Anda di halaman 1dari 16

Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

TEKNIK PENGUNGKAPAN DIRI


MELALUI ANGKET SELF-DISCLOSURE

Pendahuluan
Pada dasarnya, penelitian (research) adalah aktifitas pro–
sedural yang berusaha untuk menginvestasi dan mendalami
persoalan tertentu. Penelitian cenderung juga diasumsikan
sebagai kegiatan laboratorium dalam memahami masalah
dan mencari solusi penyelesaiannya. Namun demikian,
semenjak penelitian mengarungi dunia disiplin keilmuan
(academic decipline) yang sangat luas dari sisi objeknya,
penelitian tidak lagi sesederhana yang dipikirkan dan di
nalar oleh akal. Penelitian memiliki prosedur baku, tidak
boleh apologetik (berdasarkan asumsi peneliti). Penelitian
mengharuskan adanya instrumentasi dan pengukuran, baik
itu secara teoritik maupun data lapangan.
Dari sisi teoritik, penelitian terbagi menjadi dua tujuan,
yaitu; pertama, mendeskripsikan dan mengeksplorasi feno–
mena, kedua, menverifikasi fenomena. Dari sisi pendekatan,
sebuah penelitian sangat bergantung pada bidang-bidang
tertentu. Dari sisi konstruksi ilmu pengetahuan, penelitian
ini diharapkan mampu menemukan teori baru. Adapun dari
konstruksi lapangan, penelitian bisa saja menjadi sintesa
teoritik, atau anti-thesa dari suatu grand teori1.
Pada proses perkembangannya, penelitian bukan hanya
menjadi aktifitas akademik biasa. Saat ini, penelitian juga
menjadi bagian disiplin tersendiri yang memiliki siste–
matika, prosedur, metode, pendekatan, dan elemen penting
lainnya, sehingga memaksa dan mewajibkan peneliti
menaatinya. Selain itu, penelitian juga memiliki kecen–
Mukhlishah A.M derungan spesifik. Artinya, pertumbuhan ilmu pengetahuan
yang pesat, memberikan ruang sempit seorang peneliti
Dosen FTK dalam menjalankan penelitiannya. Seorang ilmuwan sosial
UIN Sunan Ampel Surabaya hanya berhak meneliti perkembangan ilmu tersebut. Psiko–

1
Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 09

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 105
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

log berfokus untuk pengembangan ilmu dengan kenyamanan kebiasaan dan per–
psikologi. Begitu juga pada disiplin ilmu sepsi subjektif seseorang.
lainnya. Dari pemaknaan sederhana di atas,
Spesifikasi ilmu dan metode pene– dalam pandangan penulis, arah tulisan
litian yang digunakan inilah yang akan ini akan berfokus pada apa yang dimak–
menjadi pembahasan tulisan ini. Makalah sud dengan pengungkapan diri? Bagai–
ini berjudul “Teknik Pengungkapan Diri mana cara orang mengungkapkan diri?
Angket Self-Disclosure”. Judul ini me– Selain itu, karena dalam konsepsi disiplin
ngandung dua terma yang penting untuk ilmu metode penelitian pendidikan, maka
didefinisikan; yakni Tekhnik Pengungka– juga akan dibahas bagaimana cara
pan Diri dan Angket Self-Disclosure”. peneliti bisa memahami perilaku orang
Angket adalah salah satu teknik pengum– yang mengungkapkan dirinya? Bagai–
pulan data penelitian. Angket berisikan manakah susunan pertanyaan (quisioner
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan atau angket) bisa berfungsi dan berperan
dengan masalah yang diangkat dalam untuk memahami perilaku seseorang?.
penelitian. Suharsimi Arikunto menye– Setidaknya inilah yang akan penulis
butkan bahwa ada prosedur yang perlu bahas dalam tulisan ini berdasarkan pada
dipertimbangkan dalam penyusunan pemahaman penulis dan teori-teori lain–
Angket; pertama, merumuskan tujuan nya, yang mungkin tidak penulis pahami
yang ingin dicapai dengan Angket. Kedua, secara utuh, karena sedikit sekali buku
mengidentifikasi variabel yang akan acuan yang penulis dapatkan untuk
dijadikan sasaran. Ketiga, menjabarkan proses penulisan ini.
varibel menjadi lebih spesifik. Keempat,
menentukan jenis data yang akan dikum– Landasan Teoritik
pulkan, dan menentukan alat untuk 1. Arti Pengungkapan diri (Self-
menganalisanya2. Disclosure)
Adapun terma “Pengungkapan Diri” Dalam memaknai terminologi ini,
ini sangat erat kaitannya dengan ilmu penulis lebih bersepakat pada ungkapan
psikologi. Pengungkapan diri, secara se– Kathryn Greene et.all yang menyebutkan
derhana, bisa dimaknai sebagai proses bahwa dari beberapa literatur penelitian
seseorang mengakui, menyadari, dan tentang pengungkapan diri, sebagian be–
menceritakan tindakan, perilaku atau sar menanggalkan pendefinisian tentang
sikap yang dilakukannya. Selain itu, da– pengungkapan diri (self-disclosure). Temi–
lam pemahaman penulis, terma ini juga nologi ini seringkali hadir pasca proses
berkaitan dengan Subjek dan Objek diri. penelitian. Karenanya, Kathryn Greene et.
Subjek berarti orang yang bercerita, ber– all mendeskripsikan konsep terminologis
keluh kesah, dan menginterpretasikan kata ini satu-persatu. Dia menyebut; “self-
perilakunya. Objek bermakna sarana atau disclosure usually studied in term verbal
tempat seseorang mengungkapkan dan massage that contain statements such as “I
menceritakan apa yang ada di dalam pe– Feel” and “I Think”....disclosure is process
mikirannya. Seorang subjek bisa bercerita that grants access to private and to secret”3.
pada orang lain atau benda mati. Sesuai
3
Kathryn Greene, Valerian J. Derlega, Alicia Mathews “Self-
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Disclosure in personal Relationship”, dalam The Cambrid–
Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 225 ge Handbook of Personal Relationship (pdf version) 411.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
106 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

