Disusun oleh:
Ahmad Al Furqon
30101407118
Pembimbing :
dr. M Ulil Fuad M,kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
PENG
1
ES
CASE PRESENTATION
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIABETES MELLITUS PADA
Ny. ED BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM
Oleh:
Ahmad Al Furqon
30101407118
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim penilai
pembimbing kepanitraan IKM
Telah Disahkan
Semarang, 25 April 2020
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
Pembimbing Kepanitraan IKM
PRAKATA
2
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Mesuji Lampung”
kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini dapat diselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes selaku Kepala bagian IKM FK Unissula
Semarang.
3. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM selaku pembimbing bagian IKM FK Unissula
Semarang.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus ini dapat bermanfaat
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................7
1.1 Latar belakang masalah......................................................................7
1.3 Tujuan....................................................................................................8
1.4 Manfaat..................................................................................................9
4
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................31
3.1 Analisa penyebab masalah...................................................................31
3.1.1 Perilaku.......................................................................................32
3.1.2 Lingkungan.................................................................................33
3.1.3. Genetik......................................................................................33
3.1.4 Pelayanan Kesehatan..................................................................33
3.2 Analisa Pendekata HL Blum................................................................34
4.2. Saran....................................................................................................40
5
BAB 1
PENDAHULUAN
penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin
(hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara
masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas
yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan
prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir (WHO Global
Report, 2016).
Diabetes mellitus memiliki faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang
dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah ras dan etnik,
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes mellitus, riwayat melahirkan
bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram, dan riwayat lahir dengan berat badan
lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu
perilaku hidup kurang sehat, seperti berat badan berlebih, obesitas abdominal/sentral,
tolerensi glukosa terganggu atau glukosa darah puasa terganggu, dan merokok (Depkes
RI, 2014).
6
Indonesia dengan penderita diabetes sebanyak 8,4 juta orang menempati urutan
keempat sebagai negara berpenduduk diabetes terbanyak baik pada tahun 2000 maupun
2030. Tahun 2030 diperkirakan bahwa prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia
dibandingkan dengan tahun 2013. Tahun 2018 di Semarang, kasus penyakit Diabetes
Tergantung Insulin (4183 kasus) dan Non Insulin sebanyak 47248 kasus (Dinkes Kota
Semarang 2018).
Berdasarkan hasil survei PKMD Akbid Muslimat NU Kudus di Kecamatan bae pada
tahun 2018 menunjukan bahwa jumlah penderita DM mencapai 23% (92 kasus) dari
seluruh penyakit menahun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pravelensi
terjadinya Diabetes Mellitus pada Ny. D di Desa Wira Bangun Mesuji Lampung.
1.3 Tujuan
7
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang
1.4 Manfaat
8
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat
9
BAB II
ANALISA SITUASI
untuk mengamati perilaku dan kondisi lingkungan pasien dilakukan di Desa Wira
Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Kewarganegaraan : WNI
10
No. Anggota Hub. Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Agama
Keluarga Dg Kelamin Terakhir
Pasien
1 Ny. D Pasien Perempuan 50 th S1 Ibu rumah Islam
tangga
Tabel 2.1. Identitas Keluarga yang Tinggal Satu Rumah
a. Keluhan utama : Malam hari sering buang air kecil, 2-3 kali dalam
menimbulkan komplikasi
keluarga di desa peganjaran dengan keluhan setiap malam hari sering buang
air kecil, 2-3 kali dalam satu siklus tidur. Sebelum sakit pasien memiliki
11
baju. Pasien didiagnosa diabetes melitus sejak empat bulan yang lalu, sejak
menjadi 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan siang serta mengurangi minum-
tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol ke RS dan teratur minum obat.
c. Riwayat Keluarga
BPJS.
12
2.3.3 Aspek Faktor Risiko Internal
a. Data Individu
Pasien berusia 50 tahun. Berat badan 61 kg, tinggi badan 155 cm, dan
banyak dari pada lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan dengan sambal.
