Puji syukur penulis sanjung sajikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan program PKL
(Kerja Praktek Lapangan) di PLTU Nagan Raya 2x 110 MW, selama 2 bulan
terhitung dari tanggal 01 Juli sampai dengan 31 Agustus 2014. Shalawat beserta
salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yang membawa ajaran kebenaran dan
pedoman kepada sahabat serta seluruh umat manusia.
Kerja prakte k:ini merupakan mata kuhah wajib bagi setiap mahasiswa
jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan gamabaran langsung tentang
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuhah dan menambah pengalaman yang
berhubungan dengan ilmu keteknikan secara khusus. Pada pembuatan laporan ini
penulis mengambil judul "Pengecekan, Perbaikan Dan Perawatan Valve Di
Area Wtp (Water Treatment Plant) Pltu Nagao Raya 2x110 Mw" sebagai tugas
khusus.
Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
bagi yang membacanya.
Penulis
ii
ABSTRAK
Oleh Hendri
Cahyono NIM:
1220403037
Untuk menjaga kehandalan suatu pernbangkit listrik yang berkapasitas besar harus
memiliki manajemen perawatan yang tepat. PLTU adalah salah satu jenis
pembangkit yang berkapasitas besar, salah satu PLTU (Pernbangkit Listrik
Tenaga Uap) berkapasitas besar yang dimiliki PT.PLN (Persero) adalah PT.
PLTU Pambangkitan Sektor Nagan Raya 2xl 10 MW. Pada sebuah PLTU
memiliki bagian-bagian utama dan bagian-bagian penunjang untuk kelancaran
kinerja PLTU dalam membangkitkan energi listrik yang berkualitas dan
berkehandalan tinggi. WTP (Water Treatment Plant) adalah salah satu bagian
penunjang yang sangat penting pada sebuah PLTU, pada bagian ini terjadi proses
pengolahan air laut menjadi air pengisi boiler pada PLTU. Untuk
mengontol/mengatur laju air laut yang akan diproses menjadi air pengisi boiler
digunakan pompa, pipa, dan valve. Karena masa pembangunan PLTU ini
memakan waktu yang cukup lama sehingga valve dan pipa-pipa di area WTP ini
berkarat dan menyebabkan valve tidak berfungsi dengan normal. Oleh karena itu
dilakukan pengecekan dan perbaikan pada valve tersebut.
3
DAFTARISI
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK iii
DAFfAR ISi
iv DAFfAR GAMBAR
vii
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Nagan Raya
2xllOMW 4
2.2 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Nagan Raya
2xllOMW 5
2.6 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Nagan Raya
2xllOMW 9
3.4.1 SeatdanDisc 15
5
4.2 Tujuan Pengecekan dan Perawatan Valve - Valve Di Area WTP
(Water Treatment Plant) PLTU Nagan Raya 2x 110 MW 27
4.5 Penggerak Valve Di Area WTP (Water Treatment Plant) Pada PLTU
Nagan Raya 2xl 10 MW 30
BAB V PENUTUP 42
5.1 Sirnpulan 42
5.2 Saran 43
DAFfAR PUSTAKA 44
ABSENSI KEHADIRAN .
