Pencegahan utama adalah membatasi mobilisasi orang yang berisiko hingga masa
inkubasi. Pencegahan lain adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan
sehat, meperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila berada di daerah berisiko atau
padat, melakukan olah raga, istirahat cukup serta makan makanan yang dimasak hingga
matang dan bila sakit segera berobat ke RS rujukan untuk dievaluasi. Hingga saat ini tidak
ada vaksinasi untuk pencegahan primer. Pencegahan sekunder adalah segera menghentikan
proses pertumbuhan virus, sehingga pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya
pencegahan yang penting termasuk berhenti merokok untuk mencegah kelainan parenkim
paru.
Pencegahan pada petugas kesehatan juga harus dilakukan dengan cara memperhatikan
penempatan pasien di ruang rawat atau ruang intensif isolasi. Pengendalian infeksi di tempat
layanan kesehatan pasien terduga di ruang instalasi gawat darurat (IGD) isolasi serta
mengatur alur pasien masuk dan keluar. Pencegahan terhadap petugas kesehatan dimulai dari
pintu pertama pasien termasuk triase. Pada pasien yang mungkin mengalami infeksi COVID-
Kewaspadaan standar dilakukan rutin, menggunakan APD termasuk masker untuk tenaga
medis (N95), proteksi mata, sarung tangan dan gaun panjang (gown). [ CITATION Naw20 \l
1033 ]
PROGNOSIS
Hingga saat ini mortalitas mencapai 2% tetapi jumlah kasus berat mencapai 10%.
Prognosis bergantung pada derajat penyakit, ada tidaknya komorbid dan faktor usia.
Pemeriksaan Penunjang (PDPI, 2020)
1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada pencitraan
3. Bronkoskopi
6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum, bilasan
bronkus, cairan pleura) dan darah26,27 Kultur darah untuk bakteri dilakukan,
idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun, jangan menunda terapi antibiotik dengan
Yul20 \l 1033 ]
Komplikasi
1. Pneumonia
membuat Anda sulit bernapas. Pada sebuah riset pada pasien positif Covid-19 yang
kondisinya parah, terlihat bahwa paru-parunya terisi oleh cairan, nanah, dan sisa-sisa atau
kotoran sel.Hal ini menghambat oksigen yang seharusnya diantarkan ke seluruh tubuh.
Padahal, oksigen sangat dibutuhkan agar berbagai organ di tubuh bisa menjalankan
fungsinya. Jika tidak ada oksigen, maka organ tersebut akan rusak.
Saat mengalami gagal napas, tubuh tidak bisa menerima cukup oksigen dan tidak
dapat membuang cukup banyak karbon dioksida. Kondisi gagal napas akut terjadi pada
kurang lebih 8% pasien yang positif Covid-19 dan merupakan penyebab utama kematian
ARDS adalah salah satu komplikasi corona yang cukup umum terjadi. Menurut
mengalaminya.ARDS akan membuat paru-paru rusak parah karena penyakit ini membuat
paru-paru terisi oleh cairan. Akibatnya, oksigen akan susah masuk, sehingga menyebabkan
penderitanya kesulitan bernapas hingga perlu bantuan ventilator atau alat bantu napas.
bisa menjalar hingga ke organ hati. Orang dengan infeksi corona yang parah berisiko paling
5. Kerusakan jantung
Gangguan jantung yang berisiko muncul antara lain aritmia atau kelainan irama jantung, dan
Infeksi sekunder adalah infeksi kedua yang terjadi setelah infeksi awal dan tidak
berhubungan dengan penyakit yang awalnya diderita. Misalnya, Covid-19 adalah infeksi
yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Lalu, penderitanya kemudian mengalami infeksi
lain yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus atau streptococcus.Pada pasien Covid-19,
komplikasi ini jarang terjadi, tapi masih berpotensi untuk muncul. Sebagian ada yang ringan
dan bisa sembuh. Namun, sebagian lagi mengalami infeksi sekunder yang parah hingga
menyebabkan kematian.
Komplikasi corona yang satu ini jarang terjadi. Namun saat muncul, komplikasi
tersebut bisa sangat berbahaya. Jika fungsi ginjal sampai terganggu, maka dokter mungkin
saja melakukan proses cuci darah hingga kondisi ini sembuh.Namun terkadang, kondisi ini
tidak bisa disembuhkan dan membuat penderitanya terkena gagal ginjal kronis dan butuh
8. Syok septik
Syok septik terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi malah salah sasaran. Jadi,
bukannya menghancurkan virus penyebab penyakit, zat-zat kimia yang dibuat tubuh justru
menghancurkan organ yang sehat.Jika proses ini tidak segera berhenti, tekanan darah akan
turun drastis hingga pada tahap yang berbahaya dan menyebabkan kematian.
membentuk gumpalan-gumpalan darah yang tidak pada tempatnya. Hal ini bisa menyebabkan
perdarahan pada organ dalam atau gagal organ vital (gagal ginjal, gagal hati, gagal jantung,
dan lainnya).Di Tiongkok, penyakit ini umum dialami oleh pasien yang meninggal akibat
infeksi Covid-19.
10. Rhabdomyolisis
Penyakit ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, para dokter dan peneliti menilai
penyakit ini perlu dimonitor pada pasien-pasien berisiko tinggi yang positif Covid-19.Pada
rhabdomyolisis, jaringan otot akan rusak dan mati. Hal ini menyebabkan protein dalam sel
yang disebut myoglobin menjadi tumpah memenuhi aliran darah. Jika ginjal tidak bisa
menyaring myoglobin dengan baik, maka akan terjadi kerusakan fungsi di tubuh dan
mengakibatkan kematian.
Komplikasi adalah salah satu faktor yang menyebabkan seorang pasien positif Covid-
19 masuk dalam kategori parah. Semua orang yang positif, memiliki risiko ini. Namun,
beberapa kelompok individu dengan kondisi di bawah ini memiliki risiko yang lebih tinggi
Nawas, M. A., Yunus, F., Fitriani, F., Winariani, Permatasari, A. T., Zaidin, J., . . .
Fachrucha, F. (2020, April). Majalah Resmi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Official Journal of The Indonesian Society of Respirology. Jurnal Respirologi
Indonesia, 40(2), 119-129. Retrieved August 22, 2020
Putri, N. H. (2020, April 1). 10 Komplikasi Corona Ini Berisiko pada Pasien Positif Covid-
19. Retrieved Agustus 23, 2020, from sehatq.com:
https://www.google.com.sg/amp/s/www.sehatq.com/artikel/komplikasi-corona-ini-
bisa-muncul-pada-pasien-positif-covid-19/amp
Yuliana. (2020, Februari). Corona virus diseases (Covid-19); Sebuah tinjauan literatur.
WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE, 2(1), 187-192. Retrieved Agustus 23, 2020