13
Sayur ½ 40 kal
asem mangkok
Sayur ½ 40 kal
asem mangkok
14
Pasien terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan,
15
c. Data Rumah
b. Lantai keramik
d. Pencahayaan : cukup
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
16
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 V
dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai V
dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan V
II SARANA SANITASI
Sarana Air
Bersih(SGL/SPT/PP/KU/
kesehatan 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
kesehatan 3
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4 V
Jamban (saran
sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai
atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana Pembuangan Air
17
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
PembuanganSampah/Te
Keterangan :
18
I. 15 x 31 = 465
II. 14 x 25 = 350
III. 8 x 44 = 352
TOTAL = 1167
Kriteria :
GENOGRAM
19
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Menunjuk pasien
: Meninggal
: Terkena DM
a. Data lingkungan
b. Ekonomi
20
Pasien tinggal di Wira Bangun RT 04/ RW 01 Mesuji Lampung. Pasien
merupakan ibu rumah tangga. Setiap bulan pasien mendapat uang untuk
cukup.
c. Sosial masyarakat
Derajat fungsional pada pasien adalah Skala 1 : tidak ada kesulitan, dimana
b. Nadi
- Frekuensi : 80 x/menit
21
- Irama : Reguler
d. Suhu : 36,5oC
e. Antropometri :
BB : 61 kg
TB : 155 cm
Lingkar perut : 87 cm
Status Present
a. Kepala : mesocephale
22
j. Thorax
Pulmo
Cor
epigastrium (-)
k. Abdomen
23
Capillary refill : < 2” < 2”
Pemeriksaan penunjang :
1. Aspek Personal
Keluhan utama : Malam hari sering buang air kecil, 2-3 kali dalam satu siklus
tidur.
komplikasi.
24
c. Aktivitas fisik yang kurang.
d. Kurangnya pengetahuan tentang diabetes mellitus, pola makan dan diet yang
mellitus.
e. Overweight.
hari sering buang air kcil, 2-3 kali dalam satu siklus tidur.
pasien usia 50 tahun, kurang memperhatikan diet yang baik, yaitu pola
25
makan yang lebih gemar mengkonsumsi makanan yang manis seperti nasi
dan teh manis. Seringkali menambah porsi nasi saat makan. Pasien kurang
memperhatikan aktivitas fisik, seperti jalan sehat atau senam yang jarang
yaitu nenek, ibu dan bapak pasien. Pasien memiliki pengetahuan yang
2.6.2 Intervensi
1. Promotif
a. Patient Centered
tersebut.
mellitus.
seperti jalan sehat atau senam dengan durasi 30-60 menit dan 3-5
b. Family Focused
26
- Memberikan edukasi kepada keluarga dan teman dekat pasien
c. Community Oriented
di Klinik.
2. Preventive
a. Patient Centered
darah secara rutin, melakukan olahraga teratur seperti jalan sehat dan
b. Family Focused
c. Community oriented
27
- Klinik dokter keluarga melakukan screening atau deteksi dini bagi
3. Kuratif
a. Patient Centered
- Metformin 3x500mg
- Glimepirid 1x2 mg
b. Family Focused
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
b. Family Focused
28
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Perilaku
Pasien menceritakan bahwa sehari – hari pasien makan 3 kali sehari, dengan nasi
lebih banyak daripada lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan dengan sambal. Pasien
seringkali menambah porsi nasi setiap kali makan. Pasien mengaku menyukai makanan
29
dan minuman yang manis-manis, dan seringkali minum teh manis sebelum terdiagnosis
DM. Pasien mengaku jarang melakukan aktivitas fisik seperti jalan sehat dan senam.
