecil, 2-3 kali dalam

satu siklus tidur

b. Keluhan tambahan : Tidak ada

c. Harapan : Penyakit pasien dapat terkontrol dan tidak

menimbulkan komplikasi

d. Kekhawatiran : Timbul komplikasi karena penyakit pasien

2.3.2 Aspek Medis Umum

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 20 Desember 2018, pasien datang ke Klinik dokter

keluarga di desa peganjaran dengan keluhan setiap malam hari sering buang

air kecil, 2-3 kali dalam satu siklus tidur. Sebelum sakit pasien memiliki

kebiasaan mengonsumsi minuman manis seperti teh manis lebih dari 2x

dalam sehari, sering mengkonsumsi coklat dan es krim dan sering

menambah porsi nasi saat makan. Pasien melakukan beberapa pekerjaan

rumah seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci baju dan menjemur

11
baju. Pasien didiagnosa diabetes melitus sejak empat bulan yang lalu, sejak

didiagnosis diabetes melitus pasien teratur kontrol dan meminum obat.

Pasien hanya mengatur pola makannya dengan mengurangi jadwal makan

menjadi 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan siang serta mengurangi minum-

minuman dan cemilah yang manis.

b. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku sudah menderita penyakit Diabetes mellitus sejak 2

tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol ke RS dan teratur minum obat.

Pasien tidak pernah di rawat inap di rumah sakit.

 Riwayat hipertensi : disangkal

 Riwayat kolesterol : disangkal

 Riwayat alkohol : disangkal

 Riwayat merokok : disangkal

 Riwayat penyakit jantung : disangkal

c. Riwayat Keluarga

Pasien menceritakan bahwa terdapat riwayat keluarga yang menderita

penyakit Diabetes Mellitus, yaitu ibu dan kakak.

d. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan ibu rumah tangga. Kebutuhan hidup sehari hari

ditanggung oleh suaminya. Kesan ekonomi cukup. Pasien menggunakan

BPJS.

12
2.3.3 Aspek Faktor Risiko Internal

a. Data Individu

Pasien berusia 50 tahun. Berat badan 61 kg, tinggi badan 155 cm, dan

lingkar perut 87 cm. IMT 25,39 kg/m2 (overweight).

b. Data Perilaku Individu

 Data perilaku makan dan aktivitas

Sehari – hari pasien makan 3 kali sehari, dengan nasi lebih

banyak dari pada lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan dengan sambal.

Pasien seringkali menambah porsi nasi setiap kali makan. Pasien

mengaku menyukai makanan dan minuman yang manis-manis, dan

seringkali minum teh manis sebelum terdiagnosis DM. Pasien

mengaku jarang melakukan aktivitas fisik seperti jalan sehat ataupun

senam. Pasien rutin kontrol di Klinik dokter keluarga dan teratur

minum obat sejak menderita penyakit Diabetes Mellitus.

Tangga Waktu Nama Bahan Total


l Food Makan Makanan Banyaknya (kal)
Recall
URT gr/ml Energi
(kal)
19 April Pagi Nasi 2 centong 100 gr 175 kal 455
2020 07.00 kal/makan

Tempe 1 potong 50 gram 75 kal


besar
(3,5cm x
7,5cm )
Ikan asin 3 potong 45 gr 150 kal
kecil

Sambal 1 sdm 15 kal


goreng

13
Sayur ½ 40 kal
asem mangkok

Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal

Siang Nasi 2 centong 100 gr 175 kal 505 kal/


12.30 makan

Telur 1 butir 55 gr 75 kal


ayam

Ikan asin 3 potong 45 gr 150 kal


kecil

Sambal 1 sdm 15 kal


goreng

Sayur ½ 40 kal
asem mangkok

Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal

Pisang 1 buah 50 gr 50 kal

Malam Nasi 1,5 50 gr 131.25 396.25


20.00 centong kal kal/makan

Ikan asin 5 potong 75 gr 250 kal


kecil

Sambal 1 sdm 15 kal


goreng
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal

TOTAL KALORI 1356, 25


kal/hari
Tabel 2.2. Food Recall

 Data Perilaku Higienitas

14
Pasien terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan,

sesudah makan, setelah berpergian dan sesudah BAB. Pasien

menggosok gigi 2x dalam sehari, minimal pagi dan malam

sebelum tidur. Pasien mencuci sayuran, mencuci piring dan

peralatan dapur serta mencuci pakaian biasanya dilakukan di

tempat tersendiri. Perilaku higenitas personal baik.

No Indikator Perilaku Ya Tidak


1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V
2 Asi Ekslusif V
3 Penimbangan balita V
4 Gizi keluarga/ sarapan V
KLP Kesling
5 Air bersih V
6 Anggota rumah tangga menggunakan jamban V
7 Anggota rumah tangga membuang sampah pada V
tempatnya
8 Rumah tidak padat penghuni V
9 Lantai rumah kedap air V
KLP GAYA HIDUP
10 Aktivitas fisik/olahraga V
11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok V
12 Mencuci tangan V
13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari V
14 Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan V
Miras/Narkoba
KLP UKM
15 Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK/Dana V
Sehat
16 Anggota rumah tangga melakukan PSN seminggu V
sekali
Tabel 2.3. Checklist PHBS

Dari hasil di atas didapatkan skor 15 sehingga dapat di klasifikasikan

sebagai keluarga yang memiliki PHBS Strata Sehat Utama.

15
c. Data Rumah

Pasien tinggal di Desa Wira Bangun RT04/RW01 Mesuji Lampung.

