Anda di halaman 1dari 55

BAHASA RUPA PRIMADI

NUNING Y DAMAYANTI
PATRIOT MUKNI

Progam Magister Seni FSRD ITB


2020
Cara Wimba = Cara menggambarkan
Cara membaca gambar dengan grammar bahasa

Tata ungkap dalam = Gambar Tata Ungkapan Luar =


Tunggal Keseluruhan gambar
Terdiri dari beragam cara Terdiri dari beragam cara tata
gambar : ungkapan :
1. sinar X, 1. perspektif naik,
2. Cara kembar, 2. lapis/layers,
3. dibesarkan/ dikecilkan 3. mata burung,
4. aneka tampak,
5. tampak biasa, dll 4. sejajar garis tanah, dll )
Wimba = obyek gambar Tata Ungkap
dalam dan Tata ungkap luar

Wimba 1

Wimba 2

Wimba 3

Wimba 4

Wimba 1 + Wimba 2
+ Wimba 3
+Wimba 4
=
Isi Wimba dengan
tata ungkapan
luar bercerita
Cara Wimba = Cara Menggambarkan dengan tata
ungkap dalam (gambar tunggal)
Gambar prasejarah
Wimba = obyek gambar

Wimba 1

Wimba 2

Wimba 3

Wimba 4

Wimba 1 + Wimba
2 + Wimba 3 +
Wimba 4
=
Isi Wimba dengan
tata ungkapan
luar bercerita
Cara Wimba Gambar Anak Masa kini
(Tata Ungkap : Sinar X )
Gambar Primitif Kalimantan
Sinar X
Gambar Tradisi Jawa Aneka Tampak
Tata Ungkapan luar pada Lukisan Masmoendari
menunjukan waktu Perspektif vertikal
Naskah Perang Untung Surapati dan Kapten Tack
Pada masa kerajaan Blambangan,Kapten Tack dan Untung
Surapati,1892
wimba •digambarkan
Wimba CaradenganKembar
cara kembar
Cara Wimba dengan Cara Kembar
pada Seni Rupa Ilustrasi Tradisi Jawa
Cara
Aneka Tampak
Ruang waktu
Bergerak

Perhatikan, mata
dan kaki
kepala Gajah
Bergerak

Perhatikan mata
dan kuku kaki
Ekor Bison bergerak
To be continued

Progam Magister Seni FSRD ITB


2020
BAHASA RUPA PRIMADI
3

NUNING Y DAMAYANTI
PATRIOT MUKNI

Progam Magister Seni FSRD ITB


2020
Penggayaan wujudBlambangan
Ilustrasi Naskah Manusia dalam Gambar Ilustrasi
Purwasatra, 1804
dengan gaya Realis (cara wimba dan sikap tubuh
Cara wimba menunjukkan narasi dan konotasi
menyiratkan pesan tersamar )
Fungsi Sosial gambar ilustrasi pada naskah Jawa:
Serat “Bharatayuda”, tersirat kisi-kisi strategi perang yang disebut
Supit Hurang
Narasi Visual
• Pernyataan naratif (narrative
statement), wacana oral atau
tertulis yang tugasnya
menceritakan peristiwa atau
rangkaian peristiwa.

• Urut-urutan peristiwa
(succession of events), nyata
maupun fiktif, yang
merupakan subyek dari
sebuah wacana, dan pada
beberapa relasi hubungan,
oposisi, repetisi, dsb.

• Peristiwa, akan tetapi bukan
yang diceritakan kembali,
melainkan peristiwa di mana
seseorang menceritakan
sesuatu

• (Jean Genette, Narrative


Discourse, 1995)
Cerita Narasi menunjuk pada urut-urutan perisitiwa
terstruktur di dalam waktu. Sementara, cerita adalah
argumen, yang meliputi logika tindakan, sintak
karakter, dan susunan abstrak peristiwa yang
bermakna

Sebuah cerita, tidak sekadar penyebutan peristiwa-


peristiwa di dalam tatanan berurutan (serial), tetapi
harus menatanya ke dalam sebuah keseluruhan yang
yang dapat dipahami, sehingga terbaca ‘pemikiran’
dari cerita itu.

(Paul Ricoeur, Time & Narrative: Volume I, 1983)

Bodhisatwa memberikan cincin pada Gopa


Kode Narasi
Untuk memahami narasi perlu
dipahami aturan-aturan komposisi dan
sintagmatik yang mengatur tatanan
diakronik sebuah cerita.

Gesture mengangkat tangan,


tergantung pada konteks, mungkin
dipahami sebagai sebuah cara memberi
selamat pada seseorang, memanggil
taksi, atau memberikan suara.
Gambar Primitif Cukilan Bambu
Kalimantan
Tata Ungkap dalam : diperbesar
Tata Ungkapan Dalam : Aneka Tampak & Cara Kembar
Gambar Tradisi Jawa
( Tata Ungkap Dalam : Wimba Tunggal aneka Tampak)
Naskah Serat Al Anbiya 1815
Naskah Damar Wulan, 1815
Ilustrasi tradisional kontemporer
Cara Layers perspektif keatas
Serat Panji Selarasa 1823
Ilustrasi Tradisisional Kontemporer
Lukisan Tradisi Bali “Ramayana”
Ilustrasi Bali Arjuna Wiwaha
pada Lontar ( 1600 M)
Ilustrasi Naskah Perang Bharatayudha 1875
Cara Wimba dengan Tata Ungkapan luar pada karya
Seniman Tradisi Masmundari 1900-2004
Lukisan Tradisi Mesir ( 6000-5000SM)
Skema Wujud Manusia Dalam Wayang Beber
Persamaan cara Gaya gambar panakawan dalam gambar
ILUSTRASI wayang beber ( 1615)
dan gambar ilustrasi pada naskah Jawa ( 1890 M)
Persamaan Gaya Wujud Manusia Dalam Relief Panataran ( periode 1200 M ) dan
Gaya Ilustrasi Pada Naskah Tua Jawa
Periode 1800-1920
Cara Wimba Seni Tradisi Eropa (Itali)
Lukisan Tradisi Yunani pada marmoar
(200 SM)
Relief Romawi periode 200 M
Cara Wimba Assyria
Cara Wimba Mesopotamia
Sinar X
Lukisan Picasso Aneka Tampak
Gaya Futurisme, Modern art
Dede Eri Supria Ruang dan Waktu
Implementasi pada seni rupa masa kini
Kode Pada gambar bersifat Narasi
Tindakan manusia dapat
dinarasikan, karena ia
selalu telah diartikulasikan
melalui tanda, aturan main
dan norma-norma. Ia selalu
telah dimediasi secara
simbolik.
Bentuk Narasi
1. Narasi ada di dalam mitos,
legenda, dongeng, hikayat,
novella, epik, sejarah, tragedi,
drama, komedi, lawak, lukisan,
stained glass, sinema, komik,
percakapan.
2. Narasi hadir di setiap zaman,
setiap tempat, setiap masyarakat.
Tidak ada sebuah tempat yang
tidak ada narasi di dalamnya.
3. Setiap kelas, setiap kelompok
manusia, mempunyai narasi
mereka.
4. Narasi bersifat trans-
internasional, trans-historikal,
trans-kultural
(Roland Barthes, ‘Structural Analysis of
Narrative’, 1977)
Analisis Narasi
Analisis narasi’ dalam hal ini berarti kajian totalitas tindakan
(actions) dan situasi yang dipahami dalam dirinya sendiri, tanpa
pertimbangan terhadap medium, linguistik dan lainnya, yang
melaluinya pengetahuan tentang totalitas itu sampai pada kita.
Bahasa Rupa dan Kreativitas Dalam Gambar
Representatif

Teknik Deskriptif Teknik Deskriptif


Ekspresif Ekspresif
Stilasi Stilasi
Geometris

Estetik Estetik
Simbolik Simbolik
Bahasa rupa Bahasa rupa
Semiotik
Makna Makna

Limas Segi Tiga Limas Segi Empat


“Bahasa Rupa” Primadi

Membedakan dua bentuk


bahasa rupa :

1. Bahasa rupa modern,


menggunakan sistem
penggambaran yang disebut
natural-perspektif-
momenopname (NPM), yang di
dalamnya sebuah gambar seakan-
akan ditembak dari sebuah posisi
yang diam dan tetap, sebagai
sebuah gambar mati (still picture),
yang sepertinya mengabaikan
dimensi waktu.
2. Bahasa rupa tradisi, yang menggunakan sistem
penggambaran ruang-waktu-datar (RWD), yang
meskipun gambar bersifat datar, atau dua
dimensi, akan tetapi merepresentasikan dimensi
gerak dan waktu sehingga ia bukanlah gambar
diam.

Lalita Vistara Borobudur


“BAHASA RUPA” (PRIMADI)

• Primadi Tabrani, menggunakan istilah bahasa rupa dalam


pengertiannya yang sangat khusus, dan tidak bisa disamakan
dengan penggunaan konsep visual language pada umumnya.
• Ada aspek-aspek khusus bahasa (language) maupun rupa
(visual) yang dijelaskan di dalam konsep bahasa rupa itu, yang
tidak bisa disamakan dengan aspek-aspek bahasa umum yang
dikaji di dalam ilmu bahasa umum.
• Bahasa rupa, Primadi adalah bahasa khusus yang menjelaskan
fenomena dan realitas yang khusus, dan dengan
menggunakan metoda dan pendekatan yang khusus pula,
yang dibedakan dari bahasa umum.
Konteks Epistimologis
• Bahasa rupa, Primadi adalah aspek
bahasa khusus tentang rupa,
khususnya aspek bercerita pada
sebuah gambar representatif.
Terutama pada :
1.gambar prasejarah,
2.gambar primitif,
3.gambar anak
4. seni Rupa Tradisi
5. karya modern yg terinspirasi
konsep seni Tradisi
• Jadi istilah bahasa rupa yang
digunakan sangat spesifik, baik
lingkup maupun objek kajiannya.
Penerapan “Bahasa Rupa” Primadi
dalam Seni Rupa Tradisi
• Cara membaca yang dapat dipergunakan untuk seni
tradisi
Contoh seni tradisi Indonesia :
1. Membaca wayang beber
2. Membaca relief candi Borobudur
(bisa dari dua arah, dari kanan kekiri
Pradaksina dan kirik kekanan )

Anda mungkin juga menyukai