Asuhan Gizi Pada Anak Diabetes Mellitus Tipe 1 - Lora2019 PDF

10/8/2019
Lora Sri Nofi, PGNutr, MNutrDiet, RD

Head of Pediatric Nutrition and Dietetics Unit
Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta
Educational 2018
Attainment: 2015
: International Program on Preterm Nutrition (IPPN) Online Course-University of Western Australia ASUHAN GIZI
2011
: Nutrition and Dietetics Individual Training on Pediatric Liver Transplantation, Tokyo-Japan.
: Master Nutrition and Dietetics, Edith Cowan University-Australia
PADA ANAK
2010 : Post-Graduate Diploma in Human Nutrition, University of Canberra-Australia DIABETES
2004
2001
: Bachelor, Public Health, University of Indonesia
: Individual Training for Hospital Dietitian, Tokyo-Japan.
MELLITUS TIPE 1
1996 : Human Nutrition Diploma, DoH-Academy of Nutrition, Jakarta-Indonesia
Organization: Committee of Indonesian Dietetics Association (Asosiasi Dietisien Indonesia- AsDI 1998-2017)
Member of Indonesian Dietetics Association (Asosiasi Dietisien Indonesia- AsDI 1998-Present) Lora sri Nofi, PGNutr, MNutrDiet, RD
Member of Indonesian Nutrition Association (Persatuan Ahli Gizi Indonesia- PERSAGI 1998-Present) Jakarta, 2019
Member of Indonesian Diabetics Educator Association (Persatuan Edukator Diabetes Indonesia- PEDI 2002-present)
Member of Dietetics Association of Australia- DAA (2011-2012)
Member of Nutrition Society of Australia-NSA (2009-2012)
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com A to Z NCP in Malnutrition 2019, Jakarta
1 2
Pendahuluan
Bahasan
◦ Pendahuluan
◦ Patofisiologi dan Epidemiologi Diabetes Melitus Tipe 1 ◦ Diabetes melitus adalah sekumpulan
◦ Asesmen Gizi Anak Diabetes Melitus Tipe 1 penyakit yang memiliki karakteristik
◦ Diagnosis Gizi Anak Diabetes Melitus Tipe 1 meningkatnya kadar gula darah yang
disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada
◦ Intervensi Gizi Anak Diabetes Melitus Tipe 1 sistem sekresi insulin, kerja insulin atau
◦ Monitoring dan Evaluasi Gizi Anak Diabetes Melitus Tipe 1 kombinasi keduanya
◦ Penutup
(Mahan LK, 2012)
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com PAGT Pada Anak DM Tipe 1 2019, Jakarta Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com PAGT Pada Anak DM Tipe 1 2019, Jakarta
3 4
Pendahuluan Pendahuluan
◦ Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan
◦ Insulin adalah sebuah jenis hormon dalam
kadar gula darah dalam tubuh atau
tubuh yang diproduksi oleh sel ᵝ di
hiperglikemia
pankreas yang bertanggung jawab dalam
pemanfaatan dan penyimpanan zat gizi ◦ Peningkatan morbiditas dan mortalitas pada
sebagai energi (karbohidrat, protein dan diabetes melitus dapat dikurangi dengan
lemak) diagnosis dan terapi sedini mungkin
◦ Kondisi diabetes menyebabkan produksi ◦ Asuhan gizi, termasuk terapi gizi (medical
insulin dalam tubuh tidak adekuat nutrition therapy/MNT) diperlukan untuk
(defisiensi insulin) mencegah dan mengelola Diabetes Melitus
(Mahan LK et al, 2012) Tipe 1 (DMT1) pada anak (Mahan LK et al, 2012)
5 6
1
10/8/2019
Patofisiologi DMT1 Patofisiologi DMT1

◦ Penyebab utama adalah karena adanya ◦ Secara klinis, dapat terjadi dalam waktu
kerusakan atau gangguan fungsi dari sel ᵝ lama (bulanan sampai tahunan) dan
di pancreas asimptomatik
◦ Menyebabkan tidak diproduksinya insulin ◦ Anak dengan DMT1 tergantung pada
◦ Mengakibatkan terjadinya ketoasidosis insulin eksogenus (dari luar tubuh) untuk
diabetikum (KAD) mencegah terjadinya KAD dan kematian
(Mahan LK et al, 2012) (Mahan LK et al, 2012)
7 8
Patofisiologi DMT1 Epidemiologi DMT1

