http://acengtegep.blogspot.com/2011/02/bank-soal-ips-bag-5.html
Negara berkembang adalah Negara yang masih mendasarkan tiang perekonomiannya pada sektor
pertanian.
Menurut Daedjoeni dan Todaro, Negara berkembang memiliki ciri sebagai berikut :
Negara maju adalah Negara yang mengutamakan unsur-unsur industri sebagai tiang
perekonomiannya.
- Asia Selatan terdiri dari Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, Bhutan, Srilanka
- Asia Tenggara terdiri dari Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos,
Malaysia, Timor Timur dan Brunei Darussalam
- Asia Barat terdiri dari Iran, Irak, Turki, Arab Saudi, Yaman, Oman, Libanon, Syiria
- Amerika Tengah terdiri dari Meksiko, Guatemala, Honduras, Elsavador, Panama, Bellize, dan
Costa Rica
- Amerika Selatan terdiri dari Bolivia, Ekuador, Brasil, Kolombia, Venezuela, Argentina, Chile,
Uruguay, Paraguay
3) Benua Afrika terdiri dari 55 negara diantaranya Kenya, Nigeria, Mesir, Sudan, Mali, Angola,
Kongo, dsb.
Negara maju sebagian besar terdapat di belahan bumi bagian utara yang meliputi :
1) Eropa, misalnya Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Spanyol, Italia, Swedia, Norwegia, Swiss
4) Negara maju yang terletak di wilayah selatan terdiri dari Australia dan Selandia Baru
5. Perang Dunia II
- Komunis (Rusia)
- Jepang membentuk armada laut dan kapal tempur Yamato dan Musashi
- Serangan Jepang ke Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai
tanggal 7 Desember 1941
- Blok Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Uni Soviet, RRC, Australia, dll.)
- Pembentukan organisasi militer, berupa Heiho (barisan pembantu prajurit Jepang), Peta
(pembela tanah air)
a. Di Bidang Sosial :
- Kegelisahan dan kesengsaraan rakyat Indonesia yang bekerja secara paksa (romusha)
- Kehidupan pedesaan semakin parah sehingga kesehatan tidak terjamin, kelaparan, dan
menimbulkan kematian.
b. Di bidang Ekonomi
c. Bidang politik yang ditandai memudarnya peran dan fungsi lembaga politik tradisional,
Bentuk perjuangan dengan cara ini dilakukan dengan beberapa cara melalui Putera, Jawa
Hokokai, Majelis Islam A’la Indonesia MIAI, Cuo Sangi In, BPUPKI, dan PPKI.
c. Perlawanan bersenjata
Perlawanan ini dipimpin oleh K. H. Zaenal mustafa. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh
paksaan Jepang untuk melakukan Seikirei, yaitu upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang
yang dianggap dewa dengan cara membungkukan badan ke arah timur laut (Tokyo). Cara ini
dianggap oleh K.H. Zaenal Mustafa sebagai tindakan musyrik.
Perlawanan ini dpimpin oleh H. Madriyas. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh perilaku
kekejaman Jepang untuk menyerahkan padi yang sangat banyak
Perlawanan ini dipimpin oleh Supriyadi. Perlawanan ini dilatarbelakangi karena supriyadi tidak
tahan melihat kesengsaraan rakyat yang dipekerjakan sebagai romusha.
a. Sekutu dan NICA melakukan provokasi dan terror terhadap bangsa Indonesia
b. Memasang patok-patok wilayah status quo yang dibantu oleh Tentara nasional Indonesia.
Komisi Tiga Negara akhirnya dapat mempertemukan kembali Indonesia dan Belanda dalam
meja Perundingan Renville. Perundingan Renville dilangsungkan di atas geladak kapal perang
AS USS Renville yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta.
- Pembentukan pemerintah ad interim yang memiliki kemerdekaan masalah politik luar negeri,
sebelum tanggal 15 Maret 1950.
- Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat tanggal 1 Januari
1950.
· Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA Sumatera, Jawa, dan Madura
Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan
Madura
Dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden dan wakil presiden ditawan Belanda. Sebelum aksi
penangkapan, Presiden Soekarno sempat memimpin sidang singkat yang salah satu isinya
pembentukan Pemerintah Darurat Republic Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di bukittinggi .
Untuk menghindari kegagalan PDRI maka H. Agus Salim mengirimkan mandatnya kepada Mr.
A.A. Maramis, L.N. Palar, dan Dr. soedarsono untuk membentuk pemerintahan pengasingan di
New Delhi, India.
C. Lahirnya Negara bentukan Belanda (Negara Boneka) dan Negara Republik Indonesia Serikat
(RIS)
Negara boneka bentukan Belanda dibentuk setelah konferensi di Malino, Sulawesi Selatan yang
dihadiri oleh wakil-wakil daerah yang dikuasai Belanda
· Negara Madura,
· Negara Pasundan,
· Daerah otonom (daerah istimewa) : Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dayak Besar,
Banjar, Kalimantan Tenggara, Bangka, Belitung, Riau Kepulauan, dan Jawa Tengah
Negara boneka tersebut digabung dengan RI dengan nama Negara Indonesia Serikat. Sebelum
terbentuknya NIS, Belanda menciptakan pemerintah federal yang didukung oleh badan
perwusyawaratan yang disebut Bijenkoomst voor Federal Overleg (BFO).
