Anda di halaman 1dari 114

TUGAS SOAL KULIAH JKN

1. Pak Robert adalah seorang warga negara Amerika yang telah 10 tahun tinggal di
Indonesia. Dia tinggal di Indonesia bekerja di bidang usaha mikro dengan keluarganya
yang semuanya juga berasal dari Amerika. Menurut (PerPres RI Nomor : 111 Tahun 2013
pasal 6), Apakah Pak Robert wajib mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional?
A. Wajib, karena JKN wajib bagi seluruh Penduduk Indonesia
B. Tidak wajib, karena Pak Robert bukan warga negara Indonesia
C. Wajib, karena Pak Robert punya usaha mikro
D. Tidak wajib, karena Pak Robert hanyalah seorang pengusaha mikro
E. Jawaban A dan C benar
Jawaban: E
Referensi: Slide Kuliah Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional oleh dr.
Heni Hastuti (2017).
2. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas karena ada benjolan di
payudara kanan. Pada anamnesis didapatkan informasi benjolan muncul sejak 1 tahun
yang lalu, sebesar biji salak, dan membesar dengan cepat dalam 3 bulan terakhir. Suami
pasien adalah perokok berat. Pasien mulai menstruasi pada usia 9 tahun dan sampai
sekarang belum mengalami menopause. Pasien juga belum memiliki anak. Ibu pasien
pernah mengalami penyakit yang sama dan harus menjalani operasi pengangkatan
payudara. Pasien merupakan peserta BPJS-Kesehatan. Dokter kemudian merujuk pasien
ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
Menurut sistem rujukan berjenjang pada Jaminan Kesehatan Nasional, pasien akan dirujuk
ke …
A. Rumah Sakit tipe B Pendidikan
B. Rumah Sakit tipe A
C. Klinik Kesehatan Pratama
D. Rumah Sakit tipe B non-Pendidikan
E. Rumah Sakit Khusus
Jawaban :D
Referensi : slide kuliah JKN dr. Heni dan Permenkes No.59/2014
3. BELUM KEREKAP
4. BELUM KEREKAP
5. BELUM KEREKAP
6. 1. PBI Jaminan Kesehatan. 
Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin
dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya dibayari
Pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. Peserta PBI adalah fakir
miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diatur melalui Peraturan Pemerintah.  
 2. Bukan PBI jaminan kesehatan. 
Peserta bukan PBI jaminan kesehatan terdiri dari: 
1) Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya. 
2) Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya. 
3) Bukan pekerja dan anggota keluarganya
Pekerja penerima upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi upah kerja dengan
menerima gaji atau upah.
Dibawah ini yang termasuk pekerja penerima upah kecuali?
A. Pegawai Negeri Sipil
B. Anggota TNI
C. Anggota POLRI
D. Pejabat Negara
E. Pemilik Toko Alat Kesehatan
Jawaban :E
Referensi : http://www.jkn.kemkes.go.id/faq.php
7. Indikator kinerja sistem pembiayaan kesehatan yang bertujuan untukmewujudkan political
acceptability sehingga jika tidak terpenuhi bisa membuka celah pekerja pemerintah dalam
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme adalah ..
a. Equity
b. Revenue adequacy and stability
c. Efficiency
d. Transparency, broad diffusion and clarity about the uses of the tax
e. Easy of collection
Jawaban : D. Transparency, broad diffusion and clarity about the uses of the tax
Sumber : Slide Kuliah JKN 2017
8. Seorang laki-laki berumur 50 tahun mengalami sirosis hepar satu bulan yang lalu. Beliau
menjalani pemeriksaan dan pengobatan di Rumah Sakit dr.Moewardi Surakarta selama
tiga minggu kemudian saat ini beliau sedang menjalani rehabilitasi. Beliau menghendaki
untuk menjalani kontrol di Puskesmas saja karena lebih dekat dengan tempat tinggalnya
namun pihak rumah sakit tidak mengizinkan.
Berikut ini adalah alasan mengapa pada kasus Bapak tersebut tidak dapat dilakukan
rujukan balik ke Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, kecuali.....
A. Sirosis hepatis merupakan penyakit yang tidak curable
B. Tidak ada obat untuk sirosis hepatis
C. Sirosis hepatis merupakan penyakit yang curable dan tidak menular
D. Setiap gejala yang timbul mengarah kegawatdaruratan
E. Tindakan medik untuk menangani gejala umumnya hanya terdapat di Faskes Rujukan
Tingkat Lanjutan
Jawaban :C
Referensi :
BPJS, (2017). Panduan Praktis Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN. [online] Dapat
diakses : https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/4238e7d5f66ccef4ccd8988
3c46fcebc.pdf [Diakses tanggal 15 Sep. 2017].
9. BELUM KEREKAP
10. Pak Sulaiman dan Ibu Siti adalah sepasang suami istri di daerah Ngoresan. Tercatat bahwa
keluarga tersebut memenuhi kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu sehingga
termasuk dalam peserta PBI (Penerima Bantuan Upah) dan mendapat bantuan BPJS
Kesehatan. Kemudian, suatu hari Ibu Siti mengandung anak pertamanya dan melahirkan
seorang bayi. Apakah bayi baru lahir tersebut otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan ?
A. Ya, bayi baru lahir dari peserta PBI (Penerima Bantuan Upah) secara otomatis dijamin
oleh BPJS kesehatan.
B. Ya, sebab merupakan anak kesatu dari peserta pekerja penerima upah yang kemudian
secara otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan
C. Tidak, bayi baru lahir harus didaftarkan terlebih dahulu meskipun dari keluarga peserta
PBI (Penerima Bantuan Upah)
D. A dan B benar
E. Semua salah
Jawaban :D
Sumber : Surat Edaran Mentri Kesehatan Nomor HK/Menkes/32/I/2014
11. BELUM KEREKAP
12. Kanker serviks merupakan sebuah keganasan yang sering menyerang wanita. Oleh karena
itu, dalam rangka pencegahan kanker serviks puskesmas-puskesmas berencana melakukan
pemeriksaan IVA pada wanita yang belum memiliki keluhan dan gejala kanker serviks.
Apa level pencegahan yang dilakukan pada kasus di atas?
A. Pencegahan primordial
B. Pencegahan primer
C. Pencegahan sekunder
D. Pencegahan tersier
E. Skrining test
Jawaban :E
Referensi : Kuliah Prinsip Dasar Kedokteran Keluarga
13. BELUM KEREKAP
14. BELUM KEREKAP
15. BELUM KEREKAP
16. Seorang dokter menangani pasien yang menderita hipertensi. Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik pada pasien, dokter tersebut mandapatkan bahwa pasien menderita
hipertensi Stage II. Dokter kemudian merencanakan segera dilakukan pemeriksaan
tambahan untuk laboratorium darah dan fungsi lipidnya. Tindakan ini disebut
menggunakan prinsip ?
A. Health promotion
B. General and specific protection
C. Early diagnosis and prompt treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
Jawaban :D
Referensi : Kuliah Prinsip Dasar Kedokteran Keluarga
17. Fatimah, pengguna BPJS kelas 1 masuk Rumah Sakit Negeri karena Demam Berdarah dan
harus di Rawat Inap. Pasien ingin dirawat di VIP. Setelah dirawat di Rumah Sakit selama
15 hari pasien dibolehkan pulang. Namun pasien kaget karena ternyata pasien harus
membayar uang dengan jumlah banyak padahal pasien berpikir semua pembiayaannya
telah ditanggung oleh BPJS. Namun BPJSnya hanya menanggung sedikit saja dari total
biaya dirinya. Mengapa hal itu dapat terjadi?
a. Karena pasien telah melampau jumlah hari perawatan yang dapat ditanggung BPJS
b. Karena penyakit pasien tidak termasuk dalam penyakit yang ditanggung BPJS
c. Karena dalam sistem INA CBGs, BPJS hanya bisa menanggung biaya pasien hingga
kelas 1 saja
d. Karena pasien menggunakan obat-obat pada ForNas
e. Karena pasien tidak melalui sistem rujukan dari FKTP
Jawaban : C
Pelayanan pada FKTRL (Rumah sakit) menggunakan sistem INA CBGs yaitu pembayaran
dengan sistem paket berdasar penyakit yang diderita pasien. BPJS hanya bisa menanggung
biaya pasien sampai kelas 1. Jika pasien ingin naik kelas ke VIP maka pasien harus
membayar selisih antara total bayaran VIP dengan tarif INA CBGs kelas 1. Hal tersebut
dikarenakan pada kelas VIP, perawatan kamar berbeda dengan kelas 1,2,3. Selain itu VIP
menggunakan obat diluar ForNas.
Hal itu juga berlaku jika pasien adalah pengguna BPJS kelas 2 dan ingin naik ke ruang
rawat inap kelas 2, maka pasien harus membayar selisih antara tarif INA CBGs kelas 1
dengan tarif INA CBGs kelas 2.
Pada sistem INA CBGs tidak memperhatikan jumlah hari perawatan.
Referensi: http://www.pasienbpjs.com/2016/07/naik-kelas-vip-biaya-bisa-
membengkak.html, http://www.bpjs-kesehatan.net/2015/11/apa-ayang-dimaksud-dengan-
ina-cbgs.html
18. Tn.A adalah seorang kepala daerah di wilayah Y di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar. Namun
tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Siapakah yang
wajib membayar iuran Tn.A sebagai pemberi kerja?
A. Pemerintah pusat
B. Pemerintah
C. Pemerintah daerah
D. Dinas kesehatan
E. Puskesmas
Jawaban :C
Referensi : http://www.jkn.kemkes.go.id
19. Pasien peserta BPJS kesehatan di rawat di rumah sakit karena malaria. Pasien meminta
untuk melakukan pemeriksaan CT-scan dan MRI. Sehingga pasien melebihi plafon
asuransi dan harus membayar kelebihannya.
Pada kasus tersebut, moral hazard terdapat pada :
A. Pelayanan asuransi
B. Perusahaan asuransi
C. Pemerintah
D. Pasien
E. Provider
Jawaban : D. Pasien
Referensi : slide pembiayaan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional
20. Seorang ibu berusia 35 tahun berniat untuk merapikan kondisi giginya yang tidak rapi. Ibu
tersebut kemudian ke klinik gigi terdekat dan bertanya apakah bisa membayar dengan
asuransi BPJS yang dimilikinya. Namun petugas mengatakan bahwa tindakan yang ibu
tersebut inginkan rupanya tidak tercover BPJS. Lalu petugas menjelaskan kondisi-kondisi
apa saja yang dijamin dan tidak dijamin oleh BPJS. Kondisi-kondisi dibawah ini tidak
dijamin oleh BPJS, kecuali…
A. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
B. Pelayanan kesehatan untuk mengatasi infertilitas
C. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas
D. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan
subspesialis
E. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
Jawaban :D
Referensi : Permenkes 71 tahun 2013 (slide dr. Heni)
21. Seorang pasien mendatangi penyedia jasa asuransi kesehatan. Diketahui pasien baru saja
keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena mengalami kecelakaan lalu lintas yang
membuatnya sampai tidak sadarkan diri. Pasien mengeluhkan pelayanan yang dia terima
tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan dan bahwa sebelumnya dia tidak diberikan
informasi mengenai rincian pelayanan kesehatan yang akan dia terima dari jasa asuransi
kesehatan bila terjadi kecelakaan. Pasien mengaku rutin membayar premi sesuai dengan
ketentuan yang diajukan oleh pihak asuransi. Keadaan yang dihadapi pasien disebut ...
A. Moral Hazard
B. Risk pooling
C. Adverse selection
D. Revenue collection
E. Catasthropic health care expenditure
Jawaban: C. Adverse selection
Referensi: Slide Kuliah Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional oleh dr.
Heni Hastuti (2017).
22. Tony adalah ayah dengan dua orang anak perempuan yang berbeda Ibu. Anak pertamanya
merupakan hasil perkawinannya dengan mantan istrinya, yang kini juga telah membangun
keluarga baru dan dikaruniai dua anak lagi dari perkawinannya yang baru. Sedangkan
anak keduanya merupakan buah dari perkawinannya dengan istri keduanya yang baru ia
nikahi 2 tahun lalu. Meski begitu Tony dan mantan istrinya masih beranggapan bahwa
mereka adalah satu keluarga. Menurut pendapat Goldenberg (1980), termasuk bentuk
apakah keluarga Tony dan mantan istrinya?
A. Commune family
B. Blended family
C. Composite family
D. Serial family
E. Single parent family
Jawaban :D
Referensi :
23. Warga desa jebres menggunakan air tanah sebagai sumber air utama yang digunakan
untuk kehidupan sehari-hari seperti memasak serta minum, namun sayangnya di sekitar
aliran air banyak sampah yang mempengaruhi mutu air tersebut. Untuk menghindari
kontaminasi, bagaimana cara pengolahannya?
a. seepage pit
b. cesspool
c. septic tank
d. composting
e. dibakar
jawaban : d composting
sumber Buku UKDI
24. Seorang pasien datang memeriksakan diri ke RS Moewardi. Pasien merupakan pegawai
bank asing di Indonesia dan mengatakan ia mendaftarkan diri ke sebuah perusahaan
asuransi dan membayarkan sejumlah iuran setiap bulannya kepada perusahaan tersebut.
Termasuk dalam metode pendanaan apakah pembiayaan kesehatan pasien tersebut?
A. Out of Pocket Payment
B. Asuransi Kesehatan Sosial
C. Premi
D. Donasi
Jawaban :C
Referensi : Kuliah dr.Heni mengenai Jaminan Kesehatan Nasional
25. Seorang mahasiswa kedokteran berusia 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
penglihatan kabur saat melihat jauh. Keluhan timbul sejak dua bulan yang lalu. Pasien
juga mengeluh sering merasa pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien
tersebut didiagnosis astigmatisme miopia simpleks pada mata kanannya. Berapakah
indikasi medis minimal yang seharusnya diderita pasien bila pasien ingin menggunakan
fasilitas pelayanan suplemen BPJS untuk mengklaim resep kacamatanya?
A. Sferis 0.5D dan silindris 0.25D
B. Sferis 0.5D dan silindris 0.5D
C. Sferis 0.25D dan silindris 0.25D
D. Sferis 0.25D dan silindris 0.5D
E. Sferis 0.75D dan silindris 0.25D
Jawaban: A. Sferis 0.5D dan silindris 0.25D (Slide Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan
Kesehatan Nasional hal 36 – dr. Heni Hastuti)
26. Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke rumah
sakit umum daerah. Pasien mengalami patah tulang di tangan dan kakinya sehingga
memerlukan perawatan dan operasi segera. Rumah sakit tidak menjamin semua biaya
perawatan dan meminta pasien mengurus asuransi pada PT Jasa Raharja padahal pasien
merupakan anggota jaminan kesehatan yang rutin membayar iuran tiap bulannya.
Bagaimana pendapat anda mengenai kasus di atas?
A. Rumah sakit tidak melaksanakan tugasnya sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang
menjamin pasien anggota JKN
B. Pelayanan Kesehatan dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas sampai pasien
sembuh total.
C. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas sampai nilai
yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas.
D. Biaya pelayanan kesehatan ditanggung JKN dan Jasa Raharja dengan sistem bagi rata
E. Rumah sakit menjamin biaya perawatan karena kecelakaan lalu lintas merupakan
pelayanan yang dijamin oleh JKN
Jawaban :C
Referensi : slide kuliah JKN dr. Heni
27. Iuran jaminan kesehatan nasional bagi pekerja penerima upah dibayarkan oleh...
A. Peserta yang bersangkutan
B. Pemerintah daerah instansi 
C. Pemerintah pusat
D. Instansi yang bersangkutan melalui gaji yang dipotong langsung
E. Negara
Jawaban: D
Referensi: (Perpres No. 111 tahun 2013)
28. Majelis Advokat Indonesia melaporkan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres ke polisi.
Laporan ini terkait kematian dari bayi Tiara Debora yang diduga karena tidak
mendapatkan perawatan yang baik dari pihak rumah sakit.
Ketua Umum Majelis Advokat Indonesia Ryo Rama Baskara menilai sikap pihak rumah
sakit yang tidak memberikan pelayanan maksimal terhadap pasiennya karena masalah
keuangan tidak bisa dibenarkan.
Menurut Jaminan Kesehatan Nasional, terdapat pelayanan kesehatan yang dijamin saat
dirujuk di rawat inap di rumah sakit, kecuali…
A. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah oleh dokter spesialis dan
subspesialis
B. Perawatan inap non intensif di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan
C. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
D. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis
E. Perawatan inap di ruang intensif
Jawaban :B
Referensi : slide 27-29 kuliah JKN
https://www.jawapos.com/read/2017/09/12/156639/rs-mitra-belum-kerja-sama-dengan-
bpjs-ternyata-ini-masalahnya - diakses 14 September 2017
29. BPJS Kesehatan merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden dan memiliki tugas untuk
menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional untuk ...
A. PNS
B. TNI/POLRI/Veteran
C. Rakyat biasa
D. Badan Usaha lainnya
E. Semua benar
Pembahasan : 
Jawaban E. Semua benar. Karena BPJS diselenggarakan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Sumber : https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/
Web resmi BPJS
30. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar. Namun,
tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Berapakah jumlah
iuran yang harus ditanggung oleh pemberi kerja?
A. 2%
B. 2,5%
C. 3%
D. 3,5%
E. 4%
Jawaban :C
Referensi : Soal Imu Kesehatan Masyarakat JKN oleh Azamat Agus Sampurna
31. Bapak N adalah seorang wakil kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta
jaminan kesehatan nasional, iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar.
Namun, tidak semua dibayar peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Siapakah yang
wajib membayar iuran Bapak N sebagai pemberi kerja?
A. Pemerintah pusat
B. Dinas kesehatan
C. Menteri kesehatan
D. Pemerintah daerah
E. Puskesmas setempat
Jawaban: d) Pemerintah daerah
Kewajiban pemberi kerja dalam membayar iuran dilaksanakan oleh Pemerintah daerah
untuk Iuran jaminan kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan dan
anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil daerah, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri daerah
Referensi: Arsyad, F., Ferdianto, H. 2009. Uji Kompetensi Dokter Indonesia Ready. EMS:
Jakarta
32. Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke puskesmas ingin melakukan konsultasi
mengenai penyakit darah tinggi yang sudah diderita. Selain itu pasien memiliki riwayat
sakit gula sejak 2 tahun lalu. Pasien merupakan peserta jaminan kesehatan nasi yang
mendaftar pada sebulan yang lalu.
Dibawah ini merupakan prinsip-prinsip sistem jaminan kesehatan nasional yang diikuti
pasien kecuali...
A. Kegotong-royongan
B. Laba sebesar-besarnya
C. Kehati-hatian
D. Akuntabilitas
E. Portabilitas
Jawaban :B
Referensi : Slide kuliah dr. Heni tentang Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
Nasional
33. Hafizhan, 23 tahun, tinggal di sebuah kecamatan yang tidak ada fasilitas kesehatan tingkat
pertama. Ia mengeluh BAB 12x dan muntah 6x. Keluarga hafizhan ingin mendapatkan
pelayanan yang terbaik tetapi tidak mempunyai uang dan hanya mempunyai BPJS. Apa
yang harus dan dapat keluarganya lakukan ?
a. Membawa ke kota untuk mendapatkan pertolongan di UGD
b. Membawa ke kota untuk mendaftar ke poli umum
c. Bertanya ke bidan desa
d. Bertanya ke kamituo
e. Membawa ke pak camat
Jawaban :c
Sumber : PPT kuliah dr. Heni Hastuti
34. Berikut ini adalah manfaat yang diterima peserta jaminan kesehatan dalam pelayanan
promotif dan preventif, kecuali …
A. Imunisasi dasar
B. Keluarga berencana
C. Penyuluhan kesehatan
D. Skrining kesehatan
E. Pembiayaan pengobatan
Jawaban :E
Referensi : slide kuliah JKN dr Heni
35. Asuransi Kesehatan Sosial berdasarkan UU no.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional bersifat mandatory untuk seluruh penduduk. Dengan begitu, peserta yang
mampu dapat membantu peserta yang tidak mampu, peserta yang sehat membantu yang
sakit. Hal diatas merupakan perwujudan dari prinsip Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)...
A. Kegotong-royongan
B. Dana Amanat
C. Portabilitas
D. Akuntabilitas
E. Keterbukaan
JAWABAN: A. Kegotong-royongan
SUMBER: Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional
(http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/BUKU%20PEGANGAN
%20SOSIALISASI%20JKN%20DALAM%20SJSN.pdf)
36. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 6 tahun ke rumah sakit swasta di dekat
tempat tinggalnya. Anak tersebut datang dalam keadaan anemia berat. Saat sampai di RS
tersebut, ternyata pihak RS belum bekerjasama dengan BPJS, padahal ibu tersebut datang
dari keluarga kurang mampu dan hendak menggunakan hak nya sebagai peserta BPJS.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak RS?
A. Langsung merujuk pasien tersebut ke faskes terdekat yang bekerjasama dengan BPJS
B. Menerima dan menangani kegawatdaruratannya terlebih dahulu, setelah itu merujuknya
ke faskes yang bekerjasama dengan BPJS
C. Menerima dan menangani pasien tersebut sampai sembuh dan dapat dipulangkan ke
rumahnya
D. Menolak pasien tersebut
Jawaban :B
Referensi :
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/93719d021893dc8fd26a34be17bda214.pdf
37. Seorang wanita datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut yang hebat dan diare.
Wanita tersebut datang bersama suaminya. Dokter menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan. Saat mengurus administrasi, pasien tersebut ternyata tidak memiliki
asuransi apapun sehingga pasien membayar dengan uang pribadi atau out of pocket
payment. Hal ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan …
A. Characteristic Health Expenditure
B. Poverty Health Expenditure
C. Catastrophic Health Expenditure
D. Out of Control Financial Protection
E. Unusual Financial Protection
Sumber: Xu, K., Evans, D, B., Carrin, G., Aguilar-Rivera, A, M. 2005. Designing Health
Financing Systems to Reduce Catastrophic Health Expenditure. Geneva: World Health
Organization
38. Tn. A adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. A rutin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama?
A. Pemeriksaan medis
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban  : D
Referensi : Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
39. Seorang pria berusia 50 tahun telah didiagnosis hipertensi dan diabetes sejak 3 tahun yang
lalu. Syarat yang harus terpenuhi agar pria tersebut bisa mendapat pelayanan melalui
program rujuk balik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah...
A. Kondisinya tidak stabil
B. Kontrol ke RS setiap 4 bulan sekali
C. Mendapat rekomendasi dari dokter layanan primer
D. Penyakitnya tidak curable
E. Mendapat rekomendasi dari dokter spesialis (DPJP)
Jawaban: E
Referensi: PPT kuliah dr. Heni dan http://www.jkn.kemkes.go.id/
40. BELUM KEREKAP
41. BELUM KEREKAP
42. Dibawah ini yang termasuk pelayanan kesehatan yang tidak dijamin adalah ...
A. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan
subspesialis
B. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
C. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
D. Pelayanan kesehatan akibat kecelakaan lalu lintas
E. Perawatan inap di ruang ICU
Jawaban :D
Referensi : ppt kuliah JKN dr. Heni
43. Tn. A adalah seorang pegawai negeri di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. A rutin memeriksakan diri di pelayanan tingkat pertama. Saat itu
Tn A membutuhkan pelayanan yang tidak dimiliki oleh pelayanan tingkat pertama
sehingga dirujuk ke pelayanan kesehatan tingkat lanjutan. Pelayanan apakah yang dijamin
oleh pelayanan kesehatan tingkat lanjutan?
A. Transfusi darah
B. Rehabilitasi medis
C. Pemeriksaan medis
D. Pengobatan medis
E. Konsultasi medis
Jawaban: B. Transfusi darah
Pembahasan :
Pelayanan kesehatan di FKTP merupakan pelayanan kesehatan non-spesialistik yang
meliputi :
1) Administrasi pelayanan;
2) Pelayanan promotif dan preventif;
3) Pemeriksanaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4) Tindakan medis non-spesialistik, baik operatif maupun non-operatif;
5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tingkat Lanjutan yang mencakup:
1) Administrasi pelayanan;
2) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan
subspesialis;
3) Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non-bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6) Rehabilitasi medis;
7) Pelayanan darah;
8) Pelayanan kedokteran forensik klinik;
9) Pelayanan jenazah (pemulasaran jenazah) pada pasien yang meninggal di fasilitas
kesehatan (tidak termasuk peti jenazah);
10) Perawatan inap non-intensif;
11) Perawatan inap di ruang intensif; dan
12) Akupunktur medis.
Sumber: PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 Tahun 2014
44. Pak Wahyu, berusia 65 tahun, tinggal di Madiun, merupakan pasien BPJS yang ditangani
di Rumah Sakit dr.Moewardi karena terkena stroke pada satu tahun yang lalu. Saat ini
dokter telah menyatakan jika kondisi pasien sudah stabil, namun harus tetap kontrol di
RSDM. Pasien mengeluh kepada dokter karena tempat tinggalnya yang jauh dari rumah
sakit dan meminta untuk diperbolehkan kontrol penyakitnya di puskesmas daerah asalnya,
yaitu Madiun. Sebagai dokter yang menangani Pak Wahyu, apakah yang akan Anda
lakukan ?
A. Memperbolehkan Pak Wahyu untuk kontrol di puskesmas setelah Pak Wahyu
mengurus surat rujukan balik di puskesmas
B. Memperbolehkan Pak Wahyu untuk kontrol di puskesmas setelah memberikan surat
rujukan balik dengan syarat harus tetap kontrol ke RSDM setiap 3 bulan
C. Tidak memperbolehkan Pak Wahyu untuk kontrol di puskesmas karena puskesmas
tidak memiliki obatnya
D. Tidak memperbolehkan Pak Wahyu untuk kontrol di puskesmas agar dokter
mengetahui perkembangan Pak Wahyu sampai sembuh
E. Tidak memperbolehkan Pak Wahyu untuk kontrol di puskesmas karena penyakitnya
merupakan kegawatdaruratan yang hanya dapat diatasi di faskes tingkat lanjut
Jawaban :B
Referensi : SE Menkes HK/MENKES/31/I/2014 (slide dr.Heni)
45. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada peserta BPJS . Berapakah besar kerugian yang wajib dibayar BPJS Kesehatan
untuk setiap satu bulan keterlambatan?
A. 1%
B. 2%
C. 2,5%
D. 3%
E. 4%
Jawaban :A
Referensi : Soal Ilmu Kesehatan Masyarakat JKN oleh Azamat Agus Sampurna
46. BELUM KEREKAP
47. Anto baru saja lulus dari bangku perkuliahan, namun saat ini ia sudah diterima di
perusahaan swasta sebagai karyawan tetap. Ia mulai memikirkan tentang jaminan
kesehatannya kelak. Suatu hari ada seorang temannya yang merupakan seorang agen
asuransi swasta menawarkan asuransi kesehatan kepadanya. Anto pun mulai tertarik tanpa
mengetahui mengenai jaminan kesehatan dalam bentuk lain seperti BPJS. Karena
minimnya informasi yang dimiliki Anto, ia langsung menyetujui tawaran temannya
tersebut. Pada kasus diatas, ketidak seimbangan informasi yang dimiliki Anto disebut..
A. Moral hazzard
B. Adverse selection
C. Revenue collection
D. Hidden Action
E. Hidden Collection
Jawaban : B
Keadaan dimana salah satu pihak lebih mengetahui tentang kualitas atau kontrak terhadap
barang atau jasa yang diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya.
Sebagai contoh  seorang pekerja atau karyawan lebih mengetahui tingkat kemampuan
mereka dibandingkan perusahaan, seorang produsen lebih mengetahui kualitas barang
yang diproduksinya dibandingkan dengan konsumen, dan lain-lain
Refferensi : Caroline Carlin and Robert Town. Adverse selection, welfare and optimal
pricing of employersponsored health plans. 2008.
48. Terdapat 3 azas sistem jaminan sosial nasional, yaitu.............
A. Kemanusiaan, manfaat, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B. Kemanusiaan, persatuan, dan gotong royong
C. Tolong menolong, gotong royong, dan kemanusiaan
D. Welas asih, keadilan sosial, dan gotong royong
E. Transparan, kemanusiaan, dan manfaat
Jawaban :A
Referensi : http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2010/2
49. BELUM KEREKAP
50. Seorang laki-laki berusia 60th membawa putranya yang bernama ahmad berusia 2 tahun
ke klinik dokter. Ayah ahmad mengeluhkan Ahmad yang belum bisa berjalan, kaki nya
berbentuk 0. Setelah dilakukan anamnesis holistik dan pemeriksaan komprehensif,
didapatkan hasil ahmad menderita spina bifida sehingga menyebabkan kecacatan tetap
pada anggota gerak bawah. Karena ahmad belum terdaftar BPJS, dokter menyarankan
untuk segera mendaftar. Dokter bilang, ia akan mendapatkan BPJS PBI karena ahmad
memiliki cacat total tetap. Siapakah yang berhak menentukan pasien memiliki cacat total
tetap?
A. Dokter
B. Hasil visum
C. Pihak dinas kesehatan
D. Kepolisian
E. Peraturan pemerintah
Jawaban :A
Referensi :
Kementrian Kesehatab RI. 2016. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Kemenkes RI.
51. Seminggu yang lalu, Pak Jimin datang ke RSDM diantarkan keluarganya setelah
meminum cairan pembersih lantai. Pada saat akan pulang, keluarga Pak Jimin diminta
untuk membayar tindakan yang sudah diterima selama dirawat. Keluarga Pak Jimin tidak
terima, lantaran mengaku memiliki BPJS. Pihak rumah sakit menjelaskan kepada pihak
keluarga bahwa gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri tidak dijamin
oleh BPJS.
Berikut ini merupakan kondisi lain yang tidak dijamin oleh BPJS, kecuali:
A. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik
B. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat
C. Rehabilitasi medik
D. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
E. Pelayanan meratakan gigi
Jawaban: C
Referensi: PPT pembiayaan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional dr. Heni
52. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar.
Namun tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Berapakah
jumlah iuran yang harus ditanggung oleh peserta?
a. 2 %
b. 2,5 %
c. 3 %
d. 3,5 %
e. 4 %