Dari kutipan ini dapat diambil sebuah gasan dan persoalan yang dihadapinya6.
kesimpulan bahwa istilah pengungkapan Oleh sebab itulah, konsep pengungkapan
diri ini berkaitan dengan dua kosa kota; diri (self-disclosure) ini terus dipilah-pilah
diri (self) dan proses pengungkapannya dan dikomposisikan seseorang dengan
(disclosure). kepribadian seseorang.
Diri (self), menurut Alex Sobur ada– Terlepas dari persoalan konsep diri
lah semua ciri, jenis kelamin, pengala– yang umum dan kecenderungan proses
man, sifat-sifat, latar belakang budaya, yang akan dipilih oleh seseorang dalam
pendidikan, dan lain sebagainya, yang mengungkapkan dirinya, makna termi–
ada dan melekat pada seseorang. Lebih nologis self-disclosure yang penulis dapat–
jauh, diri adalah dimensi luas dari kons– kan adalah : “Self-Disclosure is difined as
truksi objektivitas lingkungan dan quantity and quality of personal information
budaya, serta subjektivitas yang terkan– that an individual provides to another”.
dung dan terekam dalam pengamatan Definisi lainnya adalah Self-Disclosure is a
dan pengertian seseorang.4 communication behaviour which has potential
Konsep diri (self), dalam kajian psi– either to greatly enhance an interpersonal
kologi, memiliki banyak sekali dimensi, reletionship or to severly distrub that rela–
ada dimensi subjek seseorang dan ada tionship, depending on the nature of that
dimensi objektif seseorang. Dimensi sub– disclosed”.... Self-disclosure is an important
jektif dipengaruhi oleh faktor-faktor in– tool that used to get know new people, and
ternal seseorang, mulai dari kematangan can be used by freshmen to build freinship in
intelektualitas, internalisasi dan objekti– new environment7. Dari tiga definisi ini
vasi pengalaman, serta pemaknaan diri penulis dapat menyimpulkan bahwa per–
terhadap tindakan yang dilakukannya. tama, pengungkapan diri berkaitan de–
Sedangkan dimensi objektif, erat kaitan– ngan informasi akan diri seseorang yang
nya dengan kehidupan sosial, lingku– diceritakan kepada orang lain. Kedua, self-
ngan, kelompok, budaya dan hal-hal disclosure erat kaitannya dengan komu–
lainnya5. Tidak jauh berbeda dengan kon– nikasi dua orang (interpersonal-commu–
sep diri, cara pandang orang mengung– nication) yang akan atau sedang memba–
kapkan atau menceritakan dirinya pun ngun sebuah hubungan (relationship)8.
berbeda-beda, ada yang terbuka tanpa
6
batas, ada yang memilih mendiamkan Larry D. Rosen, “The Impact of emotionality and self-
disclosure on line dating versus traditional dating” (pdf
keluh kesahnya sebagai bagian intern version diakses melalui website www.elsevier.com/
personalitasnya, ada pula yang mencari locate/comphumbeh pada 03 Maret 2014) 04
7
sarana lain dalam mengungkapkan ga– Definisi ini penulis kutip dari Dimas Pamuncak “Pengaruh
Kepribadian terhadap Self-Disclosure Pengguna Facebook”.
(Skripsi Jurusan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Tahun
2011 tidak dipublikasikan.) 21
8
4 Dalam pandangan ilmu komunikasi, setiap hubungan akan
Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung; Pustaka Setia,
kuat dan kekal apabila dilandasi pada beberapa tema;
2003), 500
5
commitment, involvement, “the act of sharing in the acti–
Penjelasan lengkap berkaitan tentang konsepsi kebudayaan vities of a group”, work, unique atau spesial. fragile.
kemasyarakatan dan kebudayaan subjektif yang dapat consideration atau respect, manipulation. (lihat ; William
mempengaruhi persepsi seseorang dapat dilihat melalui Foster Owen, “Interpretation Themes In Relation Com–
hantaran tulisan Herman Nirwana “Perbedaan Tingkat munication” dalam Quartley Journal of Speech (tt; National
Aspirasi dan Persepsi tentang belajar Matematika Antara Association Communition, 1984)277-279. Berkaitan
Siswa Berlatar Budaya Minangkabau dan Batak” dalam dengan cara para ahli komunikasi mendefinisikan hubu–
Made Pidarta, Analisis Data Penelitian-Peneliitian Kualitatif ngan antar personal juga memiliki beberapa tradisi kajian;
dan Artikel (Surabaya; Unesa Press, 2012), 180 Tradisi Sibernetika adalah sebuah tradisi keilmuan yang

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 107
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

Definisi Ketiga lebih cenderung ada integrasi perilaku sosial yang normal,
penekanan pada aspek self-disclosure tingkat keintiman hubungan antar orang,
dianggap sebagai cara untuk mengetahui penerimaan dan penolakan terhadap
kepribadian orang lain. keintiman hubungan seseorang, dan stig–
Sebagaimana pula dikutip oleh Ruth matisasi hubungan seseorang10. Dari
Permatasari Novianna, Self disclosure empat poin yang ditawarkan G. H. Herek
diartikan sebagai pemberian informasi ini, dalam perspektif penulis cukup ber–
tentang diri sendiri kepada orang lain. alasan. Pasalnya, seseorang yang ingin
Informasi yang diberikan dapat menca– mengungkapkan atau menceritakan diri–
kup berbagai hal seperti pengalaman nya pasti memiliki tujuan. Dia juga akan
hidup, perasaan, emosi, pendapat, cita- mencari orang lain yang dianggapnya
cita dan sebagainya. Self disclosure juga bisa menjaga, memberikan solusi, dan
merupakan metode yang paling dapat menerima apa yang diceritakannya. Con–
dikontrol dalam menjelaskan diri sendiri toh sederhananya dalam hubungan
kepada orang lain. Individu dapat mem– keluarga, seorang anak perempuan lebih
presentasikan dirinya sebagai orang bijak terbuka terhadap orang tua laki-laki ka–
atau orang bodoh tergantung dari rena lebih objektif dalam menilai dan
caranya mengungkapkan perasaan, ting– memberikan solusi. Atau kecenderungan
kah laku, dan kebiasaannya9. anak laki-laki yang suka bercerita pada
Gregory M. Herek menyimpulkan ibunya karena ibu lebih memiliki sifat
dari semua definisi tentang pengung– pengayom dibanding ayahnya.
kapan diri terdapat empat point penting; Pearson mengemukakan komponen
self disclosure, yaitu: 1) jumlah informasi
berusaha menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, yang diungkapkan, 2) sifat dasar yang
dan perilaku dapat bekerja. Pada tradisi ini bisa ditentukan
positif atau negatif, 3) dalamnya suatu
variable-variable yang memperngaruhi, mengontrol dan
membentuk seluruh komponen sistem. Tradisi Soisio– pengungkapan diri, 4) waktu pengung–
psikologis berarti melihat manusia sebagai individu yang kapan diri, 5) lawan bicara. Sedangkan
utuh, mandiri, dan memiliki karakter sendiri dalam
bertindak. Tradisi Sosiokultural, mungkin hal ini memiliki Derlega mengatakan ada beberapa faktor
kemiripan dengan tradisi konstruksi-sosial, yang berang– yang mempengaruhi self disclosure, yaitu:
gapan bahwa lingkungan, sauna, dan kondisi dimana 1) definisi tentang hubungan (relational
manusia berpijak bukanlah realitas statis, melainkan
dibentuk dari interaksi-sosial. Tradisi Fenomenologis, tradisi definition), 2) rasa suka (liking), 3) norma
ini difokuskan pada kajian intensif terhadap kesadaran dan berbalasan (norms of reciprocity), 4)
pengalaman seseorang dalam beninteraksi. (Lihat :
Stephen Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi,
kepribadian (personality), 5) jenis Kelamin
terj. M. Yusuf Hamdan, (Jakarta : Salemba Humanika, (gender). Ada beberapa isi dari self dis–
2012), 57-65). Berasal dari tradisi ini, kemudian closure yaitu: a) Descriptive self disclosure;
menghasilkan beberapa aktifitas atau perilaku tindakan
seseorang dalam menjalin sebuah hubungan. Morrisan Pengungkapan secara deskriptif ini ter–
mengkategorikan teori-teori kajian ini sebagai berikut: Pola diri dari informasi dan kenyataan tentang
Interaksi Hubungan, Skema Hubungan Keluarga, Teori
diri sendiri berupa penggambaran
Panetrasi sosial, Mengelola Perbedaan, Dialog. Kajian-
kajian tentang hubungan ini cenderung menekankan pada tentang karakteristik pribadi individu
aspek keintiman, faktor yang mempengaruhi dari luar, dan baik secara personal maupun umum,
keintiman sebuah hubunagn.(Lihat Morissan Teori
Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta; Kharisma misalnya: “saya mempunyai kebiasaan mi–
Putera Utama, 2013) 281.
9 10
Ruth Permatasari Noviana, “Pengungkapan Diri Pada Gregory H. Merek, Why Tell If You Are Not Asked? Self-
Remaja yang Orang Tuanya Bercerai” dalam jurnal Disclosure, Intergroup Contact, and heterosexual Attitudes
Psikologi Universitas Gunadarma (Depok, Universitas Towards Lesbian and Gay Men. (Chicago : University of
Guna Dharma Press, tt), 2 Chicago Press,) 2