Pasien juga rutin kontrol ke puskesmas untuk cek gula darah dan teratur minum obat.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
Akibatnya gula menumpuk di dalam darah dan tidak dilepaskan sebagai energi. Pada
awalnya insulin bekerja mengikat diri di reseptor permukaan sel tertentu, kemudian
terjadi reaksi intraselular yang menyebabkan mobilisasi pembawa GLUT 4 glukosa dan
meningkatkan transport glukosa untuk menembus membrane sel. Namun pada pasien
dengan Diabetes Mellitus tipe 2 terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan
reseptor. Hal ini terjadi karena berkurangnya jumlah tempat reseptor pada membrane sel
system transport glukosa. Pada akhirnya, timbul kegagalan sel Beta dengan ditandai
Diabetes Mellitus yaitu pasien sering mengonsumsi makanan manis atau diet tinggi gula
30
3.1.2 Lingkungan
kondisi-kondisi budaya, sistem nilai, adat, kebiasaan, kepercayaan, sikap, moral, agama,
Pembahasan : Ny. D tinggal bersama suami dan ke dua anaknya, suami dan
anak pasien sibuk sehingga Ny. D sehari-hari sering dirumah sendiri dengan ART.
3.1.3. Genetik
Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan
anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak
atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita
Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus mengenai tanda, gejala, faktor risiko dan
komplikasi sudah dilakukan secara rutin oleh pelayanan kesehatan puskesmas Poli
31
Pelayanan Kesehatan
Tidak terdapat masalah
32
3.3 Plan of Action (POA)
No. Masalah Intervensi Tujuan Metode Indikator Sasaran Pelaksana Biaya
keberhasilan
1. Kurangnya - Penyuluhan Pasien dapat Penyuluhan - Bertambahnya Pasien Dokter Rp 5.
pengetahuan pasien dengan mengetahui pengetahuan Muda FK 000,-
terhadap penyakit, menggunakan tentang pasien tentang UNISSULA
komplikasi dan diet leaflet dan melalui pengertian, pengertian,
yang dianjurkan dan media sosial WA tanda dan gejala, tanda dan gejala,
tidak dianjurkan bagi mengenai: faktor risiko, faktor risiko,
pasien Diabetes pengertian, tanda pencegahan, pencegahan,
Mellitus dan gejala, faktor komplikasi dan komplikasi dan
risiko, pencegahan, diet yang diet yang
komplikasi dan diet dianjurkan bagi dianjurkan
yang dianjurkan pasien DM maupun tidak
bagi pasien DM dianjurkan bagi
pasien DM
dan post test mengetahui soal - Nilai post test Pasien Muda FK Rp 5.
33
setelah dilakukan pemahaman multiple lebih baik UNISSULA 000,-
penyuluhan pasien tentang choice dibandingkan
pengertian, dengan nilai pre
- tanda dan gejala, test dan
faktor risiko, mencapai target
pencegahan, >77 ( kategori
komplikasi dan baik )
diet yang
dianjurkan bagi
pasien DM
2. Kegemaran pasien - Memberikan Pasien Edukasi - Pasien dapat Pasien Dokter Rp
mengonsumsi diet edukasi dan mengetahui melakukan pola Muda FK 50.000
tinggi gula menempelkan tabel jumlah kalori diet yang sesuai UNISSULA
jumlah kalori yang yang dibutuhkan bagi penderita
dibutuhkan pasien dalam sehari, Diabetes
dalam sehari serta jenis makanan Mellitus
contoh jadwal yang dapat
makan di tempat dikonsumsi
yang sering pasien oleh pasien serta
gunakan untuk mengetahui
34
makan ( dapur ) jadwal makan
- Memberikan yang dianjurkan
edukasi dan bagi pasien.
menempelkan
contoh gambar
jenis makanan yang
dianjurkan dan
dilarang bagi
penderita Diabetes
Mellitus
- Membelikan buah
buah an yang aman
untuk penderita
Diabetes Mellitus
sebagai makanan
selingan ( apel dan
jeruk )
3. Kurangnya aktivitas - Memberikan - Pasien Edukasi Pasien dapat Pasien Dokter Rp
fisik edukasi kepada mengetahui melakukan Muda FK 5.000
pasien mengenai jenis, durasi, olahraga secara UNISSULA
35
jenis, durasi, dan dan frekuensi teratur dan
frekuensi olahraga olahraga yang terukur.
yang dianjurkan dianjurkan
untuk pasien. untuk pasien
- Memberikan
video senam DM
yang dapat
dilakukan oleh
pasien di rumah.
