DISKONTINUITAS DALAM MEKANIKA BATUAN

Essay yang disusun untuk menyelesaikan tugas Mekanika Batuan

Oleh

Hilmy Khairi 072001700015

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020

DEFINISI banyaknya aspek fundamental dalam

Diskontinuitas dalam aspeknya di
lingkup mekanika batuan adalah sebuah
terminologi umum yang digunakan untuk
menjelasakan batuan yang mengalami
kerusakan (Giani,1992). Menurut Bates
(1987) diskontinuitas ini representasi nya
bisa berupa stratigrafi, seismik, dan struktur
geologi. Ke arah yang lebih teknis lagi,
menurut Hudson & Harrison (1997)
diskontinuitas adalah salah satu dari
bentuk nilai rata-rata dan distribusi antar
diskontinuitas, dan akan mempengaruhi
rock quality designation (RQD).
Diskontinuitas menunjukan adanya
keterputusan dari satuan - satuan dan satuan
ikatan dari medium diskontinum sehingga
mempunyai tensile strength efektif sama
dengan nol dan digunakan tanpa konotasi
genetik. Diskontinuitas yang terjadi pada
batuan oleh peristiwa - pristiwa geologi dan
waktu yang berbeda dan sebagai hasil dan
keadaan tegangan yang berbeda pula. Hasil
dari diskontinuitas ini sering sekali terlihat
pada pola geomoteri dari batuannya
sehingga penting untuk memahami prinsip
geologi struktur. Dalam perekaman
diskontinuitas pada suatu massa batuan
dapat digunakan secara 2D dan 3D, seperti
analisis core , metode scanline yang
langsung di lapangan. Dalam mempelajari
diskontinuitas dan implikasi nya terhadap
mekanika batuan, terdapat tiga bahasan
penting yaitu (1) Geometri diskontinuitas,
(2) Intensitas diskontinuitas, dan (3)
Pengaruhnya terhadap rancangan kualitas
batuan.
TINJAUAN UMUM
A. GEOMETRI DISKONTINUITAS
Geometri disini merupakan
parameter utama dalam survei
diskontinuitas yang digambarkan oleh
Hudsin & Harisson (1997) menjadi suatu
Skematik, sebagai berikut:
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Jarak dan Frekuensi : maksud dari
jarak adalah seberapa besar beda
posisi antar perpotongan
diskontinuitas yang berdekatan.
Frekuensi adalah seberapa banyak
joint set atau perpotongan
diskontinuitas/satuan jarak.
2. Orientasi : orientasi ini adalah
bagaimana dip direction nya dan
besar dip nya, dimana diasumsikan
diskontinuitas ini adalah bidang
planar dan memiliki orientasi.
3. Persistensi, ukuran, dan bentuk :
maksud nya adalah faktor bentuk,
dimensi, dan karakteristik bidang
diskontinuitas yang terkait.
4. Roughness : maksud dari roughness
ini adalah tingkat kekasaran suatu
bidang diskontiunitas, meskipun
diasumsikannya berupa bidang
planar, namun kekasaran dari suatu
bidang diskontinuitas perlu
dianalisis, karena tiap bentuk yang
berbeda merupakan representasi
dari shear strength saat
terbentuknya
5. Aperture : aperture sendiri adalah
seberapa besar bukaan bidang
diskontinuitas nya, atau jarak tegak
lurus antara massa batuan yang
berdekatan pada bidang
diskontinuitas. Dari besar bukaan
ini akan diisi oleh material maupun
mineral tertentu, dimana dari
proses pengisian tersebut akan
mempengaruhi nilai shear strength
dari suatu diskontinuitas.
6. Discontinuity set : maksud dari ini
adalah, diskontinuitas sendiri tidak
terjadi sepenuhnya secara random,
namun memiliki pola-pola orientasi
tertentu yang berkaitan dengan
mekanisme pembentukkannya.
Dikelompokan menjadi parallel
maupun sub-parallell serta
jumlah dari joint-set nya.
7. Block Size : adalah bagian dari
rock mass yang dibatasi oleh
discontinuity sets, Block size
mengindikasikan perilaku dari rock
mass, karena block size dan
interblock shear strength
menentukan sifat mekanik dari rock
masss apabila terkena stress (Bell,
2007). Block size merupakan salah
satu parameter utama pada
discontinuity survey yang
berhubungan dengan parameter
spacing.
B. INTENSITAS DISKONTINUITAS
 Konsep dari intensitas
diskontinuitas ini di aplikasikan pada
metode scanline, dimana panjang dari
lintasan yang dilakukan berupa L meter, da
jumlah diskontinuitas yang ditemukan
berupa N, sehingga frekuensi
diskontinuitas adalah : ƛ = N / L, dan
jarak ratarata (X) sebesar : X = L/N.
Frekuensi diskontinuitas tersebut
merupakan representasi konstanta dari
jumlah rekahan per meter, adalah
kebalikan dari jarak rata-rata. Dalam
menganalisis distribusi jarak antar
rekahan, bisa juga digunakan
kecenderungan umum histogram, dengan
adanya nilai jarak rendah dan beberapa
nilai jarak yang sangat tinggi dalam
distribusi, hanya menggunakan
histogram ketika ada sejumlah nilai yang
seperti data diskret. Dimana dinyatakan
dalam fungsi kepadatan probabilitas.
Dimana F(x) = ƛe -ƛx.
C. ROCK QUALITY
DESIGNATION (RQD)
Deere (1963) mengembangkan
konsep rock quality designation atau
DAFTAR PUSTAKA
Ronoatmojo, Imam setiaji, 2019, Mekanika Batuan. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti
Canada: North Vancouver.Hudson, J. A. Dan Harrison, J. P. 1997. Rock Mechanics..
rancangan kualitas batuan untuk inti lubang
bor. RQD didefinisikan sebagai presentase
dari jalur sampling yang terdiri dari nilai
jarak massa batuan utuh yang lebih besar
dari atau sama dengan 4 inci atau 100 mm.
secara matematis dinyatakan sebagai :
Dimana Xi adalah nilai jarak diskontinuitas
yang lebih besar dari 0,1 m dan n adalah
jumlah diskontinuitas yang berpotongan
dengan inti lubang bor atau lintasan
pengukuran sepanjang L. Probabilitas
panjang inti utuh antara x dan 𝑥 + 𝛿𝑥 adalah
𝑓(𝑥)𝛿𝑥. Mengingat bahwa jumlah total inti
adalah N, lalu jumlah total inti dalam
interval ini adalah 𝑁𝑓(𝑥)𝛿𝑥. Kita dapat
menentukan total panjang semua bagian
dengan menjumlahkan smeua nilai X.
Dengan Panjang total, sebagai berikut:
untuk RQD kita menganggap hanya
potongan inti dengan panjang > 0.1 m,
sehingga panjang total kepingan > 0.1 m =
lalu di subtitusikan ke
dalam persamaan sehingga
.
Sehingga persaaman akhir untuk
mengurangi sensitivitas RQD terhadap nilai
jarak yang besar, kita dapat menggunakan
nilai batas untuk menghitung RQD, bukan
0.1 m, sehingga persamaan nya menjadi.
𝑅𝑄𝐷 = 100(ƛ𝑡 + 1)𝑒
−ƛ𝑡.
https://theconstructor.org/geotechnical/rqd -rock-quality-designation-calculation/20536/
https://www.sciencedirect.com/topics/earth -and-planetary-sciences/rock-quality-designation