Luas bangunan 34 x 60 m2. Rumah tersebut terdiri dari 2 ruang tamu, 2

ruang keluarga, 9 kamar tidur, 12 kamar mandi, halaman depan maupun

belakang, dapur dan balkon untuk menjemur pakaian.

a. Dinding permanen (batu bata)

b. Lantai keramik

c. Ventilasi : terdapat pada semua ruangan.

d. Pencahayaan : cukup

e. Sumber air PDAM

f. Memasak menggunakan gas LPG

g. Keadaan lingkungan rumah saling berdampingan dengan jarak

rumah yang berdekatan antar tetangga.

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH    
1 Langit-langit a. Tidak ada 0

    b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1


    c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 V
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau

    batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air. 2


c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester)

    papan kedap air. 3 V


3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran

    yang retak dan berdebu. 1

16
    c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 V

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


    b. Ada 1 V

5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0


    b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0

    b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas lantai 1


    c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 V

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai

    dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai V

dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust

    fan atau ada peralatan lain yang sejenis. 2


8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca

    dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan V

    untuk membaca dengan normal. 2


TOTAL 15

II SARANA SANITASI  

Sarana Air

Bersih(SGL/SPT/PP/KU/

1 PAH) a. Tidak ada 0


b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat

kesehatan 1
    c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat

    kesehatan 3
    e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4 V
Jamban (saran

2 pembuangan kotoran). a. Tidak ada 0


b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke

  sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai

    atau kolam 2
    d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
    e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana Pembuangan Air

3 Limbah (SPAL) a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0

17
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak

  sumber air (jarak dengan sumber air < 10m). 1


    c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak

    dengan sumber air > 10m). 3 V


e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4

    diolah lebih lanjut.


Sarana

PembuanganSampah/Te

4 mpat Sampah a. Tidak ada 0


  b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
    c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
    d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 V
TOTAL 14
III PERILAKU PENGHUNI
Membuka Jendela
a. Tidak pernah dibuka 0
1 Kamar Tidur
  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2 V
Membuka Jendela Ruang

2 Keluarga a. Tidak pernah dibuka 0


  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2 V
Mebersihkan rumah dan

3 halaman a. Tidak pernah 0


  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari 2 V
Membuang tinja bayi

4 dan balita ke jamban a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


  b. Kadang-kadang ke jamban 1
    c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
Membuang sampah pada

5 tempat sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0

  b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1


    c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 V
TOTAL 8

Tabel 2.3. Checklist Survei Rumah Sehat

Keterangan :

Nilai x Bobot (I+II+III)

18
I. 15 x 31 = 465

II. 14 x 25 = 350

III. 8 x 44 = 352

TOTAL = 1167

Hasil Penilaian : Rumah pasien termasuk dalam kategori Rumah Sehat

Kriteria :

1) Rumah Sehat : 1068-1200

2) Rumah Tidak Sehat : <106

GENOGRAM

19
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Menunjuk pasien

: Meninggal
: Terkena DM

2.3.4 Aspek Faktor Risiko eksternal

a. Data lingkungan

Lingkungan dan bangunan rumah

✓ Rumah terletak di lingkungan tidak padat penduduk

✓ Ventilasi rumah pasien ada disetiap ruangan

✓ Pasien mandi menggunakan shower.

b. Ekonomi

20
Pasien tinggal di Wira Bangun RT 04/ RW 01 Mesuji Lampung. Pasien

merupakan ibu rumah tangga. Setiap bulan pasien mendapat uang untuk

memenuhi kebutuhan sehari hari dari kedua anaknya. Kesan ekonomi

cukup.

c. Sosial masyarakat

Pasien tinggal seorang diri di rumahnya dan memiliki hubungan baik

dengan warga dan tetangga sekitar. Pasien rajin mengikuti kegiatan di

kampungnya seperti arisan dan pengajian.

2.3.5 Aspek Derajat Fungsional

Derajat fungsional pada pasien adalah Skala 1 : tidak ada kesulitan, dimana

pasien dapat hidup mandiri.

2.4 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada 19 Maret 2020


Kesadaran dan Keadaan Umum : composmentis dan baik.
Tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 120/90 mmHg

b. Nadi

- Frekuensi : 80 x/menit

21
- Irama : Reguler

- Isi & Tegangan : Cukup

c. Laju Pernapasan : 20 x/menit

d. Suhu : 36,5oC

e. Antropometri :

BB : 61 kg

TB : 155 cm

BMI 25,39 kg/m2 (overweight)

Lingkar perut : 87 cm

Status Present

a. Kepala : mesocephale

b. Rambut : distribusi merata, tidak mudah dicabut

c. Kulit : sianosis (-), ikterus (-), petechie (-)

d. Mata : oedema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-

/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+),

pupil isokor (3 mm/3mm).

e. Hidung : epistaksis (-/-), deviasi septum (-)

f. Telinga : aurikula dalam batas normal, discharge (-/-)

g. Mulut : gusi berdarah (-), bibir kering (-).

h. Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

i. Tenggorok : uvula di tengah, mukosa faring hiperemis (-),

tonsil T1-T1 tenang

22
j. Thorax

 Pulmo

Inspeksi : simetris, statis, dinamis, retraksi (-)

Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi : suara dasar vesikuler

Suara tambahan : ronkhi -/-, bising -/-, seluruh lapangan paru

 Cor

Inspeksi : pungtum maksimum jantung tidak tampak

Palpasi : pungtum maksimum jantung teraba di ICS V, 2 cm medial

linea midclavicularis, sinistra, pulsus para sternal (-), pulsus

epigastrium (-)

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : bunyi Jantung I-II reguler, bising (-).

k. Abdomen

Inspeksi : datar, meteorismus (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (+) pada epigastrium

Perkusi : timpani (+) disemua kuadran abdomen.

