Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI


PADA KLIEN LANSIA DENGAN IMPECUNITY
2.1 Pengkajian Fokus
2.1.1 Data Demografi
1) Jenis Kelamin

Laki-laki yang mengalami penurunan pendapatan cenderung berisiko depresi lebih tinggi
dibandingkan perempuan karena laki-laki merupakan kepala keluarga yang mempunyai peran
besar dalam keluarga (Lee dan Smith, 2009).
2) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan lansia dapat mempengaruhi pendapatan uang pensiunan dan mekanisme
koping yang dilakukan (Hayati, 2014).
3) Anggota Keluarga

Kaji berapa jumlah anggota keluarga inti dan berapa orang yang sekiranya masih dalam masa
pembiayaan klien.
4) Pekerjaan Terdahulu dan Penghasilan

Pekerjaan lansia sebelum pensiun/berhenti bekerja perlu dikaji. Tidak semua pekerjaan
apalahi yang bukan pegawai akan dapat uang pensiun. Selain itu jumlah uang pensiunan juga
dapat memengaruhi tingkat stress dan depresi lansia (semakin rendah jumlah uang pensiun
yang diterima maka semakin tinggi tingkat stress dan depresi) (Kurniasih, 2013).

2.1.2 Riwayat Kesehatan Dahulu dan Sekarang


Perlu dikaji terkait penyakit yang pernah diderita untuk memprediksi apakah lansia tersebut
dapat terserang penyakit yang sama lagi dikemudian hari atau justru menderita komplikasi
akibat penyakit primernya terdahulu. Hal tersebut berkaitan dengan pembiayaan yang
mungkin akan dibebankan pada lansia apalagi jika lansia tersebut tidak memiliki
keanggotaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2.1.3 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara komprehensif (head to toe/per sistem) wajib dilakukan meski tidak
ada keluhan berarti yang dirasakan lansia guna mengantisipasi penyakit degeneratif.

2.2 Diagnosa Keperawatan yang Dapat Muncul


1) Koping Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan sistem pendukung/strategi
koping
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0096, Kategori: Psikologis, Subkategori:
Integritas Ego
2) Penampilan Peran Tidak Efektif berhubungan dengan faktor ekonomi
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0125, Kategori: Relasional, Subkategori:
Interaksi Sosial
3) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan kesulitan ekonomi
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0115, Kategori: Perilaku, Subkategori:
Penyuluhan dan Pembelajaran
2.3 Tujuan, Kriteria Hasil, dan Intervensi Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil/NOC
Intervensi Keperawatan
Referensi Berdasarkan NIC/Evidence Based Practice
Koping Tidak Efektif b.d. ketidakade-kuatan sistem pendukung/
strategi koping

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..x….jam, klien mampu menghadapi


permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan mekanisme koping

1) Bina hubungan saling percaya dengan klien dan/atau keluarga


2) Berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya, bantu klien identifikasi stressor

Intervensi nomor 1, 2, 3, 4: merupakan standar intervensi yang ada pada NIC.


Intervensi nomor 5: studi yang dilakukan oleh Surbakti (2008) mengungkapkan bahwa

adaptif yang ditunjukkan dengan:


1) Ekspresi wajah klien tampak tenang, tidak cemas
2) Klien mengungkapkan dengan verbal tentang perasaan yang lebih baik
3) Klien menunjukkan perilaku yang konstruktif dalam kegiatan sehari-hari

3) Berikan dukungan pada klien apabila telah mengungkapkan perasaanya


4) Ajarkan alternatif koping yang konstruktif
5) Ajarkan klien untuk menggunakan strategi koping berorientasi ego yaitu dengan memfasilitasi
dan menjadwalkan secara berkala klien melakukan hobinya serta membantu klien untuk
meningkatkan religiusitas, latih klien untuk senantiasa berdoa dan mengadu kepada Tuhan YME
setiap kali ada masalah.
6) Gunakan pendekatan konseling logoterapi

lansia pensiun yang mempunyai tingkat depresi rendah ternyata menggunakan strategi koping
adaptif yang berorientasi ego yaitu dengan rutin melaksanakan dan menjadwalkan
hobi/kesukaannya dan berupaya untuk meningkatkan religiusitas dengan membiasakan diri selalu
mengadu dan berdoa kepada Tuhan YME apabila ada masalah.
Intervensi nomor 6: Suprapto (2013) dalam studinya memaparkan bahwa konseling logoterapi
dapat meningkatkan kebermakanaan hidup
pada lansia.

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d. kesulitan ekonomi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..x….jam, klien mampu menunjukkan
kemampuan mengatur kesehatan keluarga dengan efektif menggunakan kemampuan/sumber daya
yang tersedia yang ditunjukkan dengan:
1) Klien dan keluarga menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat secara rutin

1) Anjurkan keluarga untuk mendukung lansia senantiasa memeriksakan kesehatannya secara


rutin
2) Advokasi klien untuk mendapatkan pembiayaan apabila belum mempunyai keanggotaan
asuransi kesehatan pemerintah
3) Berikan pendidikan kesehatan terkait pemanfaatan pelayanan posyandu lansia, risiko

Intervensi nomor 1: penelitian yang dilakukan Wulandhani, et al. (2014) menunjukkan bahwa
semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin termotivasi lansia untuk memeriksakan
kesehatannya.
Intervensi nomor 2: merupakan standar intervensi yang ada di NIC.
Intervensi nomor 3: hasil studi Yuliani (2015

menunjukkan bahwa
2) Klien dan keluarga kesehatan lansia dan pendidikan kesehatan
berpartisipasi aktif pencegahannya, serta berpengaruh terhadap
dalam kegiatan penyakit umum yang peningkatan partisipasi
kesehatan di masyarakat sering terjadi di klien lansia ke posyandu
(posyandu, kerja bakti, masyarakat lansia.
senam, dan lain
sebagainya)
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN SEHAT MENTAL

Nama perawat :nabila dan estu

Tanggal pengkajian :7 maret 2020

Tempat pengkajian :klego

Sumber data :anamesa

1. IDENTITAS PASIEN
Nama klien lengkap :kardjan
Nama panggilan klien :kardjan
Umur/TTL :86tahun
Jenis kelamin :L
Agama :islam
Pendidikan : spg
Pekerjaan :pns
Suku bangsa : wni jawa
Status marital :
Alamat lengkap :blumbang klego boyolali
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama penanggung jawab klien :susanto
Umur :50
Agama :islam
Suku bangsa :wni jawa
Alamat lengkap : blumbang klego boyolali
Telp yang mudah dihubungi :
Hubungan dengan klien :anak

3. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN


Usia lebih dari 65 tahun
Petunjuk teknis pengkajian :
1. Berilah tanda () jika klien dan keluarga mampu melakukannya
2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya” mencapai 100%) maka dikategorikan
“Normal” namun bila kurang dari 100% maka dikategorikan “Penyimpangan”

Nama

Klien

No Kemampuan Ya Tidak
Kemampuan klien
1. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial lingkungan (arisan, rapat √
2. Berpartisipasi dalam kegiatan kelompok (pengkajian, senam lansia, √
posyandu lansia)
3. Menceritakan keberhasilan atau prestasi dimasa lalu √
4. Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga √
5. Mempunyai sistem nilai dan pandangan agama √
6. Melaksanakan kegiatan ibadah rutin sesuai keyakinan dan agama √
7. Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telh mandiri √
8. Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian pasangan √
(suami/isteri)
9. Menyiapkan diri menghadap kematian √
Kemampuan keluarga
1. Memfasilitasi lansia dalam kegiatan sosial √
2. Memfasilitasi lansia dalam kegiatan kelompok √
3. Memfasilitasi lansia dalam kegiatan agama √
4. Mendiskusikan dengan lansia keberhasilan dan prestasi masa lalu √
5. Memenuhi kebutuhan atau merawat lansia saat sakit √
6. Memenuhi kebutuhan cinta dan kasih sayang lansia √
7. Memperlakukan lansia sebagai orang yang berarti dalam keluarga √
8. Memfasilitasi lansia menemukan dan menjalankan hobi yang disukainya √
9. Tidak memperkerjakan lansia secara paksa sebagai pencari nafkah utama √
dalam keluarga
10. Tetap menjadikan lansia sebagai nara sumber dalam diskusi atau rapat √
keluarga

Diagnosa keperawatan :

Normal : kesiapan penigkatan perkembangan usia lansia

Penyimpangan : resiko ketakutan ansietas akan jatuh

Nama perawat :

Anda mungkin juga menyukai