Komplikasi: ◦ Prevalensi DMT1 adalah sekitar 5-10%
◦ Ketoasidosis diabetikum (KAD) dari total diabetes melitus
◦ Penyakit makrovaskuler ◦ Umumnya terjadi pada usia di bawah 30
◦ Penyakit jantung koroner, vaskuler tahun, terbanyak antara usia 10-12 tahun
perifer dan serebrovaskuler pada anak perempuan dan 12-14 tahun
pada anak laki-laki
◦ Penyakit mikrovaskuler
◦ Retinopati dan nefropati ◦ Laju peningkatan jumlah anak dengan
DMT1 3-4% per tahun, bahkan lebih tinggi
◦ Neuropati pada anak usia di bawah 5 tahun
(Mahan LK et al, 2012) (Mahan LK et al, 2012)
9 10
Epidemiologi DMT1 5 Pilar Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak
◦ Di Indonesia tahun 2018 tercatat anak ◦ Injeksi insulin

dengan DMT1 sebanyak 1220 orang, ◦ Pemantauan gula darah
meningkat lebih 500% dari dekade ◦ Terapi Diet
sebelumnya (Pulungan AB et al, 2018)
◦ Aktifitas fisik
◦ 71% terdiagnosis DMT1 saat terjadi
ketoasidosis diabetikum (KAD) (IDAI, ◦ Edukasi
2017)
Pulungan AB et al, 2019
11 12
2
10/8/2019
Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak

Rekomendasi IDAI Rekomendasi IDAI
◦ Injeksi insulin 2 kali sehari; basal dan bolus ◦ Aktifitas fisik
◦ Pemberian basal 2/3 dari total insulin ◦ Dilakukan lebih dari 60 menit per hari
◦ Pemberian bolus 1/3 dari total insulin ◦ Jenis aerobik
◦ Menguatkan otot dan tulang
◦ Pemantauan gula darah dilakukan 4-6 kali sehari
◦ Edukasi pada pasien dan keluarga tentang
◦ Dilakukan sebelum dan sesudah makan besar
◦ carbohydrate counting
◦ Dilakukan pagi hari saat bangun tidur ◦ rasio insulin berbanding karbohidrat
Pulungan AB et al, 2019 ◦ Kebiasaan membaca label kandungan dan komposisi gizi pada
makanan kemasan Pulungan AB et al, 2019
13 14
Asuhan Gizi Terstandar Asuhan Gizi Terstandar
Proses Asuhan Gizi Langkah-langkah PAGT:

Terstandar adalah – Asesmen
sebuah pendekatan – Diagnosis
sistematis dalam
– Intervensi
memberikan asuhan
gizi yang berkualitas – Monitoring dan Evaluasi
tinggi (Eatright, 2019).
Eatright, 2019
15 16
Asesmen Gizi Pada IDNT Asesmen Gizi Pada IDNT
Merupakan suatu proses yang Asesmen adalah kegiatan

dinamis dan berkelanjutan dalam mengumpulkan dan
mengumpulkan, memverifikasi dan mendokumentasikan informasi seperti
menginterpretasikan data yang riwayat makanan, data biokimia,
diperlukan untuk mengidentifikasi prosedur dan pemeriksaan medis,
masalah terkait gizi, penyebab serta pengukuran antropometri,
tanda dan gejalanya (AND, 2015). pemeriksaan fisik terkait gizi dan
riwayat personal (Eatright, 2019).
17 18
3
10/8/2019
Asesmen Gizi Pada Anak DM Tipe 1 Asesmen Gizi Pada Anak DM Tipe 1
Data-data: Hasil asesmen:
– Riwayat makanan/riwayat diet – Adekuasi asupan dan riwayat diet
– Data biokimia, prosedur dan pemeriksaan medis – Status gizi dan velositas pertumbuhan
– Status malnutrisi
– Pengukuran antropometri
– Status fungsi fisiologis organ, termasuk saluran
– Pemeriksaan fisik dan klinis terkait gizi
cerna
– Riwayat personal – Status kemampuan fungsional dan fisik
(Eatright, 2019)
– Status perkembangan dan maturitas
(Nofi LS et al, 2019)
19 20
Riwayat Diet Riwayat Diet
Mengetahui adekuasi asupan melalui riwayat diet – Pola makan -> kualitas diet
– Estimasi asupan -> kuantitas diet – Riwayat diet personal
– Food recall – Alergi makanan
– Food record – Kesukaan dan pantangan
– Food weighing – Riwayat ASI, MP-ASI
ADA, 2009 ADA, 2009
21 22
Antropometri Antropometri
Tujuan melakukan asesmen data Asesmen Status Gizi
antropometri pada anak : ➢Plotting dari grafik pertumbuhan
➢Asesmen Status Gizi ➢WHO 2006, CDC 2000, Nasional 2018
➢Asesmen Velositas Pertumbuhan ➢Menggunakan indeks antropometri
➢Asesmen Malnutrisi ➢BB/U, PB/U, BB/PB, LK/U
➢Status gizi kurang, normal, lebih
Nofi LS et al, 2019 Nofi LS et al, 2019
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com