Jawaban :
a. 2%
Iuran dibayar dengan ketentuan 3 % dibayar oleh pemberi kerja dan 2 % dibayar oleh
peserta
53. BELUM KEREKAP
54. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada peserta BPJS. Kapan BPJS Kesehatan membayarnya?
a. Setiap tanggal 10 hari kerja
b. Setiap tanggal 15 hari kerja
c. Setiap akhir bulan hari kerja
d. Setiap awal bulan hari kerja
e. Setiap tanggal 20 hari kerja
Jawaban :
b. Setiap tanggal 15 hari kerja
Sumber :
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/PERPRES%20No.
%2019%20Th%202016%20ttg%20Jaminan%20Kesehatan%20-%20Copy.pdf
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016
TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12
TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
55. BELUM KEREKAP
56. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. P rutin memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
A. Pemeriksaan medis
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban :
d. Rehabilitasi medis
Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
57. BELUM KEREKAP
58. Seorang wanita berusia 68 tahun didiagnosis menderita kanker payudara semenjak dua
tahun yang lalu. Dia rajin berobat ke RSUD yang berada di kotanya. Karena hanya
bekerja sebagai guru sekolah dasar sebuah sekolah swasta, pasien memanfaatkan kartu
jaminan kesehatan yang sudah lama dimilikinya setiap kali berobat. Sudah selama sebulan
ini, dia mendapatkan kemoterapi sebagai salah satu pengobatannya. Selain itu dia juga
mendapatkan obat kemoterapi. Fasilitas yang diterima berupa obat kemoterapi itu
ditanggung seluruhnya oleh layanan jaminan kesehatan yang dimiliki pasien itu. Termasuk
dalam kategori tarif pelayanan kesehatan yang manakah yang diterima pasien tersebut ?
a. Tarif Kapitasi
b. Tarif Non Kapitasi
c. Tarif INA-CBG
d. Tarif Non INA-CBG
e. Tarif BPJS

Jawaban :

d. Tarif Non INA-CBG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun 2016 Tentang

Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan,


yang termasuk dalam Tarif Non INA-CBG adalah paket pelayanan tertentu yang meliputi
alat bantu kesehatan, obat kemoterapi, obat penyakit kronis, CAPD dan PET Scan, dengan
proses pengajuan klaim dilakukan secara terpisah dari tarif INA-CBG.

59. Banyak masyarakat Indonesia yang belum berobat menggunakan BPJS. Beberapa
diantaranya karena belum mengerti perihal BPJS dan ingin berobat dengan biaya sendiri.
Apa yang dapat disampaikan kepada masyarakat mengenai kelebihan sistim JKN, kecuali:
a. Penyuluhan kesehatan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih
dan sehat.
b.  Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri pertusis tetanus dan
Hepatitis B (DPT-HB), Polio dan Campak.
c. Layanan Rujukan
d. Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi
e. Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko
penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.

Jawaban : C
http://bpjs-kesehatan.go.id/Bpjs/dmdocuments/f2c4fcb2b58a3fba79591811605329ee.pdf.
60. Bapak Budi adalah seorang wiraswasta berusia 50 tahun yang tinggal di kota Surakarta.
Pada suatu hari, saat sedang bekerja, Bapak Budi tiba-tiba mengalami serangan jantung
dan langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Bapak Budi tidak mempunyai asuransi
apapun dan juga tidak tergolong dalam orang yang kurang mampu, maka biaya Rumah
Sakit dibayarkan secara
a. Asuransi sosial
b. Out of pocket payment
c. Pembiayaan pra upaya
d. Donasi
e. Asuransi swasta

Jawaban :
b. Out of pocket payment
Referensi: (WHO. 2017. Out-of-pocket payments, user fees and catastrophic expenditure.
http://www.who.int/health_financing/topics/financial-protection/out-of-pocket-
payments/en/, diakses 15 September 2017.)
61. Pak Joko adalah seorang pegawai di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sudah tiga tahun terakhir ini, Pak Joko menjadi peserta progam JKN yang dilaksanakan
oleh BPJS Kesehatan dan selalu membayar iuran wajibnya secara tepat waktu. Pak Joko
paham betul bahwa mengikuti JKN merupakan suatu kebutuhan dan sarana untuk
menolong orang lain. Sehingga ia selalu bersedia dan bersemangat untuk membayar
iurannya, dengan harapa, dapat menolong peserta lain yang juga lebih membutuhkan.
Prinsip Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sesuai dengan peristiwa diatas adalah,…
a. Portabilitas
b. Keterbukaan
c. Akuntabilitas
d. Kegotongroyongan
e. Dana Amanat
Jawaban : D. Kegotongroyongan
Sumber :
Kemenkes, RI. (2017). Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. [online] Kementerian Kesehatan Nasional
Republik Indonesia. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-jkn.pdf
[Accessed 15 Sep. 2017].
62. Seorang wanita dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di pergelangan tangannya
dan kehilangan banyak darah. Dari informasi keluarga pasien merupakan anggota BPJS
dan rutin membayarkan iuran. Dari hasil penyelidikan polisi, pasien diketahui melakukan
usaha bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dengan pisau. Di bawah ini,
pelayanan yang di tanggung BPJS adalah ...
a. Transfusi darah
b. Operasi menghilangkan bekas luka
c. Administrasi pelayanan
d. Biaya perawatan inap
e. Tidak ada yang di tanggung BPJS

Jawaban :

e. Tidak ada yang di tanggung BPJS

Referensi : Perpres 12 Tahun 2013, Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014

63. BELUM KEREKAP


64. Seorang laki-laki usia 55 tahun mengeluh sering kencing dan berat badan turun semenjak
1 tahun yang lalu. Beberapa minggu yang lalu pasien juga menderita luka yang tak
kunjung sembuh. Diketahui ayah pasien memiliki riwayat diabetes melitus. Karena
khawatir dengan kondisi suaminya, istri pasien membawanya ke puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan. Karena hanya bekerja sebagai buruh tani, keluarga pasien hanya
bergantung pada kartu jaminan kesehatan yang dimilikinya untuk periksa. Pemeriksaan
apakah di fasilitas kesehatan tersebut yang termasuk dalam pemeriksaan penunjang
pelayanan rujuk balik yang tepat bagi pasien ?
a. Pemeriksaan ultrasonografi
b. Pemeriksaan gula darah sewaktu
c. Pemeriksaan HbA1c
d. Pemeriksaan darah lengkap
e. Pemeriksaan foto thoraks
Jawaban :
b. Pemeriksaan gula darah sewaktu
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun 2016 Tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan,
yang termasuk dalam pelayanan pemeriksaan penunjang rujuk balik di FKTP
seperti yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c,
terdiri atas:
a. pemeriksaan gula darah sewaktu
b. pemeriksaan gula darah puasa (GDP)
c. pemeriksaan gula darah Post Prandial (GDPP)
d. pemeriksaan HbA1
e. pemeriksaan kimia darah, meliputi :
 microalbuminuria
 ureum
 Kreatinin
 kolesterol total
 kolesterol LDL
 kolesterol HDL
 trigliserida.
65. Dwi baru satu bulan pindah dari Indonesia ke Malaysia. Di Malaysia, Dwi kaget karena
harus membayar pajak yang sangat besar. Namun, keheranan Dwi terbayar ketika dirinya
jatuh sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Rupanya ketika Dwi berbincang dengan petugas rumah sakit, Dwi baru tahu bahwa
Malaysia menganut system general taxation. Negara mana yang menganut system general
taxation?
b. Taiwan
c. Indonesia
d. Canada
e. Jerman
f. Korea Selatan
66. Anda merupakan seorang dokter di rumah sakit swasta dimana rumah sakit tersebut belum
bekerja sama dengan bpjs. Suatu saat datang pasien An.K umur 8 tahun ke IGD dan
mengalami perdarahan pada bagian leher yaitu vena jugularis dan pasien tampak tidak
sadar. Pasien merupakan salah satu anggota bpjs golongan 3. Sebagai dokter yang ada
disitu, apa yang akan anda lakukan pada anak tersebut?
a. Menolaknya dengan alasan Rumah Sakit tidak bekerja sama dengan bpjs
b. Menolaknya dengan alasan bukan kasus gawat darurat
c. Segera memberi penanganan terlebih dahulu, jika kondisi pasien sudah stabil baru
ditransportasi ke rumah sakit yg bekerja sama dg bpjs
d. Segera memberi penanganan sampai sembuh
e. Memberi penanganan sederhana

Jawaban :

c. Segera memberi penanganan terlebih dahulu, jika kondisi pasien sudah stabil baru
ditransportasi ke rumah sakit yg bekerja sama dg bpjs

67. BELUM KEREKAP


68. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS
Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan
Kesehatan. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh
penduduk Indonesia. Kepesertaan BPJS Kesehatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-
PBI). Yang termasuk dalam PBI adalah.....
a. PNS
b. TNI/POLRI
c. Fakir miskin
d. Pejabat negara
e. Pegawai swasta
Jawaban:
c. (Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang
tidak mampu)
Referensi: (Perpres No 101 Tahun 2011)
69. BELUM KEREKAP
70. Andri adalah peserta asuransi pada perusahaan swasta. Bulan lalu, Andri harus menjalani
rawat inap di RS selama 5 hari karena menderita thyfus. Total biaya yang harus dibayar
Andri adalah Rp6.300.000,- . Setelah keluar dari RS, Andri mengajukan klaim perusahaan
asuransi yang diikutinya tersebut. Oleh perusahaan asuransi, Andri mendapatkan ganti
pembayaran rumah sakit sebesar Rp800.000,- perhari sehingga total yang diberikan pada
Andri adalah 5 hari kali Rp800.000,- . Apakah istilah metode pembayaran yang dilakukan
oleh asuransi swasta ini?
a. Historical payment
b. Diagnosis-related group
c. Per-diem
d. Free-for service
e. Kapitasi

Jawaban :
c. Per-diem
Referensi :
http://binfar.depkes.go.id/v2/wp-content/uploads/2015/12/Batam-pembiayaan-Binfar-
PPJK.pdf diakses pada Selasa, 12 September 2017
71. Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh
BPJS. Dalam masyarakat ada dua kelompok peserta BPJS Kesehatan. Manakah yang
merupakan kelompok bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan?
a. Orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah
membayar iuran.
b. Fakir miskin yang ditetapkan pemerintah
c. Orang yang mengalami cacatan fisik
d. Anggota TNI dan POLRI
e. Orang yang mengalami cacat mental
Jawaban: D. Anggota TNI dan POLRI
Sumber: http://www.jkn.kemkes.go.id/faq.php
72. Seorang remaja berusia 17 tahun melakukan percobaan bunuh diri, dengan meneguk obat
pembasmi serangga. Hal ini dikarena pasien depresi akibat diputusi oleh sang pacar.
Beruntungnya remaja ini masih bisa diselamatkan, dan menjalani rawat inap untuk
penanganan dan perawatan intensif. Tetapi sang ibu diberitahukan pihak rumah sakit
bahwa biaya pelayanan kesehatan tersebut tidak dijamin BPJS. Termasuk apa pelayanan
kesehatan tersebut...
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat
b. Pelayanan kesehatanyang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
c. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat
d. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri
e. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan

Jawaban :
d. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi
yang membahayakan diri sendiri
73. Seorang istri diantarkan suaminya ke Rumah Sakit karena istrinya mengeluh sakit di
bagian ulu hati. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta memberikan
resep obat. Kemudian sang suami menebus obat dan membayarkan biaya pemeriksaan
secara langsung. Apakah jenis pembayaran yang dilakukan oleh suami tersebut?
A.    Pembayaran premi
B.     Pembiayaan pra upaya
C.     Out of pocket payment
D.    Donasi
E.     Asuransi kesehatan
Jawaban: C. Out of pocket payment (pembayaran secara langsung)
Referensi: PPT kuliah dr. Heni Hastuti
74. Berikut adalah Undang-Undang yang mengatur tentang penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional ...
a. Undang-Undang nomor 40 tahun 2004
b. Undang-Undang nomor 40 tahun 2014
c. Undang-Undang nomor 4 tahun 2004
d. Undang-Undang nomor 4 tahun 2014
e. Undang-Undang nomor 4 tahun 2010

Jawaban :

a. Undang-Undang nomor 40 tahun 2004

75. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan prinsip dari Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)?
a. Prinsip Kegotongroyongan
b. Prinsip Nirlaba
c. Prinsip Dana Amanat
d. Prinsip Portabilitas
e. Prinsip Kepesertaan tidak wajib

Pembahasan:
Prinsip -prinsip Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada
prinsip- prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berikut:
Prinsip kegotongroyongan
Gotong royong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam hidup
bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan kita. Dalam SJSN,
prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurang
mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta
yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN bersifat wajib
untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu.
Prinsip nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah nirlaba
bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk
memenuhi sebesar -be sarnya kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari
masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil pengembangannya, akan di manfaatkan
sebesar -besarnya untuk kepentingan peserta.
Prinsip portabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimak sudkan untuk memberikan jaminan yang
berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip kepesertaan bersifat wajib
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar selu ruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat
terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap
disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan
penyelenggaraan program. Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal,
bersamaan dengan itu sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri, se hingga
pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat.
Prinsip dana amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada badan-badan
penyelenggara untuk dikelola sebaik -baik nya dalam rangka mengoptimalkan dana
tersebut untuk kesejahteraan peserta.
Prinsip hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar- besar
kepentingan peserta

