Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

RISIKO SUMBER DAYA MANUSIA

Beberapa perusahaan menghadapai Risiko-risiko strategis

dalam hal ini karena kurangnya persiapan yang matang dalam

perencanaan. Dalam hal mengenai risiko-risiko yang bersumber dari

SDM perusahaan, meliputi risiko lemahnya manajemen dan pekerja

inti, risiko Kesehatan dan keselamatan kerja, risiko kejahatan dan

risiko kecurangan.

A. Risiko Lemahnya Manajemen dan Pekerja Inti

Perusahaan akan menghadapi risiko yang berat jika

manajemennya lemah, misalnya;

Memiliki manajer eksekutif yang kurang memiliki sense of

leadership, Kemampuan berpikir dan pengetahuan yang luas.

Ketidak mampuan manajemen untuk menjawab perubahan

lingkungan usaha dengan cepat dan tepat.

Struktur organisasi yang tidak efektif, sehingga tenaga tingkat

manajerial sering mengerjakan hal-hal yang sifatnya teknis

yang seharusnya dikerjakan oleh tenaga staf (Tony Pramana,

2011).

Risiko Suksesi

Beberapa perusahaan menghadapi risiko-risiko strategis

dalam hal kurangnya persiapan untuk suksesi (pergantian


pimpinan). Perusahaan keluarga kadang-kadang menghadapi

kesulitan untuk menentukan bagaimana mengendalikan perusahaan

di masa depan karena sulit untuk memilih siapa yang akan

memimpin perusahaan. Banyak contoh perusahaan § gagal

melakukan suksesi, sampai akhirnya perusahaan tersebut tutup

setelah pemilik yang sekaligus pimpinannya meninggal atau sudah

tidak mampu lagi menjalankan perusahaannya dikarenakan usia tua

atau kesehatan yang sudah tidak mendukung.

Risiko Kehilangan Pekerja Inti/Senior

Beberapa perusahaan sangat bergantung kepada para

pekerja utama atau para pekerja senior atau pun anggota direksi.

Jika para pekerja inti/senior ini pindah ke perusahaan pesaing maka

perusahaan akan berada dalam suatu risiko besar. Jika para pekerja

inti yang pindah tersebut membocorkan rahasia

perusahaan/informasi penting, maka pesaing dapat melakukan

strategi tertentu untuk mengalahkan perusahaan.

Risiko Perselisihan dengan karyawan

Masalah-masalah kesejahteraan seringkali menyebabkan

krisis. Masalah-masalah tersebut mencakup antara lain tuntutan

kenaikan gaji/upah, insentif, promosi, PHK, tunjangan-tunjangan,

dan fasilitas-fasilitas lainnya bagi karyawan.

B. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Risiko kesehatan dan keselamatan kerja bisa ditimbulkan oleh

berbagai faktor seperti:

 Mesin-mesin yang berbahaya, suara bising dan getaran.


 Bahaya-bahaya listrik.
 Bahan-bahan yang membahayakan paru-paru, mata dan kulit.
 Tempat kerja yang terbatas.
 Kelalaian, kelelahan dan stres pada karyawan.
 Kendaraan.
 Dan lain-lain.

Terjadinya kecelakaan kerja dan adanya karyawan yang sakit

bisa menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, baik

langsung maupun tidak langsung. Kerugian tersebut antara lain

berupa meningkatnya biaya pengobatan, santunan, terganggunya

proses produksi, pemenuhan pesanan, dan seterusnya, yang pada

akhirnya pada tingkat tertentu akan memberikan pengaruh pada

peningkatan biaya secara keseluruhan dan penurunan pendapatan.

C. Risiko Kejahatan

Sasaran dari kejahatan dapat terjadi pada gedung

perkantoran, pabrik, gudang, stok barang, karyawan dan aset

lainnya yang ada di perusahaan. Kejahatan tersebut dapat berupa

pencurian, pengrusakan, perampokan atau pemerasan.

Beberapa tempat yang paling rawan terjadi kejahatan,

khususnya pencurian oleh karyawan_ antara_ lain, tempat

penyimpanan barang, uang dan dokumen.

D. Risiko Kecurangan

Kecurangan dapat dilakukan oleh manusia dalam organisasi,

termasuk organisasi bisnis. Banyak perusahaan menyatakan bahwa

kecurangan merupakan kejadian yang lumrah dan alamiah di


perusahaan selama mental orang-orang dalam perusahaan masih

menganggap uang adalah tujuan, selain lemahnya moral.

Kecurangan dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok orang

dalam perusahaan, misalnya:

 Blue color workers. Mereka dapat mencuri barang-barang,


terutama yang sulit dideteksi saat mereka keluar kantor.
 Clerical workers. Mereka dapat melakukan pemalsuan-
pemalsuan angka atau menghilangkan dokumen atau menjual
 informasi pada pesaing.
 Rotasi karyawan untuk bagian-bagian tertentu.
 Larangan untuk memasuki tempat/ruang tertentu bagi
karyawan yang tidak berkepentingan.
 Penggunaan alat-alat pengamanan seperti alarm, cermin,
kamera, dan lain-lain.
 Tenaga keamanan yang andal.

E. Beberapa Upaya dalam Menangani Risiko SDM

Menghadapi risiko SDM, tentu saja perusahaan harus

melakukan upaya-upaya yang efektif, upaya-upaya tersebut antara

lain:

 Memiliki tim manajemen yang kuat.


 Menyiapkan SDM untuk suksesi.
 Melarang para eksekutif bekerja rangkap.
 Sistem insentif/oenghargaan dan punishment yang efektif.
 Menyiapkan job description, job specification, performance
appraisal yang baik.
 Komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan.
 Pelayanan kesehatan dan sistem keselamatan kerja yang
memadai (Tony Pramana, 2011).

Anda mungkin juga menyukai