23 24
4
10/8/2019
Antropometri Velositas dan Pertumbuhan

Berat Badan Panjang / Tinggi Badan Lingkar Kepala
Status gizi dan velositas pertumbuhan
Interpretasi status gizi kurang berdasarkan indeks
antropometri
– Gizi kurang akut* → BB/U, BB/TB, LiLA/U atau BB
turun ≥5%
*WHO, 1999
– Gizi kurang kronik** → TB/U **Milman et al 2005
Nofi LS et al, 2019

25 26
Velositas dan Pertumbuhan Pemeriksaan Biokimia

Anak dengan DM tipe 1: Pemeriksaan biokimia untuk mengetahui fungsi
– Penurunan berat badan fisiologis organ melalui:
1. Darah
– Pada bayi prosentase penurunan berat
2. Urin
badan lebih cepat
3. Feces
– Semakin besar anak laju penurunan
berat badan semakin melambat
– Status gizi kurang atau wasting (akut)
Mahan LK et al, 2012
27 28
Pemeriksaan Biokimia Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan biokimia untuk mengetahui fungsi fisiologis Pemeriksaan biokimia spesifik pada DM tipe 1:
organ dapat digunakan untuk: 1. Gula darah (sewaktu, post prandial)
–Skrining malnutrisi 2. HbA1C
–Evaluasi status gizi 3. Elektrolit; Na, K, Cl
–Diagnosis asupan zat gizi tidak adekuat/defisiensi 4. Profil lipid
–Monitoring terapi gizi 5. Keton darah
6. Fungsi ginjal
Mahan LK et al, 2012
29 30
5
10/8/2019
Pemeriksaan Fisik/Klinis Pemeriksaan Fisik/Klinis
Pemeriksaan Fisik dan Tanda Klinis Pada anak dengan DM tipe 1:

–Kulit, rambut dan kuku, kepala dan –Badan tampak kurus
leher, mata, hidung, bibir dan lidah, –Selalu merasa sangat haus
gusi dan geligi –Sering buang air kecil
–Sistem kardiovaskuler, –Mengalami dehidrasi
pencernaan, muskuloskeletal,
neurologis dan maturasi seksual
31 32
Perkembangan dan Maturitas Status Malnutrisi

• Kemampuan makan bayi dan anak ◦ Menggunakan SGNA (Subjective Global Nutrition Assessment)
• Kemampuan fisik dan kemampuan ◦ 7 penilaian medis dan 3 penilaian fisik, antara lain antropometri,
makan adekuasi asupan, toleransi saluran cerna, kemampuan
• Dapat diprediksi perkembangannya fungsional, stress metabolik, pemeriksaan fisik total 18
• Pola makan pertanyaan (Secker J et al, 2012)
• Sesuai kelompok umur ◦ Kategori normal (0-7), malnutrisi ringan (8-14), sedang (15-21),
sedang berat (22-28), berat (29-36)
• Maturasi seksual
• Tanner Stage Nofi LS et al, 2019 Nofi LS et al, 2018
33 34
Diagnosis Gizi Pada IDNT

Diagnosis Gizi Pada IDNT
◦ Diagnosis gizi terdiri dari 3 domain
Diagnosis gizi adalah kegiatan
memberikan nama spesifik pada ✓asupan,
masalah gizi berdasarkan asesmen ✓klinis
(Eatright, 2019).
✓perilaku
Eatright, 2019
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com
35 36
6
10/8/2019
Diagnosis Gizi Pada IDNT Diagnosis Gizi Pada IDNT

