Anda di halaman 1dari 27

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kurikulum 2013

Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Samarinda


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : VIII / II
Materi Pokok : Interaksi Sosial
1. Pengertian interaksi sosial
2. Syarat-syarat interaksi sosial
3. Bentuk-bentuk interaksi social
4. Pengaruh interaksi social terhadap
pembentukan lembaga sosial
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
Alokasi Waktu : 2 x 28 Menit

KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


. KOMPETENSI
KD 3
3.2. Menganalisis interaksi sosial dalam 3.2.1 Menjelaskan pengertian interaksi
ruang dan pengaruhnya terhadap sosial.
kehidupan sosial, ekonomi dan 3.2.2 Mendeskripsikan syarat interaksi
budaya dalam nilai dan norma serta sosial.
kelembagaan sosial budaya. 3.2.3 Membedakan bentuk-bentuk
interaksi sosial.
3.2.4 Menjelaskan pengaruh interaksi
sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial.

2
KD 4
4.2. Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.1 Membuat laporan tentang bentuk
interaksi sosial dalam ruang dan interaksi sosial di masyarakat.
pengaruhnya terhadap kehidupan 4.2.2 Membuat laporan tentang hasil
sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai telaah mengenai pengaruh
dan norma, serta kelembagaan sosial interaksi sosial terhadap
budaya pembentukan lembaga sosial

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu :
3.2.1. Mendeskripsikan pengertian interaksi sosial.
3.2.2. Mendeskripiskan syarat-syarat interaksi sosial.
3.2.3. Membedakan bentuk-bentuk interaksi sosial.
3.2.4. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.

4.2.1 Tr Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk laporan lisan dan
tertulis.
4.2.2 Tr Terampil membuat laporan tentang hasil telaah mengenai pengaruh
interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler 1. Menjelaskan Pengertian Interaksi Sosial.
2. Mendeskripsikan syarat interaksi sosial.
3. Membedakan bentuk-bentuk interaksi sosial.
4. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial

E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Saintifik
2) Model Pembelajaran : Kooperatif ( Tipe STAD)
3) Metode Pembelajaran : Diskusi dan Penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber pembelajaran
1) Media : Powerpoint dan Video
2) Alat/Bahan : LCD, Proyektor, Audio Speaker,
Papan Tulis dan Spidol
3) Sumber Belajar : a) Buku Pegangan Siswa IPS SMP Kelas 7
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017,

2
b) Buku Pegangan Guru IPS SMP Kelas 7
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2014
c) Buku Paket IPS SMP Kelas 7 diunduh di
bukupaket.com
d) Internet

2
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 28 Menit )
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1) Guru memberikan salam kepada peserta didik dan 10 menit
mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif.
2) Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai proses
pembelajaran.
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4) Apersepsi : Guru menanyakan tentang materi
pembelajaran berkaitan dengan interaksi sosial?
5) Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran.
6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok terdiri atas 4-5 anggota.
Inti 1) Peserta didik mengamati power point Pengertian 36 menit
Interaksi Sosial yang tertera di LCD. (Mengamati)
2) Berdasarkan hasil pengamatan di layar LCD, peserta
didik mendiskusikan di dalam kelompok tentang hal-
hal yang ingin diketahui.
3) Peserta didik diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal
yang ingin diketahui sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran, jika belum dengan panduan guru,
maka peserta didik harus memperbaiki.
4) Jika hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan masih ada yang belum sesuai dengan
tujuan pembelajaran, maka guru dapat
menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan
pembelajaran.
5) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk
merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang
ingin diketahui dari hasil pengamatan. (Menanya)
6) Satu di antara peserta didik dari wakil kelompok
menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.
7) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk
menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang
diketahuinya.
8) Setiap peserta didik dalam satu kelompok
mengumpulkan informasi/data untuk menjawab
(Mengumpulkan data)
9) Setiap peserta didik mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan.
(Menganalisis)
10) Setiap peserta didik menyampaikan kepada anggota
di kelompoknya terkait dengan jawaban atas
pertanyaan yang ditugaskan.
11) Secara bersama-sama peserta didik merumuskan

