Anda di halaman 1dari 3

ANAMNESIS PASIEN DENGAN KELUHAN GANGGUAN PADA MATA

Untuk dapat mengumpulkan data-data pasien dilakukan anamnesis :


 Data umum : nama, jenis kelamin, umur, alamat, pekerjaan.
 Keluhan utama : pasien dengan gangguan pada mata biasanya datang dengan keluhan
seperti : Mata merah, mata gatal, mata berair, mata nyeri, belekan , gangguan penglihatan
(buta, penglihatan kabur, penglihatan ganda/dobel), Benjolan pada mata (timbilan) dan
kelilipan
 Data yang harus digali dari keluhan utama :
- Pada pasien dengan keluhan gangguan penglihatan ditanyakan apakah gangguan
terjadi saat melihat jauh atau dekat; onset mendadak atau gradual; di seluruh
lapang pandang atau hanya sebagian; jika defek lapang pandang hanya sebagian,
apakah letaknya sentral, perifer atau hanya pada satu mata.
- Pada pasien dengan keluhan skotoma, ditanyakan apakah skotoma bergerak bila
bola mata bergerak atau terfiksasi; apakah pasien melihat kilatan-kilatan cahaya. -
Adanya gejala sistemik : demam, malaise, sakit kepala.
- Jika terdapat diplopia, ditanyakan apakah diplopia horisontal atau vertikal, kedua
mata atau salah satu mata, apakah persisten bila salah satu mata ditutup. - Gejala-
gejala neurologis : gangguan motorik dan sensorik, gangguan syaraf kranial yang
lain.
 Riwayat penyakit dahulu : hipertensi, diabetes melitus, trauma

MENGINSPEKSI MATA
Inspeksi kelopak mata, bulu mata, bola mata, dan apartus lakrimal. Inspeksi juga konjungitva,
sklera, kornea, ruang anterior, iris dan pupil. Gunakan oftalmoskop untuk mengkaji humor
vitreous dan retina.

Inspeksi kelopak mata, bulu mata, dan apartus lakrimal


 Kelopak mata harus konsisten dengan corak klien, dengan tanpa oedema atau lesi.
Lipatan palpebra harus simetris dengan tidak ada kelambatan kelopak
 Bulu mata harus terdistribusi rata di sepanjang kelopak
 Bola mata harus cerah dan jernih
 Apartus lakrimal harus tidak mengalami inflamasi, pembengkakan atau air mata yang
berlebihan
Inspeksi konjungitva
 Periksa konjungtiva palpebra hanya jika anda mencurigai adanya benda asing atau
jika klien mengeluh nyeri kelopak mata. Untuk memeriksa bagian dari konjungtiva
ini, minta klien untuk melihat ke bawah sementara anda menarik dengan perlahan
bulu mata tengah ke depan dan ke atas dengan ibu jari dan jari telunjuk anda.
 Sambil memegang bulu mata, tekan tepi tarsal dengan lidi kapas untuk membalikkan
kelopak mata keluar. Teknik ini membutuhkan keterampilan untuk mencegah klien
merasa tidak nyaman. Tahan bulu mata ke arah alis dan periksa konjungtiva, yang
seharusnya berwarna merah muda dan bebas dari pembengkakan.
 Untuk mengembalikan kelopak mata ke posisi normalnya, lepaskan bulu mata dan
minta klien untuk melihat ke atas. Jika hal ini tidak membalikan kelopak mata,
pegang bulu mata dan tarik dengan perlhan ke arah depan.
 Untuk menginspeksi konjungtiva bulbar, buka kelopak mata dengan perlahang dengan
ibu jari atau jari telunjuk anda. Minta klien untuk melihat ke atas, ke bawah, ke kiri,
dan ke kanan, sementara anda memeriksa keseluruhan kelopak mata bagian bawah.
Inspeksi kornea, ruang anterior, dan iris
 Untuk menginspeksi kornea dan ruang anterior, arahkan cahaya senter ke dalam mata
klien dari beberapa sudut sisi. Normalnya, kornea dan ruang anterior bersih dan
transparan. Hitung kedalaman ruang anterior dari samping dengan menggambarkan
jarak antara kornea dengan iris. Iris harus teriluminasi dengan cahay dari samping.
Permukaan kornea normalnya tampak bercahaya dan terang tanpa adanya jaringan
parut atau ketidakteraturan. Pada klien lansia, arkus senilis (cincin abu-abu putih di
sekeliling tepi kornea) merupakan hal yang normal.
 Uji sensitivitas korneal, yang menunjukkan keutuhan fungsi saraf kranial V (saraf
trigemeinus) dengan sedikit mengusapkan kapas di permukaan kornea. Kelopak di
kedua mata harus menutup ketika anda menyentuh kornea. Gunakan kapas yang
berbeda untuk setiap mata untuk menghindari kontaminasi silang.
 Inspeksi bentuk iris, yang harus tampak datar jika dipandang dari samping, dan juga
warnanya.
Inspeksi pupil
 Periksa kesamaan ukuran, bentuk, reaksi terhadap cahaya, dan akomodasi pada pupil
masing-masing mata. Untuk menguji reaksi pupil terhadap cahay, gelapkan ruangan
dan dengan klien menatap lurus ke arah titik yang sudah ditentukan, sorotkan senter
dari samping mata kiri ke tengah pupilnya. Kedua pupil harus berespons; pupil yang
menerima cahaya langsung berkonstriksi secara langsung, sementara pupil yang lain
berkonstriksi secara bersamaan dan secara penuh.
 Sekarang uji pupil mata kanan. Pupil harus bereaksi segera, seimbang, dan cepat
(dalam 1 sampai 2 detik). Jika hasilnya tidak meyakinkan, tunggu 15 sampai 30 detik
dan coba lagi. Pupil harus bundar dan sama sebelum dan sesudah kelihatan cahaya.
 Untuk menguji akomodasi, minta klien menatap objek di seberang ruangan.
Normalnya pupil akan dilatasi. Kemudian minta klien untuk menatap jari telunjuk
anda atau pada pensil yang berjarak 60 cm. Pupil harus berkonstriksi dan mengumpul
seimbang pada objek. Ingat bahwa pada klien lansia, akomodasi dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai