Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH ARSITEKTUR 2

ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR


CYNTHIA 315190067 KELAS C

Coba anda sebutkan 3 contoh karya bangunan yang menerapkan gaya arsitektur Neo-
vernakular?! Jelaskan pula kenapa ketiga karya tersebut disebut menerapkan gaya arsitektur
Neo-vernakular, bagaimana dan apa unsur vernakular / tradisi yang terpadu di dalamnya?!

Arsitektur neo vernakular adalah arsitektur yang di mana bentuk bentuk bangunannya
modern tetapi masih memiliki image daerah setempat. Diambil dari vernakular aslinya lalu
dikembangkan dalam bentuk modern, dengan beberapa material maupun designnya
menggunakan tambahan material material modern.

1. Asakusa Tourist Information Center

Asakusa Tourist Information Center karya Kengo Kuma memadukan gaya rumah toko
tradisional Jepang yaitu Machiya yang melekat sebagai ciri khas ibu kota bersejarah Jepang,
Kyoto. Machiya (ruko) dan noka (rumah di peternakan) adalah dua kategori arsitektur
vernakular Jepang yang lebih dikenal dengan minka (rumah rakyat).
Asakusa terkenal sebagai kota dengan atmosfer shitamachi yang kental. Bangunan hasil
interpretasi arsitektur vernakular dari bangunan Machiya ini terbuat dari material kayu
dengan fasad sempit dan berupa massa memanjang ke belakang. Jika machiya pada
umumnya terdiri satu setengah lantai, dua lantai hingga tiga lantai, maka desain Kuma ini
terdiri dari tujuh lantai. Atapnya berbentuk pelana bertumpuk, mengorientasikan diri pada
pagoda kuil sensoji yang yang memiliki atap bertumpuk, berjumlah lima buah. Lantai 1 dan
2 digunakan sebagai area utama pusat informasi dan lounge. Sedangkan lantai 3 digunakan
sebagai kantor administrasi, lantai 4 hingga 6 digunakan sebagai galeri multifungsi maupun
area aktivitas lain. Lantai 7 digunakan sebagai kafe.

2. Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Bandara Internasional Soekarno-Hatta dirancang oleh Paul Andreu dari Prancis.


Berkonstruksi tiang dan balok dari pipa pipa baja yang diekspose. Unit-unit dalam terminal
dihubungkan dengan selasar terbuka yang sangat tropikal, sehingga pengunjungnya
merasakan udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu menggunakan arsitektur Joglo
dalam dimensi yang lebih besar. Namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda
dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain-lain dari elemen konstruksi Jawa. Penggunaan
material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan pada kolom- kolom
di ruang tunggu memberikan kesan yang modern namun natural.

3. Mapungubwe Interpretation Centre (Afrika)


Namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda dari sopo guru dan usuk, dudur,
takir, dan lain-lain dari elemen konstruksi Jawa. Penggunaan material modern namun
memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan pada kolom- kolom di ruang tunggu
memberikan kesan yang modern namun natural.
Kubah-kubah lengkung ini didesain dengan mengadaptasi sistem konstruksi setempat yang
telah berumur 600 tahun dalam upaya untuk menciptakan bangunan yang low-cost serta
ramah lingkungan. Material utama bangunan ini adalah batu paras dan ubin sebagai pelapis
dinding, serta kayu jenis mopane.

Anda mungkin juga menyukai