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 2.1 Logo PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Nagan Raya 5
Gambar 3.1 Poses konversi energi dada PLTU 10
Gambar 3 .2 Siklus kerja fluid a sederhana pada PLTU 11
Gambar 3.3 Bagian - bagian Valve 15
Gambar 3.4 Gate valve 17
Gambar 3.5 Piston valve 17
Gambar 3.6 Plug valve 19
Gambar 3.7 Ball valve 20
Gambar 3.8 Butterfly valve 20
Gambar 3.9 Globe valve 22
Gambar 3.10 Perbedaan gate dan globe valve 22
Gambar 3.11 Angle valve 23
Gambar 3.12 Needle valve 23
Gambar 3.13 Swing check valve 24
Gambar 3.14 Lift Check Valve 24
Gambar 3.15 Ball check valve 25
Gambar 3.16 Relieve dan sefty valve 25
Gambar 4.1 Tampilan monitoring valve di area WTP (water Treatment plant) 31
Gambar 4.2 Pengecekan inlet dan outlet instrument valve air 32
Gambar 4.3 Pengecekan pneumatic valve 32
Gambar 4.4 Perbaikan filter system outlet valve switch 33
Gambar 4.5 Pengecekan pada flush drain mmf 34
Gambar 4.6 Pelepasan pneumatic actuator 34
Gambar 4.7 Perbaikan server unit 1 A 35
Gambar 4.8 Perbaikan electromotion motor 36
Gambar 4.9 Pembongkaran globe valve 37
Gambar 4.10 Perbaikan multi medium filter back wash inlet valve switch 38
Gambar 4.11 Perbaikan electric filter discharge valve for occw 39
Gambar 4.12 Pemasangan piping instrument dan pneumatic actuator 39
Gambar 4.13 Pemasangan kembali piping instrument dan pneumatic actuator 40
vii
BABI
PENDAHULUAN
Valve yang digunakan pada PLTU terdiri dari berbagai jenis dan
berbagai macam fungsi yang sistem kerjanya berkesinambungan saru sama
lain. Akan tetapi valve - valve ini sangat rentan dengan gangguan -
gangguan baik dari faktor dalam maupun dari faktor luar valve yang
mengakibatkan valve - valve ini tidak dapat bekerja secara optimal dan
dapat mengganggu sistem pada sebuah PLTU.
Dalam hal ini, agar pembahansan tidak terlalu melebar maka penulis
membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini.
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah mencakup pengecekan
dan perbaikan valve di area WPT (Water Treatment Plant) pada PLTU Nagan
Raya 2xl 10 MW dan sedikit menyinggung bagaimana cara pengontrolan valve
tersebut.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pelaksanaan praktek
kerja lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
2
1.5 Tempat dan Waktu PKL (Praktek Kerja Lapangan)
Tempat PT. PLN (Persero) pembangkit Sektor Nagan Raya 2x 110
MW
Alamat Jalan Raya Meulaboh - Medan Km 8.5, Desa Suak Puntong,
Kee. Kuala Pesisir Kab. Nagan Raya, NAD
Waktu 01 Juli -31 Agustus 2014
BABU SEJARAH
PERUSAHAAN
Adapun visi dari PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Nagan Raya
2x 110 MW adalah "diakui sebagai pengelola pernbangkit listrik CFB terbaik
di indonesia dengan tatakelola ekselen yang berwawasan lingkungan dan
bertumpu pada potensi insani".
Sedangkan misi dari PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Nagan Raya
2x 110 MW adalah sebagai berikut :
2.3 Logo PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Nagao Raya 2x110 MW
Setiap perusahan besar pasti akan merniliki sebuah lambang atau logo
untuk menandakan identitas perusahan tersebut, berikut ini logo PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sektor nagan Raya :
Gambar 2.1 Logo PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Nagan Raya
5
2.4 Lokasi PT. PLN (Persero) Pembangkit Ssektor Nagao Raya
2x110
MW
)"'°
Kecamatan Seunagan )"'° Kecamatan Beu tong
Ateuh
)"'°
Banggalang
Kecamatan Seunagan
Timur )"'° Kecamatan
Seuneuam
2.5
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja produktif sementara ini yang dimiliki oleh PLTU Nagan
Raya 2xl 10 MW merupakan bagian ahli sistem kerja pada PLTU,
adapun beberapa tenagan kerja di PLTU Nagan Raya 2xll0 MW yang
berasal dari beberapa perusahaan outsourcing yaitu PT. Tanduk Perkasa, PT.
Sukur Nikmat, PT. Araims, di tambah dengan pegawai PT. PLN (Persero)
Pembangkit Sektor Nagan Raya/PLTU Nagan Raya 2xll0 MW. Dengan
demikian jurnlah pekerja keseluruhan yang ada di PLTU Nagan Raya 2x 110
MW seperti yang terlampir pada table di bawah ini:
Hari kerja para tenaga kerja PLTU Nagan Raya 2x 110 MW adalah 5
(Iima) hari kerja dalam seminggu yaitu hari senin samapai dengan hari jum'at,
kecuali operator dan karyawan piket akan tetap bekerja pada setiap harinya
dengan menggunakan sistem shif yaitu pergantian pekerja dengan waktu yang
telah ditentukan secara bersama. Adapun jam kerja tenaga kerja PLTU Nagan
Raya 2xl 10 MW seperti yang terlihat pad a table 2.2 di bawah ini :
Tabel 2.2 Hari dan jam kerja tenaga kerja PLTU Nagan Raya 2x 110 MW
Hari Jam Kerja
Struktur Organisasi
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Nagan Raya
MANAGt:ll St:ICJ'Oll
Senior Specialist/Analyst/
Assistant Analysl Quality
Assurance. K inerja..
