Kesan:
• Gambaran bronchitis
ASSESSMENT
Assessment
Indonesia :
70% penyebab SCBA adalah ruptur varises esofagus
■ Fistula aortoenterik
■ dipengaruhi oleh jumlah darah yang keluar persatuan waktu dan fungsi pilorus
■ Darah Segar -> darah belum sempat bercampur dengan asam lambung
■ Hematin hitam -> darah sudah bercampur dengan asam lambung
■ Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA), dapat pula bermanifestasi dalam bentuk
melena.
■ Hematokezia (darah segar keluar per anum) biasanya berasal dari perdarahan saluran
cerna bagian bawah (kolon). Maroon stools (feses berwarna merah hati) dapat berasal
dari perdarahan kolon bagian proksimal (ileo-caecal).
Pemeriksaan Fisik
Dapat ditemukan darah berwarna merah segar di cavum oris
Tanda dehidrasi dan penurunan kesadaran dapat ditemukan pada kehilangan darah yang
masif
Vital sign :
■ Tekanan darah, frekuensi napas, denyut nadi dapat digunakan untuk memperkirakan
seberapa banyak pasien kehilangan darah.
■ Kenaikan nadi >20 kali permenit dan tekanan sistolik turun >10 mmHg menandakan
telah banyak kehilangan darah
Pemeriksaan Penunjang
Jika dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, penyebab perdarahan mengarah kepada non-variceal,
pada pemeriksaan penunjang akan ditemukan:
1. Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, panel elektrolit, fungsi hepar dan koagulasi. Jika
perdarahan pasien sangat akut, kadar hemoglobin pasien dapat terdeteksi normal karena butuh
beberapa jam untuk kadar hemoglobin merefleksikan kehilangan darah. Oleh karena itu, kadar
Hb tidak boleh selalu dijadikan prediktor tunggal dalam menilai derajat keparahan dari
perdarahan. Dalam pengawasan, harus dilakukan pemeriksaan Hb serial. PSCBA akut
biasanya akan menyebabkan anemia normositik, sedangkan PSCBA kronis biasanya
menyebabkan anemia mikrositik.
2. Pemasangan nasogastric tube (NGT) dan penilaian aspirat: Bukan
prosedur yang rutin dilakukan, tapi dapat bermanfaat untuk penilaian
klinis awal.
1. Darah merah segar evaluasi endoskopik segera dan perawatan ICU
2. Coffee ground rawat inap dan evaluasi endoskopik dalam 24 jam
3. Aspirat normal tidak menyingkirkan diagnosis perdarahan saluran cerna
Pasien dengan risiko tinggi perdarahan ulang tanpa terapi adalah pasien dengan perdarahan arterial
aktif (90%), adanya pembuluh darah visibel tak berdarah (50%) atau bekuan adheren (33%).
Jika dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, penyebab perdarahan mengarah kepada variceal,
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang:
Interpretasi :
0 : risiko rendah
1–5 : risiko sedang
≥ 6 : risiko buruk
Stanley AJ, Ashley D, Dalton HR, Mowat C, Gaya DR, Thompson E, et al. Outpatient management of patients with
low-risk upper-gastrointestinal haemorrhage: multicentre validation and prospective evaluation. Lancet. 2009;
Rockall Score
Interpretasi :
< 3: prognosis baik
>8 : prognosis buruk
Stanley AJ, Ashley D, Dalton HR, Mowat C, Gaya DR, Thompson E, et al. Outpatient management of patients
with low-risk upper-gastrointestinal haemorrhage: multicentre validation and prospective evaluation. Lancet.
2009;
EDUKASI
■ Edukasi untuk makan dalam porsi kecil namun sering
■ Menghindari penggunaan OAINS
■ Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
■ Menghindari kafein dan makanan yang pedas.
DAFTAR PUSTAKA
Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Dalam: Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
VI. Jakarta : Interna Publishing; 2014.hlm 1873−1879.
Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Dalam: Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
VI. Jakarta : Interna Publishing; 2014.hlm 1873−1879.
Antunes C, Copelin II EL. Upper Gastrointestinal Bleeding. [Updated 2020 Jul 21]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470300/
Boregowda, U., Umapathy, C., Halim, N., Desai, M., Nanjappa, A., Arekapudi, S.,
Theethira, T., Wong, H., Roytman, M., & Saligram, S. (2019). Update on the management
of gastrointestinal varices. World journal of gastrointestinal pharmacology and therapeutics,
10(1), 1–21. https://doi.org/10.4292/wjgpt.v10.i1.1
Kamboj, A. K., Hoversten, P., & Leggett, C. L. (2019). Upper Gastrointestinal Bleeding:
Etiologies and Management. Mayo Clinic Proceedings, 94(4), 697–703.
doi:10.1016/j.mayocp.2019.01.022
Percy, D. and Yu, Y., 2012. Upper GI Bleed: Etiologies and Clinical Findings. [online] The Calgary
Guide to Understanding Disease. Available at: <https://calgaryguide.ucalgary.ca/upper-gi-bleed-
etiologies-and-clinical-findings/> [Accessed 21 March 2021].
Setyohadi, B, dkk. 2012. EIMED PAPDI Kegawatan Penyakit Dalam (Emergency in Internal
Medicine). Volume I. Jakarta: Internal Publishing.
Stanley AJ, Ashley D, Dalton HR, Mowat C, Gaya DR, Thompson E, et al. Outpatient management of
patients with low-risk upper-gastrointestinal haemorrhage: multicentre validation and prospective
evaluation. Lancet. 2009;
Wilkins T, Khan N, Nabh A, Schade RR. Diagnosis and management of upper gastrointestinal
bleeding. Am Fam Physician 2012;85(5):469-76