3
secara tertulis jawaban dari hasil diskusi kelompok.
12) Dipilih secara acak satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
(Mengkomunikasikan)
13) Kelompok lain memberi tanggapan atas hasil
kesimpulan kelompok yang presentasi.
14) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan
atas jawaban dari pertanyaan.
Penutup 1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan 10 menit
H. Penilaian hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
3) Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.
4) Peserta didik menyempurnakan laporan hasil diskusi
kelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru
5) Peserta didik dalam kelompok diberi tugas essay
6) Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pada
subbab berikutnya yaitu Lembaga Sosial pada buku
siswa.
7) Kegiatan diakhiri dengan salam dan doa.

Penilaian terdiri dari 3 aspek, yaitu :


1. Pengetahuan : Terlampir
2. Keterampilan : Terlampir
3. Sikap : Terlampir

3
RANCANGAN BAHAN AJAR

A. Identitas

1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


2. Kelas / Semester : VII / Ganjil
3. Nama Buku Teks : Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/Mts, Edisi Revisi 2017
4. Pengarang : Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, A. Mushlih
5. No / Nama Bab : BAB 2 : Interaksi Sosial dan Lembaga
Sosial
5. Halaman : 84-95
6. Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam 3.2.1. Menjelaskan pengertian
ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial.
kehidupan sosial, ekonomi dan 3.2.2. Mendeskripsikan syarat
budaya dalam nilai dan norma serta interaksi sosial.
kelembagaan sosial budaya. 3.2.3. Membedakan bentuk-bentuk
interaksi sosial.
3.2.4. Menjelaskan pengaruh
interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial.

B. Materi

A. INTERAKSI SOSIAL

1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat di dalam interaksi social. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan
tetangga, teman-teman sepermainan, dan teman-teman sekolah. Setelah dewasa

17
terlibat interaksi dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya. Sangat sulit
menemukan yang menyendiri tanpa melakukan interaksi dengan manusia lain.
Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia lain, selalu
ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan
manusia. Melalui pergaulannya di masyarakat, manusia terbentuk sebagai
makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki
gregariousness yaitu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. Misalnya
saja, nasi yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja keras para petani,
rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari kerja sama para
pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah membantu untuk
mendirikan rumah.
Dengan demikian manusia harus berinteraksi dengan sesame anggota
masyarakat. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya,
kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk
mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interkasi
sosial.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara
timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya, kedua belah pihak harus saling
merespon, Jika yang satu bertanya maka dia menjawab, jika diminta dia ikut
main. Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara
manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan
kelompok.
Manusia melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi
berbagao kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan), kebutuhan dan
ketertiban, kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan
akan kasih sayang.
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu,
interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang

17
akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan
yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Berlangsungnya suatu proses interkasi sosial didasarkan pada beberapa
Faktor, antara lain sebagai berikut.
a. Faktor imitasi merupakan proses seorang mencontoh orang lain atau
kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan
karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.
b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.
Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien
tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan
adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.
c. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,
sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah
dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami,
atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang
tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha
membantunya.
Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah
maupun dalam keadaan tergabung.
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang beriteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti
hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secra
fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat
dilakukan melalui surai-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan
demikian, hubungan fisik buka syarat utama terjadinya interaksi sosial.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar
orang lain memberi tanggapan atau memberi respons.