Management Rcsiko
I C
I I I
CIII&�
-·
.......... SDM.
Engtneenng 1 Pemehharaan
A.-MIMjo,- Ali.-
Aslsten ManaJer Asrslen ManaJer ASISlen Manlyer
�
Operas don Admiaisttui
Engmeev
Supervisor Eng111ccr/
Assistam I ng,nc..'t/ Assistant Sup..'f\'1sor tu
- l:ng1nc,.'I/ - Operas, Coal & t Engmeeulumor
>---
Umun
Junior Ash Handling Assistan
t:ng,nccr l:.ng111'.'Ct/Ju111or Cng1ncer
Engineer Perencanaan dan
Pcrcncanaan dan l','llgi!ndahan
Supervisor - r�ngcndalion Supcrv ISO<
Pemehharaan Pemeliharaan
- Coal& Ash
Operasi, >--- Anggaran dan
l.mgkungan dan Keuangan
llandl ing Kesetamatan Super\ ISOT
Kct..--nagahsmLa >--- Pemeliharaan
-
Supervisor n I.loller
Supervisor
- Pcngclctnan
Log1s11L
Bahan l.laLar
Supen isor
- Supervisor Shill >--- Pemehharaan
AIBICID
Turbin
Supervisor
-
Supervisor
- l'emel
Anasisa kirnia tharaan
Lrstnk
Supervisor
- l'emel
tharaan
Kontrol
Instrumen
BAB ill
DASARTEORI
Uap
eon,bustlon
IHOduc:ts
(to floe gas stick, fuel and air
Boiler
w._._e, s1earn
f\J
P11m11 T111hl1te
Elec11 k:a\l
GeoOtillOI
I�i�
Conde11se1 ": ;
water
nlakeup
water
<:oolinu cooling
water water
in out
Valve atau juga disebut katup adalah sebuah alat untuk mengatur aliran
suatu fluida dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya
aliran. Contoh yang mudah adalah keran air.
Valve atau biasa juga disebut dengan kerangan, sangat berperan penting
dalam sistem pipa di suatu pabrik, cargo pump dan lain-lain guna menjaga
kestabilan proses operasional, valve bertugas mengatur aliran (fluida) dalam suatu
proses pembongkaran dan pemuatan cargo. Secara tidak langsung, maka valve
dapat diandalkan untuk mengatur besar kecil nya flow, rendah tingginya level,
rendah tingginya temperatur ataupun tekanan.
Ketika valve telah dipasang dalam suatu rangkaian pipa. Pada saat valve di
buka, fluida mulai mengalir, dan ketika valve ditutup maka fluida pun berhenti
mengalir. Valve seperti ini bertugas untuk menutup penuh (fully closed) ataupun
membuka penuh (fully opened) suatu aliran. Karena tugasnya hanya untuk
membuka atau menutup maka valve sejenis ini dinamakan dengan ON/OFF
valves atau Isolation valve.
Selain untuk membuka dan menutup atau fully opened dan fully
closed, ada juga valve yang berfungsi untuk mengatur (regulate) aliran
(fluida). Valve sejenis ini sering disebut sebagai Throttling valve.
Ada juga valve yang tugas nya mengatur agar aliran berjalan ke satu arah
saja ataupun agar tidak terjadi reversed flow atau backjlow. valve seperti ini
disebut check valve atau one way valve.
Oacks.eat Oush
--- DOn:nec/"Yok�
H@."K NV"C
Seat adalah bagian pada valve yang mantap/diam. Disc adalah bagian
yang bergerak, bertugas sebagai pengontrol aliran. Disc akan bergerak keatas
sehingga memberikan ruang lebih banyak agar fluida dapat mengalir, bergerak
kebawah jika akan menutup dan menekan seat dengan rapat. Banyak valve yang
berbeda namanya karena perbedaan disc dan seat ini. Seperti Ball Valve, Plug
Valve, Needle Valve.