◦ Dengan format penulisan PES atau Penulisan diagnosis gizi yang baik adalah:
(Problem-Etiology-Signs/ symptoms) ◦ - Jelas dan singkat
◦ Identifikasi dan melabel masalah gizi sesuai ◦ - Bersifat spesifik
standar terminologi gizi ◦ - Terbatas pada satu masalah
◦ Etiology adalah akar penyebab terjadinya ◦ - Akurat dan tepat pada 1etiologi
masalah ◦ - Berdasarkan tanda dan gejala dari hasil
◦ Signs/symptoms adalah tanda dan gejala asesmen
Eatright, 2019
Eatright, 2019
37 38
Diagnosis Gizi Pada Anak DM Tipe 1 Diagnosis Gizi Pada Anak DM Tipe 1
• Inkonsistensi asupan karbohidrat berkaitan dengan penerapan
• Asupan lemak berlebih berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
carbohydrate counting yang salah ditandai oleh pola makan dan
tentang lemak jenuh dalam makanan ditandai oleh hasil
fluktuasi gula darah
anamnesis tinggi asupan lemak jenuh
• Inkonsistensi asupan karbohidrat berkaitan dengan inkonsistensi
• Gangguan kadar gula darah berkaitan dengan insufisiensi insulin
jadwal makan ditandai oleh fluktuasi gula darah
ditandai oleh hiperglikemia meskipun pola makan baik
• Asupan karbohidrat berlebih berkaitan dengan penerapan
• Kurang pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan kurangnya
carbohydrate counting yang tidak akurat ditandai oleh pola makan
informasi ditandai oleh baru terdiagnosa diabetes
dan hiperglikemia setelah makan >200mg/dL
39 40
Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT
Tujuan intervensi gizi adalah

Intervensi gizi adalah kegiatan menyelesaikan atau memperbaiki
terencana untuk merubah prilaku, diagnosa atau masalah gizi melalui
faktor risiko, kondisi lingkungan yang
perencanaan dan implementasi
berhubungan dengan status
kesehatan dengan menyelesaikan
akar penyebab atau etiologi dari
masalah gizi (Eatright, 2019).
Eatright, 2019
41 42
7
10/8/2019

Perencanaan meliputi:
Perencanaan meliputi:
• Prioritas intervensi berdasarkan urgensi, dampak
dan sumber daya yang ada • Memilih strategi intervensi spesifik dan fokus
pada etiologi sesuai evidence based atau
• Berkolaborasi bersama klien menentukan tujuan-
referensi mutakhir
tujuan intervensi untuk setiap diagnosis gizi
• Menentukan waktu dan frekuensi asuhan,
• Menentukan preskripsi diet sesuai kebutuhan
termasuk intensitas, durasidan tindak lanjut
energi dan zat gizi klien berdasarkan standar
referensi, pedoman diet dan kondisi kesehatan
serta diagnosis gizi
Eatright, 2019 Eatright, 2019
43 44
Implementasi meliputi: Terdiri dari 5 domain; terapi diet,

• Berkolaborasi bersama klien dalam merencanakan asuhan edukasi, konseling, koordinasi
• Mengkomunikasikan rencana asuhan gizi asuhan, intervensi populasi
• Memodifikasi rencana asuhan sesuai kebutuhan dan bila
diperlukan
• Melakukan tindak lanjut dan memverifikasi bahwa rencana
asuhan telah diimplementasikan
• Memperbaiki strategi intervensi berdasarkan perubahan
kondisi atau respons Eatright, 2019 Eatright, 2019
45 46
Terapi Gizi Edukasi Gizi

Dibuat dan direncakanan secara khusus Sebuah proses formal menginstruksikan atau
sesuai kebutuhan meliputi jenis, jadwal, melatih klien meningkatkan pengetahuan
jumlah dan cara pemberian terapi diet dan kemampuannya dalam rangka
membantu klien mengatur atau memodifikasi
makanan atau pola makannya serta aktifitas
fisik dan prilaku dalam mencapai dan
mempertahankan kesehatan secara sukarela
47 48
8
10/8/2019