Auskultasi : bising usus (+) normal

l. Anggota Gerak : Atas Bawah

23
Capillary refill : < 2” < 2”

Akraldingin : -/- -/-

R. Fisiologis : +/+ +/+

R. Patologis : -/- -/-

m. Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka

Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Gula darah sewaktu 201 mg/dl 70- 115 mg/dl

2.5 Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

Keluhan utama : Malam hari sering buang air kecil, 2-3 kali dalam satu siklus

tidur.

Harapan : Penyakit pasien dapat terkontrol dan tidak menimbulkan

komplikasi.

Kekhawatiran : Timbulnya komplikasi karena diabetes mellitus.

2. Aspek Anamnesis Medis Umum

Diagnosis klinis : Diabetes Mellitus Tipe 2

3. Aspek Faktor Risiko Internal

a. Usia pasien 50 tahun.

b. Kegemaran pasien mengonsumsi makanan kadar gula tinggi.

24
c. Aktivitas fisik yang kurang.

d. Kurangnya pengetahuan tentang diabetes mellitus, pola makan dan diet yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan dan komplikasi dari penyakit diabetes

mellitus.

e. Overweight.

4. Aspek Faktor Risiko Eksternal

a. Kurangnya dukungan dari keluarga untuk mengingatkan dan mengawasi

pola makan dan diet pasien, serta aktivitas fisik.

5. Aspek Derajat Fungsional

Derajat fungsional : 1  Mampu melakukan perawatan diri secara

mandiri, mampu melakukan perkerjaan di dalam maupun diluar rumah.

2.6 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif

2.6.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan kasus tersebut, seorang perempuan Ny. ED 50 tahun

datang ke Klinik dokter keluarga di desa peganjaran dengan keluhan malam

hari sering buang air kcil, 2-3 kali dalam satu siklus tidur.

Berdasarkan identifikasi dari faktor risiko internal ditemukan bahwa

pasien usia 50 tahun, kurang memperhatikan diet yang baik, yaitu pola

25
makan yang lebih gemar mengkonsumsi makanan yang manis seperti nasi

dan teh manis. Seringkali menambah porsi nasi saat makan. Pasien kurang

memperhatikan aktivitas fisik, seperti jalan sehat atau senam yang jarang

dilakukan oleh pasien. Berat badan pasien dikategorikan overweight.

Terdapat faktor genetik pada keluarga yang menderita diabetes mellitus,

yaitu nenek, ibu dan bapak pasien. Pasien memiliki pengetahuan yang

kurang tentang penyakit diabetes mellitus.

2.6.2 Intervensi

1. Promotif

a. Patient Centered

- Memberi edukasi kepada pasien mengenai diabetes mellitus dari

pengertian, tanda, gejala, faktor risiko dan komplikasi penyakit

tersebut.

- Memberikan edukasi kepada pasien tentang pola makan dan diet

yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita diabetes

mellitus.

- Memberikan edukasi kepada pasien untuk berolahraga secara teratur,

seperti jalan sehat atau senam dengan durasi 30-60 menit dan 3-5

kali dalam seminggu.

b. Family Focused

26
- Memberikan edukasi kepada keluarga dan teman dekat pasien

tentang penyakit diabetes mellitus, faktor risiko, gejala, cara

pencegahan, pengobatan, diet yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.

c. Community Oriented

Dokter keluarga dapat memberikan edukasi mengenai penyakit

diabetes mellitus, tanda dan gejala, faktor risiko, pencegahan,

komplikasi, diet yang dianjurkan dan olahraga pada pasien diabetes

mellitus dengan cara menambahkan leaflet, poster atau standing banner

di Klinik.

2. Preventive

a. Patient Centered

- Pencegahan terhadap komplikasi dengan cara pengecekan kadar gula

darah secara rutin, melakukan olahraga teratur seperti jalan sehat dan

senam, menjaga pola makanan, dan menjaga berat badan ideal.

b. Family Focused

- Edukasi anggota keluarga pasien untuk menjaga berat badan ideal,

diet seimbang dan olahraga teratur, sehingga menurunkan faktor

risiko terjadinya diabetes mellitus.

- Edukasi kepada keluarga pasien untuk melakukan screening atau

deteksi dini diabetes mellitus dengan melakukan cek gula darah.

c. Community oriented

27
- Klinik dokter keluarga melakukan screening atau deteksi dini bagi

pasien diabetes mellitus.

3. Kuratif

a. Patient Centered

- Metformin 3x500mg

- Glimepirid 1x2 mg

b. Family Focused

Keluarga atau teman dekat pasien diharapkan dapat

mengingatkan dan mengawasi pasien untuk kontrol teratur dan minum

obat rutin sesuai dengan anjuran dokter.

4. Rehabilitatif

a. Patient Centered

- Pasien berolahraga ringan seperti senam atau berjalan kaki teratur

selama 30 menit per hari, 3-5 kali dalam seminggu.

b. Family Focused

- Dukungan anggota keluarga atau teman dekat pasien untuk mengajak

pasien melakukan aktivitas fisik atau berolahraga bersama.

28
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisa penyebab masalah

3.1.1 Perilaku

Pasien menceritakan bahwa sehari – hari pasien makan 3 kali sehari, dengan nasi

lebih banyak daripada lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan dengan sambal. Pasien

seringkali menambah porsi nasi setiap kali makan. Pasien mengaku menyukai makanan

29
dan minuman yang manis-manis, dan seringkali minum teh manis sebelum terdiagnosis

DM. Pasien mengaku jarang melakukan aktivitas fisik seperti jalan sehat dan senam.

