Oleh: Suwarno
(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Abstract
Teacher is important factor that may affect success of 2004 curriculum
implementation. Based on implementation of 2004 curriculum, teacher
quality can be examined from two aspects. From process aspect, a teacher
is categorized success if he or she is able to actively involve most of his or
her students in learning process. From result aspect, a teacher is
categorized success if learning process can alter most of student’s attitude.
It is necessary for teacher to understand that all students are endowed
with high curiosity. They have potency to fulfill their curiosity, therefore
the main teacher duty is how to create and maintain a comfortable
learning atmosphere in order to stimulate student curiosity, and hence
occur motivation and spirit to learn.
Keywords: Curriculum, Teaching-Learning Process
65
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
66
Peran Guru dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2004 --- Suwarno
67
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
68
Peran Guru dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2004 --- Suwarno
69
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
70
Peran Guru dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2004 --- Suwarno
71
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
kosong dan harus diisi dengan ilmu. atau saling memperkaya (Adi W.
Sebelum proses belajar dimulai, guru Gunawan, 2003).
harus mencari tahu apa saja yang telah Dalam kaitannya dengan motivasi,
diketahui oleh murid berkenaan dengan guru harus mampu membangkitkan
materi pelajaran yang akan didiskusikan. motivasi belajar peserta didik. Peranan
Selanjutnya guru tinggal mengisi guru sebagai motivator ini penting
pelajaran dengan materi yang belum artinya dalam rangka meningkatkan
diketahui oleh muridnya. Jika hal ini semangat dan antusias dalam kegiatan
dilakukan, maka proses belajar mengajar belajar siswa. Guru harus dapat
akan berlangsung dengan sangat cepat memberikan dorongan kepada siswa
dan efisien. Murid juga akan merasa dalam bentuk reinforcement untuk
dihargai. mendinamisasikan potensi siswa,
Proses belajar mengajar seharusnya menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan
berlangsung dua arah. Selama ini hanya daya cipta (kreativitas) siswa. Hal ini
guru yang berbicara dan murid yang akan menimbulkan dinamika di dalam
harus mendengar. Alangkah indahnya proses belajar mengajar. Dalam
bila proses belajar mengajar dilakukan semboyan pendidikan di Perguruan
dengan banyak melakukan diskusi. Taman Siswa sudah lama kita mengenal
Dalam diskusi ini guru dapat dengan istilah “ing madya mangun
mengundang murid untuk karsa“. Peranan guru di sini sebagai
menyampaikan informasi yang relevan motivator sangat penting dalam interaksi
dengan materi pembahasan, meskipun belajar mengajar. Hal ini menyangkut
materi itu tidak terdapat di buku teks. esensi pekerjaan guru sebagai pendidik
Materi ini dapat ditemukan dari berbagai yang membutuhkan kemahiran sosial,
sumber, misalnya dari internet. Di sini menyangkut performance dalam arti
guru tidak perlu merasa malu bahwa personalisasi dan sosialisasi diri
informasi yang dimiliki oleh si murid (Sardiman, 2001).
ternyata lebih up to date. Jika guru mau
berbesar hati, maka akan terjadi proses D. Penutup.
belajar yang saling mendukung antara Dalam akhir tulisan ini perlu
guru dan siswa., yang kita kenal dengan ditegaskan bahwa, dalam Kurikulum
istilah cross-training atau pelatihan Berbasis Kompetensi, guru bukan
silang. Hal ini akan menyebabkan banyak sekedar sebagai sumber informasi
informasi baru yang dapat dipelajari utama, melainkan lebih berperan sebagai
dalam waktu singkat. Siswa dan guru fasilitator. Guru bertugas mengondisikan
akan menjalani suatu proses enriching lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar bagi peserta didik. Di
72
Peran Guru dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2004 --- Suwarno
samping itu hal yang perlu dipahami oleh menyenangkan, agar dapat
guru untuk mengefektifkan implementasi membangkitkan rasa ingin tahu bagi
Kurikulum 2004 adalah bagaimana peserta didik, sehingga tumbuh minat
mengondisikan lingkungan belajar yang dan motivasinya untuk belajar.
Daftar Pustaka
73