Jika kita telusuri bagian valve dari bawah keatas setelah seat, disc lalu
stem dan handwheel yang semuanya tergabung jadi satu. Stem berbentuk
batang yang sebagian berulir sebagian tidak, Handwheel digunakan oleh
operator untuk memutar stem, sehingga dapat menggerakkan disc keatas dan
kebawah. Khusus saat pengoperasian Handwheel, jika diputar searah jarum
jam maka valve akan menutup, sebaliknya jika diputar berlawanan jarum jam
maka valve akan membuka. Namun, ketika hendak menutup valve, hendaknya
jangan memaksa putaran handwell terlalu keras dan kencang, karena akan
menyebabkan kerusakan pada disc dan seat hingga masa pakai valve menjadi
lebih cepat.
3.4.3 Bonnet dan Packing
a. Gate valve
b. Piston valve
Piston valve adalah valve yang bekerja dengan cara bergeser (translasi)
mengggunakan tekanan fluida untuk membuka dan menutup katupnya. Adapun
prinsip kerjanya adalah:
..r=.�- ;,,,1 -
--- P1,t<MJ /
--- ---.... \\'thAHOI< ... _,
Tti,01.1,;fl rt
�\;� Up ;ir,d l.)o�
Rotating valve adalah jenis valve yang membutuhkan 1,4 putaran untuk
membuka dan menutup penuh dan arah sisi muka katub sejajar dengan arah aliran.
Karena konstruksi katup valve ini sangat penting kuat, maka jenis valve ini biasa
digunakan untuk fluida yang mengandung partikel padat. Contoh dari valve dari
jenis ini adalah:
a. Plug Valve
Bagian - bagian utama plug valve sama saja dengan gate valve ataupun
globe valve. Yaitu body, stem, packing bolt, seal, plug. Seal sama fungsinya
dengan packing, packing bolt sama fungsinya dengan gland nut atau gland,
sedangkan plug sama fungsinya dengan disc tapi bentuknya berbeda.
Plug ini digunakan untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada
plug valve, plug mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle
diputar menuju open position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat
dan bagian yang bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle
diputar pada close position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat
dan bagian yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan
berhenti.
Plug hams rapat dengan body, agar tidak terjadi kebocoran ( leaking ) atau
passing. Antara plug dan body akan terjadi gesekan (friction), maka untuk
menimalkan efek gesekan tersebut, pada daerah sentuhan plug dan body diberikan
pelumas.
Karena itu ada type plug valve yang mempunyai tempat pengisian pelumas
diatas stem, ada juga yang sudah diberikan pelumas dari pabrik pembuatnya, ada
juga yang yang tidak membutuhkan pelumas namun pada daerah sentuhan sudah
dilapisi material teflon, jenis ini dinamakan selflubricating.
Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:
Three way plug valve, yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3
port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan
menggunakan valve ini maka dengan mudah kita dapat mengarahkan
outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.
Four way plug valve, biasa digunakan pada fluida cooling water
yang
melewati heat exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan
mudah dibalikkan arahnya dengan tujuan untuk membersihkan heat
exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling, sediment, solids).
b. Ball Valve
Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully opened atau
fully closed valve, dan handal untuk aliran fluida yang mengandung partikel-
partkel solid (slurry).
Sama seperti plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan
cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat. Ball
valve juga mempunyai handle yang sama dengan plug valve, dimana pada posisi
valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika
posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa,
melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.
c. Butterfly Valve
Bagian-bagian utama pada valve ini sama saja dengan valve-valve yang
diatas, yaitu body, disc, seat, dan handle. Disc nya berbentuk piringan yang tipis.
Seat nya, mehngkar mengikuti bentuk disc. Handle nya berbeda dengan type plug
20
valve dan ball valve, karena mempunyai lever yang harus kita tekan apabila ingin
membuka dan menutup valve dan kita lepaskan apabila telah sampai ke posisi
yang kita inginkan. Lever inilah yang akan membantu disc untuk mengunci rapat.
Di bagian bawah handle dan lever terdapat skala (scale) yang digunakan untuk
pembacaan posisi valve opening atau valve closing.