Sumber: Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


76. Budi menderita batuk pilek selama 3 hari. Budi mengikuti program Jaminan Kesehatan
nasional. Dimanakah budi harusnya mencari pelayanan kesehatan?
A. Rumah sakit THT
B. Puskesmas
C. Rumah sakit tipe A
D. Dukun
E. UKS

Jawaban :
b. Puskesmas
77. Andi adalah seorang dokter. Dia telah membuka tempat praktik dan ingin bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN, persyaratan yang harus di penuhi oleh Andi
adalah …….
a. Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; perjanjian kerja sama
dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya ; surat pernyataan kesediaan
mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional ; terakreditasi
b. Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; Surat Ijin Prakterk
Apoteker ; perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya ;
surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan
Kesehatan Nasional ; terakreditasi
c. Surat Ijin Operasional ; Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ;
perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya ; surat
pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional ; terakreditasi
d. Surat Ijin Operasional ; Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ;
Surat Ijin Prakterk Apoteker ; perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek,
dan jejaring lainnya ; surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait
dengan Jaminan Kesehatan Nasional ; terakreditasi
e. Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; perjanjian kerja sama
dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya ; surat pernyataan kesediaan
mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional
Jawaban :
a.Surat Ijin Praktik ; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; perjanjian kerja sama dengan
laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya ; surat pernyataan kesediaan mematuhi
ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional ; terakreditasi
Referensi : Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2013 pasal 6

78. Pak sumarmo adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di instansi pemerintahan. Ia
memiliki 3 orang anak, anak yang pertama adalah seorang mahasiswa berusia 21 tahun
dan anak ke-2 dan ke-3 berumur 15 dan 9 tahun. Pak sumarmo meminta anak pertamanya
untuk mengurus dan meminta surat masih aktif kuliah di tempatnya berkuliah. Karena
untuk keperluan asuransi kesehatan dari kantornya pak sumormo.
Apakah alasan pak sumarmo meminta anak pertamanya untuk mengurus surat masih aktif
kuliah anaknya?
a. Umur anak pak sumarmo belum cukup umur untuk penerima jaminan kesehatan PBI
dari kantornya
b. Umur anak pak sumarmo sudah cukup umur untuk penerima jaminan kesehatan PBI
dari kantornya
c. Umur anak pak sumarmo sudah habis batas sebagai penerima jaminan kesehatan PBI
dari kantornya
d. Umur anak pak sumarmo belum habis batas sebagai penerima jaminan kesehatan PBI
dari kantornya
e. Semua jawaban salah
Jawaban :
c. Umur anak pak sumarmo sudah habis batas sebagai penerima jaminan kesehatan PBI
dari kantornya
Referensi :
menurut peraturan presiden republik Indonesia no. 12 tahun 2013 tentang jaminan
kesehatan dan perubahan peraturan presiden republic Indonesia nomor 28 tahun 2016
Pasal 5 (1) Anggota keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a
meliputi: a. istri atau suami yang sah dari Peserta; dan b. anak kandung, anak tiri dan/atau
anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria: 1. tidak atau belum pernah menikah
atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan 2. belum berusia 21 (dua puluh satu)
tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan
formal.
78. BELUM KEREKAP
79. Bapak Toni adalah seorang kepala daerah di salah satu wilayah di Indonesia. Sebagai
peserta jaminan kesehatan nasional iuran sebesar 5%dari gaji atau upah per bulan wajib
dibayar. Namun tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja.
Siapakah yang wajib membayar iuran Bapak Toni sebagai pemberi kerja?
A. Pemerintah pusat
B. Pemerintah
C. Pemerintah daerah
D. Dinas Kesehatan
E. Puskesmas
Jawaban :
c. Pemerintah Daerah
Kewajiban pemberi kerja dalam membayar iuran dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah
untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan dan
anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri Daerah.
80. Pasien usia 35 tahun mengeluh nyeri kepala. Diagnosis migraine. Nyeri kambuh-
kambuhan. Pasien sudah pindah-pindah dokter. Nyeri dirasakan sejak bertengkar dengan
istrinya, memberat 5 bulan terakhir setelah pasien di-PHK. Apa permasalahan yang
dialami pasien?
A.Family APGAR (karena fungsi fisiologis / bertengkar&diPHK)
B.Family lifeline
C.Family life circle
D.Family lifecyle
E.Family genogram
kunci:A
sumber: kuliah dr.arsita 2015
81. Tuan Alhabsyi merupakan seorang wakil kepala desa yang sudah memiliki anak sebanyak
4 orang. Di rumahnya ia hidup bersama istri dan anak-anaknya. Lalu suatu ketika, anak
kecilnya tidak sengaja makan kelereng dan harus diopname sehingga membutuhkan biaya
yang besar.
Soal: apakah anak tersebut biaya JKN ditanggung oleh pemerintah daerah?
A. Ya, karena termasuk anak kandung dari Tuan alhabsyi
B. Tidak, karena hanya 3 orang peserta dalam keluarga termasuk Tn. Alhabsyi yang
iurannya ditanggung oleh pemerintah daerah
C. Ya, karena yang Iurannya ditanggung oleh pemerintah daerah sebanyak 6 orang
termasuk Tn. Alhabsyi
D. Tidak, karena hanya 5 orang peserta dalam keluarga termasuk Tn. Alhabsyi yang
iurannya ditanggung oleh pemerintah daerah
E. Perlu didiskusikan dengan dokter yang menangani

Jawaban :
d. Tidak, karena hanya 5 orang peserta dalam keluarga termasuk Tn. Alhabsyi yang
iurannya ditanggung oleh pemerintah daerah
Referensi: Buku Pegangan Sosialisasi – Jaminan kesehatan nasional dalam sistem jaminan
kesehatan nasional (DepKes RI)
82. Telah terjadi kecelakan lalu lintas yaitu antara sepeda motor dengan truk di Jakarta.
Diketahui pengendara motor tersebut bernama Dika yang merupakan siswa SMA. Saat itu
Dika dibawa oleh warga sekitar ke Puskesmas, namun karena luka yang dialaminya cukup
parah Dika harus dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Pertama. Apa yang
termasuk ke dalam Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Pertama ?

a. Praktik dokter
b. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara
c. Klinik pratama atau yang setara
d. Praktek dokter gigi
e. Klinik utama atau yang setara

jawaban: e. Klinik utama atau yang setara


referensi: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/PMK No. 71 Th 2013 ttg Pelayanan
Kesehatan Pada JKN.pdf)
83. Seluruh pembiayaan pelayanan kesehatan yang digunakan ditanggung oleh orang atau
individu itu sendiri tanpa ada bantuan dari asuransi manapun pada saat terkena penyakit
disebut dengan ...
A. Social Health Insurance
B. Voluntary Health Insurance
C. Out-of Pocket Payment
D. Pembiayaan pra-upaya
E. Donasi
Jawaban :
c. Out-of Pocket Payment
Referensi : PPT Kuliah JKN dr. Heni
84. Seorang pria berumur 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sebelah.
Dokter melakukan pemeriksaan pada pasien dan memberikan terapi pada pasien sehingga
pasien tidak perlu untuk dirawat inap. Dalam Permenkes No. 28 tahun 2014, Puskesmas
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pada Permenkes 71 tahun 2013, telah
diatur cakupan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat. Manakah dari pilihan di
bawah ini yang merupakan cakupan pelayanan kesehatan tingkat pertama?
a. Kasus medik yang tidak dapat diselesaikan secara tuntas di pelyanan kesehatan tingkat
pertama
b. Kasus medik yang tidak memerlukan penganan awal
c. Kasus rujuk balik
d. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh perawat
e. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama
Pembahasan :
Sesuai dengan kuliah Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional dan
Permenkes 71 tahun 2013 pasal 17, Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama untuk
pelayanan medis mencakup :
a. kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
b. kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan;
c. kasus medis rujuk balik;
d. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat
pertama;
e. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan
atau dokter; dan
f. rehabilitasi medik dasar.
85. Salah satu prinsip Jaminan Kesehatan Nasional adalah memberikan jaminan yang
berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pindah pekerjaan atau tempat
tinggal dalam wilayah indonesia. Prinsip tersebut dinamakan....
a. Prinsip nirlaba
b. Prinsip aku ntabilitas
c. Prinsip efisiesnsi
d. Prinsip portabilitas
e. Prinsip dana amanat
Jawaban :
d. Prinsip probabilitas
86. Seorang pegawai negeri datang ke kantor BPJS Kesehatan bersama istrinya untuk
mendapatkan informasi mengenai JKN. Pegawai tersebut memiliki 3 orang anak. Anak
pertama berusia 24 tahun dan masih menempuh pendidikan formal di suatu universitas di
Surakarta. Anak kedua berusia 22 tahun, sudah menikah, dan mempunyai penghasilan
sendiri. Anak ketiga berusia 17 tahun dan masih menempuh pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMA). Dari kasus tersebut, berdasarkan peraturan yang ada, berapa
jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung oleh pemberi kerja?
a. 5 orang
b. 4 orang
c. 3 orang
d. 2 orang
e. 1 orang
Jawaban:
b. 4 orang
Pembahasan:
Kepesertaan:
a. Peserta: setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan
di Indonesia, yang telah membayar iuran.
b. Pekerja: setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam
bentuk lain.
c. Pemberi kerja: orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan lainnya yang
mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggaran negara yang mempekerjakan
pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.
Prosedur pendaftaran pekerja:
a. Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai peserta BPJS Kesehatan.
b. Pemberi Kerja mendaftarkan pekerjanya (dan anggota keluarganya) atau pekerja dapat
mendaftarkan diri sebagai peserta kepada BPJS Kesehatan.
c. Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai
peserta BPJS Kesehatan.
Anggota keluarga yang dimaksud meliputi:
1. satu orang istri atau suami yang sah dari peserta
2. anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan kriteria:
a. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri dan
b. Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih melanjutkan
pendidikan formal
Pegawai tersebut termasuk pekerja yang menerima upah sehingga prosedur pendaftaran
dan pembayaran ditanggung oleh pemberi kerja. Berdasarkan peraturan, jumlah anggota
yang harus ditanggung oleh pemberi kerja tersebut adalah 4 orang, yaitu pekerja, istri
pekerja, anak pertama, dan anak ketiga. Anak kedua tidak ditanggung karena sudah
menikah dan sudah memilki penghasilan sendiri.
Sumber:Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal 21-25.
87. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar.
Namun tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Berapakah
jumlah iuran yang harus ditanggung oleh pemberi kerja?
a. 2%
b. 2,5 %
c. 3%
d. 3,5 %
e. 4%
Jawaban :
c. 3%
Iuran dibayar dengan ketentuan 3 % dibayar oleh pemberi kerja dan 2 % dibayar oleh
peserta
88. Seorang pejabat negara dibawa ke UGD Rumah Sakit tipe B dalam kondisi tidak sadar
setelah kecelakaan lalu lintas. Dari alloanamnesis, diketahui bahwa pasien mengendari
mobil dan terserempet truk besar sehingga jatuh keluar dan menabrak bahu jalan. Dari
pemeriksaan fisik, didapatkan fraktur terbuka os tibia dextra grade IIIA. Dokter IGD
memutuskan untuk dilakukan operasi cito. Pasien kemudian dipindahkan ke ruang rawat
inap. Setelah diperbolehkan pulang, dokter memberikan obat simptomatik dan antibiotik
sesuai dengan Formularium Nasional 2013. Sesampainya di rumah, pejabat tersebut
mengeluhkan bahwa giginya menjadi tidak rata setelah kecelakaan dan ingin
membawanya ke dokter gigi. Selain itu, pasien juga menginginkan perawatan kulit
supaya wajahnya tetap cantik setelah kecelakaan
Pernyataan di bawah ini yang benar terkait dengan kasus tersebut adalah :
a. Penanganan primary survey di UGD tidak ditanggung oleh BPJS
b. Obat yang diberikan dari rumah sakit tidak ditanggung oleh BPJS
c. Perataan gigi dan perawatan kulit ditanggung oleh BPJS karena disebabkan oleh
kecelakaan
d. Rawat inap di ruang kelas I ditanggung oleh BPJS karena pasien adalah pejabat
negara
e. Jika pasien membutuhkan crutch, maka biayanya harus ditanggung sendiri
Jawaban : D
Referensi : Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional
89. Seorang ibu 30 tahun mendatangi petugas JKN, ibu tersebut minta dijelaskan mengenai
program jaminan kesehatan nasional. Petugas menyampaikan manfaat-manfaat yang
dijamin dan tidak dijamin dalam JKN.
Apa manfaat pelayanan yang dijamin?
A. General checkup
B. Pengobatan untuk mendapat keturunan
C. Konseling dan kontrasepsi dasar
D. Pelayanan bertujuan kosmetik
E. Pengobatan alternatif
Jawaban : C. konseling dan kontrasepsi (keluarga berencana)
Sumber : Buku Pegangan Sosialisasi JKN
90. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan
Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas
untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia,
terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran,
Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Kapan BPJS mulai beroperasi?
A. 1 Januari 2014
B. 2 Januari 2014
C. 3 Januari 2014
D. 4 Januari 2014
E. 5 Januari 2014
Jawaban :
a. 1 Januari 2014
91. BELUM KEREKAP
92. Dwi baru satu bulan pindah dari Indonesia ke Malaysia. Di Malaysia, Dwi kaget karena
harus membayar pajak yang sangat besar. Namun, keheranan Dwi terbayar ketika dirinya
jatuh sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Rupanya ketika Dwi berbincang dengan petugas rumah sakit, Dwi baru tahu bahwa
Malaysia menganut system general taxation. Negara mana yang menganut system general
taxation?
a. Taiwan
b. Indonesia
c. Canada
d. Jerman
e. Inggris

Jawaban :
e. Inggris
93. BELUM KEREKAP
94. Peserta BPJS dibagi menjagi dua golongan, yakni Penerima Bantuan Iuran dan Bukan
Penerima Bantuan Iuran. Jika peserta adalah pekerja penerima upah, anggota keluarga
yang ditanggung dan dapat merasakan manfaat pelayanan BPJS adalah...
a. Anak kandung/angkat/tiri yang sudah menikah
b. Anak kandung/angkat/tiri yang belum berusia 25 tahun dan sudah menyelesaikan
sekolah formal
c. Anak kandung/angkat/tiri yang pernah menikah
d. Anak kandung/angkat/tiri yang belum pernah menikah dan usia dibawah 25 tahun
dengan maksimal jumlah anggota yg terdaftar adalah 5 orang
e. Anak kandung/angkat/tiri yang belum pernah menikah dan usia dibawah 25 tahun,
belum pernah menikah, dan jumlah anggota keluarga tak terbatas

Jawaban :

d. Anak kandung/angkat/tiri yang belum pernah menikah dan usia dibawah 25 tahun
dengan maksimal jumlah anggota yg terdaftar adalah 5 orang

95. Atlet merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko yang cukup tinggi karena
pekerjaan yang dilakukan sering kali bersinggungan dengan aktivitas fisik. Cabang
olahraga sepak bola, misalnya, berisiko cidera karena benturan fisik ataupun murni
kecelakaan saat melakukan pekerjaan bisa terjadi kapan saja. olahraga sepak bola
merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko sangat tinggi, baik pada saat latihan
maupun saat bertanding, karena intensitas aktivitas atau benturan fisik yang dilakukan
saat di lapangan. Sehingga perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan di luar
lapangan pertandingan, seperti berangkat dari tempat tinggal atau tempat menginap
menuju tempat pertandingan dan kembali ke penginapan sangat dibutuhkan. Perlindungan
Jaminan Sosial apakah yang tepat untuk kasus diatas?
A. BPJS Kesehatan
B. BPJS Ketenagakerjaan
C. BPJS Pekerja Penerima Upah
D. BPJS Peserta Bantuan Iuaran
E. BPJS Mandiri
96. Bu Novi adalah peserta salah satu sistem pembiayaan pra-upaya. Bu Novi bertempat
tinggal di Klaten, namun sering berbisnis keluar kota. Suatu hari, saat ada dinas di
Bandung bersama suaminya, Bu Novi sakit panas dan berobat ke RS yang ada di
Bandung dengan menggunakan fasilitas pembayaran pra-upaya tersebut. Apakah
karakteristik dalam sistem pembiayaan pra-upaya yang menunjuk pada kejadian yang
dialami Bu Novi di atas?
a. Adverse selection
b. Portabilitas
c. Fee for service
d. Kapitasi
e. DRG
Jawaban :
b. Probabilitas
Hal tersebut dikarenakan pada soal lebih menonjolkan “berpergian” dan masih bisa
memakai asuransi di tempat dimana dia berada sehingga hal itu merupakan prinsip dari
portabilitas yang merupakan salah satu prinsip penyelenggaraan BPJS Kesehatan
berdasarkan UU N0.24 Tahun 2011 Pasal 3.
97. Bapak Ahmad adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta
jaminan kesehatan nasional, Bapak Ahmad rutin memeriksakan diri di pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan
tingkat pertama?
a) Pemeriksaan medis
b) Pengobatan medis
c) Konsultasi medis
d) Rehabilitasi medis
e) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban: d) Rehabilitasi medis
Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan
Referensi: Arsyad, F., Ferdianto, H. 2009. Uji Kompetensi Dokter Indonesia Ready. EMS:
Jakarta
98. Seorang pria berusia 57 tahun, bernama Yudi, tinggal di Solo, menderita sirosis hepatis
sejak 1 tahun yang lalu. Dulu dirawat di Rumah Sakit dr. Moewardi dan sekarang rutin
kontrol. Namun, karena istrinya baru saja dipindah tugaskan ke Madiun, pasien ini juga
harus pindah rumah ke Madiun. Karena merasa RSDM jauh dari Madiun, Pak Yudi
meminta untuk diperbolehkan kontrol sirosis hepatisnya di Puskesmas dekat rumahnya di
Madiun. Pasien adalah pengguna BPJS.
a. Memperbolehkan Pak Yudi untuk kontrol di puskesmas
b. Menyarankan Pak Yudi untuk segera mengurus surat rujuk balik
c. Memperbolehkan Pak Yudi kontrol di puskesmas dengan syarat membeli obat tetap di
RSDM.
d. Tidak memperbolehkan Pak Yudi kontrol di puskesmas, tetap di RSDM saja karena
penyakit Pak Yudi tidak bisa disembuhkan.
e. Tidak memperbolehkan Pak Yudi kontrol di puskesmas, tetap di RSDM saja karena
hanya Rumah Sakit Tipe A yang mempunyai obat sirosis hepatis.
Jawaban :
d. Tidak memperbolehkan Pak Yudi kontrol di puskesmas, tetap di RSDM saja karena
penyakit Pak Yudi tidak bisa disembuhkan.
Referensi : rekomendasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dan Komite Formularium
Nasional (slide kuliah dr. Heni)
99. BELUM KEREKAP
100.Bapak Budi merupakan seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di dinas pertanian kota.
Suatu ketika Pak Budi ingin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pak budi merupakan peserta jaminan kesehatan nasional, berikut ini pelayanan yang tidak
dijamin adalah...
A. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Konsultasi medis
Jawaban :
d. Rehabilitasi Medik
101.Nyonya B sering memeriksakan diri di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama tetapi
belum menjadi anggota JKN. Beliau yang memiliki keinginan untuk mendaftar sebagai
anggota JKN kemudian mendatangi kantor BPJS. Di sana petugas BPJS kemudian
menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengelolaan JKN.
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengelolaan JKN kecuali....
A. Gotong royong
B. Keterbukaan
C. Portabilitas
D. Kekeluargaan
E. Keikutsertaan bersifat wajib
Jawaban: D
Sumber: http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-jaminan-kesehatan-
nasional-jkn/
102.Seorang pasien datang ke Rumah Sakit Z untuk memeriksakan gatal pada lipatan
tubuhnya. Pasien tersebut mendaftarkan diri ke poliklinik spesialis kulit dan kelamin
rumah sakit. Sebelum itu, dia bertanya apakah dapat menggunakan BPJS-nya untuk
membayar pemeriksaan dan obat untuk penyakitnya. Namun, klaim BPJS tidak dapat
dilakukan karena pasien tidak mengikuti alur pelayanan BPJS karena poliklinik spesialitik
termasuk pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang membutuhkan rujukan dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan manakah yang termasuk pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku?
a. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau
dokter
b. pelayanan promotif dan preventif
c. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama
d. pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan
e. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
jawaban: D
sumber:
http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/PMK%20No.%2071%20Th
%202013%20ttg%20Pelayanan%20Kesehatan%20Pada%20JKN.pdf
Permenkes No. 71 Tahun 2013
Tugas Kuliah JKN dr. Heni
103.BELUM KEREKAP
104.Tn. A adalah seorang kepala daerah di salah satu wilayah di Indonesia. Sebagai peserta
jaminan kesehatan nasional Tn. A rutin memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama?
A. Pemeriksaan medis
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban : D. RehabilitasiMedik
Referensi: http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-jaminan-kesehatan-
nasional-jkn/
105.BELUM KEREKAP
106.BELUM KEREKAP
107.BELUM KEREKAP
108.Seorang pasien wanita berumur 65 tahun memiliki keluhan kaki sebelah kanannya terdapat
luka yang tidak sembuh-sembuh dan bernanah sehingga pasien sulit untuk berjalan. Pasien
sudah lebih dari 20 tahun menderita Diabetes Melitus Tipe II yang tidak terkontrol dengan
baik. Pasien juga sudah lama menderita tekanan darah tinggi. Selama ini, pasien hanya
berobat diantar oleh anaknya yang tinggal serumah apabilamerasakan keluhan-keluhan
saja. Sebagai dokter Puskesmas, anda kemudian mengunjungi pasien di rumahnya untuk
mengetahui keadaan pasien yang sesungguhnya dengan tim medis.
Untuk mengetahui dukungan dari anggota keluarga lain yang satu rumah denganpenderita,
data fungsi patologis keluarga tersebut dapat Anda ukur dengan cara apa?
A. Genogram keluarga
B. Diagram interaksi antar manusia
C. APGAR score
D. SCREEM score
E. Data demografi keluarga
Jawaban: D
 Referensi: Arsita E, 2009. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Surakarta: UNS Press

1. Gilang Teguh Pratama (G0014108)


Seorang ibu menuntut sebuah rumah sakit yang menolak asuransi BPJS miliknya. Apakah
dasar peraturan yang mengatur tentang Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia?
A. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2012
B. UU No. 40 Tahun 2004
C. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013
D. UU No. 40 Tahun 2010
E. Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2012
Pembahasan : B
Sumber: Seri Buku Saku - 4: Paham JKN Jaminan Kesehatan Nasional

2. Gustafat Abdur Rahman (G0014110)


Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar. Namun
tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Siapakah yang wajib
membayar iuran Tn. P sebagai pemberi kerja?
A. Pemerintah pusat
B. Pemerintah
C. Pemerintah daerah
D. Dinas Kesehatan
E. Puskesmas
Jawaban : c. Pemerintah Daerah
Kewajiban pemberi kerja dalam membayar iuran dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah untuk
Iuran Jaminan Kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan dan anggota
DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Daerah.
Sumber: Soal UKMPPD

3. Handy Nugraha Putra (G0014112)


BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada
peserta BPJS. Kapan BPJS Kesehatan membayarnya?
A. Setiap tanggal 5 hari kerja
B. Setiap tanggal 10 hari kerja
C. Setiap tanggal 15 hari kerja
D. Setiap awal bulan hari kerja
E. Setiap akhir bulan hari kerja
Jawaban : c. setiap tanggal 15 harikerja
Sumber: Soal UKMPPD

4. Hastika Dwi O (G0014114)


Tn. H adalah seorang kepala daerah di wilayah B di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. A rutin memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama?
A. Pemeriksaan medis
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban :D Rehabilitasi medis

Sumber :
http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-jaminan-kesehatan-nasional-jkn/ -
diakses 15 September 2017

5. I Gusti Anggia Noverina (G0014116)


Tn. Andi adalah seorang pegawai di wilayah Ngawi. Suatu hari Tn. Andi memeriksakan diri
di pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai peserta jaminan kesehatan nasional,
pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tersebut?
A. Pengobatan Medis
B. Konsultasi medis
C. Rawat inap
D. Rehabilitasi medik
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional BAB I

6. I. B. Tri Ojas Saktiana (G0014118)


Tn. Yusuf adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. Yusuf rutin memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Pelayanan apakah yang dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat lanjutan ?
a. Pemeriksaan medis
b. Pengobatan medis
c. Rehabilitasi medis
d. Konsultasi medis
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban : d. Rehabilitasi medis

Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, sedangkan


pilihan yang lain adalah pelayanan tingkat pertama .