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
108 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

num teh setiap pagi”; b) Evaluate self dis– 2. Dimensi-Dimensi dalam Pengung–
closure Pengungkapan diri yang bersifat kapan diri
evaluasi ini berisi ekspresi akan perasaan Pada pembahasan ini penulis akan
yang bersifat personal atau pribadi, mengulas tentang dimensi-dimensi pe–
penilaian dan pendapat, misalnya : “saya ngungkapan diri, teori yang seringkali
suka kamu menggunakan itu…”.11 digunakan untuk mendeskripsikan ka–
DeVito, sebagaimana dikutip Alex rakteristik pengungkapan diri (self-dis–
Sobur, memperkaya pendefinisian pe– closure), beberapa hal yang dapat mempe–
ngungkapan diri ini. Setidaknya ada lima ngaruhi keterbukaan seseorang dalam
definisi pengungkapan diri: menceritakan dirinya, karakteristik atau
a. Pengungkapan diri adalah jenis ko– variable diri, dan model seseorang men–
munikasi saat kita mengungkapkan deskripsikan apa yang dialaminya. Ada–
informasi tentang diri kita sendiri pun dimensi-dimensi self-disclosure dibe–
yang biasanya kita sembunyikan. dakan menjadi lima bagian:
b. Pengungkapan diri adalah jenis ko– a. Ukuran self disclosure bisa didapat dari
munikasi. Baik itu berasal dari selip frekuensi dan durasi pesan-pesan
lidah yang tidak disengaja, perilaku yang bersifat self disclosure atau wak–
non-verbal, serta pengakuan terbuka. tu-waktu yang diperlukan untuk
c. Pengungkapan diri adalah informasi melakukannya.
yang sebelumnya tidak pernah dike– b. Valensi self disclosure untuk mengukur
tahui oleh si penerima. positif dan negatif, aspek positif se–
perti ungkapan diri dengan baik dari
d. Pengungkapan diri adalah informasi
seseorang dan menyenangkan se–
yang biasa atau secara aktif disem–
dangkan aspek negatif seperti ungka–
bunyikan.
pan diri tidak baik dan tidak me–
e. Pengungkapan diri sedikitnya meli–
nyenangkan, tentunya akan terdapat
batkan satu orang12.
perbedaan dampak baik dari pe–
ngungkap maupun pendengar.
Setidaknya inilah definisi pengung– c. Kecermatan dan kejujuran dalam
kapan diri dan beberapa bentuk peneka– disclosure dibatasi sejauh mana se–
nannya. Bagi penulis, definisi pengung– seorang mengenal diri sendiri. Oleh
kapan diri bisa dilihat dari dua sudut karenanya self disclosure akan tiap
pandangan; pertama secara psikologi ke– individu akan berbeda tergantung
pribadian diri seseorang an sich, kedua tingkat kejujurannya, seperti jujur
pola komunikasi seseorang dengan orang secara total, berlebih-lebihan atau
lain dan kondisi sosial yang ada. Selain bahkan bohong.
itu, pengungkapan diri juga bisa dijadi– d. Seseorang akan menyingkap maksud
kan alat untuk mengetahui kepribadian dan tujuan sehingga dengan sadar dia
orang lain, dengan cara, memberikan dapat mengontrol self disclosure.
pertanyaan-pertanyaan kepribadian. e. Keintiman diri seseorang dapat di–
singkap dalam dalam hidupnya atau
dianggap sebagai feriferal atau im–
11
Pearson Interpersonal communication. (Ohio : Scott
Foresman and Company, 1983), 45
12
Alex Sobur, Psikologi Umum...501-502

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 109
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