Pasien juga rutin kontrol ke puskesmas untuk cek gula darah dan teratur minum obat.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang

dilepaskan (insensitivitas insulin) atau tidak menghasilkan insulin yang cukup.

Akibatnya gula menumpuk di dalam darah dan tidak dilepaskan sebagai energi. Pada

awalnya insulin bekerja mengikat diri di reseptor permukaan sel tertentu, kemudian

terjadi reaksi intraselular yang menyebabkan mobilisasi pembawa GLUT 4 glukosa dan

meningkatkan transport glukosa untuk menembus membrane sel. Namun pada pasien

dengan Diabetes Mellitus tipe 2 terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan

reseptor. Hal ini terjadi karena berkurangnya jumlah tempat reseptor pada membrane sel

yang responsive terhadap insulin atau akibat ketidaknormalan reseptor insulin.

Akibatnya terjadi penggabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin dengan

system transport glukosa. Pada akhirnya, timbul kegagalan sel Beta dengan ditandai

menurunnya jumlah insulin yang beredar sehingga menyebabkan peningkatan kadar

gula dalam darah.

Pembahasan: Pada kasus Ny. D terdapat faktor risiko terjadinya penyakit

Diabetes Mellitus yaitu pasien sering mengonsumsi makanan manis atau diet tinggi gula

(nasi,teh manis,coklat, es krim), kurangnya aktivitas fisik atau olahraga, kurangnya

pengetahuan pasien mengenai penyakit diabetes mellitus.

30
3.1.2 Lingkungan

Lingkungan mencakup hubungan yang kompleks antara faktor-faktor dan

kondisi-kondisi budaya, sistem nilai, adat, kebiasaan, kepercayaan, sikap, moral, agama,

pendidikan, pekerjaan, standar hidup, kehidupan masyarakat, tersedianya pelayanan

kesehatan, organisasi-organisasi sosial dan politik (Budioro, 2001).

Pembahasan : Ny. D tinggal bersama suami dan ke dua anaknya, suami dan

anak pasien sibuk sehingga Ny. D sehari-hari sering dirumah sendiri dengan ART.

3.1.3. Genetik

Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan

anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak

atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit

diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita

diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%.

Pembahasan : Pada Ny. D terdapat riwayat keluarga yang menderita diabetes

mellitus, yaitu ibu dan kakak pasien.

3.1.4 Pelayanan Kesehatan

Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus mengenai tanda, gejala, faktor risiko dan

komplikasi sudah dilakukan secara rutin oleh pelayanan kesehatan puskesmas Poli

klinik dokter keluarga.

31
Pelayanan Kesehatan
Tidak terdapat masalah

Diabetes Mellitus Genetika


Nenek, ibu dan bapak
Lingkungan pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus
Kurangnya dukungan
keluarga untuk
mengingatkan dan
mengawasi pola makan Perilaku
yang dianjurkan untuk Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit diabetes
mellitus
pasien serta aktivitas fisik
Diet tinggi gula
seperti jalan sehat atau
senam. Aktivitas fisik yang kurang

3.2 Analisa Pendekata HL Blum

32
3.3 Plan of Action (POA)
No. Masalah Intervensi Tujuan Metode Indikator Sasaran Pelaksana Biaya
keberhasilan
1. Kurangnya - Penyuluhan Pasien dapat Penyuluhan - Bertambahnya Pasien Dokter Rp 5.
pengetahuan pasien dengan mengetahui pengetahuan Muda FK 000,-
terhadap penyakit, menggunakan tentang pasien tentang UNISSULA
komplikasi dan diet leaflet dan melalui pengertian, pengertian,
yang dianjurkan dan media sosial WA tanda dan gejala, tanda dan gejala,
tidak dianjurkan bagi mengenai: faktor risiko, faktor risiko,
pasien Diabetes pengertian, tanda pencegahan, pencegahan,
Mellitus dan gejala, faktor komplikasi dan komplikasi dan
risiko, pencegahan, diet yang diet yang
komplikasi dan diet dianjurkan bagi dianjurkan
yang dianjurkan pasien DM maupun tidak
bagi pasien DM dianjurkan bagi
pasien DM

- Melakukan pre Untuk Mengerjakan Dokter

dan post test mengetahui soal - Nilai post test Pasien Muda FK Rp 5.

33
setelah dilakukan pemahaman multiple lebih baik UNISSULA 000,-
penyuluhan pasien tentang choice dibandingkan
pengertian, dengan nilai pre
- tanda dan gejala, test dan
faktor risiko, mencapai target
pencegahan, >77 ( kategori
komplikasi dan baik )
diet yang
dianjurkan bagi
pasien DM
2. Kegemaran pasien - Memberikan Pasien Edukasi - Pasien dapat Pasien Dokter Rp
mengonsumsi diet edukasi dan mengetahui melakukan pola Muda FK 50.000
tinggi gula menempelkan tabel jumlah kalori diet yang sesuai UNISSULA
jumlah kalori yang yang dibutuhkan bagi penderita
dibutuhkan pasien dalam sehari, Diabetes
dalam sehari serta jenis makanan Mellitus
contoh jadwal yang dapat
makan di tempat dikonsumsi
yang sering pasien oleh pasien serta
gunakan untuk mengetahui