7. Ina Agustin Pertiwi (G0014120)


Berdasarkan program Jaminan Kesehatan Nasional yang diterapkan pemerintah saat ini yang
termasuk indikator kinerja sistem pembiayaan kesehatan ialah. . .
A. Equity And Professional
B. Transparency And easy of collection
C. Effectiveness And Revenue Stability
D. Efficiensy And Spesific
E. Revenue Adequacy And easy of evaluation.
(PPT dr. Heni)

8. Indhah Meilani S (G0014122)


Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar. Namun
tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Berapakah jumlah
iuran yang harus ditanggung oleh pemberi kerja?
A. 2 %
B. 2,5 %
C. 3 %
D. 3,5 %
E. 4 %
Jawaban : c. 3 %
Iuran dibayar dengan ketentuan 3 % dibayar oleh pemberi kerja dan 2 % dibayar oleh peserta
Sumber: Soal UKMPPD

9. Iqbal Rafsanzani (G0014124)


Pak Tetot adalah seorang kontraktor kaya raya dengan penghasilan puluhan juta rupiah per
bulan, beliau adalah anggota bpjs dan selalu membayar premi, sedangkan pak tukiman adalah
seorang tukang becak dengan penghasilan pas pasan namun juga terdaftar sebagai anggota
bpjs. Suatu saat pask tetot dan pak tukiman mengalami sakit yang sama, dan diberikan
perlakuan yang sama oleh faskes tingkat satu. Indikator kinerja pembayaran apa yang
diterapkan JKN untuk soal diatas?
A. Sama rasa sama rata
B. Reveneu
C. Transparansi
D. Efisiensi
E. Equity
Jawab :
E. Equity (keadilan)
Sumber: slide dr. Heni
10. Irsyad Hapsoro R. (G0014126)
Sebuah keluarga di suatu daerah di negara X, mengalami kesulitan untuk mendapat
pelayanan kesehatan. Anak dari keluarga tersebut menderita sakit kelainan jantung bawaan
namun tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya. Dengan kata lain keluarga tersebut
mengalami Financial hardship atau kesulitan ekonomi sehingga tidak mendapat pelayanan
kesehatan.
Keadaan di mana setiap warga memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu
dan dibutuhkan dengan harga terjangkau tanpa ada perbedaan atau ketidak adilan adalah
A. Health care cost
B. Out-of-pocket payment
C. Catastrophic health expenditure
D. Universal coverage
E. Health spending
Jawaban: D
Sumber:http://www.ui.ac.id/berita/penerapan-universal-health-coverage-di-negara-
berkembang.html

11. Jesslyn Valentina (G0014128)


Tn. J adalah seorang kepala daerah di wilayah A di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. J rutin memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertamama.
A. Pemeriksaan medis
B. Pengobatan medis
C. Konsultasi medis
D. Rehabilitasi medis
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban
d. Rehabilitasi medis
Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

12. Kania Deazara (G0014130)


Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) merupakan menteri kesehatan sebagai pekerja penerima upah
diharuskan membayar iuran BPJS kesehatan sebesar 5% dari gaji per bulan. Jika gaji per
bulan Nila ialah 1.000.000 maka yang harus dibayarkan Nila ialah?
A. 50.000
B. 40.000
C. 30.000
D. 20.000
E. 10.000
Pembahasan :
Jawaban yang benar ialah 20.000 karena Nila farida merupakan pejabat negara maka
digolongkan sebagai peserta pekerja penerima upah dengan ketentuan iuran
Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan
pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah
per bulan dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua
persen) dibayar oleh peserta.
Sumber : https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/13

13. Khoirunnisa (G0014132)


BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada
peserta BPJS. Berapakah besar kerugian yang wajib dibayar BPJS Kesehatan untuk setiap
satu bulan keterlambatan?
A. 1 %
B. 2 %
C. 2.5 %
D. 3 %
E. 4%
Jawaban : A. 1 %
Sumber: Soal UKMPPD

14. Kurniawan Ade N (G0014134)


BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan
Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk
menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama
untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis
Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Kapan BPJS mulai beroperasi?
A. 1 Januari 2014
B. 2 Januari 2014
C. 3 Januari 2014
D. 4 Januari 2014
E. 5 Januari 2014
http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=4

15. Latry Wardani (G0014136)


Program jaminan kesehatan nasional dan kartu indonesia sehat merupakan program yang
dibuat oleh negara yang juga berlandas kan oleh pancasila. Prinsip gotong royong dalam
program jkn-kis termasuk perwujudan nilai-nilai pancasila sila ke berapa?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban: C
http://www.bpjs-kesehatan.go.id

16. Lintang Daru Jati (G0014138)


Manakah dari sistem pembiayaan kesehatan di bawah ini yang paling berpotensi
menimbulkan catastrophic health care expenditure ?
a. Asuransi kesehatan sosial
b. Asuransi kesehatan swasta
c. Out-of-pocket payment
d. Pajak umum
e. Sumbangan
Sumber: Kuliah dr. Heni

17. M. Fakhri K. W (G0014140)


Apa tujuan sistem rujukan:
A. Tertatanya alur Pelayanan Kesehatan Perorangan tingkat pertama, dua dan ketiga
secara berkesinambungan
B. Agar dokter spesialis tidak semakin kaya
C. Mengurangi jumlah pasien di RS
D. Agar Alur pelayanan kesehatan rapih
E. Sudah aturan dan kesepakatan negara penganut Universal Health Care
Jawaban A
Sumber: kuliah dr heni

18. M. Sandhia M. P (G0014142)


1. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama
2. Rehabilitasi medik
3. Pelayanan promotif dan preventif
4. Pelayanan kedokteran forensik
Manakah yang merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang dapat dicover
oleh JKN BPJS Kesehatan?
A. 1,2,3
B. 1,3
C. 2,4
D. 4
E. Benar semua
JAWABAN : C
Sumber: https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/12

19. Made Larashati Putri Wijaya (G0014144)


Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah perbulan wajib dibayar. Namun tidak
semua dibayar oleh peserta. Sebagian dibayar oleh pemberi kerja. Siapakah yang wajib
membayar iuran Tn. P sebagai pemberi kerja?
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah
c. Pemerintah daerah
d. Dinas Kesehatan
e. Puskesmas
Jawaban: C
Referensi: Soal UKMPPD
20. Mahatma Chakra Wardana (G0014146)
Pada era 90-an, muncul istilah “SADIKIN” yang merupakan singkatan dari “sakit sedikit jadi
miskin”. Hal ini terjadi karena adanya pengeluaran yang tidak terduga apabila seseorang
terkena penyakit, apalagi tergolong penyakit berat yang menuntut stabilisasi yang rutin
seperti hemodialisa atau biaya operasi yang sangat tinggi sehingga menyebabkan kesukaran
ekonomi karena biaya pengobatan dan pelayanan kesehatan yang ditanggung sendiri. Jenis
pembiayaan dimana pembiayaan pelayanan kesehatan yang digunakan ditanggung oleh orang
atau individu itu sendiri tanpa ada bantuan dari asuransi manapun pada saat terkena penyakit
disebut.....
A. General taxation
B. Social health insurance
C. Asuransi kesehatan swasta
D. Out of pocket payment
E. Donasi
SUMBER:
BPJS (2013). Sejarah perjalanan jaminan sosial di indonesia: http://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2013/4
Hastuti, Heni (2017). PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

21. Mariyah Mustaqimah (G0014150)


Bapak Budi, usia 50 tahun, bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan mesin di Jakarta.
Beliau mendaftarkan diri untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Suatu hari Bapak Budi
terjatuh dari ketinggian di tempat kerjanya. Akhirnya Bapak Budi dirawat di rumah sakit
negeri. Untuk meringankan biaya perawatannya bentuk jaminan sosial yang dibutuhkan
Bapak Budi adalah…
A. Jaminan hari tua
B. Jaminan kesehatan
C. Jaminan kecelakaan kerja
D. Jaminan kematian
E. Jaminan pensiun
Referensi:
Web: http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=5
103. Seorang pasien Rumah Sakit X dirawat akibat terkena diare dengan dehidrasi berat
selama beberapa hari kemarin. Hasil pemeriksaan hari ini pasien dinyatakan sudah dalam
kondisi yang baik, sehingga sudah diperbolehkan pulang. Namun, rumah sakit mengharuskan
adanya visite oleh dokter terlebih dahulu sebelum pulang. Karena dokter berhalangan datang
ke rumah sakit hari ini, maka kepulangan pasien ditunda menjadi lusa yang menyebabkan
pasien harus tetap membayar biaya rawat inap selama 2 hari kedepan. Disebut apakah
keadaan yang dialami pasie tersebut?
A. Adverse selection
B. Revenue collection
C. Moral hazard
D. Purchasing service
E. Cost sharing

Jawaban :
C. Moral hazard

Referensi :
http://www.jkn.kemkes.go.id/detailberita.php?id=66

105. Suatu keadaan di mana setiap warga memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan
preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan dengan harga
terjangkau:
A. Health care cost
B. Out-of-pocket payment
C. Catastrophic health expenditure
D. Universal coverage
E. Health spending

Referensi:
Kuliah Prof. Bhisma Mukti
Cakupan Semesta
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret
2016

107. Seorang pasien bernama Tn.X adalah seorang pegawai di Indonesia wilayah Indonesia
bagian Timur. Sebagai peserta jaminan kesehatan nasional Tn. X rutin memeriksakan diri di
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan
kesehatan tingkat pertama?

a.Pemeriksaan medis

b.Pengobatan medis

c.Konsultasi medis

d.Rehabilitasi medis

e.Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

Jawaban

d. Rehabilitasi medis

Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

109. Seorang bayi berusia 4 bulan dibawa ke RS X oleh kedua orang tuanya dalam keadaan
tidak sadar dan kondisi tubuh tampak membiru. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
retraksi dinding dada, LDJ 60x per menit, Saturasi oksigen rendah, dan suhu tubuh 39 oC.
Berdasarkan catatan medis yang dibawa orang tua pasien, bayi tersebut mengalami ASD
(Atrial Septal Defect). Bayi tersebut adalah peserta BPJS. RS X saat ini belum bekerja sama
dengan BPJS.

Apakah yang harus dilakukan RS X pertama kali?

A. Segera merujuk pasien tersebut ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

B. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
merujuk pasien ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.
C. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
merawat pasien di ruang rawat inap RS X tanpa mencari rujukan ke RS yang bekerja sama
dengan BPJS.

D. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
kemudian pasien diperbolehkan pulang.

E. Melakukan observasi di ruang PICU RS.

Jawab: B

Sumber:

Buku Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan.

111. Seorang bayi berusia 4 bulan dibawa ke RS X oleh kedua orang tuanya dalam keadaan
tidak sadar dan kondisi tubuh tampak membiru. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
retraksi dinding dada, LDJ 60x per menit, Saturasi oksigen rendah, dan suhu tubuh 39 oC.
Berdasarkan catatan medis yang dibawa orang tua pasien, bayi tersebut mengalami ASD
(Atrial Septal Defect). Bayi tersebut adalah peserta BPJS. RS X saat ini belum bekerja sama
dengan BPJS.

Apakah yang harus dilakukan RS X pertama kali?

A. Segera merujuk pasien tersebut ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

B. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
merujuk pasien ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

C. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
merawat pasien di ruang rawat inap RS X tanpa mencari rujukan ke RS yang bekerja sama
dengan BPJS.

D. Memberikan pertolongan pertama di ruang IGD kemudian ketika pasien telah stabil,
kemudian pasien diperbolehkan pulang.

E. Melakukan observasi di ruang PICU RS.


Jawab: B

Sumber:

Buku Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan.

Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk

produktif selama lebih dari 2 minggu. Selain itu, pada malam hari pasien selalu

berkeringat meskipun suhu AC dibawah 20 derajat celsius. Pasien sehari-harinya


bekerja

sebagai pengacara untuk artis dan politisi. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pasien
diminta untuk melakukan pemeriksaan sputum. Pasien adalah peserta BPJS
Kesehatan. Dalam bagan pembagian Peserta BPJS Kesehatan sesuai Perpres 12/2013
Pasal 1 Ayat 16, termasuk dalam bagian manakah pasien tersebut?

A. Non PBI, Pekerja Penerima Upah, Pegawai Non Pemerintah


B. Non PBI, Pekerja Bukan Penerima Upah, Individu
C. Non PBI, Bukan Pekerja
D. PBI, APBN
E. Non PBI, Pekerja Penerima Upah, Pegawai Pemerintah

Jawaban: B

Referensi: PPT Jaminan Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan

115. Bapak Andi adalah seorang pengusaha di kota tempat tinggalnya dan merupakan orang
yang mampu secara ekonomi. Bapak Andi hidup bertetanggaan dengan Pak Dodi, yang
sehari-hari bekerja sebagai buruh tekstil. Bapak Andi adalah salah satu peserta Jaminan
Kesehatan Nasional(JKN). Suatu hari istri pak Dodi sakit keras namun tidak ada biaya untuk
ke rumah sakit. Karena rasa kemanusiaan, Pak Andi membantu biaya rumah sakit istri pak
Dodi melalui system JKN tersebut. Dari kasus diatas menganut prinsip Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) ….

A. Prinsip nirlaba
B. Prinsip Kegotong-royongan
C. Prinsip Portabilitas
D. Prinsip kepesertaan bersifat wajib
E. Prinsip dana amanat

Jawaban: B. Prinsip Kegotong royongan

Referensi: http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-
jkn.pdf. Diakses 15 September 2017.

117. Dalam penyelenggaraan sistem jaminan kesehatan nasiona (JKN), orang asing juga
dapat menjadi peserta JKN. Apakah syarat bagi orang asing agar bisa menjadi peserta JKN?
a. Orang asing yang menikah dengan WNI
b. Orang asing yang bekerja di perusahaan swasta
c. Orang asing yang bekerja di BUMN
d. Orang asing yang telah bekerja minimal selama 6 bulan di Indonesia, dan
membayar iuran
e. Orang asing yang telah bekerja minimal selama 1 tahun di Indonesia, dan
membayar iuran

Referensi: Buku Pegangan Sosialisasi JKN

www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-jkn.pdf

119. Sebagai dokter, ingin melibatkan anggota keluarga pasien untuk secara teratur &
untuk minum obat anti hipertensi kepada Ny S. Hal tersebut dimaksudkan agar Ny S
terdukung kesembuhannya. Untuk kelima hal tersebut, diperlukan alat ukut ideal untuk
melihat fungsi ini:
a.    SCREEM score
b.    APGAR score
c.    Genogram keluarga
d.   Fungsi sosial
e.    Fungsi hubungan interaksi keluarga
121. Seorang wanita pejalan kaki berusia 65 tahun mengalami kecelakaan karena
menyeberang jalan dengan terburu-buru dan tertabrak sepeda motor. Sang pengendara sepeda
motor membawa wanita tersebut ke RS terdekat untuk dilakukan pertolongan pertama. Saat
ini kondisi wanita tersebut mulai stabil namun korban merasa sakit pada bahu kanannya.
Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan diduga mengalami fraktur clavicula dextra.
Kemudian dokter menyarankan pasien agar melakukan pemeriksaan radiologis untuk
memastikan dugaan tersebut. Sang pengendara sepeda motor menanyakan kepada wanita
tersebut apakah ia memiliki asuransi kesehatan agar dapat mengurangi biaya pengobatan RS.
Bagaimanakah pernyataan yang benar untuk kasus tersebut?

A. Seluruh biaya pengobatan harus ditanggung oleh pengendara sepeda motor sebagai bentuk
tanggung jawabnya.

B. Seluruh biaya pengobatan tetap ditanggung oleh wanita tersebut atau menggunakan
asuransi kesehatan yang ia punya.

C. Seluruh biaya pengobatan dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan termasuk biaya operasi
patahtulang dengan merujuk ke RS tipe B (pelayanan tingkat III)

D. Biaya pengobatan tidak dapat ditanggung BPJS Kesehatan karena merupakan kasus
kecelakaan lalu lintas yang ditanggung oleh program / asuransi kecelakaan lalu lintas (PT
Jasa Raharja)

E. Hanya sebagian biaya pengobatan yang dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan sisa
pengobatan harus ditanggung oleh pasien.

Jawaban: D

Pembahasan:

Kasus diatas merupakan kasus yang tidak dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan karena
merupakan kasus kecelakaan lalu lintas yang pelayanan kesehatannya dijamin oleh program
kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu-lintas yang dialami oleh seorang peserta BPJS Kesehatan akibat tertabrak
oleh kendaraan lain atau sebaliknya dia yang menabrak maka biaya penyembuhan ditanggung
oleh PT Jasa Raharja.
Berdasarkan Undang-undang No 35 tahun 1965, Undang-undang Nomor 34 tahun 1985 dan
juga Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 1965, bahwa korban kecelakaan tunggal adalah
tanggung jawab jasa raharja (RJ), Untuk kondisi luka-luka karena kecelakaan, pihak jasa
raharja hanya bisa menanggung santunan hingga 10 juta.  dengan catatan harus ada laporan
polisi (LP), ini adalah wajib karena jika tidak maka tidak bisa ditanggung oleh Jasa Raharja.

Sumber: https://www.bpjs-online.com/kecelakaan-ditanggung-bpjs-asal/

Kuliah Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (dr. Heni Hastuti)

125. Seorang anak 5 th, peserta BPJS mengeluh badan panas tinggi dan kejang. Sebelumnya
pasien berobat ke puskesmas dan sudah mendapat obat. Tapi keluhan tidak berkurang, badan
semakin panas dan disertai kejang. Apa yang selanjutnya harus dilakukan oleh keluarga
pasien? 
A. Berobat ke poliklinik anak RS tipe B
B. Berobat ke praktek dokter swasta
C. Mencari rujukan dari puskesmas
D. Berobat ke dokter spesialis anak
E. Berobat ke IGD RS

Jawaban : E

Sumber : http://infobpjs.net/ kriteria-gawat-darurat/


127. Seorang pria usia 32 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat rumah sakit terdekat dengan
ambulans setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Di UGD pasien mengeluhkan sesak nafas
dan nyeri pada dada kanan. Dokter kemudian langsung memeriksa keadaan pria tersebut dan
meminta perawat untuk membawa pasien untuk segera dirontgen. Didapatkan pasien compos
mentis, TD normal, dan RR meningkat. Hasil rontgen pasien menunjukan ada tulang rusuk
kanan pasien yang patah akibat kecelakaan. Dokter segera melakukan tindakan medis yang
diperlukan.