17
Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi
sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi,
melalui kontak dan komunikasi seseorangn akan memberikan tafsiran pada
perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada
orang lain.
Kontak dan komunikasi menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya
interaksi sosial, misalnya kita ketemu dengan orang Inggris lalu berjabat
tangan. Orang Inggris berbicara dengan bahasa Inggris dan kita bicara dengan
bahasa Indonesia. Untuk itu agar teradi kontak dan komunikasi yang baik, kita
harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Itu sangat penting
bagi terjadinya interaksi sosial.
Tidak semua tindakan manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang
bagaimana yang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan
manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila miliki ciri-ciri sebagai
berikut!
1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua
atau lebih.
2. Berlangsung secara timbal-balik.
3. Adanya komunikasi antarpelaku dengan
menggunakan symbol-simbol yang disepakati.
4. Adanya suatu tujuan tertentu.
Berlangsungnya interkasi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang
mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi. Aturan apa sajakah yang
menuntun perilaku manusia pada saat mereka berinteraksi? Ada tiga jenis aturan,
yaitu autran mengenai ruang, mengenai waktu, dan mengenai gerak dan sikapn
tubuh.
Aturan mengenai ruang, di mana terjadinya interaksi sosial tersebut.
Misalnya, interaksi yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak, anak
dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman dengan teman, siswa dengan
kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat antara teman
sebaya dan dengan orang yang lebih tua. Aturan mengenai waktu, aturan

17
mengenai kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu dan
sekarang. Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi sosial orang
lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita, karena dalam interaksi juga
tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang
dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tubuh seperti,
memicingkan mata, mengangkat bahu, menganggukan kepala, mengacungkan
ibu jari, mengangkat bahu, dan sebagainya.
2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan
oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial dan pendidikan. Hal itu terjadi
karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam kehidupan
sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang, baik di
lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja melakukan
interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang beraneka ragam.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai
berikut :
a. Proses-Proses yang Asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri atas
tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
1) Kerja sama
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama. Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan
istilah gotong royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu
interkasi sosial di masyarakat Indonesia dalam wujud kerja sama.
Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama yaitu kerukunan,
bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contohnya : kerja sama di
masyrakat sekitar, antara sesame teman bermain, teman sekolah, teman sekantor,
dan sebagainya.
2) Akomodasi

17
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai
kestabilan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehinggan lawan tidak
kehilangan kepribadiannya.

3) Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan.
Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain
dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya,
persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan campuran.
Contohnya adalah orang-orang Tiongkok yang tinggak di Indonesia. Warga
Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya bisa berbahasa
Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka biasa pakai untuk
berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa
Indonesia.
Dalam hal makanan, misalnya bakso makanan yang dibawa oleh orang
Tiongkok, kemudian lama kelamaan diakui sebagai makanan orang Indonesia
yang dibuat dari daging sapi, ayam, dan sebagainya.
b. Proses-Proses yang Disosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interkasi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas
kelompok. Proses ini tersiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan
pertarungan.
1) Kompetensi (Persaingan)
Kompetensi adalah suatu proses individu atau kelompok yang barsaing untuk
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya gelar
juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang
harus bersaing satu dengan yang lainnya.
Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu persaingan yang bersifat pribadi
dan persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan satu individu dengan

17
individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan sesuatu, seperti
persaingan antara dua calon ketua OSIS, persaingan tunggal putra/putri kejuaraan
bulutangkis, dan sebagainya. Kompetisi kelompok merupakan persaingan yang
melibatkan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara berkelompok,
seperti pertandingan sepak bola, basket, pertandingan voli, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, persaingan ini memiliki beberapa bidang, yaitu
persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan, persaingan
kekuasaan, dan lain sebagainya.
2) Kontravensi

Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang


lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
Kontavensi ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai
diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian
atau keraguan terhadap kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di
sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju
terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci
namun masih disembunyikan. Contoh lainnya, kontravensi bisa jumpai di
dunia politik. Di mata masyarakat para politikus tampak akrab. Namun,
terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di antara mereka. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau pertikaian.

3) Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau


kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang
pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi
jika dua pihak berusaha saling mengagalkan tujuan masing-masing.
Pertentangan (konflik) disebabkan oleh antara lain perbedaan antara
individu-individu, perebdaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan
perubahan sosial.

17
Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat
seperti konflik pribadi, konflik sosial, konflik antarkelas-kelas sosial,
konflik politik, dan konflik internasional. Akibat pertentangan (konflik)
harta beda hancur, kebahagiaan keluarga terampas, dan banyak nyawa
terenggut secara paksa.

B. PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN


LEMBAGA SOSIAL

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena


tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya
orang perorangan atau kelompok dalam pergaulan hidup akan
menghasilkan suatu kelompok social yang hidup bersama yang
membutuhkan suatu aturan. Sehingga melahirkan lembaga untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.