Butterfly valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc
sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat, Dan mernpunyai handle yang
sama dengan plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan
searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi
handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90
derajat dengan aliran atau pipa.
Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk
mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada
dasamya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu
terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland.
Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri
tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu :
1. Pada bagian dalam valve, disc dan seat nya berbeda. Perbedaan
disc dan seat ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang
berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah yang menyebabkan globe valve
dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat melewati
globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan terjadi
pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran akan
mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai seluruh
bagian disc, lalu aliran akan dibelokkan lagi ke arah yang sama. Seperti
yang terlihat dibawah ini :
---:';.a, \!!! Profil
Diagram Allran Globe
Globe Valve Valve
2. Pada bagian luar, body dari globe valve terlihat lebih menggelembung.
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :
a. Angle valve
b. Needle valve
Secara umurn ada 3 macam check valve yang cara kerjanya sama
saja namun aplikasi nya terhadap material fluida yang berbeda. yaitu: Swing
check valve, Lift check valve, dan Ball check valve.
b. Lift check valve, berfungsi untuk mengatur fluida steam, gas, maupun
liquid yang mempunyai flow yang tinggi. Pada dasarnya valve ini
prinsipnya sama seperti pistonvalve. Batang disc berfungsi sebagai
penuntun (guide). Posisi awal disc kontak dengan seat. Bila ada pressure
pada disc, disc akan terangkat, disk akan kembali kontak dengan seat
secara gravitasi. Valve ini juga berfung si untuk mengatur liquit (bebas
benda-benda padat).
24
Gambar 3.15 Ball check valve
Antara kedua valve ini terdapat penggunaan istilah yang seringkali tertukar
satu sama lain. Kadang Relieve valve dianggap Safety valve dan kadang juga
Safety valve dianggap Relieve valve. Namun, sebenarnya perbedaan mendasarnya
adalah cara kerjanya itu sendiri, Relieve valve akan membuka perlahan-lahan
apabila terjadi kelebihan (excess) pressure dan akan menutup kembali apabila
pressure telah kembali normal. Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida
liquid. Sedang Safety valve, akan membuka secara sangat cepat langsung 60%
opening apabila terjadi excess pressure. Dan akan menutup kembali hanya apabila
pressure telah berada dibawah pressure normal (set point). Safety valve sangat
cocok diaplikasikan ke fluida gas.
25
BAB IV
PENGECEKAN, PERBAIKAN DAN PERAWATAN VALVE DI
AREA WTP (Water Treatment Plant) PLTU NAGAN RAYA 2x110
l\tlW
dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap
pakai.
27
4.3 Perencanaan dan Penjadwalan Perawatan
3. Perawatan Predictive
Perawatan ini bersifat prediksi, dalam ha! ini merupakan evaluasi dari
perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi
dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat
melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan
perbaikan selanjutnya.
5. Breakdown Maintenance
6. Modification Maintanance
30
Secara keseluruhan valve - valve yang mengatur laju aliran air laut yang
akan di suling dan di proses menjadi air pengisi boiler di water treatment plant
31
kebanyakan berjenis butterfly valve yang pengoperasiaannya dapat
dilakukan dengan dua mode oleh operator, yaitu mode remote dan mode lokal.
2. Pengecekan seluruh pneumatic valve yang ada pada Multi Medium Filter
#1 hingga Multi Medium Filter #7 dengan mode remote dan mode
local. Pengecekan ini minimal harus dilakukan oleh dua orang, ketika
pengecekan dilakukan dengan mode remote maka salah satu orang harus
berada di ruang operator dan saru orang lagi harus berada di
lokal yang saling berkomunikasi menggunakan HT. Hal ini
bertujuan agar perintah yang diberikan oleh operator sama dengan
indikasi yang terjadi di lokal.
Gambar 4.3 Pengecekan pneumatic
valve
3. Pengecekan dan perbaikan pada FILTER SYSTEM OUTLET VALVE
SWITCH (KKS : OOGBPl 1AA002) yang dikarenakan tidak dapat
beroperasi. Berikut urutan proses pengerjaannya:
Membuka piping inlet dan outlet instrument air dengan menggunakan
kunci Inggris.