Berdasarkan Permenkes no 59 tahun 2014, pelayanan yang memberlakukan tarif kapitasi


pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali

a. Administrasi pelayanan;
b. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
c. Pelayanan ambulans;
d. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
e. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif

Jawaban : C

Referensi : Permenkes no 59 tahun 2004 Pasal 3 no (1) dan (2)

1. 133. Ny. B adalah seorang wakil kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai
peserta jaminan kesehatan nasional, iuran sebesar 5% dari gaji atau upah perbulan
wajib dibayarkan. Namun, tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayarkan
oleh pemberi kerja. Siapakah yang wajib membayar iuran Ny. B sebagai pemberi
kerja?
a. Pemerintah pusat
b. Dinas Kepegawaian
c. Dinas Kesehatan
d. Puskesmas
e. Pemerintah Daerah

Jawaban : E. Pemerintah daerah

Referensi

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
pasal 16B ayat 3

135. Tuan Harno berusia 34 tahun mahasiswa yang bersekolah di luar negeri . Beliau di luar
negeri tinggal bersama anak dan istrinya. Beliau tinggal di suatu negara yang pemerintahnya
menetapkan asuransi kesehatannya secara wajib. Pemerintah telah menetapkan cost
containment bergantung pada status perekonomian warga negara tersebut. Kebetulan Tuan
Harno merupakan warga negara asing dan disana beliau dianggap sebagai orang yang tidak
memiliki pekerjaan sehingga hanya dikenai iuran 50% lebih sedikit dari biaya normalnya.
Negara tersebut terkenal sangat mahal biaya kesehatannya sehingga Tuan Harno merasa
sangat beruntung. Disana fasilitas kesehatan sangat maju dan disana semua fasilitas kesehatan
primer ataupun sekunder menerima pengobatan dan tidak membedakan dari jumlah iuran
yang dibayarkan.
Apakah jenis asuransi kesehatan yang berlaku di negara tersebut?

A. Asuransi kesehatan sosial


B. Out of pocket payment
C. Donasi
D. Moral hazard
E. Pembiayaan pra upaya

137. Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menegaskan peningkatan fungsi puskesmas salah
satunya dengan pemerataan alat kesehatan bagi puskesmas. 

Dengan alokasi  anggaran sebesar 5 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN), pemerintah berupaya memenuhi  kebutuhan  bagi Puskesmas

“Pemerataan alat kesehatan preventif dan promotif dilakukan di puskesmas. Alkes dulu kan
digelontorkan ke RS, saya mau sekarang penguatan di puskesmas, termasuk alkesnya,” tegas
Nila dalam Konferensi Pers Refleksi 2016 di Kantor Kemenkes, Kamis (29/12). (Jawapos,
2016)

Soal:
Dalam "7 prioritas reformasi kesehatan", manakah poin yang menjadi Dasar atau alasan bagi
Kemenkes dalam melakukan upaya di atas?

A. Penanganan daerah bermasalah kesehatan


B. Penyediaan bantuan operasional kesehatan
C. Penyediaan obat dan alkes di fasilitas kesehatan
D. Pelayanan Kesehatan di daerah perbatasan dan tertinggal
E. RS Indonesia kelas dunia

Jawaban: C. Penyediaan obat dan alkes di fasilitas kesehatan

Ada "7 prioritas reformasi kesehatan"


1. Jaminan Kesehatan Nasional
2. Penanganan daerah bermasalah kesehatan
3.Penyediaan bantuan operasional kesehatan
4. Penyediaan obat dan alkes di fasilitas kesehatan
5. Pelayanan Kesehatan di daerah perbatasan dan tertinggal
6. RS Indonesia kelas dunia
7. Penanganan daerah bermasalah kesehatan

Referensi
1. Kementrian Kesehatan RI - Bahan Paparan JKN diunduh dari di
http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/BAHAN%20PAPARAN%20JKN.pdf

2. Berita untuk kasus disadur dari


https://www.jawapos.com/read/2016/12/29/73959/kemenkes-fokus-penyediaan-alat-
kesehatan-di-puskesmas

141. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai
peserta jaminan kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah perbulan wajib dibayar. Namun 
tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja. 

Soal: Siapakah yang wajib membayar iuran Tn. P sebagai pemberi kerja?

Pilihan jawaban:

A. Pemerintah pusat
B. Pemerintah
C. Pemerintah daerah
D. Dinas kesehatan
E. Puskesmas

Jawaban: C

Alasan: Kewajiban pemberi kerja dalam membayar iuran dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk iuran
jaminan kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan dan anggota DPRD, pegawai negeri
sipil/daerah, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri/daerah.

Referensi: Buku Pegangan Sosialisasi – Jaminan Kesehatan Nasional dan Sistem Jaminan Sosial Nasional

143. Apabila pasien telah menerima pelayanan di Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan dan
kondisinya membaik, maka dapat dirujuk balik ke Faskes Tingkat Pertama. Berikut adalah
penyakit yang dapat dirujuk balik, kecuali.....

a. Diabetes Mellitus
b. Hipertensi

c. Sirosis Hepatis

d. PPOK

e. Asthma

Jawaban: C. Sirosis hepatis

Karena sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dan Komite
Formularium Nasional, penyakit sirosis tidak dapat dilakukan rujuk balik ke Faskes Tingkat
Pertama, karena:

- tidak curable

- setiap gejala yg timbul mengarah ke kegawatdaruratan

- tindakan medik untuk menangani penyakit tersebut hanya terdapat di Faskes Rujukan
Tingkat Lanjutan

145. Seorang karyawan negeri datang ke praktek dokter layanan primer dengan keluhan
batuk berdahak yang sudah dikeluhkan selama 2 minggu dan disertai dengan demam tinggi.
Dari anamnesis diketahui bahwa pasien pernah mengalami keluhan yang sama namun
pengobatan tidak selesai. Pasien datang dengan membawa kartu asuransi kesehatan BPJS.
Bagaimanakah bentuk asuransi kesehatan BPJS?

a. Asuransi kesehatan swasta

b. Asuransi kesehatan negara

c. Asuransi kesehatan sosial

d. Asuransi kesehatan buruh

e. Asuransi kesehatan pemerintah

(Jawaban:C)
Referensi : PPT dr. Heni

149. Pak Budi adalah seorang manajer bank swasta berdomisili di Surakarta. Seminggu yang
lalu ia dipindahtugaskan ke Manado. Suatu hari Pak Budi merasa nyeri saat menelan yang
disertai demam dan batuk. Ia pun memeriksakan diri ke puskesmas dan menggunakan BPJS
untuk membiayai kunjungan medis. Meskipun kartu BPJS Pak Budi dibuat di Surakarta,
kartu tersebut dapat digunakan di Manado. Prinsip Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
sesuai dengan kasus diatas adalah...

a. Portabilitas
b. Keterbukaan
c. Kegotong-royongan
d. Akuntabilitas
e. Dana amanat

JAWABAN: A. Portabilitas

SUMBER: Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam


Sistem Jaminan Sosial Nasional

(http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/BUKU%20PEGANGAN
%20SOSIALISASI%20JKN%20DALAM%20SJSN.pdf)

1. G0014151
Mas Wardah Aliyatur Rachmah
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 01.14
Kasus :
Apa yang terjadi dengan bayi Debora?
Kasus bayi Debora yang meninggal (3/9/2017) akibat kesalahpahaman antara pihak
RS Mitra Keluarga Kalideres dan pihak keluarga menjadi topik bahasan yang sangat
hangat belakangan ini. Keluarga membuat pernyataan bahwa terjadi kesalahan
administrasi saat pihak rumah sakit baru mengetahui bahwa bayi Debora adalah
pasien BPJS. Sebelumnya, pihak rumah sakit membebankan biaya pengobatan
sebesar belasan juta agar bayi Debora dapat dipindahkan ke ruang PICU untuk
penanganan kegawatdaruratan lanjutan. Tetapi setelah mengetahui bahwa bayi
Debora adalah pasien BPJS, pihak rumah sakit tetap membebankan biaya tersebut
meskipun bayi Debora kondisinya telah membiru dengan riwayat lahir prematur dan
memiliki Penyakit Jantung Bawaan berupa Patent Ductus Arteriosus. Pihak rumah
sakit juga sempat memberi opsi lain berupa rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas
PICU yang memadai.
Pertanyaan :
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan manakah yang dilanggar
oleh pihak rumah sakit terkait kasus bayi Debora?
Pilihan Jawaban :
a. No. 4 Tahun 2016 Pasal 11 Ayat 6
b. No. 4 Tahun 2016 Pasal 11 Ayat 5
c. No. 4 Tahun 2016 Pasal 11 Ayat 4
d. No. 4 Tahun 2015 Pasal 11 Ayat 3
e. No. 4 Tahun 2015 Pasal 11 Ayat 2
Jawaban :
a. No. 4 Tahun 2016 Pasal 11 Ayat 6
Ayat tersebut menjelaskan tentang pemberian pelayanan kesehatan melalui
mekanisme tanpa rujukan untuk kasus kegawatdaruratan medis.
Referensi :
- http://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/14/07215261/kenapa-bayi-debora-
diperlakukan-berbeda
- Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Koordinasi Manfaat Dalam Program
Jaminan Kesehatan Nasional
1. Mendidik anak untuk rajin olahraga dan konsumsi makanan sehat merupakan contoh
kegiatan yang dapat ditanamkan pada anak sejak kecil. Tahapan pencegahan tersebut
adalah:
a. Primordial prevention
b. Primary prevention
c. Secondary prevention
d. Tertiary prevention
e. Complementary prevention
Jawaban: A

Referensi: kuliah Jaminan Kesehatan Nasional oleh dr. Heni

(NIM G0014152)

2. Berikut ini adalah jenis-jenis jaminan social, kecuali . . . .


a. Jaminan Kesehatan
b. Jaminan Kecelakaan Kerja
c. Jaminan Hari Tua
d. Jaminan Pensiun
e. Jaminan Biaya Pendidikan

JAWABAN : e. Jaminan Biaya Pendidikan

Referensi :

Kementerian Kesehatan (2013) Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan


Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta : Kementerian
Kesehatan

(NIM G0014154)

3. Bapak X merupakan seorang Pegawai Swasta disalah satu SMA di Surakarta. Bapak
X mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak angkat. Suatu hari, anak angkat
bapak X yang berusia 20 tahun mengalami kecelakaan dan harus segera dirawat.
Menurut syarat dan ketentuan BPJS, apakah pengobatan dan perawatan anak angkat
dari bapak X dapat ditanggung oleh BPJS?
a. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak tersebut tidak dapat ditanggung,
karena bukan merupakan anak kandung dari Bapak X.
b. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak tersebut tidak dapat ditanggung,
karena anggota keluarga yang lebih dari 5 orang tidak dapat dimasukkan
dalam peserta JKN.
c. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak angkat tersebut dapat ditanggung,
asalkan bapak X sudah membayar iuran tiap bulannya.
d. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak angkat tersebut dapat ditanggung,
asalkan bapak X membayar iuran tambahan tiap bulannya.
e. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak tersebut tidak dapat ditanggung,
karena umur anak angkat tersebut melebihi ketentuan dan harus
mendaftarkan secara individu sebagai peserta JKN.

Jawaban: D. Menurut syarat dan ketentuan BPJS anak angkat tersebut dapat
ditanggung, asalkan bapak X membayar iuran tambahan tiap bulannya.
Pembahasan:
Menurut Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional oleh Kementrian Kesehatan RI, peserta jaminan kesehatan terdiri
dari
1. Peserta penerima upah dan anggota keluarganya.
2. Peserta bukan penerima upah dan anggota keluarganya.
3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya.

Kriteria anggota keluarga yang dimaksud meliputi:

1. Satu orang isti/suami yang sah dari peserta


2. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan
kriteria;
Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri.
Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun .
Masih melanjutkan pendidikan formal.

Dan peserta yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang
termasuk peserta, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan
membayar iuran tambahan sesuai dengan Peraturan Presiden.

(NIM G0014156)

4. Dokter Rizal melakukan kunjungan rumah pada pasien Ibu Devi, 42 tahun, ravid
G3P1A0 resiko hipertensi gravidarum. Saat mengisi data karakteristik demografu
keluarga, dokter Rizal mencatat bahwa keluarga Ibu Devi terdiri dari pasien itu
sendiri beserta suami dan 2 orang anaknya. Bentuk keluarga Ibu Devi secara
tradisional adalah:
a. Nuclear family
b. Extended family
c. Commuter married
d. Communal family
e. Blended family

Referensi : Jurnal Perputakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id committee diterbitkan


oleh Prodi Kedokteran PPs UNS

(NIM G0014158)

5. Sumber : https://www.news-medical.net/news/2005/11/28/13/Indonesian.aspx

Pelayanan kesehatan masyarakat di India menderita sementara sektor swasta


berkembang pesat untuk memenuhi asing dan warga negara kaya, kata sebuah
editorial di British Medical Journal .

Pada kurang dari 1% dari produk domestik bruto (PDB), India memiliki salah satu
tingkat terendah dari pengeluaran publik pada perawatan kesehatan di dunia.
Sementara itu pemerintah India berturut-turut telah mensubsidi sektor swasta dengan
keringanan pajak dan melepaskan tanah bangunan utama di tingkat rendah,
berpendapat para penulis.

Pasien dari negara-negara barat seperti Inggris dan Amerika Serikat telah
memanfaatkan operasi cepat dan murah - dari prosedur rutin untuk bypass jantung -
yang disediakan oleh industri kesehatan tumbuh swasta India.

Namun dalam pelayanan kesehatan masyarakat banyak obat dan tes diagnostik tetap
tidak tersedia. India menunggu untuk melihat wajah dokter dilecehkan lingkungan
kotor dan "gerombolan pasien lain". Bahkan ada laporan tentang pasien rumah sakit
harus membayar suap untuk mendapatkan sprei bersih.

Indian akibatnya akan berusaha keras untuk membayar untuk perawatan pribadi. Dua
perlima dari pasien rawat inap rumah sakit harus meminjam uang atau menjual aset
untuk membiayai pengobatan. Dan seperempat dari para petani telah didorong di
bawah garis kemiskinan untuk mendanai perawatan medis mereka.
Obat perusahaan dan bisnis besar lainnya kini mulai mendominasi sektor kesehatan
swasta, dengan bintang lima rumah sakit yang menyediakan layanan yang "asing
hanya dan India terkaya mampu". Tapi ini adalah "sebagian besar tidak diatur, tanpa
standarisasi kualitas atau biaya", memperingatkan para penulis.

Pemerintah India saat ini bertujuan untuk menciptakan skema asuransi untuk keluarga
miskin dan meningkatkan pengeluaran kesehatan. Namun pangsa PDB digunakan
untuk kesehatan telah menurun dalam dua tahun terakhir. Pemerintah harus fokus
pada peningkatan kesehatan warga dan bukan "orang asing menarik ... dengan
menawarkan operasi biaya rendah," para penulis menyimpulkan.

Dari artikel diatas dapat diketahui bahwa India menerapkan system pembiayaan
kesehatan yang ditanggung oleh individu itu sendiri tanpa melibatkan pihak lain.
System pembiayaan kesehatan apakah yang dianut di india ?

A. out of pocket payment


B. Premium Rate
C. Co-Payment
D. Pre-Existing condition
E. Audit Medik

Jawaban : A. Out of pocket payment

 
Negara-negara berkembang berperan penting dalam meningkatkan kapasitas untuk
meningkatkan pendapatan, kualitas pemerintahan dan lembaga, kemampuan untuk
mencapai cakupan universal. Ini mendorong agar ada peningkatan alokasi anggaran
untuk pelayanan primer. Di negara yang berpenghasilan rendah, hampir separuh
pendanaan kesehatan berasal dari individu yaitu out of pocket yang digunakan untuk
membayar provider kesehatan atas pelayanan dan biaya obat. Pemerintah melalui
Kementrian Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lain
termasuk rujukan ke rumah sakit. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
emberikaanggaran pemerintah juga akan tinggi karena ada hubungannya dengan pajak
yang dibayarkan dari sektor formal. Namun di negara berpenghasilan menengah, 40
persen untuk pembiayaan kesehatan berasal dari pendanaan swasta dan biasanya
melalu asuransi swasta. Dan Kementrian Kesehatan melanjutkannya dengan
memberikan dana untuk pelayanan kesehatan dasar dan untuk masyarakat miskin atau
untuk populasi yang memiliki masalah kesehatan kronis dengan mekanisme asuransi
social.

Sumber : Monitoring Kebijakan Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan


Nasional di 34 Provinsi di Indonesia:
2014 - mid 2015

Pemanfaatan Dana Kapitasi, Non Kapitasi,


Klaim INA-CBG’s, dan Potensi “Dana Sisa” Program Jaminan Kesehatan Nasional

(NIM G0014160)

6. Apa saja cakupan pelayanan yang diberikan jaminan kesehatan terhadap perorangan
adalah...

a. Promotif, preventif, kuratif, edukasi, pelayanan obat


b. Preventif, kuratif, rehabilitatif, edukasi, bahan medis
c. Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, edukasi
d. Preventif, rehabilitatif, pelayanan obat, edukasi
e. Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat

(NIM G0014162)
7. Pendapatan JKN didapat dari, kecuali
a. Kontribusi
b. Bantuan kontribusi
c. APBN
d. Sumber dana swasta
e.  investment revenue
(NIM G0014164)

8. Bapak Joko adalah seorang kepala daerah di Karanganyar. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional bapak Joko memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat
pertama ?
a. Konsultasi medis.
b. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.
c. Rehabilitasi medis.
d. Pengobatan medis.
e. Pemeriksaan medis.

Jawaban
C. Rehabilitasi medis
Rehabilitasi medis merupakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

Referensi: http://bpjs-kesehatan.go.id

https://faskes.bpjs-kesehatan.go.id/aplicares/#/app/peta

(NIM G0014166)

9. Bapak X bekerja pada sebuah instansi pemerintahan di kota Solo, tatapi karena
adanya program mutasi dari pemerintah bapak X diharuskan untuk pindah tugas ke
luar jawa yaitu pulau Sumatera. Saat di Sumatera istri bapak X sakit dan bapak X
kekurangan dana. Saat di administrasi bapak X mengajukan pembayaran dengan
BPJS yang terdaftar di kota Solo untuk digunakan di Sumatera. Berdasarkan syarat
dan ketentuan BPJS apakah dapat digunakan oleh bapak X?
a. Boleh saat bapak X sudah tidak membayar iuran.
b. Tidak boleh karena hanya berlaku di kota Solo sesuai tempat pendaftaran.
c. Tidak boleh walaupun sudah membayarkan iuran di Solo.
d. Boleh selama memenuhi kewajiban pembayaran.
e. Boleh langsung meminta pembayaran melalui BPJS.

Jawaban : D. Boleh selama memenuhi kewajiban pembayaran.

Sumber : Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

(NIM G0014168)
10. Kasus:
Seorang Ibu mengantarkan anaknya berobat ke dokter praktik di dekat rumahnya
karena timbul ruam-ruam pada kulit di ikuti demam sejak dua hari yang lalu. Biaya
digunakan untuk membayar konsultasi dan obat dari dokter dikeluarkan dari
kantongnya pribadi.
Pertanyaan:
Metode pendanaan dalam pembiayaan kesehatan pasien tersebut menggunakan...
Pilihan jawaban:
a. Out of pocket payment
b. Asuransi kesehatan swasta
c. Social health insurance
d. pembiayaan pra upaya
e. Donasi

Sumber: Kuliah Pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional dr. Heni
Hastuti
(NIM G0014170)

11. Ny. X merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Badan Pusat Statistik Jawa
Tengah. Anak Ny. X yang berusia 10 mengalami kecelakaan dan harus segera
dibawa ke RS terdekat, namun Ny. X tidak mempunyai kendaraan dan khawatir jika
anaknya dibawah dengan kendaraan umum biasa. Ny. X ingin meminta ambulan
untuk membawa anaknya ke RS terdekat namun dengan ditanggung BPJS. Manakah
pelayanan ambulan yang dijamin oleh BPJS?
a. Rujukan dilakukan pada Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan
BPJS
b. Rujukan dilakukan pada keadaan gawat darurat yang tidak bekerja sama
dengan BPJS
c. Rujukan dilakukan boleh kapan saja selama memakai BPJS
d. Rujukan dilakukan oleh Rumah Sakit terdekat dimana saja
Jawaban : B. rujukan dilakukan pada keadaan gawat darurat yang tidak bekerja sama
dengan BPJS

Pembahasan :

Menurut PELAYANAN AMBULAN (Permenkes No 71/2013)

1. (1)  Pelayanan Ambulan merupakan pelayanan transportasi pasien rujukan


dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan disertai dengan upaya atau
kegiatan menjaga kestabilan kondisi pasien untuk kepentingan keselamatan
pasien.
2. (2)  Pelayanan Ambulan hanya dijamin bila rujukan dilakukan pada Fasilitas
Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS atau pada kasus gawat darurat
dari Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien.
(NIM G0014172)

12. Ibu Ani bekerja di Perusahaan Swasta dan sudah terdaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan sejak tahun 2016. Pada awal tahun 2017 Ibu Ani didiagnosis penyakit
kronis yang mengharuskan Ibu Ani mengikuti program rujuk balik BPJS. Berikut
adalah contoh penyakit kronis yang mungkin diderita Ibu Ani, kecuali...
a. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
b. Asma
c. Sirosis Hepatis
d. Hipertensi
e. Diabetes Mellitus

Jawaban : c. Sirosis Hepatis

Referensi: SE Menkes HK/MENKES/31/I/2014

(NIM G0014174)

13. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun mengalami kejang demam dan dibawa oleh
orangtua nya ke RSUD Dr.Moewardi. Kemudian saat membayar, orangtua pasien
melakukan pembayaran dengan biaya sendiri. Pihak rumah sakit menyarankan agar
orangtua pasien mendaftar BPJS untuk kontrol selanjutnya. BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) merupakan bagian dari JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) yaitu program pelayanan kesehatan dari pemerintah yang sistemnya
menggunakan sistem asuransi dan kepesertaan bersifat wajib untuk semua penduduk.
Hal di bawah ini merupakan alasan kepesertaan JKN bersifat wajib, kecuali…
a. Prinsip kendali biaya dan mutu
b. Menjamin sustainabilitas
c. Memiliki portabilitas
d. Manfaat sesuai dengan premi yang dibayarkan
e. Non profit

Asuransi kesehatan sosial memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut.