Suatu lembaga terbentuk akibat dari berbagai aktivitas manusia dalam


memenui kebutuhan melalui interaksi social. Peristiwa aktivitas manusia
yang selalu diulang-ulang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan
mencari berbagai alternative kebutuhan itu akhirnya melembaga dan
melekat pada masing-masing individu.

Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam


lembaga guna memenuhi kebutuhannya itu. Semua kebutuhan manusia
didapat dengan melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Adanya
interaksi social antara individu dan kelompok maupun interaksi social
antar kelompok, dimana mereka berinteraksi dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan hidupnya maka
dalam masyarakat terbentuklah berbagai lembaga social. Adanya lembaga
social dimaksudkan untuk memenuhi berbagai keperluan pokok dari
kehidupan manusia.

Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam dan lembaga


sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat.
Contohnya, manusia membutuhkan pendidikan. Orang tua akan

17
mendaftarkan anaknya pada sekolah dan mematuhi peraturan sekolah serta
semua hal yang berkaitan dengan pendidikan diatur pada lembaga
pendidikan. Manusia membutuhkan nafkah atau penghasilan diatur dalam
lembaga ekonomi. Misalnya, bekerja, berdagang, atau melakukan
kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikian interaksi social
merupakan syarat utama dalam pembentukan suatu lembaga dalam
masyarakat.

Interaksi social berpengaruh besar terhadap terbentuknya lembaga


social masyarakat yang bersangkutan. Melalui interaksi social manusia
saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan gotong
royong. Sikap-sikap tersebut mampu menciptakan keteraturan dan
ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat yang mendorong munculnya
lembaga social.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu manusia harus melakukan


interaksi dengan orang lain, baik secara individu maupun secara
kelompok. Misalnya, manusia untuk memperoleh beras dengan membeli
dari pedagang di pasar karena secara individu tidak mampu menghasilkan
beras itu. Agar manusia memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan
tertib dan teratur, maka dalam di masyarakat dalam bentuk lembaga social.
Semakin kompleks kehidupan suatu masyarakat, maka akan semakin
kompleks pula lembaga social yang dibutuhkan untuk pemenuhan
kebutuhan dalam kehidupan bersama. Misalnya kebutuhan masyarakat
akan pendidikan mendorong lahirnya lembaga pendidikan, seperti sekolah
mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

17
RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Identitas
1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Kelas / Semester : VII / Ganjil
3. Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam 3.2.1. Menjelaskan pengertian
ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial.
kehidupan sosial, ekonomi dan 3.2.2. Mendeskripsikan syarat
budaya dalam nilai dan norma serta interaksi sosial.
kelembagaan sosial budaya. 3.2.3. Membedakan bentuk-bentuk
interaksi sosial.
3.2.4. Menjelaskan pengaruh
interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial.

B. Jenis Media : Power Point dan Video


C. Pengguna Media : Guru dan Siswa
D. Deskripsi Isi Media :
1. Media Power Point merupakan buatan guru yang digunakan untuk
menyampaikan materi tentang :

2. Media Video yang didownlad pada youtube digunakan untuk


menyampakai materi tentang :

17
E. Sumber Media
1) Power point
2) Video (https://youtu.be/hfV5qJ2Zjw8) dan
(https://youtu.be/yoQc4HHM1UI)
3) Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidian dan Kebudayaan,
2017. (Hal 84-95)