Konseling Gizi Koordinasi asuhan
Sebuah proses suportif dengan karakteristik Melakukan konsultasi dan koordinasi
hubungan kolaboratif antara konselor dan klien asuhan gizi dengan tenaga kesehatan
dalam membentuk prioritas, mencapai tujuan lain yang dibutuhkan oleh klien dalam
dan merencanakan tindakan berdasarkan membantu mengatasi masalah yang
tanggung jawab klien sendiri dalam mengatur berkaitan dengan gizi
kondisi terhadap penyakit tertentu dan atau
meningkatkan status kesehatannya
49 50
Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada Anak
Intervensi populasi Terapi diet: Pemberian makanan 0-12 bulan

Usia Makanan yang dianjurkan Frekuensi makan sehari
Mendesain intervensi dalam 0-6 bulan ASI ekslusif Susu/ASI 6-12x
6-8 bulan ASI dan MP-ASI Susu 4-6x
memperbaiki gizi dalam Makanan Lumat Bubur susu 3-4x
Buah/selingan 2x
masyarakat 9-10 bulan ASI dan MP-ASI Susu 4x
Makanan Lembik Nasi tim saring 3x
Buah/selingan 2x
10-12 bulan ASI dan MP-ASI Susu 4x
Makanan Lunak Bubur+lauk+sayur 3x
Buah/selingan 2x
Di atas 12 bulan ASI dan MP-ASI Susu 2x
Makanan Biasa Nasi+lauk+sayur 3x
Eatright, 2019 Buah/selingan 2x
51 52
Intervensi Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak

Terapi diet: Pemberian makanan >12 bulan Penentuan Kebutuhan Energi dan Protein
3 kali makan utama Umur Kebutuhan Energi* (Kcal) Kebutuhan
(tahun) Laki-laki Perempuan Protein* (g)
2 kali selingan
0-1 110-120 2.5
2 kali susu 1-3 100 2.0
4-6 90 1.8
6-9 80-90 60-80 1.5
10-14 50-70 40-55 1-1.5
*Berdasarkan RDA (Recommended
14-18 40-50 40 Dietary Allowance)
53 54
9
10/8/2019
Kebutuhan Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak
Penentuan Kebutuhan Energi Penentuan Kebutuhan Protein

1. Tentukan Height of Age/HA berdasarkan tinggi badan aktual
1. Tentukan Height of Age/HA berdasarkan tinggi badan aktual
2. Tentukan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan aktual
2. Tentukan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan aktual
3. Tentukan protein sesuai kelompok umur berdasarkan HA
3. Tentukan energi sesuai kelompok umur berdasarkan HA
4. Hitung kebutuhan protein dengan mengalikan berat badan ideal
4. Tentukan kebutuhan energi dengan mengalikan berat badan dan protein sesuai HA
ideal dan energi sesuai HA
5. Hitung prosentase total energi, apakah diantara 10-15% TE. Bila
tidak, hitung kebutuhan protein sesuai 10-15% TE.
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com PAGT Pada Anak DM Tipe 1 2019, Jakarta A to Z NCP
PAGT Pada in Malnutrition
Anak DM Tipe2019, Jakarta
1 2019, Jakarta
55 56
Kebutuhan Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak

Contoh soal: Jawaban soal: HA 5 tahun BB ideal 18kg
Hitung kebutuhan energi dan Umur Kebutuhan Energi* (Kcal) Kebutuhan Kebutuhan energi:
(tahun) Laki-laki Perempuan Protein* (g) 90Kcal x18 kg = 1620Kcal
protein pada seorang anak anak
laki-laki berumur 6 tahun dengan 0-1 110-120 2.5
Kebutuhan 1700Kcal
BB 15 kg dan PB 110 cm HA 5 1-3 100 2.0
tahun BB ideal 18kg 4-6 90 1.8

6-9 80-90 60-80 1.5
10-14 50-70 40-55 1-1.5
14-18 40-50 40
57 58
Kebutuhan Gizi Pada Anak Intervensi Gizi Anak DM Tipe 1