presonal atau hal-hal yang terletak daknya berikut gambaran tingkatan pe–
antara keduanya13. ngungkapan diri seseorang :
a. Basa-basi adalah taraf paling bawah
Berkaitan dengan teori-teori pe– dalam pengungkapan diri, namun
ngungkapan diri, Johari Window meru– begitu terdapat keterbukaan antara
pakan teori yang sering digunakan untuk individu, basa-basi merupakan ko–
mendeskripsikan posisi kepribadian se– munikasi untuk sekedar kesopanan
seorang, seperti tabel berikut ini: untuk mengawali ungkapan.
Tabel 1.1 b. Membicarakan orang lain adalah pe–
Johari Window dalam Pengungkapan Diri ngungkapan diluar diri orang lain,
Saya Tahu Saya Tidak
sekalipun pembicaraan ini mendalam,
Tahu Tahu namun tidak ada pengungkapan diri
Orang Terbuka Buta Tidak dalam pembicaraan tersebut.
lain tahu c. Menyatakan gagasan atau pendapat
Orang Tersembunyi Tidak adalah awal dari menjalin sebuah
lain Dikenal hubungan erat, sebab individu mulai
mengungkapkan diri pada orang lain.
a. Kuadrant satu/open area. Mengandung d. Perasaan yang berbeda selalu ada da–
informasi, perilaku, sikap perasaan, lam tiap individu sekalipun gagasan
keinginan, motivasi, gagasan dan se– dan pendapatnya sama. Hubungan
bagainya yang dapat diketahui diri tiap individu yang sungguh-sungguh
dan orang lain. harus dilandasi dengan dengan keju–
b. Kuadrant dua/blind area. Perilaku, pe– juran, keterbukaan dan disertai pera–
rasaan dan motivasi yang hanya dike– saan-perasaan mendalam.
tahui oleh orang lain dan tidak e. Hubungan puncak adalah ketika pe–
diketahui oleh diri sendiri. ngungkapan dilakukan secara men–
c. Kudrant tiga/hidden area Kondisi peri– dalam, tiap individu yang saling
laku, perasaan dan motivasi yang ha– berhubungan antar pribadi saling
nya diketahui oleh diri sendiri bukan menghayati perasaan yang dialami
orang lain. satu sama lain, oleh karenannya
d. Kuadrant empat/unknown area Peri– segala persahabatan yang mendalam
laku, perasaan dan motivasi yang ti– dan sejati harus berdasarkan pada
dak bisa diketahui oleh diri sendiri pengungkapan diri dan kejujuran
dan orang lain.14 secara total15.

Pada taraf ini kita juga bisa menggali Pada umumnya seseorang mengung–
tingkatan yang berbeda dalam pengung– kapkan dirinya pada orang didasari oleh
kapan diri dalam berkomunikasi. Seti– beberapa alasan. Lima alasan seseorang
mengungkapkan dirinya pada orang lain
adalah karena; Ekspresi diri, sikap ini
13
Gainau, Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam pers–
pektif budaya dan implikasinya bagi konseling.
http://www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/artik 15
Alifah Nabilah Masturah Pengungkapan Diri Remaja Jawa
el/view/17061 (diakses pada 03 maret 2014). dan Madura dalam Jurnal online Psikologi Vol 01 No. 01
14
Dimas Pamuncak “Pengaruh Kepribadian terhadap Self- 2013. Dapat diakses melalui htttp//ejournal umm.ac.id.
Disclosure Pengguna Facebook”. 23 (diunduh pada 03 Maret 2014), 58

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
110 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

dihasilkan hanya untuk memuaskan dan trim, individu mungkin dengan sengaja
melampiaskan kegelisahan yang ada di berbohong untuk mengeksploitasi orang
dalam dirinya. Klarisfikasi Diri (Self- lain. Relationship Development Banyak pe–
Clarification), Dalam proses berbagi pera– nelitian yang menemukan bahwa kita
saan atau pengalaman dengan orang lain, lebih disclosure kepada orang dekat
individu mungkin mendapat self-awa– dengan kita, seperti: suami/istri, keluarga,
reness dan pemahaman yang lebih baik. sahabat dekat. Penelitian lain mengklaim
Bicara kepada teman mengenai masalah bahwa kita lebih disclosure pada orang
dapat membantu individu untuk meng– yang kita sukai daripada orang yang
klarifikasi pikirannya tentang situasi tidak kita sukai. Kita lebih sering untuk
yang ada. Social Validation Dengan me– terbuka kepada orang yang sepertinya
lihat bagaimana reaksi pendengar pada menerima, memahami, bersahabat, dan
pengungkapan diri yang dilakukan, in– mendukung kita.
dividu mendapat informasi tentang Tidak hanya itu, dimensi lain yang
kebenaran dan ketepatan pandangannya. ada dalam cakupan bahasan pengung–
Social Control Individu mungkin me– kapan diri adalah berkaitan dengan fak–
ngungkapkan atau menyembunyikan in– tor-faktor yang dapat mempengaruhi pe–
formasi tentang dirinya, sama seperti arti rilaku seseorang berusahan untuk me–
dari kontrol sosial. Individu mungkin ngungkapkan dirinya. Secara umum ba–
menekan topik, kepercayaan atau ide gan berikut ini dapat menjelaskan hal apa
yang akan membentuk pesan yang baik saja yang mempengaruhi karakteristik
pada pendengar. Dalam kasus yang eks– seseorang:
BACKROUND FACTOR:
- CULTURE
- SOCIAL NETWORK
- PERSONALITY AND INDIVIDUAL DIFFERENCES

WEIGHING, OTHER AND RELATIONSHIP-LINKED RESONS FOR AND


AGAINST SELF-DISCLOSURE

ASSESSMENT OF CURRENT SITUATION:


- AVAILABILITY OF PROSPECTIVE DISCLOSURE TARGET
- PRIVATE VENUE TO DISCLOSE
- FLOW OF CONVERSATION
- SELF-EFFICACY FOR DISCLOSURE
- RELATIONSHIP QUALITY
- ANTICIPATED RESPONSE TO DISCLOSURE

DO I DISCLOSE? NO

YES IMMEDIATE REACTION


BY NONDISCLOUSER

MASSAGE CHOICE:
- WHO OUTCOMES FOR
- HOW NONDISCLOUSER, TARGET, AND
- WHERE RELATIONSHIP(S)
- WHAT
- WHEN

IMMEDIATE REACTION BY DISCLOSER AND Gambar 1.1


DISCLOSURE TARGET: Deskripsi Faktor
- BEHAVIORAL
dan Alur Pengungkapan Diri
- EMOTIONAL
- COGNITIVE

OUTCOMES FOR DISCLOSER, DISCLOSURE TARGET THEIR RELATIONSHIP(S)

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 111
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

Faktor dan alur pengungkapan diri No. Factor Definition


tersebut memang sangat generalis untuk 7. Taste Likes and dislikes of a
dipahami. Secara lebih terperinci Sherwin person opened to
another people. Views,
menjelaskan beberapa faktor dan makna feeling, appreciation of a
proses self-disclosure sebagai berikut: person, place ot thing.