4 Kurangnya dukungan - Penyuluhan Keluarga dan Penyuluhan Keluarga dan Keluarga Dokter Rp 5.
keluarga untuk kepada keluarga teman dekat teman dekat dan Muda FK 000,-
mengingatkan dan dan teman dekat pasien dapat pasien ikut serta teman UNISSULA
mengawasi pola pasien dengan mengetahui dalam dekat
makan yang menggunakan tentang mendukung dan pasien
dianjurkan untuk leaflet dan melalui pengertian, mengingatkan
pasien serta aktivitas media sosial WA tanda dan gejala, kepada pasien
fisik seperti jalan mengenai: faktor risiko, mengenai pola
sehat atau senam. pengertian, tanda pencegahan, makan serta
dan gejala, faktor komplikasi dan aktivitas fisik
risiko, pencegahan, diet yang yang dianjurkan
36
komplikasi dan diet dianjurkan serta untuk pasien
yang dianjurkan olahraga yang
bagi pasien DM dianjurkan bagi
serta mengenai pasien DM
jenis, durasi, dan sehingga dapat
frekuensi olahraga memberi
dukungan
seperti
mengingatkan
dan mengawasi
pola diet dan
aktivitas fisik
bagi pasien
Tabel. 3.1. Plan of Action (POA)
37
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari analisa dengan teori HL Blum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
penyakit Diabetes Mellitus pada Ny. D yaitu ibu dan kakak pasien
4.2. Saran
4.2.1 Untuk Pasien dan Keluarga
38
Berolahraga selama 20-30 menit dengan frekuensi 3-5 kali dalam
seminggu.
mellitus.
39
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho. (2010). Hubungan Antara Tingkat Stress Terhadap Kadar Gula Darah
Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo .
Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS .
40
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Kondisi Rumah Pasien
41
Kamar mand Dapur kotor
42
Berdasarkan kuisioner di atas, untuk jawaban ya dinilai 1 (satu),
Utama.
43
Lampiran 3. Checklist Survei Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai V
dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan V
II SARANA SANITASI
Bersih(SGL/SPT/PP/KU/
44
PAH)
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
kesehatan 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
kesehatan 3
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4 V
Jamban (saran
sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai
atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana Pembuangan Air
PembuanganSampah/Te
45
tempat sampah
Keterangan :
15 x 31 = 465
14 x 25 = 350
8 x 44 = 352
TOTAL = 1167
Kriteria :
46
Lampiran 4. Soal Pre Test
PRETEST
IDENTITAS PESERTA
3. Berapa kadar Gula Darah Puasa seseorang dengan Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Gula Darah Puasa >126 mg/dL (V)
b. Gula Darah Puasa <126 mg/dL
c. Gula Darah Puasa >100 mg/dL
47
b. Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL (V)
c. Gula Darah Sewaktu >100 mg/dL
6. Apa saja gejala tidak khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Lemas, gatal-gatal, kesemutan, pandangan kabur (V)
b. Bersin-bersin, mengantuk, diare
c. Pusing berputar, pegal-pegal, sakit pinggang
9. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh Diabetes Melitus / Kencing
Manis ?