34
makan ( dapur ) jadwal makan
- Memberikan yang dianjurkan
edukasi dan bagi pasien.
menempelkan
contoh gambar
jenis makanan yang
dianjurkan dan
dilarang bagi
penderita Diabetes
Mellitus
- Membelikan buah
buah an yang aman
untuk penderita
Diabetes Mellitus
sebagai makanan
selingan ( apel dan
jeruk )
3. Kurangnya aktivitas - Memberikan - Pasien Edukasi Pasien dapat Pasien Dokter Rp
fisik edukasi kepada mengetahui melakukan Muda FK 5.000
pasien mengenai jenis, durasi, olahraga secara UNISSULA

35
jenis, durasi, dan dan frekuensi teratur dan
frekuensi olahraga olahraga yang terukur.
yang dianjurkan dianjurkan
untuk pasien. untuk pasien
- Memberikan
video senam DM
yang dapat
dilakukan oleh
pasien di rumah.
4 Kurangnya dukungan - Penyuluhan Keluarga dan Penyuluhan Keluarga dan Keluarga Dokter Rp 5.
keluarga untuk kepada keluarga teman dekat teman dekat dan Muda FK 000,-
mengingatkan dan dan teman dekat pasien dapat pasien ikut serta teman UNISSULA
mengawasi pola pasien dengan mengetahui dalam dekat
makan yang menggunakan tentang mendukung dan pasien
dianjurkan untuk leaflet dan melalui pengertian, mengingatkan
pasien serta aktivitas media sosial WA tanda dan gejala, kepada pasien
fisik seperti jalan mengenai: faktor risiko, mengenai pola
sehat atau senam. pengertian, tanda pencegahan, makan serta
dan gejala, faktor komplikasi dan aktivitas fisik
risiko, pencegahan, diet yang yang dianjurkan

36
komplikasi dan diet dianjurkan serta untuk pasien
yang dianjurkan olahraga yang
bagi pasien DM dianjurkan bagi
serta mengenai pasien DM
jenis, durasi, dan sehingga dapat
frekuensi olahraga memberi
dukungan
seperti
mengingatkan
dan mengawasi
pola diet dan
aktivitas fisik
bagi pasien
Tabel. 3.1. Plan of Action (POA)

37
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

Dari analisa dengan teori HL Blum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Berdasarkan kasus ini faktor perilaku berpengaruh terhadap terjadinya

penyakit Diabetes Mellitus pada Ny. D yaitu kurangnya pengetahuan

pasien mengenai penyakit diabetes mellitus.

 Berdasarkan kasus ini faktor lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya

penyakit Diabetes Mellitus pada Ny. D yaitu kurangnya dukungan

keluarga untuk memperhatikan pola makan serta aktivitas fisik yang

dianjurkan bagi pasien.

 Berdasarkan kasus ini faktor genetik berpengaruh terhadap terjadinya

penyakit Diabetes Mellitus pada Ny. D yaitu ibu dan kakak pasien

menderita diabetes mellitus.

 Dilakukan intervensi kepada Ny. D mengenai penyakit Diabetes Mellitus

berupa metode penyuluhan, edukasi dan intervensi langsung mengenai

penyakit diabetes mellitus, pola makan serta aktivitas fisik yang

dianjurkan untuk pasien

4.2. Saran
4.2.1 Untuk Pasien dan Keluarga

 Menjaga pola makan pasien sehari-hari dengan diet rendah gula.

38
 Berolahraga selama 20-30 menit dengan frekuensi 3-5 kali dalam

seminggu.

 Rutin kontrol ke puskesmas untuk memeriksaan kadar gula darah.

 Meminum obat secara teratur dengan dosis sesuai anjuran dokter.

 Keluarga diharapkan selalu memberikan dukungan kepada pasien

dengan ikut mengingatkan kepatuhan minum obat, diet rendah gula,

pola makan dan olahraga.

 Menyarankan keluarga pasien untuk memeriksakan kadar gula darah

ke pelayanan kesehatan terdekat untuk deteksi dini.

5.2.2. Untuk Klinik Dokter Keluarga

Meningkatkan kerja sama dengan pembina wilayah untuk

mengadakan kegiatan screening kesehatan dan deteksi dini terutama

penyakit diabetes mellitus serta mengadakan kunjungan rutin untuk

memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit diabetes

mellitus.

39
DAFTAR PUSTAKA

A.Price, S. (2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses penyakit. Jakarta:


EGC

ADA. (2018). Diagnosis and Clasification of Diabetes Mellitus . Diabetes care .

Budioro. (2001). Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro.

Indonesia, K. K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar.

Jayaningrum. (2016). AKtivitas Media Smart Book dalam Meningkatkan


Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Diabetes Mellitus pada Pasien Diabetes
Mellitus di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Semarang : Journal of
Health Education .

Nugroho. (2010). Hubungan Antara Tingkat Stress Terhadap Kadar Gula Darah
Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo .
Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS .

Triandita N . (2016). Perbaikan Status Antioksidan Penderita Diabetes Tipe 2


dengan Tahu Kedelai Hitam Kaya Serat . Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan .

WHO. (2016). Global Report on Diabetes Mellitus .