No. Factor Definition 8. Thoughts Information in mind that


you are willing to share
1. Emotional State One’s revelation of with other people.
emotion or feeling to Perception regarding a
another people. Feelings, thing, or situation which is
attitudes or toward a shared whith others.
situation being revealed to
another. 9. Work/study/accom Person’s present duty in
plishment which is expected to him.
2. Interpersonal Indicates movement A person’s responsibility
Relationship towards greater intimacy being expected by others
in interpersonal and to be fulfilled in a
relationship. Range of particular time.
relationship or bonding
formed within the outside
the family.
Metode yang lebih sederhana lagi
3. Personal Matters Private truth about
oneself, favorable or
untuk mengkonsepsikan dan memahami
unfavorable, toward pengungkapan sikap diri manusia adalah,
something or someone sesuai dengan yang disebutkan oleh Sai–
and is exhibited in one’s
belief, feeling or intented fudin Azwar: pertama, dengan cara obser–
behavoir. Being honest vasi perilaku. Pengamatan perilaku ini
and seeking others to
biasanya digunakan untuk melihat sikap
know you better by
disclosing. seseorang yang dipraktekkannya secara
4. Problems Depressing event or berulang-ulang. Dalam kondisi yang de–
situation that can be mikian, maka kita bisa berkesimpulan
lightened throungh
disclosing. Conflict, bahwa ia sadar dan reasonable dalam
disagreement experienced bertindak. Kedua, pertanyaan langsung
by an individual. (direct-question). Pertanyaan langsung ini
5. Religion Ability of an individual to dimaksudkan untuk memenuhi asumsi
share his experience,
thounghts and emotions bahwa ‘untuk mengenal seseorang, maka
toward his feeling of God. cara yang paling ampuh adalah dengan
Concept, perception and
cara menanyakannya secara langsung
view of religion by an
individual being able to pada orang tersebut”. Ketiga, pengungka–
share or tackle in the face pan langsung. Direct-Assesment ini bisa
of others.
saja dilakukan oleh subjek itu sendiri,
6. Sex As a way of being in the
world of men and women atau dengan cara memberikan perta–
whose moments of life is nyaan/pernyataan yang menggunakan
spent tomexperience aitem tunggal ataupun ganda. Misalnya,
being with the entire
world in a distincly male bahasa setuju atau tidak setuju. Keempat,
or female way. adalah skala sikap. Metode ini berupa
Willingness of a person to
discuss his sexual
kumpulan pernyataan-pernyataan me–
experiences, needs views. ngenai satu objek sikap. Dari respon
subjek pada setiap pernyataan tersebut
kemudian disimpulkan mengenai arah

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
112 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

pada intensitas seseorang. Kelima, pengu– pertanyaan tersebut adalah merupa–


kuran terselubung. Metode ini sebenar– kan bentuk pengukuran atau bukan?
nya memiliki kemiripan dengan observasi Kalau akan digunakan sebagai pe–
perilaku, namun objek sikap yang diama– ngukuran, maka hal yang perlu di–
ti bukan pada aspek disadari atau kese– perhatikan dalam pembuatan perta–
ngajaan seseorang, melaink reaksi-reaksi nyaan tersebut adalah indikator pada
fisiologis yang terjadi lebih di luar ken– variabel yang akan diteliti.
dali orang yang bersangkutan.16 b. Bahasa yang digunakan. Pemilihan
kosa-kata bahasa juga menjadi pen–
3. Arti Angket dan Skala Psikologi ting bagi seorang responden yang
Self-Disclosure menjadi subjek/objek penelitian. Pa–
salnya, pemilihan bahasa yang salah,
Sebagaimana yang disebutkan pada
bisa berimbas pada jawaban yang
pembahasan sebelumnya, bahwa salah
melenceng dari tujuan dan hasil yang
satu cara mengetahui sikap atau perilaku
diinginkan. Pertimbangan kebahasaan
seseorang adalah dengan menggunakan
ini bisa berdasarkan pada pendidikan
Angket atau Skala Psikologi. Kata angket,
responden, keadaan sosial budaya,
dalam konteks penelitian umum, adalah
dan “frame of reference” responden.
salah satu teknik pengumpulan data me–
c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan. Ada
lalui pertanyaan-pertanyaan yang ter–
dua tipe pertanyaan dalam angket;
struktur berdasarkan pada indikator
terbuka dan tertutup. Pertanyaan ter–
variable tertentu. Angket (Kuisioner),
buka adalah pertanyaan yang meng–
menurut Sugiono;
harapkan jawaban dari responden
“merupakan teknik pengumpulan data yang
dalam bentuk uraian tentang suatu
dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada hal. Misalnya, bagaimanakah tanggapan
responden untuk dijawabnya. Kuesiner me– anda tentang perilaku politisi Islam di
rupakan tekhnik pengumpulan data yang efe– Indonesia? Kondisi sebaliknya, perta–
sien bila peneliti tahu pasti variabel yang nyaan tertutup adalah pertanyaan
akan diukur dan tahu apa yang bisa diha– yang mengharapkan jawaban singkat
rapkan dari responden. Selain itu, kuesiner atau responden diminta untuk me–
juga cocok digunakan bila jumlah responden milih salah satu alternatif jawaban
cukup besar dan tersebar di wilayah yang
dari setiap pertanyaan yang tersedia.
luas. Kuesioner dapat berupa perta–
Dalam setiap pertnyaan angket yang
nyaan/pernyataan tertutup atau terbuka
mengharapkan jawaban terbentuk
dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui internet”.17 data nominal, interval, ratio, dan ordinal.
Kelebihan tipe ini, responden mampu
menjawab dengan cepat pertanyaan
Ada beberapa prinsip dalam
yang diajukan oleh peneliti.
menyusun pertanyaan Angket
d. Pertanyaan tidak mendua. Artinya,
a. Isi dan tujuan pertanyaan. Yang pertanyaan angket diharapkan untuk
dimaksud di sini adalah apakah isi tidak menanyakan dua konteks seka–
ligus. Misalnya, bagaimanakah panda–
16
Saifudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya ngan bapak tentang kualitas dan kecepa–
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2013) 90-101
17
tan pelayanan KTP? Sebaiknya, perta–
Sugiono Metode Penelitian Pendidikan (Bandung;
Alphabeta, 2013), 199

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 113
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