Pertama, memberikan manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau. Kedua,
asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu. Itu berarti
peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan
terkendali, bukan “terserah dokter” atau terserah “rumah sakit”.
Ketiga, asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan
pelayanan kesehatan yang berkelanjutan). Keempat, asuransi kesehatan sosial
memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh
sebab itu, untuk melindungi seluruh warga, kepesertaan asuransi kesehatan sosial/
JKN bersifat wajib.
Kelebihan sistem asuransi sosial di banding kan dengan asuransi komersial antara
lain:

Asuransi Sosial Asuransi Komersial


1. Kepesertaan bersifat wajib
1. Kepesertaan bersifat sukarela
(untuk semua penduduk) * *
2. Non Profit 2. Profit
3. Manfaat sesuai dengan premi yang
3. Manfaat komprehensif
dibayarkan.

** berpotensi mencakup 100% penduduk (universal coverage) dan relatif dapat


menekan peningkatan biaya pelayanan kesehatan.

(NIM G0014176)
14. Yang tergolong pelayanan kesehatan non medis yang disediakan oleh bpjs adalah...
a. Pemberian obat
b. Imunisasi dasar BCG
c. Penyediaan ambulans
d. Skrining penyakit
e. Penyuluhan PHBS
Jawaban: c. Penyediaan ambulans

Sumber: 
Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial
(NIM G0014178)

15. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan
oleh negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar
yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan
konvensi ILO No.102 tahun 1952.
Dibawah ini yg bukan merupakan jenis jaminan sosial adalah....
A. Jaminan kesehatan
B. Jaminan kecelakaan kerja
C. Jaminan hari tua
D. Jaminan kematian
E. Tidak ada yg salah, benar semua
.
Pembahasan:
Jawaban E: Jaminan sosial meliputi 5 jaminan, yaitu jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, & jaminan kematian.
http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=5
(NIM G0014180)

16. KASUS
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke tempat praktik anda dengan surat rujukan.
Sebelumnya pasien mengalami batuk-batuk yang cukup lama dan terdiagnosa PPOK.
Namun, karena pasien rajin memeriksakan diri secara rutin dan menjalankan
pengobatan hingga tuntas, kini kondisi pasien telah membaik dan stabil.

PERTANYAAN

Tujuan dari program rujuk balik bagi faskes tingkat pertama adalah....

PILIHAN JAWABAN

A. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan

B. Mengurangi waktu tunggu pasien di poli RS

C. Meningkatkan hubungan dokter dengan pasien dalam konteks pelayanan holistik

D. Meningkatkan fungsi pengawasan pengobatan

E. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mencakup akses promotif, preventif,


kuratif dan rehabilitatif

JAWABAN : D

PEMBAHASAN :

V. Manfaat Program Rujuk Balik

1. Bagi Peserta

a. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mencakup akses promotif, preventif,


kuratif dan rehabilitatif

c. Meningkatkan hubungan dokter dengan pasien dalam konteks pelayanan holistik

d. Memudahkan untuk mendapatkan obat yang diperlukan

2. Bagi Faskes Tingkat Pertama


a. Meningkatkan fungsi Faskes selaku Gate Keeper dari aspek pelayanan
komprehensif dalam pembiayaan yang rasional

b. Meningkatkan kompetensi penanganan medik berbasis kajian ilmiah terkini


(evidence based) melalui bimbingan organisasi/dokter spesialis

c. Meningkatkan fungsi pengawasan pengobatan

3. Bagi Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan

a. Mengurangi waktu tunggu pasien di poli RS

b. Meningkatkan kualitas pelayanan spesialistik di Rumah Sakit

c. Meningkatkan fungsi spesialis sebagai koordinator dan konsultan manajemen


penyakit

REFERENSI :

Panduan praktis program rujuk balik bagi peserta JKN-BPJS Kesehatan

(NIM G0014182)

17. Pembiayaan pra-upaya (PepaidSystem) dari jaminan kesehatan berasal dari, kecuali:

a. Pajak (indirect tax)

b. Pajak ketenagakerjaan

c. Pajak langsung (earmarked tax)

d. Premi asuransi wajib (payroll taxes)

e. Premi asuransi sukarela

Sumber: UU No. 24/ 2011 tentang BPJS

(NIM G0014184)
18. Seorang ibu datang ke dokter mandiri dan ingin berkonsultasi tentang

Program kesehatan indonesia yang baik. Ibu X bingung memilih ansurasi yang baik

Untuk keluarganya. Karna ibu X menyadari bahwa pentingnya kesehatan. Setelah itu
dokter

Prakter mandiri itu memberi masukan kepada ibu X untuk mengikuti program
kesehatan nasional

Apa pengerrtian program kesahatan nasional (JKN)?

A. Mekanisme pengumpulan iuran yang bersifat wajib bagi peserta, guna


memberikan
Perlindungan kepada peserta.
B. Bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan
Dasar hidupnya yang layak
C. Suatu program pemerintah dan masyarakat dengan tunuan memberikan
kepastian
Jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat indonesia
D. Tata cara penyelnggaraab program jaminan sosial oleh badan penyelngaraan
jaminan sosial
Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
E. Sejumlah uang yang harus y pada waktu tertentu kepada ansuransi

Jawab

C.

SUMBER : Buku pegangn sosialisasi JKN

(NIM G0014186)

19. Pak Tono, usia 65 tahun diantar oleh anaknya ke rumah sakit dengan keluhan sesak di
dada dan merasa lelah walaupun tidak banyak melakukan aktivitas berat. Anaknya
mengatakan kemarin sore Pak Tono baru saja mengkonsumsi sate kambing bersama
temannya. Pak Tono bukan merupakan anggota BPJS dan tidak mengikuti program
asuransi kesehatan lainnya. Setelah dokter melakukan pemeriksaan, dokter
mengatakan bahwa Pak Tono harus segera melakukan operasi pemasangan cincin di
jantungnya. Apakah kemungkinan yang dapat terjadi pada Pak Tono dengan
keadaannya tersebut?
a. Catastrophic Risk Financing
b. Split Risk Exposure
c. Natural Catastrophe Risk
d. Catastrophic Health Care Expenditure
e. Moral Hazard
(NIM G0014188)
20. Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta
jaminan kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib
dibayar. Namun tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi
kerja. Siapakah yang wajib membayar iuran Tn. P sebagai pemberi kerja?
a.Pemerintah pusat
b.Pemerintah
c.Pemerintah daerah
d.Dinas kesehatan
e.Puskesmas
Jawaban
c. Pemerintah Daerah
kewajiban pemberi kerja dalam membayar iuran dilaksanakan oleh Pemerintah daerah
untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, pimpinan
dan anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri Daerah
(NIM G0014190)

21. Dalam sistem JKN, berikut ini termasuk pekerja penerima upah, kecuali...
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Anggota POLRI
c. Veteran TNI
d. Pegawai Swasta
e. Pejabat Negara

Jawab: c. Veteran TNI


Referensi :

Kementrian Kesehatan (2013) Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan


Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Kementrian
Kesehatan

(NIM G0014192)

22. Anda adalah dokter yang baru ditunjuk untuk bertugas di Puskesmas suatu daerah.
Ada seorang pasien laki-laki berumur 62 tahun memiliki keluhan kaki sebelah kirinya
terdapat luka yang tidak sembuh-sembuh dan bernanah sehingga pasien tidak bisa
bekerja lagi sebagai pelatih klub bulutangkis lokal. Pasien sudah lebih dari 18 tahun
menderita DM tipe II yang tidak terkontrol dengan baik. Pasien juga sudah lama
menderita tekanan darah tinggi. Pasien selama ini hanya berobat ke Puskesmas diantar
oleh menantu laki-lakinya yang tinggal serumah apabila merasakan keluhan-keluhan
saja. Anda kemudian mengunjungi pasien ke rumahnya untuk mengetahui keadaan
pasien yang sesungguhnya dengan tim medis.
 

Dari data demografi keluarga, Anda mengetahui bahwa ada 4 orang anggota
keluarga yang tinggal serumah. APGAR score masing-masing adalah sebagai berikut:
Kakek (pasien) 6
Ayah (menantu pasien) 7
Ibu (anak pasien) 7
Anak (cucu pasien) 7
 
Bagaimanakah interpretasi fungsi keluarga ini?
A. Fungsi keluarga jelek 
B. Fungsi keluarga sedang
C. Fungsi keluarga baik 
D. Interaksi keluarga sedang
E. Interaksi keluarga baik 
 
Jawaban: B
 
Referensi: Arsita E, 2009. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Surakarta: UNS
Press
(NIM G0014194)

23. Salah satu pelayanan yang tidak dijamin oleh JKN adalah….

a. Uji fungsi paru

b.Bronkoskopi

c. Terapi saluran pernapasan

d. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi)

e. thoracentesis

Referensi: slide kuliah Jaminan Kesehatan Nasional dr. Heni

(NIM G0014196)

24. Sesuai dengan peraturan undang undang tentang sistem jaminan sosial nasional
(SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin
kesehatannya. Dan juga kepesertaanya bersifat wajib tidak terkecuali juga masyarakat
tidak mampu karena metode pembiayaan kesehatan individu yang ditanggung
pemerintah. Hal ini diatur dalam undang undang?
A.  Undang-undang Nomor40 tahun 2004
B. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009
C. Undang-undang Nomor 30 tahun 2000
D. Undang-undang Nomor 18 tahun 1998
E. Undang-undang Nomor 10 tahun 2010

Kunci : A
Referensi: https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/788613/pertanyaan-
pertanyaan-dasar-seputar-jkn-dan-bpjs
(NIM G0014198)
25. Seorang wanita berusia 30 tahun melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium berupa pemeriksaan darah sederhana dan gula darah sewaktu. Sebagai
peserta jaminan kesehatan nasional, fasilitas pelayanan apakah yang menanggung
pelaksanaan pelayanan tersebut?
a. Pelayanan kesehatan tingkat dasar
b. Pelayanan kesehatan tingkat awal
c. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
d. Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
e. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut

Jawaban: C. Pelayanan kesehatan tingkat pertama

Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium berupa pemeriksaan darah sederhana


(Hemoglobin, apusan darah tepi, trombosit, leukosit, hematokrit, eosinofil, eritrosit,
golongan darah, laju endap darah, malaria), urine sederhana (warna, berat jenis,
kejerniham, pH, leukosit, eritrosit), feses sederhana (benzidin tes, mikroskopik
cacing), gula darah sewaktu.

Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan meliputi salah satunya pelayanan


penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis.

Sumber:Permenkes RI Nomor 71 Tahun 2013

Tim Pustaka Yustisia. 2014. Panduan Resmi Memperoleh Jaminan Kesehatan dari
BPJS. VisiMedia

(NIM G0014200)

2. G0014153
Maya Angela
Waktu Pengumpulan : 15 September 2017, 23.35
Data dari BPJS Kesehatan sampai Oktober 2016 menunjukkan jumlah fasilitas
kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS kesehatan untuk melayanani peserta
JKN berjumlah 25.828 fasilitas kesehatan. failitas kesehatan yang telah mendukung
program JKN terdiri dari 20.531 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.001
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 2.047 Apotek, 956 Optika
dan 256 Laboratorium.
Apakah tujuan dibuatnya fasilitas tingkat pertama dan tingkat
A. Meningkatnya frekuensi pasien untuk datang berobat
B. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
C. Menjadikan prosedur kesehatan di Indonesia terbatas dalam pelaksanaan nya
D. Meningkatnya kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan perorangan di
tingkat pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan
E. Menurunkan kesulitan prosedur administrasi
Sumber : ppt kuliah
Tempo.co 24 oktober 2016.

3. G0014155
Megayani Santoso
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 09.30
Jpkm merupakan penyempurnaan terkini setelah sistem pemeliharaan kesehatan
dengan pembayaran tunai, asuransi ganti rugi, asuransi dengan tagihan provider
mngalami kegagalan dalam mengendalikan biaya kesehatan. Apakah pernyataan yang
sesuai dengan hal diatas?
A. Visi kisi pengembangan jpkm
B. Visi pengembangan kebijakan jpkm
C. Hakekat jpkm
D. Efisiensi jpkm
E. Asas kegotongroyongan

Jawaban : C. Hakekat JPKM

4. G0014157
Mikhael Fabian Gunawan
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 07.44
Perilaku berisiko peserta maupun provider asuransi kesehatan yang menyebabkan
konsumsi kesehatan meningkat sehingga biaya kesehatan naik merupakan definisi
dari?
A. Self-hazard
B. Community-hazard
C. Moral-hazard
D. Group-hazard
E. Government-hazard
Refrensi: Kuliah JKN

5. G0014159
Muflihan Nafis
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 03.42
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan meliputi, kecuali… .
a. kasus gawat darurat
b. kejadian luar biasa/wabah
c. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi)
d. pelayanan untuk mengatasi infertilitas
e. perbekalan kesehatan rumah tangga
kunci: a
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan Pasal 25

6. G0014161
Muh Ilham Akbar Iffagano
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 07.34
Andi, seorang mahasiswa FK UNS berumur 21 tahun mengalami perdarahan yang
keluar dari hidungnya setelah dia menyelam di laut dengan kedalaman 7 meter.
Setelah 3 jam, perdarahan tak kunjung berhenti. Karena Andi memiliki BPJS, maka
dia pergi ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat 1 untuk menangani perdarahan dari
hidungnya.
Sesuai dengan Permenkes nomor 28 tahun 2014, dibawah ini yang tidak termasuk
kedalam Faskes tingkat pertama yaitu..
a. Puskesmas
b. Praktik dokter/dokter gigi
c. Klinik utama
d. Rumah sakit Kelas D
e. Klinik pratama
JAWABAN: C
Sumber: Permenkes nomor 28 tahun 2014
7. G0014163
PINDAH

8. G0014165
Muhammad Irfan
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 07.02
Dokter Setia saat ini terdaftar sebagai salah satu dpkter yang bekerja sama dengan
saah satu perusahaan asuransi Dokter setia melayani 2000 peserta asuransi, sesuai
daftar nama dari perusahaan tersebut. Dokter setia mendapatkan bayaran dari
perusahaan asuransi sebesar rp. 15.000.000 tiap awal bulan untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada 2000 peserta asuransi yang menjadi tanggung jawabnya.
Apakah istilah untuk sistem pembayara ini?
a. Gaji
b. Kapitasi
c. Global budget
d. Fee for service
e. DRG

9. G0014167
Mutia Azmi Suswandari
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 06.47
Kasus:
Pasien seorang peserta BPJS kesehatan dirawat di rumah sakit karena Demam
Berdarah Dengue. Pasien diharuskan untuk melakukan pemeriksaan CT-scan dan
MRI sehingga pasien melebihi plafon asuransi dan harus membayar kelebihannya.
Pertanyaan:
Pada kasus tersebut, moral hazard terdapat pada….
Pilihan jawaban:
a. Pasien
b. Provider
c. Pemerintah
d. Perusahaan Asuransi
e. Penyelenggara Asuransi
Jawaban:
b. Provider
Referensi:
Slide dr. Heni Hastuti (Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional)
Moral hazard yaitu perilaku peserta maupun provider sedemikian rupa sehingga
menyebabkan konsumsi pelayanan kesehatannya lebih besar dari yang dibutuhkan
sehingga biaya menjadi meningkat.
Moral hazard bisa terletak pada sisi permintaan atau penggunaan (demand) atau
suplai atau penyediaan (supply) karena berkaitan dengan moral atau karakter atau sifat
dari peserta atau providernya. Moral hazard bisa dicegah atau diatasi. Untuk
menghindari utilisasi yang berlebihan tersebut bagi peserta (konsumer) diterapkan
cost sharing.

10. G0014169
Mylco Trisaputra Ahmad Wirawan
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 14.02
Ny.R sebagai peserta jaminan kesehatan nasional. Ny.R memeriksakan diri di
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan. Pelayanan apakah yang dijamin oleh pelayanan
kesehatan tingkat lanjut..
a. perawatan inap di ruang intensif
b. mengatasi infertilitas
c. meratakan gigi (ortodonsi)
d. penyakit akibat ketergntungan obat
e. alat kontrasepsi
jawaban A
referensi slide kuliah dr.Heni

11. G0014171
Nabila Shaza
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 06.38
Seorang anak berusia 15 tahun berkeinginan untuk melakukan pemasangan kawat gigi
atau behel karena giginya dirasa kurang rapi. Karena harga kawat gigi cukup mahal,
orang tua anak ini berpikir untuk menggunakan BPJS untuk membayar biaya
pemasangan dan perawatan kawat gigi. Setelah bertanya kepada petugas BPJS di
rumah sakit, ternyata pemasangan dan perawatan kawat gigi tidak ditanggung.
Petugas BPJS tersebut akhirnya memberikan edukasi tentang apa saja yang
ditanggung dan tidak ditanggung oleh BPJS. Berikut ini manakah pelayanan
kesehatan yang tidak ditanggung oleh BPJS?
a. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan
sub spesialis
b. Rehabilitasi Medis
c. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
d. Pelayanan jenazah yang meninggal di fasilitas kesehatan
e. Pelayanan dokter forensic klinik

12. G0014173
Nadia Cahya
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 00.00
Program jaminan yang diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan adalah berikut ini
kecuali:
A. Jaminan Kematian
B. Jaminan Pensiun
C. Jaminan Kecacatan Permanen
D. Jaminan Kecelakaan Kerja
E. Jaminan Hari Tua
Sumber UU No 24 Tahun 2011

13. G0014175
Namira Nurul
Waktu Pengumpulan : 15 September 2017, 22.32
Sebagai ibu rumah tangga, Ilanie akan mendaftarkan dirinya dan keluarganya dalam
BPJS Kesehatan dan pada saat pendaftaran Ilanie harus menyebutkan faskes tingkat
pertama untuk pelayanan BPJS. Manakah yang harus ilanie pilih sebagai faskes
tempat pelayanan?
a. RSUD Moewardi
b. RS tipe C
c. RS khusus bedah
d. Puskesmas
e. Klinik Utama
Jawaban: d. Puskesmas Ngoresan
Referensi: Jenis Faskes sesuai Permenkes no.28/2014

14. G0014177
Navaldi Aldin Muhammad
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 04.33
Mitha adalah peserta asuransi pada perusahaan asuransi swasta. Bulan lalu, Mitha
harus menjalani rawat inap di RS selama 6 hari karena menderita DBD. Total yang
harus dibayar Mitha adalah Rp 7.200.000. Setelah keluar dari RS, Mitha mengajukan
klaim ke perusahaan asuransi yang diikutinya tersebut. Oleh perusahaan asuransi,
Mitha mendapatkan ganti pembayaran RS sebesar Rp 900.000 perhari, sehingga total
yang diberikan pada Mitha adalah 6 hari kali Rp 900.000 Apakah istilah metode
pembayaran yang dilakukan oleh asuransi swasta ini?
A. Historical Payment 
B. Capitation
C. Fee For Service
D. Diagnosis-Related Group 
E. Per-diem

15. G0014179
Nur Fajri Rahmi
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 07.25
Kasus :
Tn. G adalah pegawai negeri di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. G memeriksakan diri di pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Setelah memeriksakan diri ternyata Tn. G harus menjalani rujukan di rawat jalan
tingkat lanjutan.
Pertanyaan :
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan
tingkat lanjutan?
Pilihan jawaban :
A. Pelayanan darah
B. Pelayanan rehabilitasi medik
C. Pelayanan kedokteran forensik
D. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
E. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban :
D. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
Referensi :
Slide Pembiayaan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional

180. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh
negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak,
sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun
1952.
Dibawah ini yg bukan merupakan jenis jaminan sosial adalah....
A. Jaminan kesehatan
B. Jaminan kecelakaan kerja
C. Jaminan hari tua
D. Jaminan kematian
E. Tidak ada yg salah, benar semua
.
Pembahasan:
Jawaban E: Jaminan sosial meliputi 5 jaminan, yaitu jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan
kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, & jaminan kematian.
http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=5

16. G0014181
Nurul Hidayah
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 06.31
Kasus:
Tn. P adalah seorang kepala daerah di wilayah X di Indonesia. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional Tn. P rutin memeriksakan diri dipelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pertanyaan:
Pelayanan apakah yang tidak dijamin oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama?
Pilihan Jawaban:
a . P emeriksaan medis
b. Pengobatan medis
c. Konsultasi  medis
d. Rehabilitasi  medis
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Jawaban:
Rehabilitasi medis
Referensi:
Kuliah Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (dr. Heni Hastuti)

17. G0014183
Panji Arga Bintara
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 10.38
Indonesia memiliki target pada tahun 2030 terbebas dari malaria. Hal ini merupakan
salah satu target dari sistem kesehatan Indonesia. Akan tetap hingga saat ini
pemerintah masih sulit untuk mengupayakan target tersebut. Hal ini dikarenakan
faktor lingkungan yang paling memengaruhi. Terutam Indonesia bagian timur.
Daerah yang memiliki penyakit tertentu dan sudah berlangsung lama tanpa ada
pengaruh dari faktor luar disebut
A. Pandemik
B. Epidemik
C. Endemik
D. Wabah
E. KLB

Jawab : C
Pandemik : penyakit yg menyerang daerah secara luas. Jadi bukan hanya pada daerah
tertentu saja
Epidemik : penyakit yg timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi manusia
Endemik : penyakit pada daerah tertentu tanpa pengaruh faktor luar

18. G0014185
Permata Kusumaningrum
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 07.49
Di bawah ini yang termasuk sasaran yang akan dicapai dari pengembangan jaminan
kesehatan tahun 2019, kecuali :
a. BPJS Kesehatan beroperasi dengan baik
b. Seluruh penduduk Indonesia (yang pada 2019 diperkirakan sekitar 267,5 juta
jiwa) mendapat jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan
c. Semua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan secara berkala untuk menjamin
kualitas layanan yang memadai dengan harga keekonomian yang layak.
d. Paket manfaat medis dan non medis (kelas perawatan) sudah sama, tidak ada
perbedaan, untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat
e. BPJS dikelola secara terbuka, efisien, dan akuntabel
Jawaban : B
Pembahasan :
Jawaban yang benar yaitu “Seluruh penduduk Indonesia (yang pada 2019
diperkirakan sekitar 257,5 juta jiwa) mendapat jaminan kesehatan melalui BPJS
Kesehatan”.