a. Penyakit jantung, kebutaan, borok, stroke (V)
b. Kesemutan, pegal-pegal, pusing
c. Sesak, infeksi paru, flu
48
10. Bagaimana cara mengatasi penyakit Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Rutin kontrol gula darah dan minum obat, olahraga, dan pola makan 3J (V)
b. Puasa, tidur, berdoa
c. Makan 1 kali sehari, berhenti minum obat
12. Bagaimana jadwal makan yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. 3 kali sehari makan berat dengan 2-3 kali selingan (V)
b. 5 kali sehari makan berat
c. Tidak makan sama sekali atau 1 kali makan sekenyang-kenyangnya
14. Bagaimana olahraga yang baik untuk penderita Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Setiap hari selama 2 jam
49
b. 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit (V)
c. 2 kali seminggu selama 30 menit
15. Bagaimana cara minum obat yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. Minum obat rutin sesuai yang dianjurkan oleh dokter (V)
b. Minum obat jika ada keluhan saja
c. Minum obat teratur, kemudian berhenti jika keluhan membaik
Keterangan :
76 – 100% : Baik
76 – 56 : Cukup
< 56 : Kurang
50
POST TEST
IDENTITAS PESERTA
3. Berapa kadar Gula Darah Puasa seseorang dengan Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Gula Darah Puasa >126 mg/dL (V)
b. Gula Darah Puasa <126 mg/dL
c. Gula Darah Puasa >100 mg/dL
51
5. Apa saja gejala khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Mengantuk, berat badan turun drastis, capek.
b. Sering haus, sering lapar, sering buang air kecil malam hari (V)
c. Gatal-gatal, pusing, capek.
6. Apa saja gejala tidak khas pada Diabetes Melitus / Kencing Manis?
a. Lemas, gatal-gatal, kesemutan, pandangan kabur (V)
b. Bersin-bersin, mengantuk, diare
c. Pusing berputar, pegal-pegal, sakit pinggang
9. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh Diabetes Melitus / Kencing
Manis ?
a. Penyakit jantung, kebutaan, borok, stroke (V)
b. Kesemutan, pegal-pegal, pusing
c. Sesak, infeksi paru, flu
52
a. Rutin kontrol gula darah dan minum obat, olahraga, dan pola makan 3J
(V)
b. Puasa, tidur, berdoa
c. Makan 1 kali sehari, berhenti minum obat
12. Bagaimana jadwal makan yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. 3 kali sehari makan berat dengan 2-3 kali selingan (V)
b. 5 kali sehari makan berat
c. Tidak makan sama sekali atau 1 kali makan sekenyang-kenyangnya
14. Bagaimana olahraga yang baik untuk penderita Diabetes Melitus / Kencing
Manis?
a. Setiap hari selama 2 jam
b. 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit (V)
c. 2 kali seminggu selama 30 menit
53
15. Bagaimana cara minum obat yang baik bagi penderita Diabetes Melitus /
Kencing Manis?
a. Minum obat rutin sesuai yang dianjurkan oleh dokter (V)
b. Minum obat jika ada keluhan saja
c. Minum obat teratur, kemudian berhenti jika keluhan membaik
Keterangan :
76 – 100% : Baik
76 – 56 : Cukup
< 56 : Kurang
54
DATA KLIEN
• TB : 155 cm
• BB aktual : 61 kg
• Jenis kelamin : Perempuan
• Kalori basal : 20/kgBB
• Umur : 55 tahun (55 – 59 tahun -5%)
• Pekerjaan : ibu rumah tangga (ringan = + 20%)
• Kehamilan / menyusui :-
• Komplikasi : -
• BB ideal : ( TB dalam cm – 100) x 1kg
(155 -100) x 1 kg = 55 kg (+/- 10%) 49,5 – 60,5 kg
• Berat badan : - 20 %
Koreksi
55
Lampiran 7. Contoh Menu Makanan
56
Lampiran 8. Food Recall (Evaluasi)
57
58
Lampiran 9. Tabel Makanan Pengganti
1. Karbohidrat
59
2. Lauk Hewani
- Rendah lemak
- Lemak sedang
60
3. Lauk Nabati
4. Sayuran
61
5. Buah buahan
62
Lampiran 10. Media Edukasi
2020
63
64
65
66
67