RANCANGAN KEGIATAN DISKUSI

17
A. Identitas
A. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
B. Kelas / Semester : VII / Ganjil
C. Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam 3.2.1 Menjelaskan pengertian
ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial.
kehidupan sosial, ekonomi dan 3.2.2 Mendeskripsikan syarat
budaya dalam nilai dan norma serta interaksi sosial.
kelembagaan sosial budaya. 3.2.3 Membedakan bentuk-bentuk
interaksi sosial.
3.2.4 Menjelaskan pengaruh
interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial.
B. Tugas Diskusi
Setelah siswa memahami materi ajar kemudian siswa diminta
untuk berdiskusi secara berkelompok mengenai materi (Interaksi Sosial,
dsb) yang telah disampaikan oleh guru.
C. Langkah-Langkah Diskusi
1. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 orang.
2. Peserta didik mengamati power point Pengertian Interaksi Sosial
3. Berdasarkan hasil pengamatan di layar LCD, peserta didik
mendiskusikan di dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin
diketahui.
4. Peserta didik diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang ingin
diketahui sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, jika belum
dengan panduan guru, maka peserta didik harus memperbaiki.
5. Jika hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan masih ada
yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka guru dapat
menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan pembelajaran.

17
6. Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. (Menanya)
7. Satu di antara peserta didik dari wakil kelompok menuliskan
rumusan pertanyaan di papan tulis.
8. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan apa yang diketahuinya.
9. Setiap peserta didik dalam satu kelompok mengumpulkan
informasi/data untuk menjawab (Mengumpulkan data)
10. Setiap peserta didik mengolah dan menganalisis data atau informasi
yang telah dikumpulkan. (Menganalisis)
11. Setiap peserta didik menyampaikan kepada anggota di
kelompoknya terkait dengan jawaban atas pertanyaan yang
ditugaskan.
12. Secara bersama-sama peserta didik merumuskan secara tertulis
jawaban dari hasil diskusi kelompok.
13. Dipilih secara acak satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok. (Mengkomunikasikan)
14. Kelompok lain memberi tanggapan atas hasil kesimpulan
kelompok yang presentasi.
F. Sumber Belajar
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidian dan Kebudayaan,
2017. (Hal 84-95)

17
RANCANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

A. Identitas
1. Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Kelas / Semester : VII / Ganjil
B. Jenis Tugas
Tugas Kelompok
C. Isi Tugas
Setelah peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh
guru, kemudian peserta didik mengerjakan soal-soal yang terdapat pada
LKPD
Soal:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan interaksi sosial ?
2. Sebutkan syarat-syarat interaksi sosial !
3. Jelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif !
4. Jelaskan bentuk interaksi social disosiatif !
5. Bagaimana pengaruh interaksi social terhadap pembentukan
lembaga sosial !
D. Sumber Belajar
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidian dan Kebudayaan,
2017. (Hal 84-95)

17
RANCANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

A. Identitas
1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Kelas / Semester : VII / Ganjil

B. Penilaian
1. PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Ragam Penilaian : Essay
c. Instrumen Penilaian / Soal Tes :
Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan interaksi sosial ?
2. Sebutkan syarat-syarat interaksi sosial !
3. Jelaskan bentuk interaksi sosial asosiatif !
4. Jelaskan bentuk interaksi social disosiatif !
5. Bagaimana pengaruh interaksi social terhadap pembentukan lembaga
sosial !

Kunci Jawaban
1. Interaksi Sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia
dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan
kelompok.
2. Terdapat syarat-syarat interaksi sosial, yaitu:
a) Kontak Sosial
b) Komunikasi Sosial

3. Asosiatif
1. Kerja sama

Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama

17
antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan bersama.
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehinggan
lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku
dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam
pikiran dan tindakan
4. Disosiatif
1. Kompetensi adalah suatu proses individu atau kelompok yang
barsaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan tertentu.
2. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap
orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu
golongan tertentu.
3. Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu
atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman
dan kekerasan.
5. Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam
lembaga guna memenuhi kebutuhannya itu. Semua kebutuhan
manusia didapat dengan melakukan interaksi dengan manusia
lainnya. Adanya interaksi social antara individu dan kelompok
maupun interaksi social antar kelompok, dimana mereka
berinteraksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan hidupnya maka dalam masyarakat
terbentuklah berbagai lembaga social. Adanya lembaga social
dimaksudkan untuk memenuhi berbagai keperluan pokok dari
kehidupan manusia.