Jawaban soal: HA 5 tahun BB ideal 18kg ◦ Terapi Diet
Kebutuhan protein: ◦ Gizi Seimbang dengan carbohydrate counting
Umur Kebutuhan Energi* (Kcal) Kebutuhan
1.8g x 18kg =32.4g ◦ Komposisi karbohidrat : non karbohidrat = 50% : 50%
(tahun) Laki-laki Perempuan Protein* (g)
32.4g x 4Kcal = 129.6Kcal
0-1 110-120 2.5 ◦ Kebutuhan protein dan lemak standar
1-3 100 2.0 Prosentase TE protein ◦ Perhitungan rasio insulin berbanding karbohidrat (pre-meal
129.6 : 1700 = 8% adjustment)
4-6 90 1.8
6-9 80-90 60-80 1.5
◦ Sebaran karbohidrat dalam makanan sehari, disesuaikan dengan
Kebutuhan protein: kondisi tiap individu
10-14 50-70 40-55 1-1.5 10% TE = 42.5g
14-18 40-50 40 42.5g : 15kg = 2.8g/kgBB
59 60
10
10/8/2019
Intervensi Gizi Anak DM Tipe 1 Monitoring dan Evaluasi Gizi Pada IDNT
◦ Terapi Diet Definisi
◦ Pola makan, terutama sebaran karbohidrat dalam makanan ◦ Monitoring dan evaluasi gizi adalah kegiatan mengidentifikasi
◦ Pagi 20% keluaran (outcomes) atau indikator-indikator yang relevan terhadap
◦ Selingan pagi 10% diagnosis serta rencana dan tujuan intervensi gizi
◦ Siang 30% Tujuan
◦ Selingan sore 10% ◦ Menentukan dan mengukur progres keberhasilan dan efektifitas
◦ Malam 20% intervensi gizi terhadap keluaran (outcomes) atau indikator-
◦ Selingan malam 10% indikator yang telah ditetapkan
Eatright, 2019
61 62
Monitoring dan Evaluasi Gizi Pada IDNT Monitoring dan Evaluasi Gizi Pada IDNT
Faktor yang diperhatikan
Langkah-langkah
◦ Diagnosis medis
◦ Monitoring perubahan yang terjadi selama intervensi
◦ Indikator keberhasilan asuhan
◦ Melakukan pengukuran hasil monitoring terhadap indikator
◦ Tujuan yang ingin dicapai klien
yang menjadi rujukan
◦ Tujuan atau target manajemen kualitas gizi
◦ Membandingkan dan mengevaluasi dampak atau efektiftas
◦ Setting atau tempat asuhan dilakukan secara menyeluruh dari intervensi gizi yang diberikan
◦ Populasi klien terhadap diagnosis gizi dan keluaran (outcomes) kesehatan
◦ Tingkat keparahan penyakit atau kondisi
63 64
Monitoring dan Evaluasi Gizi Monitoring dan Evaluasi Gizi

Pada Anak DM Tipe 1 Pada Anak DM Tipe 1
◦ Antropometri ◦ Biokimia
◦ Berat badan ◦ Kontrol gula darah harian
◦ Status gizi ◦ HbA1C
◦ Velositas pertumbuhan ◦ Profil lipid
◦ Diet ◦ Keton darah
◦ Adekuasi asupan kualitas dan kuantitas ◦ Fisik/klinis
◦ Adekuasi dan sebaran karbohidrat ◦ Tekanan darah
65 66
11
10/8/2019
Penutup Daftar Pustaka