Membuka pneumatic actuator tersebut dengan menggunakan kunci L
dan selanjutnya dilakukan uji coba pneumatic tanpa terhubung ke shaft
butterfly valve. Ternyata pneumatic beroperasi dengan normal.
Selanjutnya dilakukan proses pelumasan pada shaft butterfly dan
membuka tutup shaft butterfly valve secara manual agar tidak lengket
kembali dengan menggunakan kunci Inggris.
Selanjutnya dilakukan pemasangan pneumatic actuator pada mounting
menggunakan kunci L.
Kemudian dilakukan pengujian pneumatic valve dengan mode local,
dan dapat beroperasi dengan normal.
Gambar 4.10 Perbaikan multi medium filter back wash inlet valve switch
12. Pemasangan kembali piping instrument air serta pneumatic actuator pada
OOGBB15AA002, OOGBB15AA003, OOGBB15AA006, OOGBB15AA008,
OOGBB15AA01 l, dan pada #4 MULTI-MEDIUM FILTER FLUSH
OUTLET VALVE SWITCH (KKS: OOGBB15AA010) yang dikarenakan
pipa pada #5 MMF telah selesai dilakukan proses pengecatan. Berikut
urutan proses pengerjaannya :
Memasang kembali piping instrument air dengan menggunakan kunci
Inggris.
Memasang kembali pneumatic actuator dengan menggunak:an kunci
Inggris.
14. Pemasangan kembali piping instrument air serta pneumatic actuator pada
OOGBB16AA002, OOGBB16AA003, OOGBB16AA011, yang dikarenakan
pipa pada #6 MMF telah selesai dilakukan proses pengecatan. Berikut
urutan proses pengerjaannya :
40
Memasang kembali piping instrument air dengan menggunakan kunci
Inggris.
Memasang kembali pneumatic actuator dengan menggunakan kunci
Inggris.
15. Pemasangan kembali piping instrument air serta pneumatic actuator pada
#6 MULTI-MEDIUM FILTER FLUSH OUTLET VALVE SWITCH (KKS:
OOGBB16AA010) yang dikarenakan pipa pada #6 MMF telah selesai
dilakukan proses pengecatan. Berikut urutan proses pengerjaannya:
Memasang piping instrument air dengan menggunakan kunci Inggris.
Memasang pneumatic actuator dengan menggunakan kunci Inggris.
Dikarenakan terjadi keteledoran dalam pemasangan maka dilakukan
proses pembukaan kembali.
Melepas kembali piping instrument arr dengan menggunakan kunci
Inggris.
Melepas kembali pneumatic actuator dari mounting-nya dengan
menggunakan kunci L.
Memasangkan kembali mounting yang lupa dipasang tersebut.
Memasang kembali pneumatic actuator pada mounting-nya dengan
menggunakan kunci L.
Memasang kembali piping instrument air dengan menggunakan kunci
Inggris.
BABV
PENUTUP
5.1 Simpulan
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi para
pekerja dan peralatan di PT. PLN (Persero) pembangkit Sektor Nagan Raya 2x 110
MW maka dapat disarankan :
43
DAFTAR
PUSTAKA
1. http://www.engineeringtoolbox.com/api-valve-standards-d
378.html di akses pad a tanggal 25-08-2014
2. http://fuelpunps.tpub .comffM-10-3835-219-24P/cssffM- l0-3835-219-
24P 45.htn1l
di akses pada tanggal 25-08-2014
3. http://ucak-ucakenginer.blogspot.com/2011/ 12/valve-dan-
perbaikannaya.html di akses pad a tanggal 25-08-2014
4. http://www.scribd.com/doc/l 12771524/Gate-Valve
di akses pad a tanggal 25-08-2014
5.
http://zetra.praktek.blogspot.com/2012/04/praktek.klerja.lapangan.ht
ml di akses pad a tanggal 25-08-2014
6. http://obbyl 909. blogspot.con112009/ 1 O/macan1-macam-valve. htn1l
di akses pad a tanggal 25-08-2014
7. Arifin Fatahul, 2012 "J\1ENE]EMEN BANGKELPERAWATAN DAN
PERBAIKAN" Penerbit Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sriwijaya.
8. http://syae007.wordpress.com/2010/01/ 16/apa-itu-standard-code/
di akses pad a tanggal 25-08-2014