nyaan ini dipisah menjadi satu-per– atau dari item yang mudah menuju ke
satu pertanyaan. item yang rumit, atau bisa saja diacak.
e. Tidak menanyakan sesuatu yang Hal yang perlu diperhatikan adalah
sudah dilupakan. Misalnya, bagaima– psikologi responden, antara semangat
nakah pandangan Bapak tentang pe– dan kejenuhan, untuk menjawab per–
nguasa Indonesia 30 tahun yang lalu? tanyaan yang diajukan.
Pertanyaan model demikian akan i. Prinsip Pengukuran. Angket yang di–
memaksa seorang responden untuk berikan kepada responden adalah
merekonstruksi pengalamannya di merupakan instrumen penelitian,
masa lampau, dan bisa saja, seorang yang digunakan untuk mengukur
responden tidak mampu menjawab– variabel yang diteliti. Oleh karenanya,
nya. Kalaupun bisa dijawab, membu– instrumen angket tersebut harus
tuhkan waktu yang cukup lama dapat digunakan untuk mendapatkan
untuk menjawab pertanyaan tersebut. data yang valid dan reliabel tentang
Oleh sebab itulah, suatu aitem/item variabel yang diukur. Untuk menda–
dalam angket diharapkan tidak patkannya, sebelum disebarkan atau
mengarah pada pengalaman-penga– diberikan kepada responden, seorang
laman yang sudah dilupakan oleh peneliti wajib menganalisa validitas
seorang respoden. dan reabilitas pertanyaan tersebut.
f. Pertanyaan tidak menggiring res– j. Penampilan fisik Angket. Penampilan
ponden. Artinya, seorang peneliti per– angket, mungkin bagian terkecil yang
lu memperhatikan kecenderungan dapat mempengaruhi psikologi res–
jawaban yang akan diberikan oleh ponden. Angket yang dicetak meng–
responden. Contoh dari pertanyaan gunakan kertas buram, akan kurang
menggiring adalah seperti; Bagaima– diperhatikan oleh responden. Kondisi
nakah jika seandainya pelayananan ma– akan berbeda jika angket ditampilkan
syarakat ditingkatkan? Pertanyaan ini dengan kertas yang bagus dan
akan mengarahkan responden untuk berwarna18.
selalu menyetujui pertanyaan ini.
Pasalnya, secara common sense, semua Dalam konteks penelitian, secara
orang ingin mendapatkan pelayanan umum, Angket bisa digunakan untuk se–
yang baik dan berkualitas. luruh proses penelitian, baik itu sains
g. Panjang Pertanyaan. Pertanyaan da– ataupun humaniora. Angket adalah pili–
lam angket diharapkan tidak terlalu han lain dari beberapa tekhnik pengum–
panjang sehingga membuat respon– pulan data –seperti observasi dan wa–
den jenuh dalam mengisi atau men– wancara– yang ada dalam melakukan
jawab. Kalaupun, membutuhkan pen– suatu penelitian. Namun demikian, pe–
jelasan yang sangat panjang, peneliti ngembangan penelitian yang disbanding–
dapat mensiasatinya dengan memi– kan dengan suatu disiplin ilmu tertentu
lah-milah indikator-indikatornya pa– menambah prinsip-prinsip umum dalam
da pertanyaan lanjutan, yang lebih proses membuat dan menyusun angket.
pendek dan menjenuhkan.
Seperti yang disebutkan oleh Saifu–
h. Sistematisasi Pertanyaan. Urutan
din Azwar dalam konteks penelitian psi–
pertanyaan dalam angket bisa dimulai
dari yang umum ke hal yang spesifik, 18
Ibid, 200-203

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
114 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

kologi. Dia mengatakan bahwa ada dua sebagainya, bisanya diungkap oleh
terminologi yang seringkali digunakan Angket. Tapi, concern yang bisa di–
untuk melakukan penelitian pengung– ungkap melalui skala psikologi
kapan diri; yakni Angket dan Skala19. adalah Strategi menghadapi masalah,
Skala Psikologi, bagi sebagian peneliti il– self-esteem, tinkat kecemasan, motivasi
mu psikologi disebut juga sebagai angket. dan lain sebagainya.
Secara definitif skala adalah perangkat b. Pertanyaan dalam Angket berupa
pertanyaan yang disusun untuk me– pertanyaan langsung terarah pada
ngungkap atribut tertentu melalui respon informasi mengenai data yang hendak
pertanyaan tersebut20. Saifuddin Azwar diungkap. Data tersebut bisa berben–
menyebutkan ada tiga karakteristik skala tuk fakta, opini, asumsi, dan tingkat
sebagai alat ukur psikologi; aitem dalam pemahaman objek dari Angket.
skala psikologi berupa pertanyaan atau Seperti “sejak kapankah anda merokok?”.
pernyataan yang tidak langsung, melain– Adapun item pada skala psikologi
kan mengungkap indikator perilaku dari berupa penerjemahan dan indikator
atribut yang bersangkutan. Di karenakan perilaku tersebut guna memancing
atribut psikologi diungkap secara tidak jawaban-jawaban yang tidak secara
langsung lewat indikator-indikator peri– langsung menggambarkan keadaan
laku, maka skala psikologi berisi banyak diri subjek, yang biasanya tidak
item. Terakhir, respon subjek tidak dikla– didasari oleh responden yang ber–
sifikasikan sebagai jawaban ‘benar’ atau sangkutan. Misalnya, apakah yang akan
‘salah’. Semua jawaban dapat diterima anda lakukan bila tiba-tiba disapa oleh
sepanjang diberikan secara jujur dan seseorang yang tidak anda kenal?
sungguh-sungguh21. c. Karakteristik responden pada angket,
Jika dianalisa secara sederhana, pe– secara umum, responden sangat me–
makaian bahasa skala tidak jauh berbeda ngetahui apa yang ditanyakan dalam
dengan konsep angket yang disebutkan angket serta informasi apa yang dicari
di atas. Padahal menurut Saifudin Azwar, dalam pertanyaan-pertanyaan terse–
kedua istilah tersebut memiliki peneka– but. Sedangkan, responden terhadap
nan yang berbeda. Berikut perbedaan skala psikologi, sekalipun memahami
antara Angket dan Skala: isi pertanyaan, namun tidak menya–
a. Data yang diungkap oleh Angket cen– dari arah jawaban yang dikehendaki
derung data faktual atau kebenaran dan kesimpulan apa yang sesung–
yang hanya diketahui oleh Subjek. guhnya diungkapkan dalam perta–
Sedangkan data yang diungkap oleh nyaan tersebut.
skala psikologi adalah deskripsi me– d. Pesan (respon) yang diberikan subjek
ngenai aspek kepribadian individu; terhadap angket tidak dapat diberi
Misalnya, Data mengenai Riwayat skor – dalam arti harga diri atau nilai
Pendidikan, Jumlah Anggota Keluar– jawaban – melainkan diberikan angka
ga, Pilihan Metode KB, dan lain coding sebagai identifikasi atau klasi–
fikasi jawaban. Respon terhadap skala
psikologi diberi skor melalui proses
19
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi (Yogyakarta;
Pustaka Pelajar2013), 7
penskalaan (scaling).
20
Ibid, xviii e. Satu perangkat Angket dirancang un–
21
Ibid, 6-7 tuk mengungkap data dan informasi