17
Pedoman Penskoran : Setiap butir soal memiliki bobot
maksimal 20
Jawaban salah :0
Jawaban hampir mendekati : 10

Nilai =
∑ Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal(100)
2. PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Non Tes
2. Ragam Penilaian : Unjuk Kerja
3. Instrument / Lembar Pengamatan :
4. Rubrik Penilaian :
a. Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)

Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan Penguasaan


Jumlah
No Peserta Presentasi Beragumentasi Menjawab Materi
skor
Didik (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

17
13.
14.
15.
16.
18.
19.
20.

Keterangan
a. Skor rentang antara : 1-4
1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat baik
b. Nilai = Jumlah nilai dibagi 4
c. Kriteria Penilaian Rubrik
1) Kemampuan Presentasi
a) Skor 1 : Peserta didik kurang dapat untuk mempresentasikan
pekerjaannya.
b) Skor 2 : Peserta didik sudah mulai dapat untuk mempresentasikan
pekerjaannya.
c) Skor 3 : Peserta didik mampu untuk mempresentasikan
pekerjaannya.
d) Skor 4 : Peserta didik sangat mampu untuk mempresentasikan
pekerjaannya.
2) Kemampuan Beragumentasi
a) Skor 1 : Peserta didik kurang dapat untuk berargumentasi dengan
kelompok lain.
b) Skor 2 : Peserta didik sudah mulai dapat untuk berargumentasi
dengan kelompok lain.
c)

18
d) Skor 3 : Peserta didik mampu untuk berargumentasi dengan
kelompok lain.
e) Skor 4 : Peserta didik sangat mampu untuk berargumentasi dengan
kelompok lain.
3) Kemampuan Menjawab
a) Skor 1 : Peserta didik kurang dapat untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh kelompok lain.
b) Skor 2 : Peserta didik sudah mulai dapat untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain.
c) Skor 3 : Peserta didik mampu untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok lain.
d) Skor 4 : Peserta didik sangat mampu untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh kelompok lain.
4) Pengusaan Materi
a) Skor 1 : Peserta didik kurang dapat mengusai materi dalam proses
pembelajaran.
b) Skor 2 : Peserta didik sudah mulai dapat mengusai materi dalam
proses pembelajaran.
c) Skor 3 : Peserta didik mampu mengusai materi dalam proses
pembelajaran.
d) Skor 4 : Peserta didik sangat mampu mengusai materi dalam proses
pembelajaran.

19
b. Rubrik Penilaian Keterampilan (Diskusi)

Kemampuan
Kemampuan
Pemahaman Menerima
Nama Peserta Mengemukakan Berkontribusi Jumlah
No Materi Pendapat
Didik Pendapat (1-4) Nilai
(1-4) Teman
(1-4)
(1-4)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Keterangan :
a. Skor Rentang antara 1 – 4
1= kurang

20
2= cukup
3= baik
4= amat baik
b. Nilai = Jumlah nilai dibagi 4

Nilai =
∑ Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal(16)
c. Rubrik Penilaian Laporan (Portofolio)
INDIKATOR PENILAIAN JUMLAH
NAMA PESERTA Kelengkapan Pengolaha Laporan
NO. (a) (b) (c)
DIDIK Data n
Data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan :
1. Kelengkapan Data
Kelengkapan data (lengkap= 3, kurang lengkap = 2, tidak lengkap = 1)
2. Pengolahan data
Pengolahan dan analisis data (sesuai =3, kurang sesuai =2, tidak sesuai =1)
3. Pelaporan hasil:
a. Sistematika laporan (baik = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3, kurang sesuai kaidah = 2, tidak
sesuai kaidah = 1)
c. Tampilan (menarik= 3, kurang menarik= 2, tidak menarik= 1)

21
3. PENILAIAN ASPEK SIKAP
1. Teknik Penilaian : Non Tes
2. Ragam Penilaian : Unjuk Kerja
3. Instrument / Lembar Pengamatan :
Rubrik penilaian sikap (karakter)
NAMA INDIKATOR PENILAIAN JML
NO. PESERTA Kerja Jujur Tanggung Berfikir Kreatif
DIDIK Sama jawab Kritis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan Skor :
1. Belum terlihat
2. Mulai terlihat
3. Berkembang
4. Membudaya

21

Anda mungkin juga menyukai