40
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi
Kondisi Rumah Pasien

Rumah tampak depan, dinding permanen, pencahayaan cukup

Langit-langit bersih dan tidak rawan kecelakaan

41
Kamar mand Dapur kotor

Lampiran 2. Kuisioner PHBS


Checklist Survei PHBS

No Indikator Perilaku Ya Tidak


1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V
2 Asi Ekslusif V
3 Penimbangan balita V
4 Gizi keluarga/ sarapan V
KLP Kesling
5 Air bersih V
6 Anggota rumah tangga menggunakan jamban V
7 Anggota rumah tangga membuang sampah pada V
tempatnya
8 Rumah tidak padat penghuni V
9 Lantai rumah kedap air V
KLP GAYA HIDUP
10 Aktivitas fisik/olahraga V
11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok V
12 Mencuci tangan V
13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari V
14 Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan V
Miras/Narkoba
KLP UKM
15 Anggota rumah tangga menjadi peserta V
JPK/Dana Sehat
16 Anggota rumah tangga melakukan PSN V
seminggu sekali

42
Berdasarkan kuisioner di atas, untuk jawaban ya dinilai 1 (satu),

dan jawaban tidak dinilai 0 (nol). Nilai yang diperoleh dijumlahkan

dan di klasifikasikan sebagai berikut :

1 Strata Sehat Pratama : Nilai 0 – 5

2 Strata Sehat Madya : Nilai 6 – 10

3 Strata Sehat Utama : Nilai 11 – 15

4 Strata Sehat Paripurna : Nilai 16

Dari hasil di atas didapatkan skor 15 sehingga dapat di

klasifikasikan sebagai keluarga yang memiliki PHBS Strata Sehat

Utama.

43
Lampiran 3. Checklist Survei Rumah Sehat

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH    
1 Langit-langit a. Tidak ada 0

    b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1


    c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 V
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau

    batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air. 2


c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester)

    papan kedap air. 3 V


3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran

    yang retak dan berdebu. 1

    c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 V

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


    b. Ada 1 V

5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0


    b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0

    b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas lantai 1


    c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2 V

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai

    dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai V

dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust

    fan atau ada peralatan lain yang sejenis. 2


8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca

    dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan V

    untuk membaca dengan normal. 2


TOTAL 15

II SARANA SANITASI  

1 Sarana Air a. Tidak ada 0

Bersih(SGL/SPT/PP/KU/

44
PAH)
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat

kesehatan 1
    c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat

    kesehatan 3
    e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4 V
Jamban (saran

2 pembuangan kotoran). a. Tidak ada 0


b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke

  sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai

    atau kolam 2
    d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
    e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana Pembuangan Air

3 Limbah (SPAL) a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0


b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak

  sumber air (jarak dengan sumber air < 10m). 1


    c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak

    dengan sumber air > 10m). 3 V


e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4

    diolah lebih lanjut.


Sarana

PembuanganSampah/Te

4 mpat Sampah a. Tidak ada 0


  b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
    c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
    d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 V
TOTAL 14
III PERILAKU PENGHUNI
Membuka Jendela
a. Tidak pernah dibuka 0
1 Kamar Tidur
  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2 V
Membuka Jendela Ruang

2 Keluarga a. Tidak pernah dibuka 0


  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari dibuka 2 V
Mebersihkan rumah dan

3 halaman a. Tidak pernah 0


  b. Kadang-kadang 1
    c. Setiap hari 2 V
Membuang tinja bayi

4 dan balita ke jamban a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


  b. Kadang-kadang ke jamban 1
    c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
5 Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0

45
tempat sampah

  b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1


    c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 V
TOTAL 8

Keterangan :

Nilai x Bobot (I+II+III)

15 x 31 = 465

14 x 25 = 350

8 x 44 = 352

TOTAL = 1167

Hasil Penilaian : Rumah Sehat

Kriteria :

3) Rumah Sehat : 1068-1200

4) Rumah Tidak Sehat : <1068

46
Lampiran 4. Soal Pre Test

PRETEST

KENCING MANIS / DIABETES MELITUS

IDENTITAS PESERTA

Nama : Ny. D Umur : 50 tahun

Pendidikan terakhir : S1 No Tlp/ HP :

Alamat : Desa Wira bangun mesuji Lampung

1. Apakah yang dimaksud dengan Diabetes Melitus / Kencing Manis?


a. Kadar gula dalam darah tinggi dari normal (V)
b. Seseorang yang terlalu banyak makan gula
c. Tekanan darah lebih dari normal

2. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui seseorang menderita


Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Memeriksakan tensi darah
b. Tes urin / kencing
c. Tes Gula Darah Puasa, Gula Darah Sewatu, dan Hba1C (V)

3. Berapa kadar Gula Darah Puasa seseorang dengan Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Gula Darah Puasa >126 mg/dL (V)
b. Gula Darah Puasa <126 mg/dL
c. Gula Darah Puasa >100 mg/dL

4. Berapa kadar Gula Darah Sewaktu seseorang dengan Diabetes Melitus /


Kencing Manis?
a. Gula Darah Sewaktu <200 mg/dL

47
b. Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL (V)
c. Gula Darah Sewaktu >100 mg/dL

5. Apa saja gejala khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?


a. Mengantuk, berat badan turun drastis, capek.
b. Sering haus, sering lapar, sering buang air kecil malam hari (V)
c. Gatal-gatal, pusing, capek.

