Disusun Oleh
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KATARAK
Pukul :13:00
A. Tujuan
Pengertian Katarak
Penyebab Katarak
Komplikasi Katarak
Penatalaksanaan Katarak
D. Metode
Ceramah
Tanya Jawab.
1. Leflet
A.
Memperhatikan.
a. Mengundang Komentar dan
atau Pertanyaan dari pasien.
b. Memberikan penilaian
terhadap komentar dan atau
jawaban terhadap pertanyaan. Menjawab
pertanyaan.
c. Melakukan evaluasi dengan
mengajukan beberapa
pertanyaan pada pasien.
Memperhatikan
d. Memberikan kesimpulan
umum tentang materi
Memperhatikan
Membalas salam
e. Memberi salam
G. Evaluasi
3. Penilaian
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK
A. Definisi Penyakit
Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan) pada lensa tanpa disertai rasa nyeri
yang berangsur-angsur penglihatan menjadi kabur dan akhirnya tidak dapat melihat oleh
karena mata tidak dapat menerima cahaya. (Arif, et al, 1999).
B. Penyebab Katarak
~Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Beberapa faktor dapat mengakibatkan
tumbuhnya katarak lebih cepat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan
berkembangnya kekeruhan lensa adalah adanya obat tertentu, seperti eserin (0,25-0,5%),
kortikosteroid, ergot, antikolinesterase topikal, sinar ultraviolet B, efek racun dari rokok,
alkohol, kurang vitamin E, dan radang menahun di dalam bola mata.
Anak dapat menderita katarak biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan
didalam kehamilan.
Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti Diabetes Melitus dapat mengakibatkan
timbulnya kekeruhan lensa yang akan menimbulkan katarak komplikata.
Cedera mata dapat menyebabkan katarak seumur hidup seperti pukulan keras, tusukan
benda, panas tinggi, bahan kimia dapat merusak lensa mata.
~Pengobatan Katarak: Penyakit ini umumnya disembuhkan dengan cara operasi. Hal
tersebut dilakukan dengan mengganti lensa yang kabur dengan lensa buatan. Sebelum
operasi, dokter akan memperkirakan lensa buatan agar dapat menghasilkan penglihatan
yang maksimal.
C. Klasifikasi katarak:
1. Katarak senilis
a. Katarak insipien : kekeruhan lensa sangat tipis terutama di bagian perifer kortek.
Biasanya tidak menimbulkan gangguan penglihatan dan masih dapat dikoreksi 6/6.
d. Katarak matur: kekeruhan lensa sudah menyeluruh dan uji bayangan sudah negatif.
Tajam penglihatan bervariasi antara 1/300 – seper tak terhingga.
e. Katarak hipermatur: terjadi pengerutan kapsul lensa, kortek lensa mencair dan
nukleus bergerak ke bawah disebut juga katarak Morgagni.
2. Katarak komplikata:
Katarak yang berkembang sebagai efek langsung dari adanya penyakit intraokuler sesuai
fisiologi lensa. Misal: uveitis anterior kronis, glukoma kongesti akut.
3. Katarak toksika:
5. Katarak traumatik:
Katarak akibat trauma, paling sering adanya korpus alienum yang menyebabkan lesi atau
injury pada lensa atau oleh trauma tumpul pada bola mata.
6. Katarak kongenital
Kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir atau segera setelah lahir.
a. Tanda : Lensa keruh, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit,
pupil berwarna putih, miopsi pada katarak intumessen.
b. Gejala : Merasa silau terhadap cahaya matahari, penglihatan kabur secara berangsur-
angsur tanpa rasa sakit, penglihatan diploplia monokuler (dobel), persepsi warna berubah,
perubahan kebiasaan hidup.
E. Patofisiologi
Normalnya bening / transparan agar cahaya dapat masuk ke dalam mata. Perubahan
biokimia dapat terkadi pada lensa, sehingga menyebabkan perubahan pada susunan
anatomi maupun fisiologinya.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Kartu snellen : untuk memeriksa tajam penglihatan, pada stadium insipien dan
imatur dicoba untuk koreksi.
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan EKG
e. Pemeriksaan biometri
G. Manajemen Terapi
a. Non Bedah:
Tak ada spesifik, midriatik siklopegik dapat digunakan pada katarak sentral yang kecil.
b. Bedah
a. ekstrakapsuler
b. intrakapsule
c. setelah itu, untuk koreksi afakia dapat dipakai : kacamata, lensa kontak atau
pemasangan/implantasi lensa intraokuler.
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Data
Data Subyektif
Data Obyektif
· Penurunan visus
2. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi:
Post Operasi:
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-bedanya-katarak-dengan-glaukoma
Carpenito. L.J., (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Ed. 8, EGC, Jakarta.
http : // www.html, NANDA, 2002, Nursing Interventions Clasification (NIC) dan Nursing
Out Come (NOC), Ed.3.