BFO adalah badan permusyawarahan federal bagi Negara-negara boneka bentukan Belanda.
BFO dibentuk di Bandung tanggal 27 Mei 1948
12. Perjuangan rakyat dan pemerintah di berbagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan
· Rakyat Indonesia merobek kain warna biru hingga menyisakan kain berwarna merah putih
Adanya pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di kota Minahasa, Manado, dan Biak
· Adanya pembangkanagan dari tawanan bekas tentara Jepang untuk bekerja di pabrik gula dan
menolak untuk dipindahkan
· Terjadi kontak senjata dari tanggal 15-20 Oktober 1945 yang mengakibatkqan gugurnya
seorang putera Indonesia yaitu dr. Karyadi
· Teuku Moh. Hasan (Gubernur sumatera) membawa berita proklamasi dari Jakarta
· Para pemuda di Medan bergabung dalam ‘Barisan Pdemuda” dibawah pimpinan ahmad Tahir
· Tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu bersama NICA tiba di Medan dan mencoba
menduduki Medan
· Tanggal 15 Oktober 1945 Sekutu melarang rakyat Medan memiliki dan membawa senjata
· Pertempuran disiarkan lewat radio oleh Bung tomo dan disebarluaskan ke seluruh dunia oleh
Ketut Tantry
Peristiwa ini terjadi antara tanggal 20 Nopember s.d 15 Desember 1945 yang dilatarbelakangi
oleh:
Sekutu menimpang dari tugas semula yang akan melucuti dan memulangkan bekas pasukan
Jepang ke Negara asalnya
- Tanggal 10 Nopember 1945, terjadi perundingan Linggajati yang salah satu isinya tidak
mengakui Bali sebagai daerah RI
- Tanggal 18 Nopember 1946, Bali di bawah pimpinan I Gusti Ngurahrai menyerang Belanda
i) Pertempuran di Palembang
- Tanggal 1 Januari 1947, Belanda mengajak berunding, kemudian melancarkan serangan besar-
besaran
- Tanggal 1 Maret 1949 Soeharto memimpin serangan dan berhasil menduduki Yogyakarta
selama 6 jam
- Mundurnya dua tokoh penting Belanda, yaitu Mr. A.M.J.A. Sassen dan Dr. Bell
- Sebagai kepala Negara RIS, Bung Karno mulai bertugas pada tanggal 28 Desember 1949 di
Jakarta
- Demokrasi liberal dan Negara federal tidak sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
- Di daerah muncul tuntutan pembubaran Negara bagian dan menyatakan bergabung dengan RI
- Negara-negara bagian bergabung dengan RI, sampai dengan April 1950 tinggal 2 negara yang
belum bergabung yaitu Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur
- Tanggal 19 Mei 1950 dengan RI mengadakan perundingan dengan RIS yang berhasil
merancang Konstitusi NKRI
Partai-partai tersebut adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (Masyusmi), Nahdatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI)
- Anjuran kembali pada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dan konstituante
- Pembubaran Konstituante
1) Sisi Positif:
- Memberikan pedoman menggunakan UUD 1945 untuk hidup berbangsa dan bernegara
2) Sisi Negatif:
- Memberikan kekuasaan yang besar kepada presiden, terhadap MPR maupun lembaga tinggi
Negara lainnya
o Pergolakan Sosial-Politik
Pada akhir tahun 1956 beberapa panglima militer di berbagai daerah membentuk dewan-dewan
yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat, yakni sebagai berikut.
a) Pada tanggal 20 November 1956 di Padang, Sumatera Barat berdiri Dewan Banteng yang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein.
b) Di Medan, Sumatera Utara berdiri Dewan Gajah yang dipimpin oleh Kolonel Simbolon.
c) Di Sumatera Selatan berdiri Dewan Garuda yang dipimpin oleh Kolonel Barlian.
d) Di Manado, Sulawesi Utara berdiri Dewan Manguni yang dipimpin oleh Kolonel Ventje
Sumual.
Pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung Kapten Raymond Westerling memimpin gerombolan
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Gerombolan ini memberikan ultimatum kepada pemerintah
RIS dan Negara Pasundan agar mereka diakui sebagai “Tentara Pasundan” dan menolak usaha-
usaha untuk membubarkan negara boneka tersebut. Gerombolan APRA yang menyerang kota
Bandung gersebut berjumlah kurang lebih 800 orang dan terdiri dari bekas KNIL. Dalam
serangannya ke kota Bandung, tentara APRA juga melakukan perampokanperampokan. Upaya
pemerintah RIS untuk menumpas gerombolan APRA tersebut dengan mengirimkan bantuan
kesatuan-kesatuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akhirnya pada tanggal 24 Januari
1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan gerombolan APRA sedangkan Westerling melarikan
diri ke luar negeri dengan menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda.
Pada tanggal 5 April 1950 di Makassar timbul pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan-
kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Adapun berbagai tuntutan Andi
Azis terhadap pemerintah RIS sebagai berikut.
1) Andi Azis menuntut agar pasukan-pasukan APRIS bekas KNIL saja yang bertanggung jawab
atas keamanan di daerah NIT.
2) Andi Azis menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang sedang
dikirim dari Jawa Tengah di bawah pimpinan Mayor Worang.
3) Andi Azis menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan supaya tetap
berdiri.
Untuk menumpas pemberontakan Andi Azis pemerintah RIS melakukan berbagai upaya, di
antaranya adalah:
- Pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang dan
terdiri dari berbagai kesatuan dari ketiga angkatan dan kepolisian. Selanjutnya APRIS segera
bergerak dan menguasai kota Makassar dan sekitarnya. Pada bulan April 1950 Andi Azis
menyerahkan diri akan tetapi pertempuran-pertempuran antara pasukan APRIS dan pasukan
KNIL masih berlangsung pada bulan Mei dan Agustus 1950.
Pemberontakan ini terjadi di Ambon pada tanggal 25 April 1950 yang dilakukan oleh orang-
orang Indonesia bekas anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang pro Belanda.
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Dr. Soumokil, bekas Jaksa
Agung Negara Indonesia Timur. Untuk menumpas pemberontakan RMS, pemerintah semula
mencoba
menyelesaikan secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang dipimpin oleh Dr. Leimena.
Akan tetapi upaya ini tidak berhasil. Oleh karena itu pemerintah segera mengirimkan pasukan
ekspedisi
1) Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat
dan dalam waktu yang cukup lama. Contoh : perubahan dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern
2) Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat. Contoh: revolusi di
Inggris, di Prancis, di Indonesia.
1) Perubahan kecil
Adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat. Contoh mode pakaian dan rambut
2) Perubahan besar
Adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat. Contoh: penggunaan mesin traktor oleh petani, proses industrialisasi.
Contoh:
Perubahan sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik pada orde reformasi.
Bila sebelumnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat sekarang ini telah terbagi
ke daerah-daerah dengan adanya otonomi daerah. Perubahan ini sangat dikehendaki masyarakat
untukmempercepat pembangunan di daerahnya masing-masing.
Adalah perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak
diharapkan oleh masyarakat. Contoh: Urbanisasi yang tidak terkontrol, banjir, longsor, gunung
meletus, tsunami.
a. Faktor Pendorong:
- sikap terbuka
- ikhtiar
b. Faktor Penghambat:
- sikap tradisional
- adat kebiasaan
a. Faktor Internal
1) Perubahan penduduk
Discovery: penemuan unsur baru baik berupa alat maupun gagasan. Contoh: listrik
3) Teknologi
4) Pertentangan
5) Revolusi
b. Faktor eksternal:
1) Lingkungan alam
2) Peperangan
3) Kontak budaya dengan masyarakat lain, yang meliputi: difusi, akulturasi, asimilasi
a. Dampak Positif:
b. Dampak Negatif
- Dekadensi Moral
- Kriminalitas
- Konsumerisme
- Pergolakan Daerah
- Pergolakan daerah
Sejak zaman purba, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia
bertambah dan dirasakan tidak mungkin lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia mulai
memerlukan barang buatan orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut mereka melakukan
barter (tukar menukar barang). Ternyata barter dirasakan memiliki kelemahan diantaranya
barang yang ditukarkan tidak bisa dipecah-pecah untuk dapat ditukarkan dengan beberapa
barang yang dibutuhkannya. Oleh karena itu masyarakat mencari inisiatif untuk mencari dan
menetapkan alat perantara tukar menukar yang dapat diterima dan ditukarkan kepada siapapun.
Alat tersebut disebut dengan uang barang, contohnya tembakau, kerang, gading, garam. Uang
barang ini ternyata memiliki beberapa kelemahan juga diantaranya : sukar dibawa ke mana-
mana, sukar disimpan, tidak tahan lama, nilainya tidak tetap, dan tidak bisa dipecah-pecah.
Kemudian manusia mencari alat lain yang dapat dijadikan alat tukar lain yang terbuat dari emas
dan perak yang disebut dengan uang logam. Ternyata uang logampun memiliki kelemahan
kemudian manusia menciptakan lagi uang kertas.
- jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Menurut Robertson
Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang
Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran utang
A.C. Pigou
Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar
Uang adalah kekayaan yang dapat digunakan oleh pemiliknyua untuk melunasi utangnya dalam
jumlah tertentu pada waktu itu juga
Rollin G. Thomas
Uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam pembayaran (pembelian) barang-barang,
jasa-jasa, dan pelunasan utang
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa uang adalah segala sesuatu
yang dapat diterima umum sebagai alat penunjuk harga barang dan jasa, alat penukar, merupakan
kekayaan, dan dapat dijadikan sebagai alat untuk membayar utang