6. Apa saja gejala tidak khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Lemas, gatal-gatal, kesemutan, pandangan kabur (V)
b. Bersin-bersin, mengantuk, diare
c. Pusing berputar, pegal-pegal, sakit pinggang

7. Apa saja penyebab Diabetes Melitus / Kencing Manis?


a. Kecapekan, infeksi virus, infeksi bakteri
b. Keturunan, efek samping obat, makanan
c. Keturunan, pola hidup tidak sehat, kehamilan, kegemukan (V)

8. Apakah penyakit Diabetes Melitus / Kencing Manis dapat disembuhkan?


a. Ya, dengan minum obat rutin setiap hari dapat disembuhkan
b. Tidak, tapi bisa terkontrol cukup minum obat saja.
c. Tidak, tapi dapat dikontrol dengan minum obat rutin dan pola hidup sehat (V)

9. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh Diabetes Melitus / Kencing
Manis ?
a. Penyakit jantung, kebutaan, borok, stroke (V)
b. Kesemutan, pegal-pegal, pusing
c. Sesak, infeksi paru, flu

48
10. Bagaimana cara mengatasi penyakit Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Rutin kontrol gula darah dan minum obat, olahraga, dan pola makan 3J (V)
b. Puasa, tidur, berdoa
c. Makan 1 kali sehari, berhenti minum obat

11. Apa yang dimaksud dengan Pola Makan 3J ?


a. Jadwal makan jika lapar saja, jenis makanan boleh apa saja, jumlah makanan
sampai kenyang
b. Jadwal makan secara teratur, jenis makanan buah dan sayur masing-
masing 3 porsi sehari, jumlah makanan tinggi gula dibatasi (V)
c. Jadwal makan 2 kali sehari saja, jenis makanan banyak gorengan, jumlah
semaunya

12. Bagaimana jadwal makan yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. 3 kali sehari makan berat dengan 2-3 kali selingan (V)
b. 5 kali sehari makan berat
c. Tidak makan sama sekali atau 1 kali makan sekenyang-kenyangnya

13. Makanan apa saja yang mengandung banyak gula?


a. Pisang, pepaya, sayur hijau, wortel
b. Susu, ubi, telur, tempe, tahu
c. Gula pasir, nasi putih, roti, mie, tepung, sirup (V)

14. Bagaimana olahraga yang baik untuk penderita Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Setiap hari selama 2 jam

49
b. 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit (V)
c. 2 kali seminggu selama 30 menit
15. Bagaimana cara minum obat yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. Minum obat rutin sesuai yang dianjurkan oleh dokter (V)
b. Minum obat jika ada keluhan saja
c. Minum obat teratur, kemudian berhenti jika keluhan membaik

Keterangan :
 76 – 100% : Baik
 76 – 56 : Cukup
 < 56 : Kurang

Nilai pretest : 9/15 x 100 = 60 ( Cukup )

Lampiran 5. Soal Post Test

50
POST TEST

KENCING MANIS / DIABETES MELITUS

IDENTITAS PESERTA

Nama : Ny. D Umur : 50 tahun

Pendidikan terakhir : S1 No Tlp/ HP :

Alamat : Wira Bangun Mesuji Lampung

1. Apakah yang dimaksud dengan Diabetes Melitus / Kencing Manis?


a. Kadar gula dalam darah tinggi dari normal (V)
b. Seseorang yang terlalu banyak makan gula
c. Tekanan darah lebih dari normal

2. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui seseorang menderita


Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Memeriksakan tensi darah
b. Tes urin / kencing
c. Tes Gula Darah Puasa, Gula Darah Sewatu, dan Hba1C (V)

3. Berapa kadar Gula Darah Puasa seseorang dengan Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Gula Darah Puasa >126 mg/dL (V)
b. Gula Darah Puasa <126 mg/dL
c. Gula Darah Puasa >100 mg/dL

4. Berapa kadar Gula Darah Sewaktu seseorang dengan Diabetes Melitus /


Kencing Manis?
a. Gula Darah Sewaktu <200 mg/dL
b. Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL (V)
c. Gula Darah Sewaktu >100 mg/dL

51
5. Apa saja gejala khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Mengantuk, berat badan turun drastis, capek.
b. Sering haus, sering lapar, sering buang air kecil malam hari (V)
c. Gatal-gatal, pusing, capek.

6. Apa saja gejala tidak khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Lemas, gatal-gatal, kesemutan, pandangan kabur (V)
b. Bersin-bersin, mengantuk, diare
c. Pusing berputar, pegal-pegal, sakit pinggang

7. Apa saja penyebab Diabetes Melitus / Kencing Manis?


a. Kecapekan, infeksi virus, infeksi bakteri
b. Keturunan, efek samping obat, makanan
c. Keturunan, pola hidup tidak sehat, kehamilan, kegemukan (V)

8. Apakah penyakit Diabetes Melitus / Kencing Manis dapat disembuhkan?


a. Ya, dengan minum obat rutin setiap hari dapat disembuhkan
b. Tidak, tapi bisa terkontrol cukup minum obat saja.
c. Tidak, tapi dapat dikontrol dengan minum obat rutin dan pola hidup
sehat (V)

9. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh Diabetes Melitus / Kencing
Manis ?
a. Penyakit jantung, kebutaan, borok, stroke (V)
b. Kesemutan, pegal-pegal, pusing
c. Sesak, infeksi paru, flu

10. Bagaimana cara mengatasi penyakit Diabetes Melitus / Kencing Manis?

52
a. Rutin kontrol gula darah dan minum obat, olahraga, dan pola makan 3J
(V)
b. Puasa, tidur, berdoa
c. Makan 1 kali sehari, berhenti minum obat

11. Apa yang dimaksud dengan Pola Makan 3J ?


a. Jadwal makan jika lapar saja, jenis makanan boleh apa saja, jumlah makanan
sampai kenyang
b. Jadwal makan secara teratur, jenis makanan buah dan sayur masing-
masing 3 porsi sehari, jumlah makanan tinggi gula dibatasi (V)
c. Jadwal makan 2 kali sehari saja, jenis makanan banyak gorengan, jumlah
semaunya

