Anda di halaman 1dari 2

Gut Microbiota Indonesia (Bayi & Ibu, Anak-anak, Pemuda, Dewasa dan Lanjut usia)

Kami telah mempublikasikan 3 penelitian terkait dengan gut microbiota orang Indonesia. Walaupun
cakupan pengambilan sampel hanya terbatas di daerah Yogyakarta dan Bali, namun karena pola makan
orang Indonesia tidak berbeda jauh satu daerah dengan daerah lainnya, termasuk pola hidup,
kemungkinan gut microbiota yang telah dipublikasikan ini bisa mewakili Indonesia

Beberapa hal yang penting:

1. Enterotype untuk orang Indonesia mulai dari anak-anak s/d usia lanjut adalah Prevotella enterotype

2. Gut microbiota berkembang dengan cepat sejak bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI
(MPASI)

3. Microbiota bayi ternyata didominasi oleh Bifidobacterium dan Bacteroides (yang berbeda dengan gut
microbiota ibu Indonesia yang memiliki Prevotella enterotype) – artinya bahwa gut microbiota sangat
dipengaruhi oleh konsumsi ASI yang mengandung nutrisi khusus untuk Bifidobacterium, yaitu
oligosakarida yang tidak tercerna, atau disebut sebagai Human Milk Oligosaccharides (HMOs). Hal ini
juga mendukung pernyataan bahwa cara bayi yang dilahirkan (normal atau sesar) tidak banyak
berpengaruh pada gut microbiota bayi. Gut microbiota bayi utamanya dipengaruhi oleh ASI.

4. Pada bayi berumur 6 bulan lebih dan mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) terjadi
perubahan komposisi gut microbiota yang mengarah pada kemiripan gut microbiota ibu, yaitu dari
Bifidobacterium/Bacteroidesenterotype menuju ke Prevotella enterotype. Hal ini didukung oleh pola
makan yang mirip dengan pola makan si ibu, yang untuk orang Indonesia mengarah pada makanan
berbasis nabati.

5. Profil mikrobiota anak anak, pemuda, orang dewasa, serta lanjut usia pada dasarnya mirip, dan
memiliki Prevotella enterotype, hal ini didukung pola makan orang Indonesia mengarah pada makanan
berbasis nabati, berbeda dengan dengan orang China, Taiwan dan Jepang yang memiliki
Bacteroides/Bifidobacterium enterotype yang didukung oleh pola makan berbasis hewani serta sumber
karbohidrat yang berbeda.

6. Populasi Bifidobacteriaceae menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Di sisi lain, populasi
Enterobacteriaceae cenderung meningkat. Kondisi ini tentu saja kurang menguntungkan karena
mengganggu keseimbangan gut microbiota dan dapat menyebabkan dysbiosis pada para lanjut usia
dengan dampak lebih lanjut ke kesehatan tubuh.

Reference:

Diversity in gut bacterial community of school-age children in Asia (Nakayama, Rahayu ES, et al, 2015)
https://www.nature.com/articles/srep08397

Gut microbiota profile in healthy Indonesians (Rahayu et al., 2019)


https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30948911/

Indonesian children fecal microbiome from birth until weaning was different from microbiomes of their
mothers (Wei Wei Thwe Khine, ES Rahayu et al, 2020
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19490976.2020.1761240

Anda mungkin juga menyukai