19. G0014187
Propana Yuananti
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 05.46
Tn. X bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jawa Tengah. Sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional iuran sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan wajib dibayar.
Namun tidak semua dibayar oleh peserta, sebagian dibayar oleh pemberi kerja.
Berapakah jumlah iuran yang harus ditanggung oleh pemberi kerja?
a. 2 %
b. 2,5 %
c. 3 %
d. 3,5 %
e. 4 %
Jawaban : e. 4 %
Iuran dibayar dengan ketentuan 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1 % dibayar oleh
peserta
Sumber : https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/13

20. G0014189
Putra Priambodo Wibowo
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 09.52
Bu Isa bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji sesuai UMR Jawa Tengah. Bu Isa
mengidap suatu penyakit kronis yang mengharuskan Bu Isa ke dokter setiap bulan dan
mengeluarkan biaya Rp 800.000 per bulan. Bu Isa juga tidak memiliki asuransi
maupun BPJS. Apa bencana ekonomi rumah tangga yang dihadapi Bu Isa?

A. Out of Pocket Payment


B. Health Spending
C. Health Care Cost
D. Catastrophic Health Expenditure
E. Individual Healthcare Payment

Sumber: Slide Kuliah

21. G0014191
Rahadian Arista D
Waktu Pengumpulan : 15 September 2017, 22.32
Berikut adalah contoh kasus cakupan pelayananan kesehatan medis yang dijamin oleh
BPJS, kecuali...
f. Seorang wanita hamil G2A0P1 ingin memeriksakan kandungannya yang telah
berumur 32 minggu.
g. Seorang mahasiswa dibawa ke IGD karena sudah 2 hari diare dan dalam keadaan
dehidrasi.
h. Sepasang suami istri yang telah menikah selama dua tahun dan belum memiliki
anak sampai saat ini ingin mengkonsultasikan ke dokter mengenai hal tersebut.
i. Seorang pasca stroke ingin mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik
j. Seorang korban pasca penganiayaan meminta visum ke dokter forensik.

Jawaban : c. Sepasang suami istri yang telah menikah selama dua tahun dan belum
memiliki anak sampai saat ini ingin mengkonsultasikan ke dokter mengenai hal
tersebut.

Referensi: Permenkes 71 tahun 2013 pasal 17


22. G0014193
Rakhmadhaniar K W
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 10.33
Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke poliklinik RS dirujuk oleh dokter
puskesmas, dengan keluhan ada benjolan pada payudara kiri sebesar telur ayam,
terasa nyeri bila digerakkan. Dokter menyarankan melakukan tindakan pembedahan
menggunakan JKN. Apakah sistem pembiayaan yang diterapkan?
a. Asuransi ganti rugi
b. Cara konvensional
c. Pembayaran pra upaya
d. Asuransi tagihan provider
e. Cara pembayaran berkala
Jawaban : Asuransi tagihan provider
Sumber: Permenkes Indonesia Nomor 21 tahun 2016

23. G0014195
Rani Luthfiany Putri
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 14.02
Seorang anak terdiagnosis menderita penyakit jantung bawaan dan harus segera
dilakukan kateterisasi jantung. Anak tersebut tinggal di daerah terpencil yang tidak
memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Dalam hal ini BPJS wajib memberikan
kompensasi bagi pasien tersebut. Pernyataan berikut yang salah mengenai pemberian
kompensasi oleh BPJS adalah…
A. BPJS wajib memberikan biaya transportasi bagi pasien.
B. BPJS wajib menyediakan satu orang pendamping keluarga
C. BPJS wajib menyediakan satu tenaga kesehatan sesuai indikasi medis
D. BPJS wajib menyediakan biaya akomodasi bagi pasien
E. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian kompensasi diatur dengan peraturan
Menteri
Jawaban D
Referensi Buku pegangan sosialisasi JKN

24. G0014197
Ratna Ningsih
Waktu Pengumpulan : 16 September 2017, 04.44
Seorang wanita umur 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam tanpa
sebab yang jelas, sariawan, nyeri sendi, dan kulit yang terbakar matahari. Dokter
membuat diagnosa suspek SLE. Tindakan dokter apa yang paling tepat?
a. Merujuk ke rumah sakit tipe C
b. Memberikan obat tanpa ada konseling utuk kembali lagi
c. Memberikan obat dan membeikan konseling utuk kembali
d. Merujuk ke rumah sakit pendidikan
e. Merujuk ke dokter di klinik pratama

Jawaban : A
Referensi : Permenkes No 59/2014

25. G0014199
Ridha Hayu Arsaningtyas
Waktu Pengumpulan : 15 September 2017, 23.00
Suatu keadaan di mana setiap warga memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan
preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan dengan harga
terjangkau disebut …
A. Health care cost
B. Out-of-pocket payment
C. Catastrophic health expenditure
D. Universal coverage
E. Health spending
Jawab: D. Universal coverage
Cakupan universal (disebut juga cakupan semesta atau universal coverage) merupakan
sistem kesehatan di mana setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil
terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang
bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau. Cakupan universal
mengandung dua elemen inti: (1) Akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu
bagi setiap warga; dan (2) Perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan
pelayanan kesehatan (WHO, 2005).

WHO (2005). Achieving universal health coverage: Developing the health financing
system. Technical brief for policy-makers. Number 1, 2005. World Health
Organization, Department of Health Systems Financing, Health Financing Policy.

201. Seorang laki laki berusia 32 tahun ingin berobat ke layanan kesehatan tingkat pertama.
Dia adalah peserta BPJS. Yang bukan termasuk pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai
dengan Permenkes no 71 tahun 2013?

a. Kasus medis rujuk balik


b. Rehabilitasi medic dasar
c. Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan menyusui
d. Pelayanan darah
e. Pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama

PERMENKES NO.71 TAHUN 2013


Pasal 17

(1) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16


untuk pelayanan medis mencakup:

a. kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan


Tingkat Pertama;

b. kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan


rujukan;

c. kasus medis rujuk balik;

d. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat


pertama;
e. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan
atau dokter; dan

f. rehabilitasi medik dasar.

(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan panduan klinis.
(3) Panduan klinis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri.

203. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
yang tidak kunjung sembuh selama 2 bulan. Batuk disertai dahak, keluar keringat
pada malam hari, serta disertai dengan penurunan berat badan 3 kg dalam 1 bulan
terakhir. Di sekitar tempat tinggal pasien, terdapat area peternakan hewan dan tidak
ada ventilasi yang memadai.

1. PERTANYAAN

Jenis layanan apa saja yang dapat diterima pada layanan kesehatan tingkat pertama
kepada pasien jika pasien datang membawa kartu BPJS kesehatan?

2. PILIHAN JAWABAN

a. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai


b. Pemeriksaan dan konsultasi medis
c. Tindakan medis spesialistik sesuai indikasi
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama
e. Pelayanan promotif dan preventif

3. JAWABAN

c. Tindakan medis spesialistik sesuai indikasi

4. REFERENSI

Slide kuliah dr. Heni tentang Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional

1. Riska Amalia Rahma (G0014202)


Seorang Ibu berusia 35 tahun berkerja disuatu perusahaan swasta. Suatu saat ibu
tersebut melahirkan anak pertamanya. Ibu merasa kebingungan karena anak yang baru
dilahirkan apakah mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah sedangkan dia dan
suaminya sudah mendapatkan jaminan kesehatan dari tempat mereka kerja.
Bagaimana ketentuan Penjaminan terhadap bayi baru lahir kecuali?
a. Peserta pekerja bukan penerima upah
b. Peserta PBI
c. Pendaftaran jaminan jangan melewati 7 hari setelah kelahiran si bayi
d. Peserta penerima upah dan pekerja
e. Peserta bukan pekerja

2. Riswanda Satria A. P. (G0014204)


Seorang laki-laki 25 tahun datang ke UGD karena mengalami kecrlakaan sepeda
motor. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terdapat luka dan fraktur pada
tungkai kanan. Diketahui lelaki tersebut tidak terdaftar sebagai pasien BPJS dan tidak
rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Sekali periksa ia membayar biaya
pengobatan secara mandiri dan tidak ditanggung oleh asuransi manapun. Dari kasus
diatas, perilaku pasien tersebut termasuk …
a. Catastrophic health care
b. Risk pooling
c. Out of pocket payment
d. Moral Hazard
e. Adverse selection

3. Rizka Andhazsari Santoso (G0014206)


Seorang ibu hamil datang ke klinik pratama bersama suaminya dengan keluhan
perdarahan hebat selama 1 jam terakhir. Pasien ditangani langsung oleh dokter
spesialis kandungan dikarenakan kasus ini diluar kompetensi dokter umum. Di bawah
ini yang termasuk pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh pelayanan
kesehatan berdasarkan kasus adalah…
a. Administrasi pelayanan
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
d. Tindakan medis spesialistik, baik operatif maupun non operatif
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

4. Rosida Din Anjaini (G0014208)


Seorang perempuan usia 35 tahun dirujuk ke rumah sakit oleh puskesmas karena
mengalami luka bakar derajat II pada tungkai atas dan bawah setelah tersiram air
panas. Pasien sudah terdaftar sebagai anggota BPJS. Pelayanan yang dijamin bagi
peserta JKN adalah…
a. Pelayanan untuk tujuan kosmetik/estetika
b. Pelayanan kesehatan pada saat bencana
c. Pelayanan rawat inap di ruang intensif
d. Pelayanan general check up
e. Pengobatan alternatif

5. Rusydina Fillah Amanda (G0014210)


Seorang wanita 35 tahun datang ke praktek dokter karena mengeluhkan badan panas
dan sudah dirasakan sekitar 1 hari. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak
didapatkan gejala lain. Diketahui wanita tersebut terdaftar sebagai pasien BPJS dan
rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan karena merasa sudah membayar iuran
BPJS setiap bulan. Dari kasus diatas, perilaku pasien tersebut termasuk…
a. Catastrophic health care
b. Risk pooling
c. Out of pocket payment
d. Moral Hazard
e. Adverse selection

6. Ryananda Wicaksana (G0014212)


Seorang perempuan datang bersama suaminya ke dokter praktek mandiri dengan
keluhan panas tinggi sejak 5 hari, dada berdebar debar, glisah. Pada pemeriksaan fisik
suhu 40 derajat C, denyut jantung 140x/menit, exoptalmus, sclera ikterik, tremor
kedua tangan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar TSHs <0,001 IU/ml,
kadar serum FT 5,21 mg/dl. Pasien memiliki BPJS. Apakah tindakan dokter yang
tepat?
a. Merujuk
b. Melakukan penanganan awal lalu melakukan rujukan
c. Melakukan terapi secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
d. Melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk memastikan diagnosis
e. Melakukan terapi secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

7. Sally Rosita (G0014214)


Seorang perempuan berusia 44 tahun mengalami kebocoran jantung dan memutuskan
untuk melakukan operasi. Pasien tidak bekerja dan suaminya berprofesi sebagai
pensiunan tentara. Beliau memiliki satu orang anak yang sedang merantau ke Jakarta,
dan dua anak lainnya yang masih kuliah. Pasien tidak memiliki asuransi kesehatan
dan memutuskan untuk menanggung sendiri biaya operasi. Pasien hanya memiliki
sedikit tabungan. Kuliah kedua anaknya terancam tidak lanjut dan rumahnya terancam
dijual apabila pasien menjalani operasi tersebut. Jika pasien tetap menjalani operasi,
hal yang akan dialami pasien tersebut disebut sebagai…
a. Catastrophic health care expenditure
b. Out of pocket payment
c. Pembiayaan pra upaya
d. Moral hazard
e. Voluntary health insurance

8. Sarah Asifa (G0014216)


Bapak Andi berusia 32 tahun merupakan seorang pegawai sebuah perusahaan swasta.
Rekan kerjanya, Bapak Arif telah mendaftar BPJS. Sebelumnya, Bapak Andi pernah
diminta Bapak Arif untuk segera mendaftar BPJS. Namun, Bapak Andi menolak
karena ia sudah memiliki jaminan kesehatan lain. Bapak Andi beralasan bahwa BPJS
tidak wajib dan hanya diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu. Bagaimana
seharusnya sikap bapak Andi dalam menanggapi tawaran temannya?
a. Tetap menolak tawaran bapak Arif
b. Beralih ke BPJS saja
c. Memakai BPJS dan jaminan kesehatan lain
d. B dan C benar
e. Semuanya benar

217. Yolanda (55 tahun) adalah seorang buruh pabrik yang memiliki asuransi kesehatan
pemerintah dan mengikuti program JKN. Yolanda menderita stroke dan saat ini sedang
menjalani rawat jalan tingkat lanjutan di Poli Spesialis RS Harapan Baru yang bekerja sama
dengan sistem BPJS. 

Salah satu pelayanan kesehatan rujukan yang dijamin oleh pemerintah untuk Yolanda
adalah...

A. Pelayanan kesehatan tanpa melalui prosedur yang berlaku

B. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik

C. Tindakan medis spesialistik sesuai indikasi medis

D. Pelayanan kesehatan di RS yang tidak bekerja sama dengan sistem BPJS

E. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional

Jawaban: C

Ref: Slide Kuliah JKN 2017

9. Satria Ardi Nurdani (G0014218)


Budi mengalami kesulitan saat mengikuti pelajaran disekolah dikarenakan dia tidak
dapat melihat dengan jelas apa yang di tuliskan gurunya di papan tulis padahal sudah
memakai kacamata -0,5D. Keesokan harinya Budi memutuskan untuk periksa ke
dokter dengan ditemani orang tuanya, setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
menyarankan untuk mengganti kaca mata dengan kacamata baru -1,5D. Budi
merupakan peserta BPJS dan telah menggunakan nya 10 bulan yang lalu untuk
membeli kacamata sebelumnya.
Apakah Budi dapat menggunakan kembali BPJS nya untuk membeli kacamata
barunya?
a. Dapat digunakan karena kacamata barunya -1,5D
b. Dapat digunakan karena Budi telah menggunakan 10 bulan sebelumnya
c. Dapat digunakan karena dulu dia menggunakan kacamata -0,5D
d. Tidak dapat digunakan karena Budi telah menggunakan 10 bulan sebelumnya
e. Tidak dapat digunakan karena kacamata barunya -1,5D

10. Shanty Fitria (G0014220)


Pak Toni memiliki penyakit jantung sudah sejak lama. Pak Toni diharuskan untuk
melakukan operasi jantung. Pak Toni membayar iuran sebesar 50.000 baru satu bulan
kemudian dia melakukan operasi jantung sebesar 150 juta. Perilaku Pak Toni
dikategorikan kedalam …
a. Adverse selection
b. Moral hazard
c. Pembiayaan pra upaya
d. Out-of pocket payment
e. Catastrophic health care expenditure

11. Siti Handayani (G0014222)


Seorang laki-laki usia 50 tahun memiliki penyakit DM dan Hipertensi, ia rutin
melakukan peobatan setiap bulannya menggunakan asuransi kesehatan yang
dimilikinya. Setiap bulannya dia membayar premi sebesar yang ditentukan oleh pihak
asuransinya ketika ia mendaftarkan diri. Metode pendanaan dalam pembiayaan
kesehatan pasien tersebut menggunakan…
a. Social health Insurance
b. Asuransi kesehatan swasta
c. Out of pocket payment
d. Pembiyaan pra upaya
e. Donasi

223. Dokter N yang juga merupakan Kepala Puskesmas X sedang memeriksa pasien yang
seluruhnya adalah pasien BPJS. Dia mengatakan bahwa semenjak ada program BPJS, jumlah
pasien di Puskesmas X semakin meningkat. Meskipun demikian, pengelolaan Puskesmas
tetap baik dan mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta sesuai prinsip jaminan sosial nasional yaitu

A. Prinsip kegotong-royongan
B. Prinsip nirlaba
C. Prinsip akuntabilitas
D. Prinsip dana amanat
E. Prinsip kehati-hatian

Jawaban : B
Referensi : Putri AE (2014). Paham SJSN. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung.

12. Sola Sacra Providentia (G0014224)


Pak Budi adalah karyawan pabrik tekstil yang bekerja di Kabupaten Karanganyar.
Suatu hari Pak Budi akan pulang setelah bekerja di pabrik. Ketika pulang dengan
sepeda motor, Pak Budi mengalami kecelakaan lalu lintas karena tertabrak sepeda
motor lain. Dia mengalami luka lecet di lutut dan siku, sedangkan penabrak
mengalami memar di tangan. Ke manakah sebaiknya mereka diberi pertolongan untuk
merawat luka yang didapat?
a. Pelayanan tingkat III
b. Pelayanan tingkat II
c. Pelayanan tingkat I
d. Rumah sakit di Singapura
e. Pengobatan alternatif

13. Syahmadidi Rabbani (G0014226)


Andi seorang mahasiswa yang berusia 21 tahun harus mondok di Rumah sakit
dikarenakan diare yang dia alami. Dia sudah didaftarkan BPJS oleh orangtuanya
yang mana, ayahnya bekerja sebagai PNS Gol IIIC. Sehingga ia berobat
menggunakan asuransi kesehatannya . Perawatan kelas berapakah yang akan diterima
oleh Andi?
a. Perawatan kelas I
b. Perawatan kelas II
c. Perawatan kelas III
d. Perawatan kelas IV
e. Perawatan kelas V

14. Tia Putri Widayati (G0014228)


Pak Edi adalah Karyawan PT.Holcim Indonesia. Sekitar 2 minggu yang lalu Pak Edi
dirawat di Rumah Sakit Daerah karena penyakit Hepatitis A. Selama 5 tahun terakhir
Pak Edi rutin membayar iuran sebesar 100.000 yang dibayarkan tiap 2 bulan sekali
untuk jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ini bersifat sukarela, tidak bersifat wajib.
Ketika Pak Edi sakit 2 minggu yang lalu, pak edi tidak mengeluarkan uang sepersen
pun karena semua biaya pengobatan di tanggung oleh jaminan kesehatan tersebut.
Apakah metode pendanaan pembayaran kesehatan yang di pakai Pak Edi?
a. Donasi
b. Asuransi Kesehatan Swasta
c. Asuransi Kesehatan Sosial
d. Out of Pocket Payment
e. Pembiayaan pra-Upaya

15. Trisandi A. P. (G0014230)


Seorang bapak mengalami kecelakaan kerja, beliau ingin menggunakan asuransi
swasta yang telah dimilikinya, ternyata pihak asuransi tidak dapat mengeluarkan nilai
yang diklaim karena saat mendaftar konsumen tidak menjelaskan dengan detail
tentang jenis dan resiko kecelakaan pada pekerjaannya. Keadaan tidak seimbang
antara pengetahuan pemberi pelayanan (provider) dengan pengguna jasa pelayanan
(klien/pasien) karena pasien ignorance, provider yang menentukan jenis dan volume
pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh pasien disebut:
a. Adverse selection
b. Reverse selection
c. Reserved selection
d. Advanced selection
e. Moral hazard

16. Tuti Ratnasari (G0014232)


Seorang pasien dirawat di rumah sakit selama 2 hari. Pasien merasa tidak nyaman
sehingga meminta untuk pindah kelas perawatan dari kelas II menjadi kelas I. Selama
perawatan pasien mengklaim mendapat jaminan dari bpjs lebih dari biaya yang harus
dikeluarkan selama perawatan, tetapi pasien tetap disuruh membayar biaya karena
naik ke perawatan kelas I. Mengapa begitu, metode pembayaran apakah yang
digunakan BPJS?
a. Free for service
b. Case payment
c. Daily charge
d. Flat rate
e. Kapitasi

17. Umu Fadhilah Isnaini (G0014234)


Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kurangnya pemerataan
pendapatan adalah salah satu faktor pada masalah kesehatan yang muncul, meskipun
hal tersebut bukan satu-satunya faktor penyebab utama, karena kurangnya pendapatan
mempengaruhi keterbatasannya mengakses pelayanan kesehatan yang memadai.
Kebijakan menentukan bagaimana uang, kekuasaan dan sumberdaya mengalir ke
masyarakat, sehingga menjadi salah satu faktor determinan kesehatan. Perbedaan
anggaran kesehatan di tingkat daerah akan mengakibatkan perbedaan distribusi
subsidi pemerintah untuk pelayanan kesehatan. Subsidi pemerintah akan terdistribusi
secara lebih besar di daerah yang mempunyai proporsi masyarakat miskin lebih besar.
Sehingga masyarakat yang mampu dan tidak mampu akan memiliki kesempatan yang
sama dalam mengakses pelayanan kesehatan dasar. Hal ini merupakan perwujudan
salah satu indikator kinerja sistem pembiayaan kesehatan yaitu…
a. Revenue adequacy and stability
b. Equality
c. Efficiency
d. Equity
e. Easy of collection

235. Seorang bayi dinyatakan meninggal di sebuah Rumah Sakit dikarenakan tidak
dapat dipindahkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Hal ini disebabkan karena
bayi yang merupakan pasien BPJS ini, orang tuanya tidak dapat membayarkan dana untuk
pengobatannya, dan kebetulan Rumah Sakit tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS.

PERTANYAAN

Selain kondisi diatas, kondisi apakah yang tidak dijamin oleh BPJS?

PILIHAN JAWABAN
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui prosedur sebagaimana diatur dalam
peraturan yang berlaku
b. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri
c. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
d. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
e. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis
JAWABAN

B. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi
yang membahayakan diri sendiri

Referensi:

https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/12

https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a9c04aa825ffc12d24aeee668747f284.pdf

Lengkapnya:

Seorang bayi dinyatakan meninggal di sebuah Rumah Sakit dikarenakan tidak dapat
dipindahkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Hal ini disebabkan karena bayi
yang merupakan pasien BPJS ini, orang tuanya tidak dapat membayarkan dana untuk
pengobatannya, dan kebetulan Rumah Sakit tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS. Selain
kondisi diatas, kondisi apakah yang tidak dijamin oleh BPJS?

a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui prosedur sebagaimana diatur dalam


peraturan yang berlaku
b. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri
c. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
d. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
e. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis
18. Widha Musthika P (G0014238)
Seorang pemuda umur 25 tahun yang baru saya mendapat pekerjaan di perusahaan
swasta. Suatu hari ada pengumuman untuk semua pekerja yang baru diterima di
perusahaan harus mempunyai asuransi kesehatan. Sedangkan pemuda tersebut masih
bingung asuransi kesehatan di perusahaan swasta, kemudian pemuda tersebut
menanyakan kepada pekerja yang sudah lama bekerja diperusahaan tersebut. Apa saja
macam-macam asuransi kesehatan di swasta kecuali?
a. Asuransi Sukarela
b. Arisan
c. Premia tau Premium
d. Experience rating
e. Community rating

19. Wildan Satrio Wemindra (G0014240)


Pak Andi adalah seorang pengusaha meubel sukses dengan omzet hampir milyaran,
beliau adalah anggota bpjs dan selalu membayar premi, sedangkan pak maman
seorang buruh serabutan yang penghasilannya pas pasan namun dia juga terdaftar
sebagai anggota bpjs juga. Suatu saat pak andi dan pak maman menderita penyakit yg
sama dan diberikan perlakuan yang sama oleh faskes tingkat satu. Indikator kinerja
pembayaran apa yang diterapkan JKN untuk soal diatas?
a. Efisiensi
b. Sama rasa sama rata
c. Equity
d. Revenue
e. Transparansi

20. Yosefina Sonia C. K. (G0014244)


Dinas Kesehatan DKI Jakarta dijadwalkan memanggil manajemen Rumah Sakit Mitra
Keluarga pada Senin (11/09) terkait meninggalnya bayi Debora yang disebut tidak
menerima penanganan medis memadai. Ibu Debora mengatakan Debora meninggal
sesudah rumah sakit menolak memasukkannya ke PICU (Pediatric Intensive Care
Unit) akibat kurang uang muka. Juru bicara Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres
tidak bisa dihubungi sehingga tidak bisa dikonfirmasi alasan mereka tidak bekerja
sama dengan BPJS.
Sistem pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan untuk mengganti klaim yang
ditagihkan rumah sakit atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan atas paket layanan
yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur disebut…
a. INA-CBGs
b. COB
c. PRB
d. SEP
e. Universal Coverage

21. Yulia Anggraeni (G0014246)


Mata merupakan jendela dunia, sejatinya dijaga dengan baik. Namun gangguan
penglihatan tidak bisa terhindari dan bisa terjadi pada semua orang, salah satunya
katarak. Kekeruhan pada lensa mata ini harus ditindak dengan jalan operasi. Peduli
akan itu, Bank BCA melalui program Bakti BCA terus berkomitmen untuk
memfasilitasi para penderita katarak yang kurang mampu. Ini diwujudkan dengan
penyerahkan bantuan pengadaan alat operasi katarak kepada Seksi Penanggulangan
Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK-Perdami) serta
aktivitas operasi katarak gratis di Klinik Nur Hikmah, Parung, Bogor, pada Selasa
(25/2) dan Rabu (26/2) kemarin. (sumber : https://www.bca.co.id/id/Tentang-
BCA/Korporasi/Berita/2016/03/07/10/29/Donasi-dan-Operasi-Katarak-Gratis-dari-
Bakti-BCA) Apa bentuk model pendanaan pembiayaan kesehatan masyarakat
tersebut?
a. Pajak umum
b. Asuransi Kesehatan Sosial
c. Asuransi Kesehatan Swasta
d. Out of Pocket Payment
e. Donatur
247. Seorang anak berusia empat bulan, datang diantar orang tuanya ke rumah sakit swasta
tipe D yang tidak bekerja sama dengan BPJS kesehatan, dikarenakan pada dini hari
tiba-tiba mengalami sesak nafas berat. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
yang dilakukan dokter jaga (dokter umum), didapatkan pasien mengalami sesak nafas
sejak 30 menit yang lalu yang semakin lama semakin memberat, kesadaran pasien
menurun, tubuh mulai membiru, retraksi dada yang berat dan ditemukan lendir yang
banyak pada saluran nafas pasien. Riwayat kelahiran pasien prematur dengan patent
ductus arteriosus (PDA). Kemudian dilakukan tindakan resusitasi oleh dokter jaga.
Orang tua pasien berencana untuk menggunakan kartu BPJS yang dimiliki anaknya.
Dari kasus di atas, manakah pernyataan di bawah ini yang paling tepat menurut aturan
JKN dan sesuai dengan keadaan pasien?
a. Tindakan yang dilakukan dokter jaga tidak dapat dijamin/ditanggung BPJS karena
rumah sakit tidak bekerja sama dengan BPJS.
b. Tindakan yang dilakukan dokter jaga tidak dapat dijamin/ditanggung BPJS karena
kasus yang dialami merupakan kasus spesialistik yang harus diselesaikan di rumah
sakit tipe A.
c. Keadaan pasien yang mengalami penyakit jantung bawaan (PDA) membuat
tindakan yang dilakukan dokter jaga tidak dapat dijamin/ditanggung BPJS.
d. Kondisi yang dialami pasien dapat dijamin oleh BPJS karena merupakan
keadaan darurat walaupun di rumah sakit yang tidak bekerja sama dengan
BPJS.
e. Kondisi yang dialami pasien dapat dijamin oleh BPJS karena rumah sakit yang
didatangi merupakan rumah sakit tipe D (pelayanan primer).

Jawaban:

Jawaban yang tepat adalah option D, Kondisi yang dialami pasien dapat
dijamin oleh BPJS karena merupakan keadaan darurat walaupun di rumah
sakit yang tidak bekerja sama dengan BPJS. Berdasarkan Permenkes 71 Tahun
2013 mengenai kondisi yang dapat atau tidak dapat ditanggung oleh BPJS, disebutkan
bahwa dalam keadaan darurat pasien dapat dilayani dengan ditanggung BPJS
walaupun berada di faskes yang tidak bekerja sama dengan BPJS.

Referensi:

Permenkes 71 Tahun 2013, Slide Kuliah Pembiayaan Kesehatan Dan Jaminan


Kesehatan Nasional oleh dr. Heni Hastuti (SLIDE 26-29).

22. Zahra Addina (G0014248)


Datang seorang laki-laki berusia 40 tahun ke IGD diantar oleh rekan kerjanya dengan
luka di kepala. Sekitar 1 jam yang lalu kepala pasien tertimpa kayu saat sedang
memasang kayu pada sebuah proyek rumah yang sedang dikerjakannya. Apakah
sistem jaminan sosial nasional yang tepat digunakan pada pasien kasus tersebut?
a. Program Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan)
b. Jaminan Kecelakaan Kerja
c. Jaminan Hari Tua
d. Jaminan Pensiun
e. Jaminan Kematian (BPJS Ketenagakerjaan)

23. Zahra Tin Cahyaningrum (G0014250)


Seorang pria berusia 50 tahun datang ke poliklinik RS. Pria ini menggunakan jaminan
kesehatan yang disediakan oleh perusahaan tempat bekerjanya. Tiap bulan perusahaan
tempat kerjanya membayar premi pada pihak asuransi swasta yang bekerja sama
dengan perusahaan. Apakah sistem jaminan kesehatan yang digunakan pria tersebut?
a. Asuransi kesehatan sosial
b. Asuransi kesehatan swasta
c. Out-of pocket payment
d. Donasi
e. Pembayaran pra upaya

24. Kho Chah (G0014252)


Peserta Non penerima bantuan luran (Non PBI) dalam JKN adalah setiap orang yang
tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, yang membayar iruannya secara
sebdiri ataupun kolektif ke BPJS Kesehatan. Peserta Non PBI JKN yang dimaksud
adalah…
a. Setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau
upah, antara lain Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat
Negara, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil.
b. Setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, antara lain pekerja
di luar hubbungan kerja atau pekerja mandiri.
c. Setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan
Kesehatan, antara lain Invester, Pemberi kerja, Penerima pensiun, Veteran,
Perintis kemerdekaan dan bukan pekerja lainnya yang memenuhi kriteria
bukan pekerja penerima upah.
d. a, b, c salah
e. a, b, c benar
1. 205. Seorang laki-laki usia 80 tahun menderita Diabetes Melitus di rujuk balik oleh
dokter spesialis rumah sakit dan sudah mendapat obat untuk satu bulan kedepan.
Suatu pagi, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri dengan ciri-ciri hiperglikemi. Sesuai
ketentuan rujuk balik, kemana keluarga pasien dapat membawa pasien berobat?
A. Dokter keluarga
B. Puskesmas
C. Rumah sakit tingkat lanjut
D. Praktik dokter swasta
E. Mantri

Ketentuan rujuk balik:


 Obat PRB diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali
peresepan dan harus sesuai dengan Daftar Obat Formularium Nasional untuk Obat
Program Rujuk Balik serta ketentuan lain yang berlaku.
 Perubahan/penggantian obat program rujuk balik hanya dapat dilakukan oleh Dokter
Spesialis/ sub spesialis yang memeriksa di Faskes Tingkat Lanjutan dengan prosedur
pelayanan RJTL. Dokter di Faskes Tingkat Pertama melanjutkan resep yang ditulis
oleh Dokter Spesialis/sub-spesialis dan tidak berhak merubah resep obat PRB. Dalam
kondisi tertentu Dokter di Faskes Tingkat Pertama dapat melakukan penyesuaian
dosis obat sesuai dengan batas kewenangannya.
 Obat PRB dapat diperoleh di Apotek/depo farmasi yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan untuk memberikan pelayanan Obat PRB.
 Jika peserta masih memiliki obat PRB, maka peserta tersebut tidak boleh dirujuk ke
Faskes Rujukan Tingkat Lanjut, kecuali terdapat keadaan emergency atau
kegawatdaruratan yang menyebabkan pasien harus konsultasi ke Faskes Rujukan
Tingkat Lanjut.
207. Pria 21 tahun datang dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan lidah kotor dan nyeri tekan abdomen. Dokter menyarankan agar
pasien melakukan tes widal, pemeriksaan darah rutin, kultur feses, SGOT, SGPT dan gula
darah sewaktu (GDS).

Perilaku dokter tersebut disebut sebagai....

a. Prinsip ekuitas
b. Moral Hazard
c. COB
d. catastrophic health care expenditure
e. easy of collection
jawaban: B. Moral hazard
Referensi: repository.usu.ac.id

211. Seorang pria berusia 57 tahun menderita Diabetes Mellitus dan sedang melaksanakan
program rujuk balik. Setelah dua bulan berlalu, dokter Puskesmas melihat obat yang
diberikan ke pasien sudah tidak efektif lagi dan pasien mengalami penurunan pengelihatan.
Apa wewenang yang dapat dilakukan oleh dokter Puskesmas tersebut?

A. Memberikan obat tambahan dan meresepkan kacamata


B. Merujuk pasien ke Spesialis di faskes rujukan tingkat lanjutan
C. Menghentikan pengobatan dan mengubah obat
D. Menunggu sampai tiga bulan berlalu sesuai jadwal kembali ke Spesialis
E. Mengubah dosis obat diluar batas kewenangannya

Jawaban: B

Sumber: Panduan praktis program rujuk balik bagi peserta JKN

https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/4238e7d5f66ccef4ccd89883c46fcebc.pdf

215. Seorang wanita 30 tahun datang ke klinik pratama BPJS dan memdaftar dirinya ke poli
gigi. Dia ingin menggunakan kartu BPJS. Kondisi apa yang tidak dijamin oleh BPJS saat
wanita tersebut datang ke poli gigi?
A. Menambal gigi
B. Mencabut gigi
C. Memasang kawat gigi
D. Memasang gigi palsu
E. Scaling gigi

Sumber: https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/22ae6b463ebf13302666f1d79da799dc.pdf
Pelayanan gigi yang ditanggung BPJS
1. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk
berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke faskes lanjutan untuk penyakit
yang tidak dapat ditangani di faskes tingkat pertama
2. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
3. premedikasi
4. kegawatdaruratan oro-dental
5. pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
6. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
7. obat pasca ekstraksi
8. tumpatan komposit/GIC
9. Skeling gigi (1x dalam setahun)

217. Yolanda (55 tahun) adalah seorang buruh pabrik yang memiliki asuransi kesehatan
pemerintah dan mengikuti program JKN. Yolanda menderita stroke dan saat ini sedang
menjalani rawat jalan tingkat lanjutan di Poli Spesialis RS Harapan Baru yang bekerja sama
dengan sistem BPJS. 

Salah satu pelayanan kesehatan rujukan yang dijamin oleh pemerintah untuk Yolanda
adalah...

A. Pelayanan kesehatan tanpa melalui prosedur yang berlaku

B. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik

C. Tindakan medis spesialistik sesuai indikasi medis

D. Pelayanan kesehatan di RS yang tidak bekerja sama dengan sistem BPJS

E. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional

Jawaban: C
Ref: Slide Kuliah JKN 2017
219. Seorang dokter dibayar oleh pihak Asuransi dengan jumlah uang yang tetap sesuai
dengan jumlah peserta asuransi yang ditanggung, tanpa memperhatikan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada peserta tersebut. Apakah metode pembayaran pelayanan
kesehatan tersebut?
A. Diagnosis related group
B. Fee for service
C. Kapitasi
D. Per diem
E. Gaji

Jawaban : C. Kapitasi

Sumber : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21


TAHUN 2016

221. Dokter Fitri melakukan kunjungan rumah pada pasien Ny. Satimah, 43 tahun,
gravid P3A0G4 dengan risiko hipertensi gravidarum. Saat mengisi data karakteristik
demografi keluarga, dokter Fitri mencatat bahwa keluarga Ny. Satimah terdiri dari
pasien itu sendiri beserta suami dan 3 orang anaknya yang lain.
1. Bentuk keluarga Ny. Endang secara tradisional disebut…
A. Nuclear family
B. Extended family
C. Commuter family
D. Communal family
E. Blended family
A
Bentuk keluarga Ny. Endang termasuk keluarga inti / nuclear family karena terdiri
atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami,
isteri, dan anak-anak mereka; yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal”-
family.
Bentuk keluarga:
1) Nuclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak
2) Extended family, yaitu nuclear family ditambah kakek, paman, bibi
3) Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri ditambah anak
dari pernikahan sebelumnya
4) Common –law family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki, perempuan,
dan mungkin anak yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun tanpa
diikat oleh pernikahan yang sah
5) Single parent family, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (laki-
laki atau perempuan) yang mungkin disebabkan oleh perceraian, kematian,
ditinggalkan atau tidak pernah menikah
6) Commune family, laki-laki, perempuan dan anak tinggal bersama, berbagi hak
dan kewajiban, memiliki dan menggunakan perbotan bersama, kadang
memutuskan untuk melakukan pernikahan monogamy
7) Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki atau perempuan yang
telah menikah berkali-kali kemudian mendapatkan pasangan dan keluarga
sepanjang hidupnya tetapi hanya sekali mempunyai nuclear family
8) Composite Family, adalah Bentuk pernikahan poligami dimana 2 atau lebih
nuclear family berbagi suami (poligami) atau istri (poliandri)
9) Cohabitation, Hubungan yang kurang permanen antara 2 orang yang tidak
menikah dengan jenis kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa adanya
aturan yang sah
10) Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis kelamin sama yang membina
hubungan homoseksual
Sumber: (Buku Kedokteran Keluarga, Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes)

223. Pada saat terjadi gempa bumi di Yogyakarta, seluruh biaya pelayanan kesehatan bagi
korban gempa menjadi tanggung jawab Pemerintah. Berdasarkan prinsip risiko dalam
asuransi kesehatan, maka pernyataan di bawah ini benar…………….

A.    Korban gempa bumi merupakan tanggung jawab Pemerintah melalui Departemen


Sosial

B.     Biaya bagi pelayanan kesehatan korban gempa mutlak merupakan tanggung jawab
dalam skema asuransi kesehatan
C.     Korban gempa tidak mampu untuk membiayai dirinya sendiri dan memerlukan
bantuan dana asing

D.    Karena dikategorikan sebagai kerugian besar atau catastrophic, maka tidak dapat
ditanggung dalam asuransi kesehatan

E.     Segala jenis bencana alam merupakan tanggung jawab pemerintah maka biaya
kesehatan korban seluruhnya ditanggung oleh asuransi kesehatan

Kunci jawaban: D
Sumber: Asuransi Kesehatan Nasional 2007

225. Seorang anak berusia 6 tahun menderita apendisitis akut dan harus segera dioperasi.
Namun, keluarga anak tersebut belum terdaftar menjadi peserta JKN. Ayah sang anak bekerja
di sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan pas-pasan. Ayah sang anak segera
mengurus administrasi untuk mendaftarkan keluarganya sebagai peserta JKN. Menurut
ketentuan perundang – undangan, siapa yang seharusnya mendaftarkan dan membayar iuran
kepada BPJS untuk keluarga tersebut?

A. Pemerintah mendaftarkan dan membayar iuran rutin, keluarga tersebut termasuk ke


dalam peserta penerima bantuan iuran
B. Keluarga tersebut mendaftar dan membayar secara mandiri kepada BPJS
C. Pemilik perusahaan tempat ayah bekerja mendaftarkan dan membayarkan iuran secara
rutin kepada BPJS
D. Keluarga mendaftar secara mandiri, lalu pemilik perusahaan membayar iuran secara rutin
kepada BPJS
E. Pemilik perusahaan tempat ayah bekerja hanya mendaftarkan, lalu keluarga tersebut
membayar secara mandiri kepada BPJS

Jawaban : C

Pembahasan

Berdasarkan Undang – Undang RI Nomor 24 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan


Nasional, pada pasal 15
1. Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai
peserta kepada BPJS sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti.
2. Pemberi kerja dalam melakukan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib
memberikan data dirinya dan pekerjanya berikut anggota keluarganya secara lengkap dan
benar kepada BPJS.

Pasal 19

1. Pemberi kerja wajib memungut iuran yang menjadi beban peserta dari pekerjanya dan
menyetorkannya kepada BPJS.
2. Pemberi kerja wajib membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung jawabnya
kepada BPJS.

Kedua pasal di atas menjelaskan bahwa untuk pekerja maka pendaftaran dan pembayaran
iuran rutin kepada BPJS dilakukan oleh pemberi kerja (pemilik perusahaan).

Sumber : Kumpulan Peraturan Jaminan Kesehatan, UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan.

229. Pak Chandra merupakan seorang pengusaha alat elektronik yang sudah cukup maju dan
terkenal di daerahnya, dengan jumlah pegawai sekitar 100 orang. Untuk memberikan jaminan
kesehatan kepada para pekerjanya, ia mengikutsertakan para pekerjanya sebagai peserta BPJS
Kesehatan.

Siapakah yang harus membayarkan iuran jaminan kesehatan setiap bulannya kepada pihak
BPJS?

a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah
c. Pekerja
d. Pemberi kerja
e. Pemberi kerja dan pekerja

Jawaban : E. Pemberi kerja dan pekerja

(sumber: Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam


Sistem Jaminan Sosial Nasional )
2. 231. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berlaku per 1 Januari 2014 di Indonesia
dikelola oleh BPJS. Untuk mengendalikan biaya dan kualitas layanan rumah sakit
diberlakukan sistem pembiayaan tertentu. Apakah metode pembiayaan yang
dimaksud?
A. Capitation
B. Pre paid payment
C. Fee for service
D. INA CBGs
E. Donation

Ketentuan rujuk balik:


 Obat PRB diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali
peresepan dan harus sesuai dengan Daftar Obat Formularium Nasional untuk Obat
Program Rujuk Balik serta ketentuan lain yang berlaku.
 Perubahan/penggantian obat program rujuk balik hanya dapat dilakukan oleh Dokter
Spesialis/ sub spesialis yang memeriksa di Faskes Tingkat Lanjutan dengan prosedur
pelayanan RJTL. Dokter di Faskes Tingkat Pertama melanjutkan resep yang ditulis
oleh Dokter Spesialis/sub-spesialis dan tidak berhak merubah resep obat PRB. Dalam
kondisi tertentu Dokter di Faskes Tingkat Pertama dapat melakukan penyesuaian
dosis obat sesuai dengan batas kewenangannya.
 Obat PRB dapat diperoleh di Apotek/depo farmasi yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan untuk memberikan pelayanan Obat PRB.
 Jika peserta masih memiliki obat PRB, maka peserta tersebut tidak boleh dirujuk ke
Faskes Rujukan Tingkat Lanjut, kecuali terdapat keadaan emergency atau
kegawatdaruratan yang menyebabkan pasien harus konsultasi ke Faskes Rujukan
Tingkat Lanjut.

241. Seorang pasien dengan berusia 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
lama. Pasien telah didiagnosis TBC dan pasien datang pada kali ini untuk mendapatkan
konseling mengenai penyakitnya. Apakah tahapan awal yang paling tepat untuk dilakukan
pada proses konseling tersebut?

a. Memberikan informasi
b. Memberikan jalan keluar
c. Memberikan opsi pikihan solusi
d. Menggali permasalahan yang dihadapi
e. Menginformasikan konsekuensi atas keputusan yang diambil

Anda mungkin juga menyukai