12. Bagaimana jadwal makan yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. 3 kali sehari makan berat dengan 2-3 kali selingan (V)
b. 5 kali sehari makan berat
c. Tidak makan sama sekali atau 1 kali makan sekenyang-kenyangnya

13. Makanan apa saja yang mengandung banyak gula?


a. Pisang, pepaya, sayur hijau, wortel
b. Susu, ubi, telur, tempe, tahu
c. Gula pasir, nasi putih, roti, mie, tepung, sirup (V)

14. Bagaimana olahraga yang baik untuk penderita Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Setiap hari selama 2 jam
b. 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit (V)
c. 2 kali seminggu selama 30 menit

53
15. Bagaimana cara minum obat yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. Minum obat rutin sesuai yang dianjurkan oleh dokter (V)
b. Minum obat jika ada keluhan saja
c. Minum obat teratur, kemudian berhenti jika keluhan membaik

Keterangan :
 76 – 100% : Baik
 76 – 56 : Cukup
 < 56 : Kurang

Nilai pretest : 13/15 x 100 = 85 ( Baik )

Lampiran 6. Perhitungan Kalori yang Dibutuhkan

54
DATA KLIEN

• TB : 155 cm
• BB aktual : 61 kg
• Jenis kelamin : Perempuan
• Kalori basal : 20/kgBB
• Umur : 55 tahun (55 – 59 tahun  -5%)
• Pekerjaan : ibu rumah tangga (ringan = + 20%)
• Kehamilan / menyusui :-
• Komplikasi : -
• BB ideal : ( TB dalam cm – 100) x 1kg
(155 -100) x 1 kg = 55 kg (+/- 10%)  49,5 – 60,5 kg
• Berat badan : - 20 %

MENGHITUNG KALORI PER HARI

Kebutuhan kalori basal : BBI x kal basal = 55 x 25 = 1375 kalori

Koreksi

- Umur : -10% x 1100 = -110 kalori


- Pekerjaan : +20% x 1100 = 220 kalori
- Kehamilan/ menyusui : -
- Komplikasi : -
- Berat badan : - 20% x 1100 = - 220

TOTAL KEBUTUHAN : 1100 – 110 + 220 - 220 = 990 kalori

55
Lampiran 7. Contoh Menu Makanan

Waktu Nama Makanan Bahan Total


Makan Banyaknya (kal)
URT gr/ml Energi (kal)

Pagi Nasi 1,5 centong rice 75 gr 131,25 kal 296,25


07.00 cooker kal/
Ikan bandeng 1 potong bagian 40 gr 50 kal makan
goreng badan
Bayam 1 mangkuk mentah 100 gr 25 kal

Tahu 1 biji besar ( 6cm x 110 gr 75 kal


6cm x 2,5cm )
Sambal goreng 1 sdm 15 kal

Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal


Selingan 50 kal/
Jeruk 2 buah 110 gr 50 kal
10.00 makan
Siang Nasi 1,5 centong nasi rice 75 gr 131,25 kal 321.25
13.00 cooker kal/
Telur ayam 1 butir 55 gr 75 kal makan
Tempe 1 potong besar 50 gram 75 kal
(3,5cm x 7,5cm )
Bayam 1 mangkuk mentah 100 gr 25 kal
Sambal goreng 1 sdm 15 kal
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal
Selingan Apel merah 1 buah 85 gr 50 kal 50 kal/
15.00 makan
Malam Nasi 1 centong nasi rice 50 gr 87,5 kal 252.5
18.00 cooker kal/
Ayam tanpa kulit 1 potong paha atas 40 gr 50 kal makan
( 7cm x 6,5cm )
Kangkung 1 mangkuk mentah 100 gr 25 kal
Tahu 1 biji besar ( 6cm x 110 gr 75 kal
6cm x 2,5cm )
Sambal goreng 1 sdm 15 kal
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal
TOTAL KALORI 995 kal/
hari

56
Lampiran 8. Food Recall (Evaluasi)

Tanggal Waktu Nama Bahan Total (kal)


Food Makan Makanan Banyaknya
Recall URT gr/ml Energi
(kal)
20 Februari Pagi Nasi 1,5 centong 75 gr 131,25 kal 287.25 kal
2020 07.00 rice cooker kal/makan
Telur 1 butir 55 gr 75 kal
ceplok
Sayur ½ mangkok 120 gr 81 kal
lodeh
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal
Selingan 50 kal/
Jeruk 2 buah 110 gr 50 kal
09.00 makan
Siang Nasi 1,5 centong 75 gr 131.25 kal 302.25 kal/
12.30 Sayur ½ mangkok 120 gr 81 kal makan
lodeh
Tempe 1 potong 50 gram 75 kal
besar (3,5cm
x 7,5cm )
Sambal 1 sdm 15 kal
goreng
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal
Selingan Apel merah 1 buah 85 gr 50 kal 50 kal/
16.00 makan
Malam Nasi 1 centong 50 gr 87,5 kal 277.5 kal/
19.30 rice cooker makan
Ikan asin 2 potong 30 gr 100 kal
kecil
Tahu 1 biji 110 gr 75 kal
goreng
Sambal 1 sdm 15 kal
goreng
Air putih 1 gelas 250 ml 0 kal
TOTAL KALORI 967 kal/
hari

57
58
Lampiran 9. Tabel Makanan Pengganti
1. Karbohidrat

59
2. Lauk Hewani
- Rendah lemak

- Lemak sedang

60
3. Lauk Nabati

4. Sayuran

61
5. Buah buahan

62
Lampiran 10. Media Edukasi

2020

63
64
65
66
67

Anda mungkin juga menyukai