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 115
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

mengenai banyak hal, sedangkan satu Tabel 1.3


perangkat skala psikologi hanya un– Blue Print Variable Pengungkapan diri dan
Indikatornya
tuk mengungkap satu tujuan ukuran.
No Aspek Diri Indikator Ket.
f. Data hasil angket (berdasarkan pada Kolom
poin b dan d) tidak perlu diuji lagi
1. Materi - Tentang Pribadi 1
reliabilitasnya secara psikomotorik. Personal Sendiri
Realibilitas hasil angket tergantung 2. Pemikiran - Berbagi Ide 2-3
pada terpenuhinya asumsi bahwa dan Ide dengan Orang
Lain
responden akan menjawab dengan - Persepsi Tentang
jujur seperti apa adanya. Pada sisi Situasi Bersama
lainnya, skala psikologi harus tinggi 3. Agama - Kemampuan Dan
rialibilitasnya secara psikomotorik. berbagi seterusnya
pengalaman,
g. Validitas angket lebih ditentukan oleh pikiran, dan
kejelasan tujuan dan kelengkapan emosi tentang
Tuhan
informasi yang hendak diungkapnya,
4. Pekerjaan, - Berbeagi tentang
sedangkan validitas skala psikologi
dan Tugas tugas dan
ditentukan oleh ketepatan operasio– tanggung jawab
nalisasi konstruk psikologis yang 5. Sex - Kesediaan untuk
hendak diukur menjadi indikator membahas
persoalan
keperilakuan dan item-itemnya22. seksualnya,
kebutuhan dan
pandangannya,
Terlepas dari penggunaan istilah
6. Hubungan - Hubungan yang
Angket dan Skala dalam psikologi, hal interpersonal terbentuk diluar
yang akan menjadi concern dalam tulisan hubungan
keluarga
ini adalah bagaimana semestinya perta–
7. Pernyataan - Perasaan Sikap
nyaan-pertanyaan dan jabaran dari terma Emosi diri terhadap situasi
self-disclosure (pengungkapan diri)? Seba– yang disampaikan
gaimana disebutkan oleh Sugiono, dalam kepada orang
lain.
penyusunan Angket pertimbangan ter– - Pernyataan rasa
pentingnya adalah kegeniusan seseorang emosi diri
peneliti dalam membedah dan memilah- 8. Rasa - Pandangan
Perasaan,
milah indikator pada variable yang Apresiasi
disajikan. Asumsi ini penulis juga akan terhadap tempat
atau benda.
gunakan untuk membedah apa saja yang
9. Permasalahan - Situasi atau
menjadi dimensi dari “self-disclosure”. keadaan yang
Tabel berikut adalah jabaran variable self- dapat diringankan
disclosure; dengan cara
pengungkapan.
- Konflik atau
perselisihan yang
dialami oleh
seseorang.

Jabaran variable di atas, jika dikon–


sepsikan sebagai sebuah angket atau
22
Ibid, 7-9
skala penelitian psikologi, akan terbagi

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
116 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

pada tingkatan-tingkatan dan memiliki l. Hindarilah pernyataan berisi kata


dimensi kesulitan tersendiri untuk di– negatif ganda.23
ungkapkan atau dijawab seorang res–
ponden. Oleh sebab itulah, untuk meng– Pada lampiran yang hanbook metodo–
hindari hal-hal yang dapat menyulitkan logi penelitian, juga terdapat prinsip
responden bersikap jujur dan terbuka, membuat angket terstruktur atau ter–
Saifuddin Azwar memberikan beberapa tutup. Berikut penulis tampilkan bebe–
kreteria pembuatan pembuatan skala, rapa prinsip tersebut:
atau bisa juga disebut angket, dalam
a. Tidak boleh mengacu pada norma.
konteks pengungkapan diri;
Pasalnya, responden cenderung me–
a. Jangan menulis pernyataan yang nyesuaikan jawabannya pada nilai
membicarakan mengenai kejadian atau norma tersebut.
yang telah lewat, terkecuali objek si– b. Harus mengacu pada kasus, agar
kapnya berkaitan dengan masa lalu. tujuan penelitian tidak jelas ditebak,
b. Jangan menulis pernyataan yang agar dijawab sesuai kenyataan
berupa fakta atau dapat ditafsirkan c. Sebagai option diurut dari positif ke
sebagai fakta. negatif dan sebagian lagi diurut ne–
c. Jangan menulis pernyataan yang gatif ke positif
dapat menimbulkan lebih dari satu d. Penempatan option-option positif ke
penafsiran. negatif dan option negatif ke positif
d. Jangan menulis pernyataan yang dilakukan secara acak.
tidak relevan dengan objek psiko– e. Sama halnya dengan option, butir-
loginya. butir pun dibuat sebagian positif dan
e. Jangan menulis pernyataan yang sebagian negatif.
sangat besar kemungkinannya disetu– f. Penempatan butir-butir positif-negatif
jui oleh hampir semua orang, ataupun inipun dilakukan secara acak/random
sebaliknya. g. Setiap angket diberi nama. Dan setiap
f. Pilihlah pernyataan-pernyataan yang sub angket juga diberi nama misalnya
diperkirakan akan mencakup seluruh gaya kepemimpinan, pendekatan ke–
liputan skala afektif yang diinginkan. pemimpinan, teori kepemimpinan
g. Usahakan setiap pernyataan ditulis h. Banyak butir angket sekitar 50, de–
dalam bahasa yang sederhana, lugas, ngan option pada umumnya 4.
jelas, dan langsung. i. Angket yang memakain option seperti
h. Setiap pernyataan diharapkan lang– tersebut diatas harus dicari reliabilitas
sung pada inti persoalannnya. dan validitas sebelum dipakai. Proses
i. Setiap pernyataan harus berisi hanya ini dapat menggunakan butir-butir ,
satu ide yang lengkap. sebab itu rencana angket sebaiknya
j. Pernyataan yang berisi unsur univer– dibuat sekitar 70, agar tercapai jumlah
sal seperti “tidak pernah”, “se– butir seperti nomor 8.
muanya”, “selalu”, “tak seorangpun”, j. Angket yang sudah jadi diberi kata
dan sebagainya, seringkali menim– pengantar yang isinya:
bulkan penafsiran yang berbeda-beda - Tujuan angket/penelitian
dan karenanya harus dihindari. - Mohon bantuan
k. Jangan menggunakan istilah yang
tidak dimengerti oleh responden. 23
Ibid, 113-118

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 117
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

- Kerahasiaan responden dijamin No Pernyataan STS TS S SS


- Ucapan terima kasih menceritakan tentang
pribadi saya kepada
- Cara menjawab angket24 orang yang baru saya
kenal