ADA 2009. Pocket Guide Book, Pediatric Nutritional Assessment.
◦ Proses asuhan gizi terstandar terdiri dari 4 langkah yang saling AND, 2013. Nutritional Assessment, International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardized
Language for the Nutrition Care Process Fourth Edition
berkaitan; asesmen, penentuan diagnosa, intervensi serta monitoring Cape Town Metropole PIG, 2009. Antrhopometry Guideline Paediatrics, retrieved on15 August 2019 from
dan evaluasi http://www.adsa.org.za/Portals/14/Documents/Clinical20Guideline20Anthropometry.pdf
Eatright, 2019. The Nutrition Care Process (NCPT), retrieved on 2 August 2019 from https://www.ncpro.org/nutrition-care-
◦ Asesmen gizi pada anak dengan DMT1 termasuk antropometri, nilai process
biokimia, pemeriksaan fisik dan klinis serta riwayat diet Leonberg BL, 2008. ADA Pocket Guide to Pediatric Nutrition Assessment, Chapter 3: Anthropometric Measurements’
◦ Diagnosis gizi terdiri dari masalah gizi, etiologi atau penyebab dan tanda Mahan LK et al, 2012. MNT for Diabetes Mellitus and Hypoglycaemia of Nondiabetic Origin ‘Type 1 Diabetes’ pp. 676-678
Nofi LS et al, 2018. Re-Scoring Method of SGNA Determining Pediatric Malnutrition Classification in Indonesia’s Tertiary Level
serta gejala Hospital. APPSPHGAN Proceeding 2018.
◦ Intervensi gizi atau medical nutrition therapy (MNT) merupakan Pulungan AB et al, 2018. Indonesian National Synthetic Growth Charts, Acta Scientific Paediatrics Volume 1 Issue 1 pp. 20-34
komponen yang penting dan terintegrasi dengan 5 pilar tata kelola untuk Pulungan AB et al, 2019. Diabetes Melitus Tipe-1 Pada Anak: Situasi di Indonesia dan Tata Laksana. Sari Pediatri Volume 20
No. 6 pp. 392-400
mencegah dan mengelola Diabetes DMT1 pada anak Secker DJ et al, 2012. How to Perform SGNA in Children, J Acad Nutr Diet Volume 112 pp. 424-431
◦ Monitoring dan evaluasi gizi sangat penting dalam mengukur VDH, 2019. Health Screening Recommendation for Children & Adolescent, The Tanner Stage, retireved on 17 August 2019
from https://www.medschool.lsuhsc.edu/medical_education/undergraduate/spm/SPM_100/documents/-
keberhasilan intervensi dan terapi yang telah diberikan tannerstagescard.pdf
67 68
Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com PAGT Pada Anak DM Tipe 1 2019, Jakarta
69
12

Asuhan Gizi Pada Anak Diabetes Mellitus Tipe 1 - Lora2019 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Asuhan Gizi Pada Anak Diabetes Mellitus Tipe 1 - Lora2019 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

10/8/2019

Lora Sri Nofi, PGNutr, MNutrDiet, RD

Patofisiologi DMT1 Patofisiologi DMT1

(Mahan LK et al, 2012) (Mahan LK et al, 2012)

Patofisiologi DMT1 Epidemiologi DMT1

Epidemiologi DMT1 5 Pilar Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak

◦ Di Indonesia tahun 2018 tercatat anak ◦ Injeksi insulin

Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak Manajemen DM Tipe 1 Pada Anak

Asuhan Gizi Terstandar Asuhan Gizi Terstandar

Proses Asuhan Gizi Langkah-langkah PAGT:

Asesmen Gizi Pada IDNT Asesmen Gizi Pada IDNT

Merupakan suatu proses yang Asesmen adalah kegiatan

Riwayat Diet Riwayat Diet

– Estimasi asupan -> kuantitas diet – Riwayat diet personal

– Food recall – Alergi makanan

– Food record – Kesukaan dan pantangan

– Food weighing – Riwayat ASI, MP-ASI

ADA, 2009 ADA, 2009

Lora Sri Nofi 081281113026 lora_oke@yahoo.com

Antropometri Velositas dan Pertumbuhan

Nofi LS et al, 2019

Velositas dan Pertumbuhan Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan Biokimia Pemeriksaan Biokimia

Mahan LK et al, 2012

Pemeriksaan Fisik/Klinis Pemeriksaan Fisik/Klinis

Pemeriksaan Fisik dan Tanda Klinis Pada anak dengan DM tipe 1:

Perkembangan dan Maturitas Status Malnutrisi

Diagnosis Gizi Pada IDNT

Diagnosis Gizi Pada IDNT Diagnosis Gizi Pada IDNT

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT

Tujuan intervensi gizi adalah

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT

Implementasi meliputi: Terdiri dari 5 domain; terapi diet,

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT

Terapi Gizi Edukasi Gizi

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada IDNT

Intervensi Gizi Pada IDNT Intervensi Gizi Pada Anak

Intervensi populasi Terapi diet: Pemberian makanan 0-12 bulan

Intervensi Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak

Kebutuhan Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak

Penentuan Kebutuhan Energi Penentuan Kebutuhan Protein

Kebutuhan Gizi Pada Anak Kebutuhan Gizi Pada Anak

tahun BB ideal 18kg 4-6 90 1.8

Kebutuhan Gizi Pada Anak Intervensi Gizi Anak DM Tipe 1

Monitoring dan Evaluasi Gizi Monitoring dan Evaluasi Gizi

Penutup Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai