KUNJUNGAN ULANG
10 Mei 2014Tak Berkategori
Lampiran 1
1. Definisi
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai
memasuki persalinan (Varney, dalam Kusmiyati, 2008)
1. Tujuan Kunjungan
1. Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
2. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
3. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan.Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
4. Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
5. Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
6. Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
1) Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain Selama
pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan
keluarganya.
4) Pemeriksaanpanggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perludievaluasi kembali
Lakukan pemeriksaan vagina jika adaindikasi/ ibu memiliki tanda-tandakurang bulan.
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada wanita hamil
1. Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan pada penpdeteksian komplikasi – komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
2. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek –
aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE
3. Meninjau data kunjungan pertama
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada
kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang bertanggung
jawab
(4) Pemeriksaan laboraturium
1. Tujuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat
menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu hamil
tersebut
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi keluhan
atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan terakhirnya. Ibu
hamil ditanya tentang hal terebut:
(1) Perdarahan
1. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk mendeteksi
tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1) Janin
a) Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari 120x/mnit
disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut tachicardi
c) Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian
dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica maka n =
12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu cara palpasi
yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:
Tujuan : untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak,
kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong (Purwaningsih,
2010).
Leopold II :
Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan letak punggung
janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih, 2010).
Leopold III :
Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin sudah masuk
PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
Leoplod IV :
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika divergen :
melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa dipertemukan)
dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum masuk PAP (dua tangan
dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam
menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertamaEvaluasi tersebut dapat dicermati pada
tabel berikut ini
- Kenaikan BB
1. Mengevaluasikeefektifan manajemen
1. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah
dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya
2. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada
asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang
efektif agar tetap dipertahankan
3. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
2. Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada
kunjungan sebelumnya
3. Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin
4. Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
1. Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan
sebelumnya
2. Hal – hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman
3. Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses
KIE yang lalu
4. Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah
dilakukan penatalaksanaan
Mengevaluasi penemuan masalah yang terjadi, aspek-aspek yang menonjol pada wanita hamil
a. Deskripsi
· Konstipasi aadalah gangguan rasa nyaman yang umum terjadi pada trimester pertama
kehamilan
· Ini juga merupakan msalah nutrisi yang umum terjadi pada kehamilan
· Konstipasi cenderung terjadi pada kehamilan akibat tekanan pada peristaltik usus dari uterus
yang terus membesar, pengaruh hormon relaksin plasenta, dan kemungkinan akibat menngkatnya
kadar progesteron
· Konstipasi menyebabkan rasa begah dan penuh serta hilang nafsu makan
b. Temuan Pengkajian
c. Implikasi Keperawatan
· Kaji nutrisi klien dan pola eliminasi yang mungkin menjadi faktor penyebab
· Anjurkan pada klien untuk meningkatkan kandungan serat dalam makanan dengan
mengkonsumsi buah dan sayuran dan minum air dalam jumlah lebih dari biasanya setiap hari
· Jika klien mengkonsumsi suplemen besi oral, daripada melarang klien mengkonsumsi
suplemen tersebut yang berguna untuk menambah simpanan besi, lebih baik kita membantu klien
untuk konstipasi melalui cara lain
· Ingatkan klien untuk tidak mengkonsumsi obat umum untuk mencegah konstipasi, terutama
minyak mineral yang akan mengganggu absorpsi vitamin larut lemak yang diperlukan bagi
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu
· Beri tahu klien untuk menghindari enema karena tindakan ini dapat mencetuskan persalinan
· Anjurkan klien untuk menghindari obat-obatan yang dijual bebas selama kehamilan kecuali
diresepkan oleh dokter
· Nasehatkan klien untuk menghindari makanan pembentuk gas, seperti kubis atau buncis,
sehingga flatus dapat dikontrol
Beranda
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2011 (1)
▼ November (1)
Mengenai Saya
ASUHAN KEHAMILAN Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan
setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan. a. Mengevaluasi Data Dasar
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuam
klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi
dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Bidan mengevaluasi data dasar yang dipertimbangkan
dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan pertama, evaluasi tersebut dapat dicermati pada table
berikut ini: Data Dasar Pertimbangan untuk Amenore Diagnosis kehamilan Tanggal menstruasi
terakhir Diagnosis kehamilan Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling Hasil
pemeriksaan fisik: Kenaikan BB Tes urine kehamilan (tes HCG) positif Cloasma gravidarum
Perubahan pada payudara Linea nigra Tanda Chadwick Tanda hegar Diagnosis kehamilan b.
Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan Tafsiran dari hasil tindakan yang telah di ambil
adalah penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai
menjadi fokus dari penelitian ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses
evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai
tujuan. 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien. Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh
dari kepada kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen kebidanan yang diselenggarakan
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan
Tafsiran dari hasil tindakan yang telah di ambil adalah penting untuk menilai keefektifan asuhan yang
diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penelitian ketepatan tindakan. Kalau
kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan
alternatif sehingga dapat mencapai tuju...
Read more...
0 komentar:
go-top
Poskan Komentar
[home]
Cuteki kawaii
I'am
Click here to get more Zodiac Greetings from MasterGreetings.com
I like it ^-^
my music!!!!!
Widget-Animasi-Blog
visit wordpress,,,
visit wordpress,,,
Cuteki cute
About
ng
umpula
data subyektif da
ng
dibutuhka
tuk me
ilai keadaa
ibu sesuai de
ng
ko
disi
ya, me
ngg
aka
am
ese,pemeriksaa
n
fisik, pe
imba
ng
beratbada
, ti
ngg
i bada
da
pemeriksaa
laboratorium.
Biodata ibu da
suami
y
A
lasa
ibu memeriksaka
diri
Riwayat kehamila
sekara
ng
Riwayat kebida
ya
ng
lalu
Riwayat me
struasi
Riwayat pemakaia
alat ko
n
trasepsi
Riwayat kesehata
Riwayat bio-psikososial-spiritual
ng
etahua
ibu te
ta
ng
ta
da bahaya kehamila
Tek
ik ya
ng
di
aka
tuk me
ng
umpulka
datasubjektif adalah de
ng
melakuka
am
Tafsiran dari hasil tindakan yang telah di ambil adalah penting untuk menilai
keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari
penelitian ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat
menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh dari
kepada kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen kebidanan yang diselenggarakan
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah
yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar
sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien.
2. Standar 7 langkah Varney, yaitu :
Langkah 1 : Pengkajian
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan
cara:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan penunjang
Bila klien mengalami komplikasi yang perlu di konsultasikan kepada dokter dalam
penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga
kelengkapan data sesuai dengan kasus yang di hadapi akan menentukan proses interpretasi
yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang
komprehensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi / masukan klien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang
sudah di kumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat.
Langkah I: Pengkajian
Pasien datang periksa darik kepala sampai ujung kaki termasuk sistem tubuh, penampilan
umum dan status fisiologi. Pada pasien pre eklampsi (PE) ringan kita kaji terutama ke arah
adanya tanda-tanda PR eklamsia antara lain
1. Data Subyektif
1) Biodata
Umur penting karena merupakan faktor predisposisi terjadinya (PE). Pada pre eklampsi berat
dapat terjadi pada umur <20 tahun >35 tahun.
2) Keluhan pasien
Dijunjukkan pada data yang terutama mengarah pada tanda dan gejala yang berhubungan
dengan pre eklampsia.
Pada keadaan ini klien mengeluh kepala pusing, kaki dan jari tangan bengkak.
3) Riwayat penyakit keluarga
Berkaitan dengan ini dikaji terutama mengenai penyakit hipertensi dan penyakit diabetes
melitus (DM), dimana keduanya merupakan penyakit keturunan. Bila hal ini terjadi maka
hipertensi yang timbul dapat dijadikan data yang bukan mengacu pada tanda pre eklampsi.
4) Riwayat Kesehatan Pasien
Ditujukan pada faktor-faktor penyakit yang diderita yang berkaitan dengan arah Predisposisi
PE yaitu hipertensi.
5) Riwayat kebidanan
Dikaji terutama riwayat kehamilan yang lalu bagi multigravida apakah pada riwayat
kehamilan yang lalu mengalami hal yang sama HPHT untuk menentukan umur kehamilan,
karena PE terjadi pada umur kehamilan setelah 20 minggu.
4) Perkusi
Terjadinya spasme arteriol mempengatuhi pusat rangsang saraf diotak sehingga reflek patella
tidak terjadi.
5) Auskultasi
Ditujukan untuk mengetahui keadaan janin didalam kandungan guna mendeteksi adanya
gawat janin.
3. Data Penunjang
1) Laboratorium
Diarahkan untuk mengkaji protein urine, karena protein urine yang positif merupakan tanda
dan gejala pre eklampsi.
2) Pemeriksaan dalam untuk menilai kemajuan persalinan.
3) UPD untuk mengetahui ada tidaknya kesempitan panggul.
Langkah VI : Implementasi
Pelaksanaan berdasarkan rencana yang disusun adalah:
1) Memberikan informasi tentang keadaan pasien.
2) Mengadakan kolaborasi dengan dokter, bila diperlukan.
3) Memberikan pengetahuan dan memberi motivasi terhadap tidak lanjut penaganan
persalinannya.
Masalah
Kecemasan pasien terhadap keadaan dirinya dan janinnya diberikan penyuluhan dan
konseling tentang pre eklamsi dan cara mengatasinya
Kebutuhan Masalah
Untuk pemeriksaan laboratorium, persalinan dan lain-lain akan berkolaborasi.
LangkahVII:Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai pelaksanaan asuhan kebidanan mengacu pada diagnosa
nomenklatur, masalah dan kebutuhan pasien telah dapat teratasi atau belum adalah:
1) Apakah pre eklamsi ringan berlanjut menjadi pre eklamsi berat?
2) Apakah terjadi kegawatan pada janin?
pakah kecemasan pasien teratasi?