Berikut penulis gambarkan contoh 4 Saya berbagi dengan


teman saya apa yang
angket atau skala pengungkapan diri; saya rasakan, di media
sosial
ANGKET PENELITIAN 5 Saya tidak suka berbagi
tentang apapun pada
Skala Self-Disclosure
orang lain
6 Saya berbagi informasi
Tujuan Angket tentang diri saya kepada
Angket ini bertujuan untuk mengetahui self-disclosure; orang yang baru saya
keterbukaan anda dalam mendiskripsikan diri anda kenal
sendiri dan hubungan anda dengan orang lain; dan 7 Berbagi pengalaman
pilihan media atau alat yang anda gunakan, seperti kepada orang yang saya
sosial media atau mencurahkan pada orang lain. kenal adalah hal yang
Dalam Angket ini terdapat lima puluh pernyataan. menyenangkan.
Peneliti meminta bantuan responden sekalian untuk 8 Saya tidak suka teman-
menyatakan sikap anda terhadap beberapa statement teman saya tahu tentang
dibawah ini. cita-cita saya
9 Saya tidak nyaman jika
Petunjuk Teknis orang lain harus tahu
rahasia tentang diri saya
1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang tersedia
2. Bacalah pertanyaan pada angket dengan seksama 10 Saya suka berbagi
3. Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia pengalaman rohani saya
kepada orang yang baru
sesuai dengan keadaan yang anda alami selama
saya kenal.
proses pembelajaran berlangsung, dengan
ketentuan: 11 Saya berbagi pandangan
STS: Sangat Tidak Setuju saya tentang Tuhan
Kepada orang yang saya
TS : Tidak Setuju
kenal
S : Setuju
SS : Sangat Setuju 12 Saya tidak suka berbagi
tentang agama saya
kepada orang yang baru
Nama : _______________ saya kenal
TTL : _______________ 13 Bagi saya agama itu
Jenis Kelamin : _______________ berbeda-beda, jadi tidak
Kelas : _______________ perlu berbagi
14 Saya masalah keilmuan
dengan teman saya di
Contoh Pengisian :
media sosial
No Pernyataan STS TS S SS
15 Saya suka berbagi
1 Saya melakukan olahraga  pandangan saya tentang
setiap hari pentingnya pendidikan
2 Saya suka berbicara dalam kehidupan.
tentang kehidupan 16 Di saat saya mengalami
pribadi saya melalui kegagalan saya tidak
media sosial. perlu menceritakan
3 Saya bersedia kepada orang lain
17 Saya berbagi pandangan
pribadi saya tentang
24
Made Pidarta Analisis Data Penelitian-Penelitian Kualitatif mengenai percinta
dan Artikel..., 196-197 kepada teman saya

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
118 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Teknik Pengungkapan Diri melalui Angket Self-Disclosure

No Pernyataan STS TS S SS dikenali. Angket Pengungkapan diri ber–


18 Saya tidak suka berbicara singgungan erat dengan dimensi kon–
tentang hubungan septual diri (self) itu sendiri. Dalam ilmu
seksual kepada teman
saya psikologi, kata self mengcakup seluruh
19 Saya suka menceritakan aspek yang dimiliki oleh manusia, mulai
tentang keluarga saya dari yang abstrak seperti rasa, emosi,
kepada teman saya
kerja rasio, dan perilaku hati, hingga
20 Saya suka berbagi pada
pada hal yang tampak, seperti tindakan
orang yang baru saya
kenal sehari-hari dan sikap seseorang dalam
21 Pertanyaan selanjutnya berinteraksi. Oleh karenanya, metode
disesuaikan dengan untuk memahami dan melihat seseorang
indikator variable yang
sudah dijelaskan mengungkapkan dirinya sangat beragam;
sebelumnya. kita bisa menilainya dengan mengamati
perilaku sehari-hari (intensionalitas), ber–
4. Teknik Analisis Angket Pengung– tanya langsung, atau menunggu sese–
kapan Diri orang itu mengungkapkan secara lang–
Dalam penelitian kuantitatif, teknik sung pada kita.
analisis data yang digunakan sangatlah Posisi angket, jikalau dilihat dari
jelas, yaitu menggunakan dan diarahkan perspektif metode pengungkapan diri,
untuk menjawab rumusan masalah atau adalah pada pertanyaan atau pernyataan
menguji hepotesis yang sudah dirumus– langsung dari seorang peneliti yang
kan dalam proposal. Kita bisa menggu– ditujukan terhadap subjek yang ingin
nakan produk-moment, Korelasi Spearman diteliti. Konten utamanya berisikan ten–
Rank. Jika hendak menguji signifikansi tang identitas diri, kecenderungan sikap
komparasi data dua sampel, bisa meng– pada rasa, perilaku, kesukaan, dan keti–
gunakan T Test, jika sample yang diguna– daksukaan. Hal terpenting juga yang
kan melebihi dua maka bisa menggu– perlu dijadikan catatan yakni angket
nakan analisis Varian. pengungkapan diri tidak mencari ke-
benar-an dan ke-salah-an seseorang da–
lam bertindak. Yang dituju adalah infor–
Penutup
masi semata, baik itu jujur atau berbo–
Pada kesimpulannya, Angket Pe–
hong. Namun, pastinya, seorang peneliti
ngungkapan Diri, memang memiliki ka–
diharapkan mampu mengkondisikan res–
rakteristik tersendiri dibandingkan de–
pondennya menjawab dengan kejujuran
ngan formula angket yang secara umum
penuh (true-self). []

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 119
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Mukhlishah A.M

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
1993.
Azwar, Saifuddin, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2013.
______________, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2013.
Gainau, Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi
konseling, http://www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php (diakses pada 03 maret
2014).
Greene, Kathryn, Valerian J. Derlega, Alicia Mathews “Self-Disclosure in personal
Relationship”, dalam The Cambridge Handbook of Personal Relationship (pdf version).
Littlejohn, Stephen dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, terj. M. Yusuf Hamdan, Jakarta :
Salemba Humanika, 2012.
Masturah, Alifah Nabilah, “Pengungkapan Diri Remaja Jawa dan Madura” dalam Jurnal
online Psikologi Vol 01 No. 01 2013. Dapat diakses melalui htttp//ejournal umm.ac.id.
(diunduh pada 03 Maret 2014).
Merek, Gregory H., Why Tell If You Are Not Asked ? Self-Disclosure, Intergroup Contact, and
heterosexual Attitudes Towards Lesbian and Gay Men, Chicago : University of Chicago
Press.
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Jakarta; Kharisma Putera Utama, 2013.
Nasution, Metode Research Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Noviana, Ruth Permatasari, “Pengungkapan Diri Pada Remaja yang Orang Tuanya
Bercerai” dalam jurnal Psikologi Universitas Gunadarma, Depok, Universitas Guna
Dharma Press, tt.
Owen, William Foster, “Interpretation Themes In Relation Communication” dalam
Quartley Journal of Speech, tt; National Association Communition, 1984.
Pamuncak, Dimas, “Pengaruh Kepribadian terhadap Self-Disclosure Pengguna Facebook”.
Skripsi Jurusan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Tahun 2011 tidak
dipublikasikan.
Pearson, Interpersonal communication, Ohio : Scott Foresman and Company, 1983.
Pidarta, Made, Analisis Data Penelitian-Peneliitian Kualitatif dan Artikel, Surabaya; Unesa
Press, 2012.
Rosen, Larry D, “The Impact of emotionality and self-disclosure on line dating versus
traditional dating” (pdf version diakses melalui website
www.elsevier.com/locate/comphumbeh. pada 03 Maret 2014.
Sobur, Alex, Psikologi Umum, Bandung; Pustaka Setia, 2003.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; Alphabeta, 2013.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
120 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai